DASAR ASN
Mentor Coach
HALAMAN PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
i
Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada
Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lombok Timur
Mentor, Coach,
Mengetahui
Penguji KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KATA PENGANTAR
ii
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar ASN yang berjudul “OPTIMALISASI KEPATUHAN
PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS
RENSING KECAMATAN SAKRA BARAT” tepat pada waktunya.
Keberhasilan dalam laporan aktualisasi ini tidak lepas dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran
dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga bantuan yang telah
diberikan dapat menjadi amalan baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Semoga hasil laporan ini kiranya dapat bermanfaat. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
iii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
KATA PENGANTAR......................................................................................
iv
DAFTAR ISI....................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
2
A. Latar Belakang........................................................................................ 2
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................
4
C. Ruang Lingkup........................................................................................
5
BAB II PENETAPAN ISU............................................................................... 6
A. Identifikasi Isu.........................................................................................
6
B. Isu Yang Diangkat...................................................................................
6
C. Dampak Isu Jika Tidak Dipecahkan........................................................ 9
D. Gagasan Pemecah Isu..............................................................................
9
iv
B. Kendala dan Solusi..................................................................................
34
C. Pembahasan Hasil Aktualisasi................................................................
37
D. Jadwal Pelaksanaan.................................................................................
45
BAB V PENUTUP...........................................................................................
47
A. Kesimpulan..............................................................................................
47
B. Saran........................................................................................................
47
C. Rekomendasi...........................................................................................
48
LAMPIRAN.....................................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
63
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama sumber daya
manusia memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok ASN yang mampu
memainkan peranan tersebut adalah ASN yang memiliki kompetensi yang
diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan
ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan
tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa. Pelayanan terbaik adalah salah satu hak dasar
warga negara yang harus terpenuhi oleh pemerintah. Dalam konteks inilah
peran ASN menjadi sangat relevan dan penting, karena ASN merupakan
penyelenggara pemerintahan, yang secara otomatis menjadi penyelenggara
pelayanan publik. Untuk itu pemerintah memerlukan ASN yang berkarakter,
memiliki akuntabilitas, nasionalisme yang tinggi, etika publik yang luhur,
memiliki komitmen mutu, dan anti korupsi.Untuk menginternalisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN tersebut dimulai dengan membuat rancangan
aktualisasi yang selanjutnya akan di aktualisasikan ke tempat tugas masing-
masing.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 tahun
2014, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama mengupayakan upaya promotif,
preventif dan kuratif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dokter fungsional Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
1
menjalankan tugas Puskesmas menjalankan fungsi sebagai penyelenggaraan
Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Perorangan
(UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dokter fungsional di Puskesmas
sebagai calon ASN sudah seharusnya melaksanakan fungsi ASN dalam
menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik agar tercapainya
pelayanan kesehatan yang maksimal.
Indonesia merupakan negara dengan pasien Tuberkulosis (TB)
terbanyak ke-5 di dunia setelah India, Cina, Afrika Selatan dan.Nigeria
(WHO, 2009). Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8% dari
total jumlah pasien TB di dunia. Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730
kasus baru dan kematian 62.246 orang. Insidensi kasus TB Basil Tahan Asam
(BTA) positif sekitar 102 per 100.000 penduduk. Tahun 1995, hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan bahwa penyakit TB
merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia,
dan nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi.
Beberapa tantangan dalam pencegahan dan pengendalian TB adalah
menemukan dan mengobati semua penderita TB sampai sembuh. Hal ini
dilakukan agar semua penderita TB di Indonesia dapat kembali hidup sehat,
hidup berkualitas dan produktif.
Tantangan lainnya dari kasus TB adalah meningkatnya kasus MDR
(Multidrug-Resistant) TB. MDR TB adalah salah satu jenis resistensi
bakteri TB terhadap minimal dua obat anti TB lini pertama, yaitu Isoniazid
dan Rifampicin yang merupakan dua obat TB yang paling efektif. Pada tahun
2008, WHO memperkirakan bahwa terdapat sekitar 440.000 kasus TB
MDR setiap tahunnya di dunia dengan angka kematian sekitar 150.000. Dari
jumlah tersebut baru sekitar 8,5% yang telah ditemukan dan diobati. .
Sementara laporan WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2008 kasus TB
MDR di Indonesia sebesar 6.427. Angka tersebut merujuk pada perkiraan
angka TB MDR sebesar 2% dari kasus TB baru dan 20% dari kasus TB
pengobatan ulang (WHO, 2010). Sementara di Puskesmas Rensing sendiri
2
jumlah kasus TB tahun 2018 terdapat 80 kasus TB dengan 1 kasus MDR TB.
Sedangkan dari januari sampai juli tahun 2019 didapatkan 32 kasus TB.
MDR-TB erat hubungannya dengan ketidakpatuhan dan
ketidakteraturan pasien TB dalam pengobatan sehingga pengobatan menjadi
tidak adekuat. Ketidakpatuhan ini menyebabkan kuman menjadi resisten.
Ketidakpatuhan pasien TB Paru dalam hal pengobatan dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor, seperti obat, penyakit dan penderitanya sendiri. Faktor obat
terdiri dari panduan obat yang tidak adekuat, dosis obat yang tidak cukup,
tidak teratur minum obat, jangka waktu pengobatan yang kurang dari
semestinya, dan terjadi resisten obat. Faktor penyakit biasanya disebabkan
oleh lesi yang terlalu luas, adanya penyakit lain yang mengikuti, adanya
gangguan imunologis. Faktor yang terakhir adalah masalah penderita sendiri,
seperti kurangnya pengetahuan mengenai TB Paru, malas berobat, dan merasa
sudah sembuh.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis sebagai dokter membentuk
rancangan aktualisasi yang juga merupakan tugas akhir sebagai peserta diklat
prajabatan dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN dalam
Optimalisasi Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberkulosis (TB) di
Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat”
2. Tujuan
Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai
dasar ASN sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan peserta Pelatihan Dasar.
