Anda di halaman 1dari 14

Komunikasi pada pasien

Tunarungu
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas komunikasi
Dosen Hilda N. Kondoi, S.ST, MPH

Tugas kelompok 4
 Yohakim Febrian Batlyol NIM : 144011.01.21.482
 Yuliana Bertin NIM: 144011.01.21.483
 Sela Ganna NIM: 144011.01.21.473
 Maria Otopina Dabi NIM: 144011.01.21.449

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT MARTHEN INDEY JAYAPURA

TAHUN AJARAN 2021/2022


Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatnya, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas makalah komunikasi dengan judul
“ komunikasi pada tunarungu” tepat pada waktunya
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan
bahan dan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah
dipahami oleh para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini.
Maka dari itu kami berharap adanya masukan untuk
perbaikan dimasa yang akan mendatang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat


dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.

Jayapura, 1 September 2021

Kelompok 4
Daftar isi
Kata pengantar..............................................................

Pendahuluan .................................................................

Latar belakang...............................................................

Isi...................................................................................

Kesimpulan....................................................................
Bab 1
Pendahuluan

Latar belakang
komunikasi merupakan proses interaksi untuk
berhubungan dari pihak satu ke pihak lainnya, yang dilakukan
secara sederhana dimulai dengan sejumlah ide -ide yang
abstrak atau pikiran seseorang untuk mencari data atau
menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi
sebentuk pesan yang disampaikan secara langsung atau tidak
langsung, baik secara lisan maupun tulisan. Dilakukan dengan
menggunakan media atau sistem yang beragam, yang dapat
memberikan pengertian dan pengetahuan timbal balik
kepada pelaku komunikasi. Dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka”.
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia telah
diciptakan untuk hidup saling berdampingan satu sama
lain. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk
sosial yang melakukan suatu hubungan komunikasi antar
sesama dilingkungannya. Pada kenyataannya, manusia
melakukan interaksi ada yang berada pada kondisi
berkebutuhan khusus. Berkebutuhan khusus memiliki
hambatan yang dimaksud adalah mereka yang
berkomunikasi seperti halnya pada penderita tunarungu
wicara. Mereka penderita tunarungu wicara memiliki
hambatan dalam mendengar dan berlafal.
Komunikasi interpersonal juga umumnya digunakan guru
untuk melakukan Pendekatan secara personal dengan
muridnya yang kurang cakap berkomunikasi, Yaitu
penyandang tuna rungu. Tuna rungu adalah mereka yang
mengalami Gangguan pada indra pendengarannya, sehingga
pendengarannya rendah sekali Bahkan sama sekali tidak bisa
mendengar apa yang dibicarakan atau apa yang Disampaikan
kepadanya. Selain itu, mereka umumnya mempunyai
kesulitan Melakukan komunikasi secara lisan dengan orang
lain, sehingga proses Komunikasi yang dilakukan oleh
penyandang tuna rungu sulit dipahami oleh Lawan bicaranya.
Aktivitas komunikasi penyandang tuna rungu lebih
kepada tanda – tanda, Simbol – simbol yang digunakan untuk
meluapkan atau mengekspresikan segala Emosi yang mereka
alami. Sebagai contoh apabila mereka lapar, mereka hanya
Bisa mengungkapkan dengan memukul – mukul perut
mereka. Untuk Mempermudah melakukan proses
komunikasi, salah satu cara yang dilakukan Adalah
mempelajari bahasa nonverbal.
Keterbatasan kemampuan mendengar pada
penyandang tuna rungu yang Menjadi hambatan dalam
perkembangan bahasa atau bicaranya, dan dampak Inipun
membawa dampak – dampak lainnya yang meminta
perhatian, pelayanan, Pengertian dan kesempatan sebaik –
baiknya yang diberikan.Jadi jelaslah bahwa kerusakan
pendengaran mengakibatkan dampak–Dampak yang saling
mengait antara dampak pada perkembangan aspek bahasa,
Motorik dan intelegensi.
Teori bahasa
Komunikasi
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan
berarti dalam Hubungan antar manusia. Komunikasi
melibatkan perilaku dan memungkinkan Individu untuk dapat
saling berhubungan dengan orang lain dan lingkungan
Sekitarnya. Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dari Kehidupan manusia, sejak pertama manusia
itu dilahirkan manusia sudah Melakukan proses komunikasi.
Bahasa sering didefinisikan oleh para ahli sebagai
“Sandi konseptual sistem pengetahuan, yang memberikan
kesanggupan kepada penutur-penuturnya guna
menghasilkan dan memahami ujaran”. Jadi kalau dua
orangterlibat dalam komunikasi misalnya bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung
Dalam dinamika komunikasi, komunikasi hanya
akan bisa terjadi jika seseorang yang menyampaikan
pesan pada orang lain dengan tujuan tertentu dan di
dukung oleh adanya komponen penyapai pesan/
sumber/komunikator, penerima pesan (komunikan) media,
pesan dan efek. Unsur inilah yang sering di sebut sebagai
elemen komunikasi.Maka dalam memahami masing-
masing elemen tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut:
 Pengirim
Adalah orang yang mengirim pesan dan menyampaikan
pesan kepada sang penerima pesan
 Penerima
Adalah orang yang menerima pesan yang telah
disampaikan dari sang pengirim kepada dirinya.
 Pesan
Adalah isi atau maksud yang ingin disampaikan sang
pengirim kepada orang yang akan menerima pesan.
 Efek
Adalah tanggapan dari sang penerima pesan tentang
pesan yang telah disampaikan

