Anda di halaman 1dari 18

a.

Pengertian Gangguan
Fisik
Gangguan fisik adalah
suatu keadaan dimana
seseorang mempunyai
kekurangan pada anggota
tubuh atau terganggunya
sistem organ dalam tubuh,
sensorik, dan motorik pada
tubuh.
b.Faktor Gangguan Fisik
PADA ORANG DEWASA PADA ANAK-ANAK

Faktor eksternal, seperti : • Kelainan pada sistem


• kecelakaan musculus skeletal
• Kelainan pada sistem (sistem otot dan
cerebral (sistem rangka)
syarat pusat) • Bentuk kelainan :
• Bentuk kelainan : -polio
-Spastic -muscular dystrophy
-Athetoid -osteogenesis
-Ataxia -imperfect
-Rigid -spina bifida
-Tremor -hambatan fisik
motorik karena
bawaan lahir
-hydrocephalus atau
micrcephalus
c.Penyebab dan Macam-Macam Gangguan
Fisik
Gangguan kesehatan yang mempengaruhi kemampuan fisik, antara lain :
asma (penyempitan pembuluh tenggorokan) dan hemophilia
(kelainan/kurangnya produksi factor pembekuan darah).

Gangguan fisik dan kesehatan dapat terjadi sebelum lahir, dan sesudah lahir:
• Pada masa sebelum lahir, dapat disebabkan oleh : infeksi atau penyakit,
kelainan kandungan bayi dalam kandungan terkena radiasi, atau ibu
mengalami trauma (kecelakaan).
• Pada saat lahir, kerusakan otak bayi dapat disebabkan oleh : proses
kelahiran yang terlalu lama, pemakaian alat bantu kelahiran, dan
pemakaian anastesi yang berlebihan.
• Pada masa sesudah lahir, hal-hal yang dapat menyebabkan kecacatan
antara lain : kecelakaan.trauma pada kepala, amputasi, infeksi/penyakit
yang menyerang otak, dan malnutrisi.
Adanya
kesiapan