Pada sisi yang lebih spesifik, diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government) sehingga membentuk pribadi yang jujur,
kompeten, adil, berintegritas dan profesional. Sehingga mampu melaksanakan
tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa.
3
ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa dapat ditunjukan dengan :
1. Kemampuan memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
2. Kemampuan untuk mengedepankan rasa nasionalisme dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
3. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
4. Kemampuan untuk berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan;
5. Berani untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansi;
6. Mampu untuk menjadi sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul
dan selalu mengikuti perkembangan jaman;
7. Kemampuan mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program, dan pelayanan publik; dan
8. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan publik sesuai dengan
peratuan bagi setiap warga Negara;
9. Mampu mengoptimalisasi kepatuhan pengobatan penderita Tuberkulosis di
Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai dari
tanggal 5 Agustus 2019 sampai dengan 3 September 2019 di lingkungan
tempat kerja yaitu Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat, dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika, publik,
komitmen mutu dan anti korupsi dalam pelaksanaan jabatan sehari-hari
khususnya pada optimalisasi kepatuhan pengobatan penderita tuberkulosis
(TB) di Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat.
4
BAB II
PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan
para stakeholder). Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi
isu yang muncul pada instansi kerja penulis di Puskesmas Rensing
Kecamatan Sakra Barat.
Isu-isu yang ditemukan di Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat,
antara lain sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pelayanan loket terkait rekam medis
2. Belum optimalnya kesadaran pasien untuk membawa kartu berobat setiap
berkunjung ke Puskesmas Rensing
3. Belum optimalnya pemahaman pasien terkait sistem perujukan pasien
anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sehat (BPJS)
4. Belum optimalnya pemahaman pasien terkait tugas dan fungsi Unit Gawat
Darurat (UGD)
5. Belum optimalnya kepatuhan pengobatan penderita TB
6. Sistem antrian di loket rawat jalan yang belum optimal
7. Kurangnya kenyamanan ruang tunggu rawat jalan
8. Belum tersedianya media sosial tentang Puskesmas Rensing
9. Belum tersedianya aturan tertulis di ruang rawat inap terkait jam
berkunjung
5
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu
yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.
Tabel 2.1 Pemilihan Isu melalui kriteria APKL
Kriteria Isu Total
No Isu Rangking
A P K L Skor
1 Belum optimalnya pelayanan loket
4 4 4 4 16 4
terkait rekam medis
2 Belum optimalnya kesadaran pasien
untuk membawa kartu berobat setiap 3 5 3 3 14
berkunjung ke Puskesmas Rensing
3 Belum optimalnya pemahaman pasien
terkait sistem perujukan pasien
4 5 4 4 17 2
anggota Badan Penyelenggara
Jaminan Sehat (BPJS)
4 Belum optimalnya pemahaman pasien
terkait tugas dan fungsi Unit Gawat 4 4 4 3 15
Darurat (UGD)
5 Belum optimalnya kepatuhan
5 5 4 4 18 1
pengobatan penderita TB
6 Sistem antrian di loket rawat jalan
4 4 4 4 16 3
yang belum optimal
7 Kurangnya kenyamanan ruang tunggu
4 4 3 3 14
rawat jalan
8 Belum tersedianya media sosial
3 2 2 2 9
tentang Puskesmas Rensing
9 Belum tersedianya aturan tertulis di
ruang rawat inap terkait jam 4 4 4 3 15
berkunjung
Keterangan:
A: Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
6
Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, terdapat 2 buah isu yang
memenuhi kriteria. Diantaranya yaitu:
a. Kurangnya kepatuhan pengobatan TB
b. Kurangnya pemahaman pasien terkait sistem perujukan pasien anggota
Badan Penyelenggara Jaminan Sehat (BPJS)
c. Sistem antrian di loket rawat jalan yang belum optimal
d. Sulitnya pencarian rekam medis, sehingga pelayanan terhambat
Dari keempat isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas
isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu
isu untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera.
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
Keterangan:
U : Urgency Skor 5 : sangat USG
7
S : Seriousness Skor 4 : USG
G : Growth Skor 3 : cukup USG
Skor 2 : kurang USG
Skor 1 : tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat
disimpulkan bahwa isu nomor 3 mendapatkan jumlah terbesar sehingga
menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya. Dilihat dari
tingkat Urgency-nya, isu nomor 3 penting mengingat kepatuhan penderita
terhadap pengobatan TB akan menentukan tingkat kesembuhan, penderita
yang tidak patuh pada pengobatan meningkatkan resiko terjadinya resistensi
obat. Isu tersebut juga berdampak serius (Seriousness) karena jika tidak
segera ditangani akan menyebabkan peningkatan resiko penularan pada
masyarakat. Dari tingkat Growth, jika isu tidak segera ditangani maka akan
menyebabkan peningkatan kasus TB dan menyebabkan peningkatkan kasus
MDR TB dan XDR TB.
3. Dampak Isu
Dampak yang akan terjadi jika isu tidak segera dipecahkan maka akan
terjadi peningkatan resiko penularan penyakit TB dari penderita TB ke
penderita lain. Selain itu, jika pasien tidak patuh terhadap pengobatan akan
meningkatkan resiko gagal berobat dan resistensi obat TB sehingga terjadi
peningkatan kasus MDR TB dan XDR TB.
