STIMULASI SENSORI
Disusun Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Sensori dengan tepat waktu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
I. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktivitas membantu anggotanya
untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah
tingkah laku yang adaptif (struat and sundeen, 1998).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu upaya untuk
memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama
untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua panca indra (sensori) agar memberi respons yang adekuat (Keliat dan
Akemat, 2002).
TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku
II. Landasan Teori
Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah
pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK). Terapi Aktifitas Kelompok merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004). Di
dalamkelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan menjadi tempat untuk klien berlatih perilaku yang baru
untuk memperbaiki perilaku yang lama yang maladaptif (Keliat & Akemat,
2005)TAK di bagi empat yaitu: TAK stimulasi kognitif/persepsi, TAK
stimulasi sensori, TAK orientasi realita dan TAK sosialisasi.
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra
(sensori agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi sensori
dilakukan dengan pemberian stimulus. Stimulus yang diberikan dapat
berupa stimulus pengelihatan, pendengaran, dan lain-lainnya. TAK stimulasi
sensori ini memiliki 3 sesi, sesi 1 adalah stimulasi sensori suara: mendengar
music, sesi 2 adalah menggambar, sesi 3 adalah menonton tv atau video.
Klien yang mengikuti TAK stimulasi sensori ini merupakan klien yang
mengalami isolasi sosial, harga diri rendah atau hiperaktif
III.Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat berespons terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
Tujuan Khusus
- Klien mampu mengenali music yang didengar
- Klien mampu memberi respon terhadap music
- Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengar music
- Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
- Klien dapat memberi makna gambar
- Klien mampu memberi respon terhadap tontonan TV/video
- Klien menceritakan makna acara yang ditonton
IV. Sesi Yang Digunakan
a. Sesi ke 1 Mendengarkan Musik
b. Sesi ke 2 Menggambar
c. Sesi ke 3 Menonton Video/Televisi
V. Karakteristik Klien
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi
verbal.
VI. Karakteristik Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta 8 orang
b. Setting tempat sesuai dengan rencana
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan
tertib
2. Evaluasi Proses
Semua anggota kelompok dapat mengenal tanda isolasi sosial, menarik
diri, dan harga diri rendah.
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan
4. Nama pasien yang ikut:
Tn. A, Tn. B, Tn. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F, Ny. G & Ny. H
VII. Antisipasi Masalah
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain:
1. Keterbukaan yang kurang
Intervensi:
a. Terapi baik leader, co-leader, maupun fasilitator harus berusaha
memotivasi klien dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat terbuka.
b. Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien
mampu mengekspresikan perasaannya dengan leluasa.
2. Resistensi baik individu maupun kelompok
Intervensi:
Peran fasilitator sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang
mendukung keberhasilan suatu terapi
3. Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK
Intervensi:
Peran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan perhatian pasien
yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan memberikan
permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya sehingga
tidak mengganggu jalannya TAK.
4. Pasien memaksa ingin ikut TAK
Intervensi:
Fasilitator berusaha membujuk agar klien tetap ditempat untuk
mengikuti TAK hingga selesai. Jika tidak bisa maka fasilitator
mengantarkan kembali keruangannya.
