Tunarungu
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas komunikasi
Dosen Hilda N. Kondoi, S.ST, MPH
Tugas kelompok 4
Yohakim Febrian Batlyol NIM : 144011.01.21.482
Yuliana Bertin NIM: 144011.01.21.483
Sela Ganna NIM: 144011.01.21.473
Maria Otopina Dabi NIM: 144011.01.21.449
Kelompok 4
Daftar isi
Kata pengantar..............................................................
Pendahuluan .................................................................
Latar belakang...............................................................
Isi...................................................................................
Kesimpulan....................................................................
Bab 1
Pendahuluan
Latar belakang
komunikasi merupakan proses interaksi untuk
berhubungan dari pihak satu ke pihak lainnya, yang dilakukan
secara sederhana dimulai dengan sejumlah ide -ide yang
abstrak atau pikiran seseorang untuk mencari data atau
menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi
sebentuk pesan yang disampaikan secara langsung atau tidak
langsung, baik secara lisan maupun tulisan. Dilakukan dengan
menggunakan media atau sistem yang beragam, yang dapat
memberikan pengertian dan pengetahuan timbal balik
kepada pelaku komunikasi. Dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka”.
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia telah
diciptakan untuk hidup saling berdampingan satu sama
lain. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk
sosial yang melakukan suatu hubungan komunikasi antar
sesama dilingkungannya. Pada kenyataannya, manusia
melakukan interaksi ada yang berada pada kondisi
berkebutuhan khusus. Berkebutuhan khusus memiliki
hambatan yang dimaksud adalah mereka yang
berkomunikasi seperti halnya pada penderita tunarungu
wicara. Mereka penderita tunarungu wicara memiliki
hambatan dalam mendengar dan berlafal.
Komunikasi interpersonal juga umumnya digunakan guru
untuk melakukan Pendekatan secara personal dengan
muridnya yang kurang cakap berkomunikasi, Yaitu
penyandang tuna rungu. Tuna rungu adalah mereka yang
mengalami Gangguan pada indra pendengarannya, sehingga
pendengarannya rendah sekali Bahkan sama sekali tidak bisa
mendengar apa yang dibicarakan atau apa yang Disampaikan
kepadanya. Selain itu, mereka umumnya mempunyai
kesulitan Melakukan komunikasi secara lisan dengan orang
lain, sehingga proses Komunikasi yang dilakukan oleh
penyandang tuna rungu sulit dipahami oleh Lawan bicaranya.
Aktivitas komunikasi penyandang tuna rungu lebih
kepada tanda – tanda, Simbol – simbol yang digunakan untuk
meluapkan atau mengekspresikan segala Emosi yang mereka
alami. Sebagai contoh apabila mereka lapar, mereka hanya
Bisa mengungkapkan dengan memukul – mukul perut
mereka. Untuk Mempermudah melakukan proses
komunikasi, salah satu cara yang dilakukan Adalah
mempelajari bahasa nonverbal.
Keterbatasan kemampuan mendengar pada
penyandang tuna rungu yang Menjadi hambatan dalam
perkembangan bahasa atau bicaranya, dan dampak Inipun
membawa dampak – dampak lainnya yang meminta
perhatian, pelayanan, Pengertian dan kesempatan sebaik –
baiknya yang diberikan.Jadi jelaslah bahwa kerusakan
pendengaran mengakibatkan dampak–Dampak yang saling
mengait antara dampak pada perkembangan aspek bahasa,
Motorik dan intelegensi.
Teori bahasa
Komunikasi
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan
berarti dalam Hubungan antar manusia. Komunikasi
melibatkan perilaku dan memungkinkan Individu untuk dapat
saling berhubungan dengan orang lain dan lingkungan
Sekitarnya. Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dari Kehidupan manusia, sejak pertama manusia
itu dilahirkan manusia sudah Melakukan proses komunikasi.
Bahasa sering didefinisikan oleh para ahli sebagai
“Sandi konseptual sistem pengetahuan, yang memberikan
kesanggupan kepada penutur-penuturnya guna
menghasilkan dan memahami ujaran”. Jadi kalau dua
orangterlibat dalam komunikasi misalnya bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung
Dalam dinamika komunikasi, komunikasi hanya
akan bisa terjadi jika seseorang yang menyampaikan
pesan pada orang lain dengan tujuan tertentu dan di
dukung oleh adanya komponen penyapai pesan/
sumber/komunikator, penerima pesan (komunikan) media,
pesan dan efek. Unsur inilah yang sering di sebut sebagai
elemen komunikasi.Maka dalam memahami masing-
masing elemen tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut:
Pengirim
Adalah orang yang mengirim pesan dan menyampaikan
pesan kepada sang penerima pesan
Penerima
Adalah orang yang menerima pesan yang telah
disampaikan dari sang pengirim kepada dirinya.
Pesan
Adalah isi atau maksud yang ingin disampaikan sang
pengirim kepada orang yang akan menerima pesan.
Efek
Adalah tanggapan dari sang penerima pesan tentang
pesan yang telah disampaikan
Pengertian
Tunarungu adalah pasien yang memiliki hambatan dalam
pendengaran baik permanen maupun tidak permanen dan
biasanya memiliki hambatan dalam berbicara sehingga
mereka biasa disebut tunawicara. pasien Tunarungu
mengalami gangguan komunikasi secara verbal karena
kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya,
sehingga mereka menggunakan bahasa isyarat dalam
telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar,
mereka masih Tetap memerlukan pelayanan pendidikan
khusus. oleh karena itu pergaulan dengan orang normal
mengalami hambatan. Selain itu mereka memiliki sifat
ego-sentris yang melebihi anak normal, cepat marah dan
mudah tersinggung. Kesehatan fisik pada umumnya sama
dengan anak normal lainnya.
kebanyakan orang menganggap bahwa Tuli dan
tunarungu memiliki kesamaan makna. Padahal pada
kenyataannya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.
Mereka menjadikan bahasa isyarat sebagai bahasa ibu.
Meskipun demikian, tidak semua orang Tuli memiliki
kemampuan berkomunikasi yang sama. Ada yang hanya bisa
menggunakan oral saja untuk berkomunikasi, ada yang hanya
bisa menggunakan isyarat saja, ada pula yang bisa kedua-
duanya, dan bahkan tidak bisa keduanya
Tuli dalam kedokteran dibagi atas 3 jenis:
Gangguan Dengar Konduktif adalah gangguan dengar
yang disebabkan kelainan di telinga bagian luar
dan/atau telinga bagian tengah, sedangkan saraf
pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang
dengan infeksi telinga tengah, infeksi telinga luar atau
adanya serumen di liang telinga.
Gangguan Dengar Saraf atau Sensor neural yaitu
gangguan dengar akibat kerusakan saraf pendengaran,
meskipun tidak ada gangguan di telinga bagian luar atau
tengah.
Gangguan Dengar Campuran yaitu gangguan yang
merupakan campuran kedua jenis gangguan dengar di
atas, selain mengalami kelainan di telinga bagian luar
dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf
pendengaran.
Anak dengan masalah pendengaran pada umumnya
mengalami hambatan-hambatan perkembangan sebagai
berikut:
1) Perkembangan bahasa dan komunikasi
Manusia berkomunikasi dengan mimik muka,
sentuhan, gerak badan, mendengar dan bertutur
kata. Kehilangan pendengaran menghalangi
perkembangan komunikasi dan bertutur kata,
dengan kata lain anak - anak yang mengalami
masalah pendengaran kemungkinan besar
perkembangannya akan terhambat dalam bahasa dan
komunikasi. Ciri-ciri umum hambatan bahasa dan
komunikasi antara lain:
a) Kurang memperhatikan saat guru memberikan
pelajaran.
B) Selalu memiringkan kepalanya, sebagai upaya
untuk berganti posisi telinga terhadap sumber
bunyi, seringkali ia meminta pengulangan penjelasan
guru.
C) Mempunyai kesulitan untuk mengikuti petunjuk
secara lisan.
D) Keengganan untuk berpartisipasi secara oral,
mereka kesulitan untuk berpartisipasi secara oral
dan dimungkinkan karena hambatan
pendengarannya.
E) Adanya ketergantungan terhadap petunjuk atau
intruksi saat dikelas.
F) Mengalami hambatan dalam perkembangan
bahasa dan bicara.
Problem lain yang dihadapi pasien tuna rungu tentang
aspek kebahasaan adalah;
(1) Miskin kosakata (pemahaman bahasa yang kurang ).
(2) Sulit mengartikan ungkapan bahasa yang mengandung
arti kiasan atau sindiran.
(3) kesulitan mengartikan kata-kata abstrak seperti kata
Tuhan, pandai, mustahil dan lain-lain.
(4) kesulitan menguasai irama dan gaya bahasa.