4. Pemecahan Isu
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Rensing dengan nilai
dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Adapun berkaitan dengan isu terkait pelayanan public, manajemen ASN
dan Whole of Government (WoG) sudah dianalisis dengan kriteria Urgency,
Seriousness, dan Growth (USG) untuk dicarikan solusi dan dikategorikan
8
sesuai dengan mata pelatihan dari Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan
publik.
Dengan langkah- langkah atau tahapan tersebut sehingga muncul gagasan
untuk menyelesaikan isu yang diangkat, yaitu:
1) Konsultasi dengan kepala puskesmas dan pihak terkait tentang rencana
kegiatan aktualisasi
2) Mengadakan pertemuan dan kordinasi dengan tim DOTS
3) Melakukan telaah SOP tatalaksana TB dan kebijakan pelayanan yang
telah ada
4) Pembuatan kalender patuh OAT
5) Pembuatan forum diskusi offline (Bareng-Bareng Sehat)
6) Pembuatan forum diskusi online (WhatsApp Group Bareng-Bareng
Sehat)
7) Pelaksanaan kegiatan
8) Evaluasi pelaksanaan kegiatan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
9
1. Deskripsi Organisasi
a. Struktur Organisasi Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat
Puskesmas Rensing merupakan salah satu puskesmas yang ada di
Lombok Timur, lokasinya yaitu di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat
Kabupaten Lombok Timur, yang menjalani fungsi pelayanan kepada
masyarakat. Pelayanan yang diselenggarkan di Puskesmas Rensing
meliputi pelayanan medis dan non medis. Pelayanan medis adalah
pelayanan kesehatan yang berkaitan langsung dengan upaya
penyembuhan penderita, diantara pelayanan rawat jalan dan pelayanan
rawat inap, pelayanan lansia. Pelayanan non medis diantaranya pelayanan
laboratorium, pelayanan KB, pelayanan imunisasi, klinik sanitasi,
konsultasi gizi. Sejalan dengan program pembangunan kesehatan,
puskesmas memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan upaya kesehatan
wajib dan pengembangan yang terdiri dari, upaya kesehatan wajib
dianntaranya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu
dan anak serta keluarga berencana (KB), perbaikan gizi masyarakat,
pemberatasan penyakit menular, dan pengobatan. Sementara usaha
kesehatan pengembangan terdiri dariusaha kesehatan sekolah, kesehatan
kerja, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa dan mata, kesehatan usia
lanjut. Saat ini yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas adalah Ibu
Nurhayati, ST., kepala tata usaha adalah Bapak H. Moh. Syarifuddin.
b. Visi Misi dan Nilai Organisasi
Sesuai dengan surat keputusan kepala Puskesmas Rensing, adapun visi
puskesmas kami adalah: “Mewujudkan Keluarga Sehat Menuju
Kecamatan Sakra Barat Sehat”. Dalam mencapai visi puskesmas yaitu
tugas pokok kami untuk melaksanakan pelayanan terhadap pasien
rawat inap dan rawat jalan, atas dasar tugas pokok ini kami membuat
rancangan aktualisasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN. Adapun misi puskesmas adalah:
1) Menggerakan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
10
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan
merata bagi masyarakat
3) Memelihara dan meningkatkan kerjasama lintas program, lintas
sektor dalam menggerakan peran serta masyarakat
4) Menyediakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
memadai.
c. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Selain itu
puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga
Kesehatan.Dalam melaksanakan tugas tersebut puskesmas
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. UKM Esensial dan perkesmas
a. Promosi kesehatan termasuk UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah)
b. Kesehatan lingkungan
c. KIA-KB (Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana)
d. Perbaikan Gizi
e. Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Perawatan kesehatan masyarakat
2. UKM Pengembangan
a. Kesehatan Jiwa
b. Kesehatan gigi masyarakat
c. Kesehatan Tradisional komplementer
d. Kesehatan olahraga
e. Kesehatan indera
f. Kesehatan lanjut usia
g. Kesehatan kerja
h. Kesehatan remaja
11
i. Kesehatan haji
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat (UGD)
3. Pelayanan Persalinan (PONED)
4. Pelayanan Rawat Inap
5. Pelayanan Laboratorium
6. Pelayanan Farmasi.
d. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi integrasi penulis sebagai dokter umum adalah
:
1. Melakukan pelayanan umum kesehatan, tindakan medik dan
pelayanan UGD
2. Melakukan visite pada pasien rawat inap
3. Menerima konsultasi pasien dan masyarakat
4. Menerima dan melakukan rujukan pasien
5. Melakukan pengujuan kesehatan, otopsi, dan visum serta catatan
medic
6. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat termasuk
anak sekolah
7. Melakukan tugas jaga, tugas pelayanan kesehatan di daerah
terpencil dan daerah resiko tinggi sepi
8. Melakukan pembinaan teknis kepada pelaksana kesehatan
9. Membuat laporan kegiatan harian, bulanan dan tahunan
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugasnya
2. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN, Kedudukan Dan Peran ASN Dalam
NKRI Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan
nilai-nilai dasar profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus
ditanamkan oleh seluruh ASN, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA), serta kedudukan dan
12
peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government, Managemen ASN dan
Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan
peran ASN dalam NKRI yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole Of
Government, Managemen ASN dan Pelayanan Publik :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup
beberapa hal antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
13
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
14
e) Saling Menghormati
f) Persamaan Derajat
g) Mencintai sesama manusia
h) Rela Berkorban
i) Menjaga Ketertiban
j) Kerja Sama
k) Cinta Tanah Air
l) Musyawarah
m) Kekeluargaan
n) Kepentingan Bersama
o) Hidup Sederhana
p) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q) Kerja Keras
r) Menghargai karya orang Lain
s) Menghormati Keputusan Bersama
t) Tenggang Rasa
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
a) Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c) Profesional
d) Tidak berpihak
e) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f) Non diskriminatif
g) Beretika luhur
h) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i) Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan
akurat
15
j) Berdaya guna dan berhasil guna
k) Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l) Transparan
m) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang,
maka dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar
pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan
baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen
mutu antara lain :
a) Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b) Inovatif
c) Selalu melakukan perbaikan mutu
d) Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e) Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
f) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal
g) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa
pemborosan (zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
h) Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
16
d) Disiplin
e) Tanggungjawab
f) Kerja Keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil
6. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang
bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga
memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di
pemerintahan.