VIII. Pengorganisasian
1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 22 November 2016
Waktu : 10.30-12.10 wib
Tempat : Aula RSJ Menur Surabaya
2. Jadwal kegiatan TAK
Sesi 1 Mendengarkan music :
Waktu Kegiatan
10.30-11.00 Persiapan
11.00-11.10 Pembukaan
10.10-11.30 Sesi 1 : mendengarkan music dan berjoget
11.30-11.50 Sesi 2 : permainan mengungkapkan perasaannya
setelah mendengar music
11.50-12.10 Evaluasi dan penutup
Waktu Kegiatan
Sesi 2 Menggambar
Waktu Kegiatan
10.30-11.00 Persiapan
11.00-11.10 Pembukaan
10.10-11.30 Sesi 1 : menggambar
11.30-11.50 Sesi 2 : permainan mengungkapkan makna gambar
11.50-12.10 Evaluasi dan penutup
Sesi 3 Menonton Video/Televisi
Waktu Kegiatan
10.30-11.00 Persiapan
11.00-11.10 Pembukaan
10.10-11.30 Sesi 1 : melihat film/televise
11.30-11.50 Sesi 2 : permainan mengungkapkan makna gambar
dan suara yang dilihat dari film/televisi
11.50-12.10 Evaluasi dan penutup
3. Tim TAK
a. Leader: Nurlita
Tugas:
Menyusun rencana aktivitas kelompok (TAK)
Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberi umpan balik
Sebagai role model
Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengembangkan
pendapat dan memberi umpan balik
b. Co-leader: Yuni Andika
Tugas:
Membantu leader dalam mengorganisasi aggota kelompok
Membantu mengobservasi kemampuan klien dalam TAK
Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Observer: Erlina, Lina Ayu
Tugas:
Mengobservasi semua respon klien
Membuat semua respon klien yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien
Memberikan umpan balik
Mengobservasi respon anggota kelompok
Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
Mencatat modifikasi strategi untuk kegiatan kelompok
berikutnya
d. Fasilitator: Amalia, Asriani, Dessiari, Niko, Riza, Suheni
Tugas:
Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
Memfokuskan kegiatan
Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
Alokasi peserta :
Amalia : Tn. A
Asriani : Tn. B
Dessiari : Tn. C
Niko : Tn. D
Riza : Ny. E & Ny. F
Suheni : Ny. G & Ny. H
Sketsa
3) Kontrak
a Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan musik
b Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta
ijin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase Kerja
1) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan
nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum
jam.
2) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
3) Terapis dan klien memakai papan nama.
4) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk
tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai
klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan
klien setelah mendengan lagu.
5) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan
(kira-kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik.
6) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan
perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.
7) Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya,
dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
3. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai
dan bermakna dalam kehidupannya.
3) Kontrak yang akan dating
a Menyepakati TAK yanag akan datang yaitu menggambar.
b Menyepakati waktu dan tempat.
b. Kriteria evaluasi
Presentasi jumlah klien yang mengikuti TAK sesuai yang
direncanakan
100% klien mengikuti TAK hingga selesai
100% klien mampu memperkenalkan diri
80% klien yang mampu mengekspresikan perasaan melalui
gambar
80% klien yang mampu menceritakan makna gambar
c. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien selama proses
TAK pada catatan proses keperawanan klien.
XI. Proses Pelaksanaan TAK Sesi 3
1. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
b Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menonton TV/video petikan film laskar pelangi dan menceritakan
makna yang telah ditonton.
2) Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
3) Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
4) Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan
menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien.
Berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah kiri
terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.
5) Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien
lain bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
3. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik
3) Kontrak yang akan dating
a Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
b Menyepakati waktu dan tempat
XII. Referensi
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan jiwa: Aplikasi Praktik Klinik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fortinash, K. M., & Worret, P. A. (2014). Psychiatric mental health nursing.
US: Mosby.
Keliat, & Akemat. (2005). Keperawatan jiwa: Terapi aktivitas kelompok.
Jakarta: EGC.
STIMULASI SENSORI : MENGGAMBAR
Nama Klien
No Aspek yang di nilai
1. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
2. Menggambar sampai selesai
3. Menyebutkan apa yang di
gambar
4. Menceritakan makna gambar
Jumlah
Petunjuk:
2. Untuk tiap aspek dimulai diberikan tanda checklist () jika ditemukan pada klien dan tanda kurang (-) jika tidak ditemukan pada klien
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu
Petunjuk:
2. Untuk tiap aspek dimulai diberikan tanda checklist () jika ditemukan pada klien dan tanda kurang (-) jika tidak ditemukan pada klien
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu
Nama Klien
No Aspek yang di nilai
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Member respons pada saat menonton
(senyum, sedih, dan gembira)
3. Menceritakan cerita dalam TV / Video
4. Menceritakan perasaan setelah menonton
Jumlah
Petunjuk:
2. Untuk tiap aspek dimulai diberikan tanda checklist () jika ditemukan pada klien dan tanda kurang (-) jika tidak ditemukan pada klien
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu