Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi perawat dengan

pasien berkebutuhan khusus


Kelompok 5
-Hasanah -Rizki Alkausar
-Nur Aflah -WildanWildan Waliuddin
-Atha shalihah -Muhardin Abil Ichsan
Komunikasi merupakan suatu hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
masalah hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat
diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok (Widjaja, 1986).
Pasien berkebutuhan khusus adalah seseorang dengan karakteristik khusus yang berbeda
dengan orang pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi
atau fisik. Yang termasuk kedalam pasien berkebutuhan khusus antara lain: tunanetra,
tunarungu , tunagrahita , tunadaksa ,tunalaras , kesulitan belajar , gangguan prilaku , anak
berbakat , anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi pasien berkebutuhan khusus
adalah orang luar biasa dan orang cacat . Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki,
mereka memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan
kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi
teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa
isyarat.
Jenis-jenis pasien berkebutuhan khusus

01 Tuna rungu 03 Tuna grahita 05 Tuna netra

02 Autisme 04 Tuna wicara


1. Tuna rungu
Gangguan pendengaran dapat terjadi berupa penurunan pendengaran hingga
tuli. Bentuk tuli yang selama ini dikenal ialah tuli perspektif dan tulis
konduktif. Tuli perspektif adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan sistem
saraf, sedangkan tuli Gangguan pendengaran dapat terjadi berupa penurunan
pendengaran hingga tuli. Bentuk tuli yang selama ini dikenal ialah tuli
perspektif dan tuli konduktif. Tuli perspektif Adalah tuli yang terjadi akibat
kerusakan sistem saraf, sedangkan tuli konduktif terjadi akibat kerusakan
struktur panghantar rangsang suara.konduktif terjadi akibat kerusakan struktur
panghantar rangsang suara.

Cara berkomunikasinya
a) Metode Auditory oral: Metode ini menekankan pada proses
mendengar serta bertutur kata
dengan menggunakan alat bantu yang lebih baik, seperti alat
bantu pendengaran, penglihatan dan sentuhan.
b) Metode membaca bibir: Komunikasi dengan metode ini
baik untuk mereka yang mampu berkonsentrasi tinggi pada
bibir penutur bahasa. Metode ini mengharuskan individu
untuk selalu melihat gerakan bibir
penutur bahasa dengan tepat dan dalam situasi ini, penutur
bahasa harus berada di tempat yang terang dan dapat
c) Metode bahasa isyarat: Pada umumnya, bahasa isyarat digunakan secara mudah
dengan menggabungkan perkataan dengan makna dasar. Bahasa isyarat yang
digunakan pada umumnya adalah isyarat abjad satu jari

d) Metode Komunikasi universal : Metode komunikasi adalah salah satu metode yang
menggabungkan antara gerakan jari isyarat, pembacaan bibir dan penuturan atau
auditory oral.
Teknik berkomunikasi dengan pasien tuna
rungu
1. 1. Orientasikan kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri
didepan klien.
2. 2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk
3. memudahkan klien membaca gerak bibir anda.
4. 3. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh dan
mimik wajah yang lazim.
5. 4. Tunggu sampai Anda secara langsung di depan orang, Anda memiliki perhatian individu
6. tersebut dan Anda cukup dekat dengan orang sebelum Anda mulai berbicara;
7. 5. Pastikan bahwa individu melihat Anda pendekatan, jika kehadiran Anda mungkin terkejut
orang tersebut;
Authisme
Individu ASD (Autism Spektrum Disorder) mengalami
kesulitan dalam menggunakan bahasa dan berbicara, sehingga
merekaq sulit melakukankomunikasi dengan orang-orang di
sekitarnya

Cara berkomunikasi:
Augmentative and Alternative Communication (AAC)
merupakan alat yang digunakan dalam melakukan
komunikasi pada anak dengan berkebutuhan khusus
seperti pada seseorang dengan autism. Komunikasi
dapat diberikan berupa gambar atau kata-kata
dengan memperhatikan komponen AAC yang
meliputi
(1) Teknik komunikasi(2) Sistem symbol(3) Kemampuan berkomunikasi.
Tuna Grahita
Tunagrahita adalah sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan
kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umumnya. Kondisi
ini biasanya terdeteksi sejak masa kanak-kanak, tetapi bisa pula muncul ketika
dewasa.

Cara berkomunikasi
:1. Tetap memandang si anak sebagai lawan bicara yang perlu
dihormati. Menatap mata si anak, ketika ia sedang berbicara.
.2. Jadilah pendengar yang baik
.3. Berubah menjadi penanya ketika ia selesai
5. Berbicaralah dengan perlahan namun jelas.
Tuna Wicara
Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ
lingual, kerusakan pita suara, ataupun gangguan
persyarafan. Berkomunikasi dengan klien dengan
gangguan wicara memerlukan kesabaran supaya pesan
dapat dikirim dan ditangkap dengan benar. Klien yang
mengalami gangguan wicara umumnya telah belajar
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat
atau menggunakan tulisan dan gambar
Hal yg harus diperhatikan
saat berkomunikasi
1. Perawat benar-benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir
klien.
2. Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang
kembali kata-kata yang
diucapkan klien.
3. Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu
banyak topik.
4. Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi lebih rileks dan
pelan.
5. Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat
Tuna Netra

Tuna netra adalah suatu kondisi seseorang yang


mengalami gagguan atau hambatan dalam indra
penglihatannya. Berdasar tingkat gangguannya
Tuna netra dibagi menjadi dua
yaitu buta total (total blind) dan yang masih
memiliki sisa penglihatan ( Low Visioan) . Tuna
netra memiliki alat bantu khusus yaitu tongkat
yang berwarna putih dengan garis merah
horizontal.
Hal yg Harus
diperhatikan ketika
berkomunikasi
1) Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan
parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran kita ketika berada
didekatnya
2) Identifikasi diri kita dengan menyebutkan nama (dan peran) kita Berbicara
menggunakan
nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkanya menerima pesan
verbal
secara visual.
3) Nada suara kita memegang peranan besar dan bermakna bagi klien
4) Terangkan alasan kita menyentuh atau mengucapkan kata – kata sebelum
melakukan
sentuhan pada klien
5) Informasikan kepada klien ketika kita akan meninggalkanya / memutus
komunikasi
Sekian Terimakasih 🙏

Anda mungkin juga menyukai