Pengertian
Tunarungu adalah pasien yang memiliki hambatan dalam
pendengaran baik permanen maupun tidak permanen dan
biasanya memiliki hambatan dalam berbicara sehingga
mereka biasa disebut tunawicara. pasien Tunarungu
mengalami gangguan komunikasi secara verbal karena
kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya,
sehingga mereka menggunakan bahasa isyarat dalam
telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar,
mereka masih Tetap memerlukan pelayanan pendidikan
khusus. oleh karena itu pergaulan dengan orang normal
mengalami hambatan. Selain itu mereka memiliki sifat
ego-sentris yang melebihi anak normal, cepat marah dan
mudah tersinggung. Kesehatan fisik pada umumnya sama
dengan anak normal lainnya.
kebanyakan orang menganggap bahwa Tuli dan
tunarungu memiliki kesamaan makna. Padahal pada
kenyataannya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.
Mereka menjadikan bahasa isyarat sebagai bahasa ibu.
Meskipun demikian, tidak semua orang Tuli memiliki
kemampuan berkomunikasi yang sama. Ada yang hanya bisa
menggunakan oral saja untuk berkomunikasi, ada yang hanya
bisa menggunakan isyarat saja, ada pula yang bisa kedua-
duanya, dan bahkan tidak bisa keduanya
Tuli dalam kedokteran dibagi atas 3 jenis:
 Gangguan Dengar Konduktif adalah gangguan dengar
yang disebabkan kelainan di telinga bagian luar
dan/atau telinga bagian tengah, sedangkan saraf
pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang
dengan infeksi telinga tengah, infeksi telinga luar atau
adanya serumen di liang telinga.
 Gangguan Dengar Saraf atau Sensor neural yaitu
gangguan dengar akibat kerusakan saraf pendengaran,
meskipun tidak ada gangguan di telinga bagian luar atau
tengah.
 Gangguan Dengar Campuran yaitu gangguan yang
merupakan campuran kedua jenis gangguan dengar di
atas, selain mengalami kelainan di telinga bagian luar
dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf
pendengaran.
Anak dengan masalah pendengaran pada umumnya
mengalami hambatan-hambatan perkembangan sebagai
berikut:
1) Perkembangan bahasa dan komunikasi
Manusia berkomunikasi dengan mimik muka,
sentuhan, gerak badan, mendengar dan bertutur
kata. Kehilangan pendengaran menghalangi
perkembangan komunikasi dan bertutur kata,
dengan kata lain anak - anak yang mengalami
masalah pendengaran kemungkinan besar
perkembangannya akan terhambat dalam bahasa dan
komunikasi. Ciri-ciri umum hambatan bahasa dan
komunikasi antara lain:
a) Kurang memperhatikan saat guru memberikan
pelajaran.
B) Selalu memiringkan kepalanya, sebagai upaya
untuk berganti posisi telinga terhadap sumber
bunyi, seringkali ia meminta pengulangan penjelasan
guru.
C) Mempunyai kesulitan untuk mengikuti petunjuk
secara lisan.
D) Keengganan untuk berpartisipasi secara oral,
mereka kesulitan untuk berpartisipasi secara oral
dan dimungkinkan karena hambatan
pendengarannya.
E) Adanya ketergantungan terhadap petunjuk atau
intruksi saat dikelas.
F) Mengalami hambatan dalam perkembangan
bahasa dan bicara.
Problem lain yang dihadapi pasien tuna rungu tentang
aspek kebahasaan adalah;
(1) Miskin kosakata (pemahaman bahasa yang kurang ).
(2) Sulit mengartikan ungkapan bahasa yang mengandung
arti kiasan atau sindiran.
(3) kesulitan mengartikan kata-kata abstrak seperti kata
Tuhan, pandai, mustahil dan lain-lain.
(4) kesulitan menguasai irama dan gaya bahasa.