Kesederhanaan Kesungguhan

Keramahan Ketulusan

Kepercayaan
Ketenangan
diri
1)Pasien dengan Gangguan Pendengaran
Teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan pada pasien dengan
gangguan pendengaran, antara lain:
• Orientasikan kehadiran kita dengan cara menyentuh pasien atau
memposisikan diri di hadapan yang terlihat oleh pasien.
• Gunakan bahasa dan kalimat yang sederhana dan bicaralah dengan
perlahan untuk memudahkan pasien membaca gerak bibir kita.
• Usahakan berbicara dengan posisi tepat di hadapan atau di depan
pasien dan pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim.
• Jangan melakukan pembicaraan ketika kita sedang mengunyah
sesuatu, misalnya permen karet.
• Bila mungkin gunakan bahasa pantomim dengan gerakan yang
sederhana dan wajar.
• Jika diperlukan gunakanlah bahasa jari atau jika kita menguasai
bahasa isyarat, dapat menggunakannya.
• Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah
sampaikan pesan dalam bentuk tulisan, gambar atau simbol yang
mudah dimengerti.
LANJUTAN…
Hal yang perlu dilakukan adalah :
• cari tahu kapan klien terakhir melakukan evaluasi pendengaran
• Jauhkan tangan dari wajah saat berbicara
• Mengurangi atau menghilangkan kebisingan sebanyak mungkin
ketika melakukan pembicaraan
• Bicaralah dengan cara yang normal tanpa berteriak.
• Pastikan pencahayaan tidak tepat bersinar di mata orang tuna
rungu
• Jika klien mengalami kesulitan memahami pesan, temukan cara
yang berbeda untuk mengatakan hal yang sama, bukan
mengulangi kata-kata
• Gunakan bahasa sederhana, kalimat singkat untuk membuat
pesan lebih mudah dimengerti
• Menulis pesan jika perlu
• Jangan terburu-buru
LANJUTAN…
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan
klien yang mengalami gangguan pendengaran adalah sebagai
berikut.
• Periksa adanya bantuan pendengaran dan kaca mata
• Kurangi kebisingan
• Dapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan
• Berhadapan dengan klien dimana ia dapat melihat mulut anda
• Jangan mengunyah permen karet
• Bicara pada volume suara normal, jangan berteriak
• Susun ulang kalimat jika klien salah mengerti
• Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diindikasikan
2)Pasien dengan Gangguan Penglihatan
Teknik-teknik yang diperhatikan selama berkomunikasi dengan
pasien yang mengalami gangguan penglihatan:
• Sedapat mungkin pengobat mengambil posisi yang dapat dilihat
pasien bila pasien mengalami kebutaan parsial atau total.
• Sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran kita ketika
berada di dekat pasien.
• Identifikasikan diri kita dengan menyebutkan nama .
• Berbicaralah dengan menggunakan nada suara normal bila kondisi
pasien tidak memungkinkan pasien menerima pesan verbal secara
visual. Dalam kondisi ini, nada suara kita memegang peranan besar
dan bermakna bagi pasien.
• Terangkan alasan kita menyentuh atau mengucapkan kata – kata
sebelum melakukan sentuhan apapun pada pasien.
• Informasikan kepada pasien ketika kita akan meninggalkan ruangan
atau meninggalkan pasien / memutus komunikasi.
• Orientasikan pasien dengan suara – suara yang terdengar
disekitarnya.
• Orientasikan pasien pada lingkunganya bila pasien dipindah ke
lingkungan / ruangan yang baru.
LANJUTAN…
Hal-Hal yang yang Perlu Perlu Diperhatikan dalam dalam
Komunikasi
pada Klien Klien Gangguan Gangguan Penglihatan. :
• Pertimbangkan isi dan nada suara
• Periksa lingkungan fisik
• Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi
• Komunikasikan pesan secara singkat
• Komunikasikan hal-hal yang berharga saja.
• Dalam merencanakan komunikasi, berkonsultasilah dengan pihak
lain agar memperoleh dukungan.
3)Pasien dengan gangguan Wicara
Teknik Komunikasi pada Klien Teknik Komunikasi pada Klien
dengan Gangguan Wicara :
• Dengarkan dengan penuh perhatian, kessabaran, dan jagan
menginterupsi
• Ajukan pertanyaan sederhana yang hanya membutuhkan jawaban
“ya” dan “tidak”.
• Berikan waktu untuk terbentuknya pemahaman dan respon.
• Gunakan petunjuk visual ( kata-kata, gambar, dan objek ) jika
mungkin.
• Hanya ijinkan satu orang untuk berbicara pada satu waktu.
• Jangan berteriak atau berbicara terlalu keras.
• Beritahu klien jika anda tidak mengerti.
• Bekerja sama dengan ahli terapi bicara jika dibutuhkan.
LANJUTAN…
Alat Bantu untuk Berkomunikasi dengan Klien Gangguan Wicara
• Papan tulis dan spidol
• Papan komunikasi dengan kata, huruf, atau gambar yang umum
untuk menunjukkan kebutuhan dasar
• Alarm pemanggil
• Bahasa isyarat
• Penggunaan kedipan mata atau gerakan jari untuk respon
sederhana (“ya” dan “tidak”)
LANJUTAN…
Pada saat berkomunikasi dengan pasien gangguan wicara, hal – hal
berikut perlu di perhatikan:
• Pengobat benar – benar dapat memperhatikan mimik dan gerak
bibir pasien.
• Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang
kembali kata-kata yang diucapkan pasien.
• Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu
banyak topik, komunikasi dengan pasien tidak menyimpang.
• Mengendalikan pembicaraan sehingga pasien menjadi lebih rileks
dan komunikasi menjadi lebih pelan.
• Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat
diterima dengan baik.
• Gunakan bahasa isyarat, tulisan, gambar atau simbol bila
diperlukan.
• Apabila memungkinkan, hadirkan orang yang terbiasa
berkomunikasi lisan dengan pasien untuk menjadi mediator
komunikasi.
4)Pasien dengan keadaan tidak sadar

Pada saat berkomunikasi dengan pasien dengan gangguan kesadaran, hal


hal berikut perlu diperhatikan:
• Berhati – hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat pasien
karena ada keyakinan bahwa organ pendengaran merupakan organ
terakhir yang mengalami penurunan dan penerimaan rangsang pada
individu yang tidak sadar dan yang menjadi pertama kali berfungsi
pada waktu sadar. Maka perawat harus berhati – hati tidak mengatakan
sesuatu pada pasien yang tidak sadar atau pada dalam jarak
pendengaran pasien. Jaga selalu untuk tidak mengatakan hal – hal
yang tidak akan mereka katakan pada pasien yang sepenuhnya sadar.
• Ambil asumsi bahwa pasien dapat mendengar pembicaraan kita.
Usahakan mengucapkan kata dengan menggunakan nada normal dan
memperhatikan materi ucapan yang kita sampaikan di dekat klien.
• Ucapkan kata – kata sebelum menyentuh pasien . Sentuhan diyakini
dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi yang sangat efektif pada
pasien dengan penurunan kesadaran.
• Upayakan untuk mempertahankan lingkungan sekitar pasien setenang
mungkin untuk membantu pasien pada komunikasi yang dilakukan.
5)Pasien dengan gangguan perkembangan

Cara – cara berkomunikasi dengan pasien yang mengalami gangguan


kematangan kognitif / perkembangan kognitif :
• Berbicaralah dengan menggunakan tema yang jelas dan terbatas.
• Hindari menggunakan istilah yang membingungkan pasien,
usahakan menggunakan kata pengganti yang lebih mudah
dimengerti dengan menggunakan contoh atau gambar dan simbol
yang mudah dimengerti oleh pasien.
• Berbicaralah dengan menggunakan nada yang relatif datar dan
Nada tinggi seringkali di terima oleh pasien sebagai sesuatu yang
tidak menyenangkan.
• Selalu lakukan pengulangan dan tanyakan kembali pesan yang
diutarakan untuk memastikan kembali maksud pesan sudah
diterima dengan baik oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai