NIM : 19014
TINGKAT :2B
MATA KULIAH : KOMUNIKASI KEPERAWATAN
TUGAS
1. Buat Resume tentang Komunikasi pada pasien gangguan fisik dan gangguan jiwa !
Komunikasi Pada Pasien Gangguan Fisik dan Gangguan Jiwa
2. Buat SP Komunikasi Terapeutik pada pasien gangguan fisik ! (Pra interaksi - Fase
Orientasi - Fase Kerja - Fase Terminasi)
Penerapan Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi Terapeutik pada Klien dengan
Gangguan Penglihatan
Strategi pelaksanaan pada klien dengan gangguan penglihatan dapat diberikan
kepada klien itu sendiri dan diberikan kepada orang tua klien.
1) Strategi pelaksanaan (SP) komunikasi terapeutik pada klien dengan gangguan
penglihatan
Pra Interaksi
Melakukan persiapan sebelum berkomunikasi dengan pasien. Terlebih dahulu
mencari informasi tentang pasien. Setelah itu merancang strategi untuk
pertemuan pertama dengan pasien.
Fase orientasi:
a. Salam terapeutik. “Selamat pagi dik? Saya suster Artita yang bertugas
pada pagi ini. Siapa nama adik?”
b. Evaluasi/validasi. “Bagaimana perasaan adik hari ini? Apakah adik ayu
bisa tidur dengan nyenyak?”
c. Kontrak :
a) Topik: “Bagimana kalau kita berbincang-bincang tentang penyakit
yang adik alami ini? Dan akibat adik merasa takut dan khwatir?”
b) Tempat : “Di mana kita akan berbicara dik ayu? Di ruangan ini?”
c) Waktu : “Baiklah, kita akan berdiskusi selama kurang lebih 30
menit ya dik ayu.”
Fase kerja:
“Nah dik ayu belum mengetahui tentang penyebab buta yang dialami dik ayu
kan?, baiklah saya akan menjelaskan tentang penyebab buta yang dik ayu alami
sekarang, karena kepala dik ayu dulu waktu kecelakaan itu terkena benturan selain
itu gangguan penglihatan dapat terjadi karena kerusakan organ misalnya
kornea, lensa mata, kekeruhan humoris viterius, serta kerusakan saraf
penghantar impuls menuju otak. Semua ini mengakibatkan penurunan visus
hingga dapat menyebabkan kebutaan. Apakah dik ayu sudah paham dengan
penjelasan saya? Bagus sekali, tapi sekarang dik ayu sudah mendapatkan
pendonor mata, sebentar lagi dik ayu bisa melihat. Disini dokter anastesi sudah
menjadwalkan operasi dik ayu, dik ayu tidak usah khwatir. Karena operasi ini
jalan terbaik untuk dik ayu dan pastinya operasinya akan berjalan lancar. Oh iya,
sebelum dilakukan operasi, saya akan mengambil sample darah dik ayu untuk
pemeriksaan laboratorium ya? Nah sudah selesai, sekarang saya akan memeriksa
tanda-tanda vital dik ayu. Permisa ya dik? Dik ayu, bagaimana perasaan dik ayu
sekarang? Kenapa? Masih takut? Iya nanti sebelum operasi dik ayu ingat berdoa
ya, semoga operasinya berjalan dengan lancar.”
Fase terminasi:
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subyektif:“Bagaimana perasaan adik ayu setelah
berbincang-bincang tentang penyakit yang adik rasakan?
Apakah adik ayu bisa menjelaskan kembali? Nah betul sekali.”
b) Evaluasi obyektif: “Nah adik ayu hasil lab dik ayu baik jadi
adik ayu bisa cepat dioperasinya, dan hasil ttv tekanan darah
120/80mmHg. Suhu 36,8°C, nadi 88x/mnt, dan respirasi
20x/menit. Karena dik ay sudah mengetahui penyebab tentang
penyakit dik ayu sekarang jadi adik tidak oleh khwatir lagi.
b. Tindak lanjut klien
“Jadi, dik ayu sekarang boleh beristirahat dulu sambil menunggu
perawat anastesi menjemput adik untuk operasi.”