Tanggapan dan opini umum berpendapat bahasannya


komunikasi secara lisan adalah media utama dan cara
termudah untuk mempelajari dan menguasai bahasa.
Berkomunikasi melalui berbicara adalah cara yang terbaik.
Namun bagi tunarungu yang memiliki masalah
pendengaran (karena kerusakan pendengaran), terdapat
berbagai cara untuk pasien tunarungu yang memiliki
masalah pendengaran, yaitu metode Auditory oral,
membaca bibir, bahas isyarat dan komunikasi universal
Metode
a) Metode Auditory oral: Metode ini menekankan pada
proses mendengar serta bertutur kata dengan
menggunakan alat bantu yang lebih baik, seperti alat
bantu pendengaran, penglihatan dan sentuhan.
Metode ini, menggunakan bantuan bunyi untuk
mengembangkan kemampuan mendengar dan bertutur
kata.
b) Metode membaca bibir: Komunikasi dengan metode
ini baik untuk mereka yang mampu berkonsentrasi
tinggi pada bibir penutur bahasa. Metode ini
mengharuskan anak-anak untuk selalu melihat
gerakan bibir penutur bahasa dengan tepat dan
dalam situasi ini, penutur bahasa harus berada di
tempat yang terang dan dapat terlihat dengan jelas.
C) Metode bahasa isyarat: Pada umumnya, bahasa
isyarat digunakan secara mudah dengan
menggabungkan perkataan dengan makna dasar. Bahasa
isyarat yang digunakan pada umumnya adalah isyarat
abjad satu jari.
D) Metode Komunikasi universal Metode komunikasi
adalah salah satu metode yang menggabungkan antara
gerakan jari isyarat, pembacaan bibir dan penuturan
atau auditory oral. Elemen penting dalam metode ini
adalah penggunaan isyarat dan penuturan secara
bersamaan.
Kesimpulan
Kebutuhan berkomunikasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar
dan bersifat universal dalam dinamika kehidupan suatu organisme
dalam peran mereka untuk melakukan aktualisasi diri. Namun
adakalanya, terdapat beberapa individu yang mengalami hambatan
dalam perkembangan fisik maupun psikologisnya yang berkontribusi
pada kemampuan mereka dalam berkomunikasi. Hal ini dapat di jumpai
pada kasus anak berkebutuhan khusus. Bentuk kesulitan mereka dalam
berkomunikasi bervariasi sesuai dengan hambatan perkembangan yang
terjadi di antara mereka. Maka mempresentasikan model komunikasi
bagi anak berkebutuhan khusus juga harus menyesuaikan kondisi
hambatan perkembangan yang terjadi pada mereka.

Beberapa hambatan atau gangguan perkembangan fisik maupun psikis


yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus meliputi : retardasi
mental, kesulitan belajar, gangguan emosi, gangguan komunikasi
(bahasa dan pengucapan) Anak berkebutuhan khusus sebagai anak yang
dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya mengalami kelainan
atau penyimpangan (fisik, mental, intelektual, sosial, emosional), sehingga
memerlukan pelayanan dan perlakuan khusus dalam kehidupan mereka
termasuk dalam pemenuhan kebutuhan komunikasinya.
Daftar pustaka
 https://www.wikipedia.com/teknik-dasar-
berkomunikasi-dengan-penyandang-tunarungu.

Anda mungkin juga menyukai