7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas
profesional, melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan
ASN dari comfort zone ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
a) Independensi dan netralitas
b) Kompetensi
c) Kinerja atau produktifitas kerja
d) Integritas
e) Kesejahteraan
f) Kualitas pelayanan publik
g) Pengawasan
8. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a) Passionate (bersemangat)
b) Progressive (memakain cara terbaik)
17
c) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d) Promth (positif, tanpa curiga)
e) Patience (sabar)
f) Proporsional (tidak mengada-ada)
g) Functional (tepat waktu)
18
3. Rancangan Kegiatan
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh seorang ASN berdasarkan pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dengan adanya SKP
maka pekerjaan dapat lebih fokus serta adanya tugas tambahan. Adapaun rancangan aktualisasi yang akan dilakukan dijabarkan dalam tabel
sebagai berikut:
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konsultasi 1. Konsultasi dengan 1. Lembar 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Melalui kegiatan Berupaya
dengan kepala kepala puskesmas persetujuan 2. Nasionalisme (tanggung jawab, konsultasi dengan meningkatkan
puskesmas dan dan kepala tata 2. Saran dan 3. Etika Publik kejelasan) Bertanggung atasan didapatkan kemampuan diri
pihak terkait usaha selaku masukan jawab dalam masukan dan kritik dengan ide-ide kreatif
mentor untuk dari kepala menyampaikan rencana yang membangun serta memberikan
kegiatan puskesmas kegiatan dan sehingga dapat terobosan bagi
aktualisasi dan dan kepala menberikan gambaran mendukung misi pelayanan
mengajukan tata usaha yang jelas tentang apa puskesmas untuk
gagasan (mentor) yang menjadi tujuan dan memberikan
pengangkatan isu hasil yang diharapkan pelayanan
2. Meminta 2. Nasionalisme kesehatan yang
persetujuan (Etos Kerja, Kerja bermutu,
kegiatan kepada Keras, musyawarah) terjangkau dan
kepala puskesmas Semangat untuk merata bagi
dan kepala tata membuat kegiatan yang masyarakat
usaha selaku lebih baik, dan
mentor musyawarah untuk
3. Meminta masukan mengambil keputusan
dan saran tentang 3. Etika publik
rancangan Sopan dan santun dalam
aktualisasi menyampaikan rencana
4. Membuat notulensi kegiatan dan melakukan
19
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
hasil pertemuan koordinasi
2. Mengadakan 1. Menghubungi tim Terlaksananya 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Dengan 1. Profesional,
pertemuan dan DOTS Puskesmas kegiatan 2. Nasionalisme (Tanggung jawab, mengadakan memiliki
kordinasi Rensing 3. Etika publik kejelasan) koordinasi dengan kompetensi dan
dengan tim 4. Komitmen mutu Bertanggung jawab dalam tim DOTS dapat kemampuan dalam
DOTS 2. Membuat jadwal menyampaikan rencana meningkatkan mutu memberikan
pertemuan dengan kegiatan menberikan pelayanan pelayanan
tim DOTS gambaran yang jelas puskesmas dan kesehatan yang
3. Mengadakan tentang apa yang menjadi meningkatkan terbaik
pertemuan dengan tujuan dan hasil yang kerjasama lintas
tim DOTS diharapkan program dan lintas 2. Amanah,
2. Nasionalisme sektor dalam memberikan
4. Menjelaskan (Etos Kerja, Kerja Keras, rangka pelayanan
rencana kegiatan musyawarah) Semangat meningkatkan kesehatan sesuai
yang akan untuk membuat kegiatan upaya kesehatan pedoman dan
dilaksanakan yang lebih baik, dan bersumber daya standar pelayanan
musyawarah untuk masyarakat dan yang ditetapka,
5. Melakukan dapat diukur dan
mengambil keputusan meningkatkan
kordinasi dan dipertanggungjawa
3. Etika publik sumber daya
meminta masukan bkan
Sopan dan santun dalam manusia yang
tim DOTS
menyampaikan rencana memadai 3. Santun, sopan dan
6. Membuat notulen kegiatan dan melakukan santun dalam
hasil pertemuan koordinasi menyampaikan
4. Komitmen mutu rencana kegiatan
(Orientasi mutu)
Hasil pertemuan
merupakan upaya untuk
meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas
3. Telaah SOP 1. Meminta Dokumentasi 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Meningkatkan 1. Profesional,
20
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
dan kebijakan dokumen SOP 2. Komitmen (Tanggung jawab, mutu pelayanan memiliki
pelayanan tatalaksana Mutu integritas, konsistensi) dengan kegiatan kompetensi dan
yang telah ada pasien TB, Bertanggung jawab yang dilaksanakan kemampuan dalam
pedoman dan dengan kegiatan yang memberikan
panduan dilakukan dan menjamin pelayanan
pelayanan yang penerapan dari sebuah kesehatan yang
ada sebelumnya SOP terbaik
2. Komitmen Mutu
2. Melakukan telaah (Orientasi Mutu) 2. Akuntabel,
terhadap Memiliki komitmen untuk memberikan
dokumen yang meningkatkan pelayanan. pelayanan
telah ada kesehatan sesuai
pedoman dan
standar pelayanan
yang ditetapka,
dapat diukur dan
dipertanggungjawab
kan
4. Pembuatan 1. Mengumpulkan Dokumentasi 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Dapat 1. Ramah, memiliki
Kalender bahan pembuatan 2. Nasionalisme (Tanggung jawab) meningkatkan mutu sikap yang sopan dan
Patuh OAT desain kalender Kalender 3. Etika Publik Bertanggung jawab dalam pelayanan santun kepada
patuh OAT Patuh OAT 4. Komitmen melakukan penyusunan puskesmas dan seluruh masyarakat
2. Menyusun Mutu kalender patuh OAT dan meningkatkan
rancangan biaya 5. Anti Korupsi bertanggung jawab dalam derajat kesehehatan 2. Profesional,
dengan teliti dan melaksanakan tugas dan melalui pencegahan memiliki kompetensi
sesuai dengan membuat daftar sesuai penyakit menular dan kemampuan
kebutuhan dengan barang yang dalam memberikan
3. Bekerjasama dibutuhkan bukan karena pelayanan kesehatan
dengan pihak kepentingan pribadi yang terbaik
21
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
percetakan untuk 2. Nasionalisme 3. Inisiatif dan inovatif,
membuat desain (Etos Kerja, Kerja Keras, memiliki
untuk kalender musyawarah) kemampuan untuk
patuh OAT Semangat untuk membuat bekerja mandiri
4. Melakukan kegiatan yang lebih baik, dengan ide-ide
pencetakan dan musyawarah dengan kreatif serta memberi
kalender patuh pihak percetakan untuk terobosan bagi
OAT mengambil keputusan peningkatan
3. Etika publik pelayanan kesehatan
(Sopan santun)
Sopan dan santun ketika 4. Akuntabel,
berkomunikasi pihak memberikan
bendahara dan percetakan pelayanan kesehatan
4. Komitmen mutu sesuai pedoman dan
(Inovasi, Orientasi mutu, standar pelayanan
efektif dan efisiensi) yang ditetapka, dapat
Membuat kalender patuh diukur dan
OAT yang kreatif dan dipertanggungjawab
inovatif serta dengan kan
biaya yang seminimal
mungkin dan tepat guna
5. Anti korupsi
(Jujur dan transparan,
kerja keras, mandiri)
Bekerja secara sungguh-
sungguh sehingga
mendapatkan hasil yang
memuaskan dan jujur
ketika membuat rincian
biaya pembuatan kalender
22
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
patuh OAT
5. Persiapan 1. Koordinasi dan Dokumentasi 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Dapat 1. Profesional,
Pembuatan sosialisasi dengan 2. Nasionalisme Bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu memiliki
forum diskusi tim DOTS Media 3. Etika publik melakukan rencana pelayanan kompetensi dan
offline 2. Menyiapkan aula Sosialisasi 4. Komitmen mutu kegiatan puskesmas, kemampuan dalam
(Bareng- tempat diskusi (PPT) 2. Nasionalisme meningkatkan memberikan
Bareng Sehat) 3. Mengundang (Etos Kerja, Kerja Keras, derajat kesehatan pelayanan
seluruh penderita Undangan musyawarah) melalui pencegahan kesehatan yang
TB yang masih Semangat untuk membuat penyakit menular terbaik
menjalani kegiatan yang lebih baik, dan meningkatkan
pengobatan dan dan musyawarah dengan kerjasama lintas 2. Inisiatif dan
telah sembuh berbagai pihak terkait program dalam inovatif, memiliki
4. Menyediakan rencana pembuatan forum rangka kemampuan untuk
media sosialisasi diskusi offline meningkatkan bekerja mandiri
(edukasi 3. Etika publik upaya kesehatan dengan ide-ide
penggunaan (Sopan santun) bersumber daya kreatif serta
masker dan Sopan dan santun dalam masyarakat dan memberi terobosan
pencegahan menyampaikan rencana peningkatan bagi peningkatan
penularan dan kegiatan dan melakukan kepatuhan pelayanan
tukar informasi koordinasi pengobatan kesehatan
dan pengalaman 4. Komitmen mutu penderita TB 3. Akuntabel,
sesama penderita (Inovasi, Orientasi mutu, memberikan
TB) efektif dan efisiensi) pelayanan
Membuat forum diskusi kesehatan sesuai
offline yang kreatif dan pedoman dan
inovatif sehingga standar pelayanan
diharapkan terjadi yang ditetapka,
peningkatan kepatuhan dapat diukur dan
pengobatan penderita TB dipertanggungjawab
23
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
kan
6. Pembuatan 1. Melengkapi data Dokumentasi 1. Akuntabilitas 1.Akuntabilitas Dapat 1. Ramah, memiliki
forum diskusi pasien beserta 2. Etika publik (Tanggung jawab) meningkatkan mutu sikap yang sopan dan
online kontak yang bisa WhatsApp 3. Komitmen mutu Bertanggung jawab dalam pelayanan santun kepada
(WhatsApp dihubungi baik group Bareng- menyampaikan informasi dan puskesmas, seluruh masyarakat
Group penderita, Bareng Sehat menanggapi keluhan pasien meningkatkan
Bareng- keluarga derajat kesehatan 2. Profesional,
Bareng Sehat) penderita, dan 2. Etika publik melalui pencegahan memiliki kompetensi
pengawas minum (sopan dan santun) penyakit menular dan kemampuan
obat (PMO) Sopan dan santun ketika dan meningkatkan dalam memberikan
menyampaikan informasi dan kerjasama lintas pelayanan kesehatan
2. Membuat menanggapi keluhan pasien program dalam yang terbaik
WhatsApp group rangka 3. Inisiatif dan inovatif,
(Forum Diskusi meningkatkan memiliki
Online TB yang 3. Komitmen mutu upaya kesehatan
(Inovasi, Orientasi mutu) kemampuan untuk
digunakan bersumber daya bekerja mandiri
sebagai media Dengan melakukan kegiatan masyarakat
ini diharapkan dapat dengan ide-ide
untuk melayani kreatif serta memberi
konsultasi terkait meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas terobosan bagi
keluhan pasien peningkatan
TB, jadwal pelayanan kesehatan.
