2) Novi Triyas D ( 1510038 ) 3) Oktafiansyah A.K.W ( 1510040 ) Dermatitis atau Eksema adalah suatu peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Pada umumnya Dermatitis juga disertai dengan tanda-tanda seperti terbentuknya bintik yang berisi cairan (bening atau nanah) dan bersisik. Dermatitis atau Eksema adalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya diri. 5. Eksim dapat dibedakan menjadi 2 yaitu 1. Rasa panas dan dingin eksim kering dan eksim basah. Eksim yang berlebihan pada kering akan tampak pada kulitnya bagian kulit yang terkena kering, bersisik, kemerah-merahan, eksim. kadang-kadang bengkak, dan terasa gatal. Sedangkan pada eksim basah 2. Rasa gatal terutama terasa kulitnya akan tampak merah, bengkak, pada malam hari. melepuh, dan basah, timbul bintil-bintil 3. Akan tampak lepuhan- yang mengandung air atau nanah yang menimbulkan rasa gatal. lepuhan kecil dan kulit bersisik yang keras pada 6. Daerah-daerah yang sering terjangkit penyakit eksim adalah : pada sela-sela permukaan kulit yang jari tangan atau kaki, dan daerah-daerah akan disertai dengan lipatan tubuh, seperti sela paha, pembengkakan. belakang lutut, pergelangan tangan, dan 4. Eksim akan sangat cepat daerah sekitar leher. Penyakit eksim sekali penularannya pada sering terjadi secara berulang-ulang atau kambuh, oleh karena itu harus kulit yang lain. diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alegi (alergen). Menurut Burdick (2004), ada beberapa faktor yang mungkin berperan dalam menyebabkan dyshidrotic eczema dan pompholyx, yaitu:
1. Faktor genetik : Kembar monozigot dapat secara serentak dipengaruhi oleh
dyshidrotic eczema. 2. Sensitif terhadap nikel : Ini mungkin faktor yang signifikan dalam dyshidrotic eczema namun mempunyai jumlah yang rendah, sedangkan dalam beberapa studi lain dilaporkan adanya peningkatan terhadap sensitifitas terhadap nikel. 3. Diet rendah nikel : Hal ini dilaporkan dapat menurunkan frekuensi dan keparahan dari dyshidrotic eczema. 4. Reaksi id : Timbulnya dyshidrotic eczema tidak selalu berhubungan dengan paparan bahan kimia yang peka atau metal (misalnya kromium, kobalt, karbomix, fragande mix, diaminodiphenylmethana, parfum, fragrances dan balsem dari Peru). 5. Infeksi jamur. 6. Stres emosi : Merupakan faktor yang paling memungkinkan menyebabkan dyshidrotic eczema. Banyak pasien melaporkan adanya pompholyx berulang selama periode stres. Perbaikan dyshidrotic eczema menggunakan biofeedback untuk mengurangi stres. 7. Faktor lain : Faktor yang dilaporkan bisa menyebabkan dyshidrotic eczema antara lain rokok, kontrasepsi oral, aspirin dan implan metal. 1. Dermatitis Kontak Terdapat 2 tipe dermatitis kontak yang disebabkan oleh zat yang berkontak dengan kulit yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik. a. Kontak Iritan :Kulit berkontak dengan zat iritan dalam waktu dan konsentrasi cukup, umumnya berbatas relatif tegas. Paparan ulang akan menyebabkan proses menjadi kronik dan kulit menebal disebut skin hardering. b. Kontak Alergik :Batas tak tegas. Proses yang mendasarinya ialah reaksi hipersensitivitas. Lokalisasi daerah terpapar, tapi tidak tertutup kemungkinan di daerah lain. 2.Dermatitis Atopik Bersifat kronis dengan eksaserbasi akut, dapat terjadi infeksi sekunder. Riwayat stigmata atopik pada penderita atau keluarganya. 3.Dermatitis Numularis Kelainan terdiri dari eritema, edema, papel, vesikel, bentuk numuler, dengan diameter bervariasi 5 – 40 mm. Bersifat membasah (oozing), batas relatif jelas, bila kering membentuk krusta. bagian tubuh 4.Dermatitis Statis Akibat bendungan, tekanan vena makin meningkat sehingga memanjang dan melebar. Terlihat berkelok-kelok seperti cacing (varises). Cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan terjadilah edema. 5.Dermatitis Seiboroika Merupakan penyakit kronik, residif, dan gatal. Kelainan berupa skuama kering, basah atau kasar; krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi. Gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki. Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi coklat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, dermatitis akan mempengaruhi pigmen kulit, sehingga daerah dermatitis akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Subjektif pada tanda-tanda radang akut, terutama
pruritus ( sebagai pengganti dolor ). Selain itu juga terdapat kenaikan suhu ( kalor ), kemerahan ( rubor ), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit ( fungsiolesa ) infeksi sekunder oleh bakteri Septikemi Diare Pneumonia Gangguan metabolic : mengakibatkan suatu resiko hipotermia, dekompensasi kordis, kegagalan sirkulasi perifer dan trombophlebitis. Dapat terjadi degenerasi visceral yang menyebabkan kematian. Infeksi bakteri : Gejalanya berupa bintik-bintik yang mengeluarkan nanah. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga penderita mengalami demam dan lesu. Usap kulit(skin swab) Usap hidung (nasal swab) dari pasien dan orang tua. Tes alergi pada kulit Dermatografisme puth Percobaan asetikolin Percobaan histamine Pengobatan menurut FKUI yaitu : Pengobatan secara sistemik Dermatitis ringan : antihistamin atau kombinasi antihistamin-anti serotonin, anti bradikinin, anti-SRS-A, dsb Dermatitis berat : dapat dipertimbangkan pemberian kortikosteroid Pengobatan secara topical Dermatitis basah (madidans) harus diobati dengan kompres terbuka. Dermatitis kering (sika) diobati dengan krim atau salep Bila dermatitis akut, diberi kompres. Bila subakut, diberi losion (bedak kocok), pasta, krim atau linimentum (pasta pendingin). Bila kronik diberi salepd. Pada dermatitis sika, bila superficial diberi bedak, losio, krim atau pasta. Bila kronik diberi salep. TERIMAKASIH