pengambilan
obat, dan 4. Akuntabel,
permasalahan memberikan
lainnya pelayanan kesehatan
sesuai pedoman dan
standar pelayanan
yang ditetapka, dapat
diukur dan
dipertanggungjawab
24
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
Kegiatan Dasar Organisasi
Misi Organisasi
kan
SEPTEMB
AGUSTUS 2019
NO KEGIATAN ER 2019
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3
1 Konsultasi dengan
kepala puskesmas dan
pihak terkait
2 Mengadakan pertemuan
dan kordinasi dengan tim
DOTS
3 Melakukan telaah SOP
tatalaksana TB dan
kebijakan pelayanan
yang telah ada
4 Pembuatan kalender
patuh OAT
5 Pembuatan forum diskusi
27
offline (Bareng-Bareng
Sehat)
6 Pembuatan forum diskusi
online (WhatsApp group
Bareng-Bareng Sehat)
7 Pelaksanaan kegiatan
8 Evaluasi pelaksanaan
kegiatan
28
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
29
sehat
- Penggunaan WhatsApp
group/forum diskusi
online bareng-bareng
sehat
8. Evaluasi pelaksanaan 2-3 - Laporan evaluasi kegiatan
kegiatan September
2019
30
mendapatkan masukan
dan saran terkait dengan
aktualisasi yang akan
dilakukan.
3. Melakukan 6 - Dokumentasi Melakukan telaah SOP Dokume
telaah SOP Agustus kegiatan tatalaksana TB dan ntasi
tatalaksana 2019 kebijakan pelayanan
TB dan yang telah ada untuk
kebijakan mengetahui tatalaksana
pelayanan dan program inovasi
yang telah yang ada.
ada
4. Pembuatan 8-17 - Kalender Pembuatan kalender Kalender
kalender Agustus patuh OAT patuh OAT dimulai Patuh
patuh OAT 2019 dengan melakukan OAT
pengumpulan materi
mengenai desain yang
menarik dan dapat
memudahkan penderita
TB dalam mengingat
jadwal konsumsi OAT.
Kalender patuh OAT
tersebut akan diberikan
pada pasien TB Kategori
I yang diharapkan dapat
membantu meningkatkan
kepatuhan pasien dalam
melakukan pengobatan
TB.
5. Pembuatan 15-17 - Forum Melakukan rancangan Undanga
forum Agustus diskusi acara mulai dari jadwal n
diskusi 2019 offline pelaksanaan kegiatan,
31
offline bareng- pembuatan undangan dan
(Bareng- bareng sehat peserta diklat meminta
Bareng persetujuan kepada
Sehat) Kepala Puskesmas
Rensing, melakukan
pemberiaan undangan
serta kebutuhan alat dan
bahan dalam melakukan
pembuatan forum diskusi
offline (Bareng-Bareng
Sehat).
6. Pembuatan 19 - WhatsApp Sebelum pembuatan Screensh
forum Agustus group/forum WhatsApp group, oot
diskusi 2019 diskusi online dilakukan pendataan WhatsAp
online bareng- terhadap penderita TB p group
(WhatsApp bareng sehat dan keluarga penderita
Group TB/pengawas minum
Bareng- obat (PMO) yang
Bareng mempunyai WhatsApp
Sehat) group dan melakukan
pembuatan WhatsApp
group bareng-bareng
sehat. Diharapkan media
ini dapat menjadi media
konsultasi dan salah satu
media pengingat jadwal
konsumsi obat.
7. Pelaksanaan 19-31 - Penggunaan Pelaksanaan kegiatan ini Dokume
kegiatan Agustus kalender dilakukan dalam upaya ntasi
2019 patuh OAT meningkatan kepatuhan
- Kegiatan pengobatan penderita
32
forum diskusi TB, upaya ini
offline diantaranya dilakukan
bareng- dengan pemberian
bareng sehat kalender patuh OAT,
- Penggunaan pelaksanaan forum
WhatsApp diskusi offline dan online
group/forum bareng-bareng sehat.
diskusi Kegiatan ini dibuktikan
online dengan foto dan video
bareng- pelaksanaan kegiatan.
bareng sehat
8. Evaluasi 2-3 - Laporan Laporan evaluasi Laporan
pelaksanaan Septemb evaluasi kegiatan mencakup evaluasi
kegiatan er 2019 kegiatan gambaran tingkat kegiatan
kepatuhan pengobatan
penderita TB setelah
menggunakan kalender
patuh OAT sebagai
pengingat dan diskusi
grup baik online maupun
offline
33
1 Konsultasi dengan - -
kepala puskesmas
dan pihak terkait
terkait rancangan
aktualisasi.
2 Mengadakan - -
pertemuan dan
kordinasi dengan
tim DOTS
3 Telaah SOP dan Puskesmas dalam masa Penulis berkoordinasi
kebijakan pelayanan rehabilitasi sehingga dengan ketua UKP untuk
yang telah ada dokumen untuk SOP sulit meminta file SOP
ditemukan
4 Pembuatan Pembuatan desain Penulis berkoordinasi
Kalender Patuh kalender patuh OAT yang dengan tim DOTS dalam
OAT sesuai dengan dosis dan menyusun desain untuk
waktu pengobatan kalender patuh OAT dan
penderita TB membuat desain
sementara sebelum
diberikan kepada
percetakan dan
dilakukan pencetakan
5 Persiapan Lokasi kegiatan yang Kegiatan dilakukan di
Pembuatan forum belum ada karena aula musholla. Kegiatan yang
diskusi offline puskesmas digunakan dilakukan di ruangan
(Bareng-Bareng
sebagai tempat pelayanan terbuka atau mendapat
Sehat)
cahaya sinar matahari
juga memiliki dampak
yang baik dikarenakan
akan menurunkan
kemungkinan penularan
34
Jumlah penderita yang Melakukan koordinasi
akan datang terkait dengan tim DOTS dalam
dengan luas wilayah membantu meyakinkan
rensing yang terdiri dari penderita untuk datang
17 desa dan penderita dalam upaya
yang tersebar di beberapa meningkatkan motivasi
wilayah tersebut sehingga dalam pengobatan dan
sulit dalam memprediksi melakukan pemberian
jumlah penderita yang undangan secara resmi
akan datang dan terkait
pekerjaan penderita TB
dikarenakan apabila
kegiatan dilakukan pada
pagi hari penderita ada
yang bekerja sebagai
petani sehingga banyak
yang bekerja. Selain itu,
penderita sehat sebagai
narasumber jumlahnya
sedikit, hal ini terjadi
dikarenakan sebagian
pergi ke malaysia sebagai
TKI untuk bekerja jika
sudah dinyatakan sehat.
6 Pembuatan forum Jumlah penderita TB yang Tetap melakukan
diskusi online memiliki aplikasi pembuatan WhatsApp
(WhatsApp Group WhatsApp sangat sedikit group sesuai jumlah
Bareng-Bareng dan kurangnya aktifnya penderita dan PMO yang
Sehat) penderita dalam forum memiliki aplikasi
tersebut WhatsApp dan karena
35
ketidakaktifan peserta
dalam bertanya sehingga
forum diskusi tersebut
salah satunya dijadikan
sarana dalam
mengingatkan jadwal
konsumsi obat bagi
penderita TB.
7 Pelaksanaan - -
kegiatan
8 Evaluasi - -
pelaksanaan
kegiatan
36
4.3 Pembahasan Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN pada jabatan dokter ahli pertama di Puskesmas Rensing Kecamatan Sakra Barat telah dilaksanakan
oleh penulis selama off campus yakni dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 3 September 2019. Uraian kegiatan yang memuat tahapan kegiatan, output
nilai-nilai dasar, teknik aktualisasi nilai dasar, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta penguatan nilai-nilai organisasi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
39
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Dasar dan Misi Organisasi
Organisasi
patuh OAT Patuh OAT Mutu penyusunan kalender meningkatkan 2. Profesional, memiliki
2. Menyusun 5. Anti Korupsi patuh OAT dan derajat kompetensi dan
rancangan biaya bertanggung jawab kesehehatan kemampuan dalam
dengan teliti dan dalam melaksanakan melalui memberikan
sesuai dengan tugas dan membuat pencegahan pelayanan kesehatan
kebutuhan daftar sesuai dengan penyakit menular yang terbaik
3. Bekerjasama barang yang dibutuhkan
dengan pihak bukan karena 3. Inisiatif dan inovatif,
percetakan untuk kepentingan pribadi memiliki
membuat desain 2. Nasionalisme kemampuan untuk
untuk kalender (Etos Kerja, Kerja Keras, bekerja mandiri
patuh OAT musyawarah) dengan ide-ide
4. Melakukan Semangat untuk kreatif serta memberi
pencetakan membuat kegiatan yang terobosan bagi
kalender patuh lebih baik, dan peningkatan
OAT musyawarah dengan pelayanan kesehatan
pihak percetakan untuk 4. Akuntabel,
mengambil keputusan memberikan
3. Etika publik pelayanan kesehatan
(Sopan santun) sesuai pedoman dan
Sopan dan santun ketika standar pelayanan
berkomunikasi pihak yang ditetapka, dapat
bendahara dan diukur dan
percetakan dipertanggungjawabk
4. Komitmen mutu an
(Inovasi, Orientasi mutu,
efektif dan efisiensi)
Membuat kalender patuh
OAT yang kreatif dan
40
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Dasar dan Misi Organisasi
Organisasi
inovatif serta dengan
biaya yang seminimal
mungkin dan tepat guna
5. Anti korupsi
(Jujur dan transparan,
kerja keras, mandiri)
Bekerja secara sungguh-
sungguh sehingga
mendapatkan hasil yang
memuaskan dan jujur
ketika membuat rincian
biaya pembuatan
kalender patuh OAT
5. Persiapan 1. Koordinasi dan Dokumentasi 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Dapat 1. Profesional,
Pembuatan sosialisasi 2. Nasionalisme Bertanggung jawab meningkatkan memiliki
forum diskusi dengan tim Media 3. Etika publik dalam melakukan mutu pelayanan kompetensi dan
offline DOTS Sosialisasi 4. Komitmen mutu rencana kegiatan puskesmas, kemampuan dalam
(Bareng- 2. Menyiapkan aula (PPT) 2. Nasionalisme meningkatkan memberikan
Bareng Sehat) tempat diskusi (Etos Kerja, Kerja Keras, derajat kesehatan pelayanan kesehatan
3. Mengundang Undangan musyawarah) melalui yang terbaik
seluruh penderita Semangat untuk pencegahan
TB yang masih membuat kegiatan yang penyakit menular 2. Inisiatif dan
menjalani lebih baik, dan dan meningkatkan inovatif, memiliki
pengobatan dan musyawarah dengan kerjasama lintas kemampuan untuk
telah sembuh berbagai pihak terkait program dalam bekerja mandiri
4. Menyediakan rencana pembuatan rangka dengan ide-ide
media sosialisasi forum diskusi offline meningkatkan kreatif serta
(edukasi 3. Etika publik upaya kesehatan memberi terobosan
penggunaan (Sopan santun) bersumber daya bagi peningkatan
41
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Dasar dan Misi Organisasi
Organisasi
masker dan Sopan dan santun dalam masyarakat dan pelayanan kesehatan
pencegahan menyampaikan rencana peningkatan
penularan dan kegiatan dan melakukan kepatuhan 3. Akuntabel,
tukar informasi koordinasi pengobatan memberikan
dan pengalaman 4. Komitmen mutu penderita TB pelayanan kesehatan
sesama penderita (Inovasi, Orientasi mutu, sesuai pedoman dan
TB) efektif dan efisiensi) standar pelayanan
Membuat forum diskusi yang ditetapka,
offline yang kreatif dan dapat diukur dan
inovatif sehingga dipertanggungjawab
diharapkan terjadi kan
peningkatan kepatuhan
pengobatan penderita TB
6. Pembuatan 1. Melengkapi data Dokumentasi 1. Akuntabilitas 1.Akuntabilitas Dapat 1. Ramah, memiliki
forum diskusi pasien beserta 2. Etika publik (Tanggung jawab) meningkatkan sikap yang sopan dan
online kontak yang bisa WhatsApp 3. Komitmen mutu Bertanggung jawab dalam mutu pelayanan santun kepada
(WhatsApp dihubungi baik group menyampaikan informasipuskesmas, seluruh masyarakat
Group penderita, Bareng- dan menanggapi keluhan meningkatkan
Bareng- keluarga Bareng Sehat pasien derajat kesehatan 2. Profesional, memiliki
Bareng Sehat) penderita, dan melalui kompetensi dan
pengawas minum 2. Etika publik pencegahan kemampuan dalam
obat (PMO) (sopan dan santun) penyakit menular memberikan
Sopan dan santun ketika dan meningkatkan pelayanan kesehatan
2. Membuat menyampaikan informasi kerjasama lintas yang terbaik
WhatsApp group dan menanggapi keluhan program dalam 3. Inisiatif dan inovatif,
(Forum Diskusi pasien rangka memiliki
Online TB yang meningkatkan kemampuan untuk
digunakan upaya kesehatan bekerja mandiri
sebagai media 3. Komitmen mutu bersumber daya
42
Kontribusi
No Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Dasar dan Misi Organisasi
Organisasi
untuk melayani (Inovasi, Orientasi mutu) masyarakat dengan ide-ide
konsultasi terkait Dengan melakukan kegiatan kreatif serta memberi
keluhan pasien ini diharapkan dapat terobosan bagi
TB, jadwal meningkatkan mutu peningkatan
pengambilan pelayanan puskesmas pelayanan kesehatan.
obat, dan
permasalahan 4. Akuntabel,
lainnya memberikan
pelayanan kesehatan
sesuai pedoman dan
standar pelayanan
yang ditetapka, dapat
diukur dan
dipertanggungjawabk
an
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3. Rekomendasi
48
LAMPIRAN
49
Kegiatan 2: Mengadakan pertemuan dan koordinasi dengan tim DOTS
Bukti dokumentasi :
Bukti dokumentasi :
50
Foto 5. SOP Tatalaksana TB
Bukti dokumentasi :
51
Kegiatan 5: Persiapan Pembuatan forum diskusi offline (Bareng-Bareng Sehat)
Bukti dokumentasi :
Bukti dokumentasi :
52
Kegiatan 7: Pelaksanaan Kegiatan
Bukti dokumentasi :
53
Foto 11. Kegiatan forum diskusi offline (bareng-bareng sehat)
54
Kegiatan 8: Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Bukti dokumentasi :
55
Foto 14. Laporan kepada kepala puskesmas
56
Foto 15. Bukti konsutasi dengan Coach dan Mentor
57
LAPORAN EVALUASI KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN DALAM OPTIMALISASI KEPATUHAN
PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS RENSING KECAMATAN SAKRA BARAT
60
Timur
Optimalisasi Kepatuhan
Pengobatan Penderita
Judul Aktualisasi
Tuberkulosis di Puskesmas
Rensing Kecamatan Sakra Barat
Puskesmas Rensing Kecamatan
TempatAktualisasi
Sakra Barat
Mentor H. Moh. Syarifuddin, S.Kep
61
mendapatkan masukan
dan saran terkait
kegiatan tersebut
Mendapatkan dukungan
Menyampaikan
dan motivasi untuk
6. 29/8/2019 perkembangan
mengerjakan laporan
aktualisasi
aktualisasi
Konsultasi terkait Mendapat persetujuan
7. 4/9/19 laporan evaluasi tentang laporan evaluasi
kegiatan kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
62
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
63