OLEH :
(856832625)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT BENGKULU
2023.1
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab gangguan komunikasi dan berikan contohnya!
JAWABAN
Menurut judarwanto (2009) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
gangguan komunikasi. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
Kehilangan pendengaran, kemempuan berbicara dan berbahasa seorang anak
diperoleh melalui proses peniruan bunyi bahasa di lingkungannya. Jika seseorang
sejak kecil kehilangan pendengarannya maka dia akan mengalami gangguan
komunikasi. Hal ini terjadi karena dia tidak mendapatkan pengalaman peniruan bunyi
bahasa dari lingkungannya, Sehingga perkembangan bahasa dan bicaranya terhambat.
Kemudian pada akhirnya ini akan menjadi hambatan bagi anak tersebut untuk
berkomunikasi serta bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya.
Contoh: seorang anak yang sudah berusia 3 tahun tidak memiliki kosa-kata apapun
karena kehilangan pendengaran sejak kecil dan tidak diberi bantuan. Dia mengalami
gangguan berkomunikasi saat berbicara atau menyampaikan apa yang dia inginkan.
Kelainan organ bicara, organ berbicara terdiri dari organ pernafasan,pita suara,
organ artikulasi (bibir, lidah, gigi, langit-langit lembut dan keras, anak tekak, dsb).
Jika terjadi kelaian pada organ tersebut maka akan terganggu pula proses bicara
seseorang. Kelainan/kerusaan organ suara tersebut bisa terjadi sejak saat dalam
kandungan atau kecelakaan saat kecil juga dewasa. Ada berbagai macam kasus
gangguan komunikasi karena kelainan organ bicara;
Contoh: seorang anak yang mengalami kelaninan pada organ artikulasi, yaitu adanya
celah bibir dan langit-langit (cleft lip and palate) atau sumbing. Adanya celah tersebut
mengakibatkan gangguan dalam memproduksi suara atau bunyi sehingga
menimbulkan masalah dalam kemampuan berbicara. Suara yang dihasilkan biasanya
tidak nyaring.
Gangguan emosi, adanya gangguan emosi yang serius pada anak maupun orang tua,
dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan bahasa anak. Hal ini dikarenakan
dalam proses perkembangan bahasanya anak merasa tertekan dan tidak mendapatkan
pengalaman berbicara yang baik dan benar sehingga dia mengalami hambatan
berbahasa dan berbicara.
Contoh: anak yang pada usia perkembangan bahasanya sering dimarah dengan kata-
kata kasar atau tumbuh di keluarga yang tidak harmonis biasanya akan mengalami
gangguan komunikasi karena tidak percaya diri dan tidak punya biasa berkomunikasi
dengan baik.
Keterlambatan perkembangan, kemampuan bicara biasanya membaik saat
memasuki usia 2 tahun. Namun ada kalanya, kemampuan berbicara ini terlambat. Hal
ini bisa terjadi karena keterlambatan maturitas atau kematangan dari saraf pusat yang
dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Biasa terjadi pada
anak laki-laki yang memiliki riwayat yang sama dalam keluarganya. Keterlamabtan
ini tidak diikuti dengan gangguan neurologis, pendengaran, kecerdasan dan
psikologis.
Contoh: sebagai contohnya keponakan laki-laki saya sendiri bu, saat ini dia berusia 2
tahun tiga bulan tetapi belum bisa berbahasa atau berbicara kalimat lengkap, kosa
katapun tidak teralu banyak. Namun tidak mengalami gangguan lainnya, malah bisa
dikatakan cukup cerdas karena sangat mengerti dan pandai merespon keadaan sekitar.
Mental retardasi, salah satu hal yang dapat menyebabkan gangguan komunikasi
adalah mental retardasi. Menurut prabowo (2010) retardasi mental adalah suatu
keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai oleh adanya
kendala keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua
tingkat inteligensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
Contoh: Salah satu contoh kasus anak yang mengalami retardasi mental terjadi pada
Aji seorang anak berusia 12 tahun yang seharusnya ia sudah kelas enam SD bersama
teman-teman sebayanya, tetapi karena kemampuan intelektualnya rendah ia masih
saja duduk di kelas empat SD. Dikarenakan IQ nya yang rendah ia juga mengalami
gangguan komunikasi.
2. Jelaskan dan beri contoh metode yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan
anak tunarungu !
JAWABAN
Seperti yang kita ketahui anak tunarungu/ tuli adalah anak yang mengalami kesulitan
menerima informasi memalui pendengaran. Kesulitan itu juga mengakibatkan
terhambatnya kemampuan berbicara dan berbahasanya. Sehingga dalam memberikan
layanan pendidikan dibutuhkan metode untuk berkomunikasi dengan mereka. Adapun
metode tersebut adalah:
Metode oral-aural
Metode ini adalah metode berkomunikasi dengan anak tunarungu menggunakan cara
yang sama dengan orang yang pendengarannya normal, yaitu secara lisan. Metode ini
berlandaskan pemikiran bahwa anak tunarungu diharapkan bisa berkomunikasi
menyesuaikan dengan pola bahasa masyarakat umum dan anak tunarungu mampu
berbicara bila mendapatkan pelatihan juga perhatian secara teratur. Metode ini terdiri
dari beberapa kegiatan, yaitu berkomunikasi oral (bicara), membaca ujaran (speech
reading) dan menangkap pembicaraan melalui pendengaran atau audio dengan atau
tidak memakai alat bantu dengan bagi tunarungu yang kurang pendengaran.
Contohnya adalah latihan bicara atau speech building and speech training pada anak
tunarungu. Latihan membaca ujaran dan latihan pendengaran dilakukan untuk
mengoptimalkan fungsi pendengaran yang masih ada.
Komunikasi total
Komukasi total didasarkan pada alasan bahwa anak tunarungu berhak unguk memilih
media komunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Metode ini memungkinkan iklim
komunikasi yang harmonis dengan menerapkan berbagai metode dan media
komunikasi seperti sistem isyarat, ejaan jari, bicara, membaca ujaran, alat bantu
dengar (amplifikasi), gesti, pantomimik, menggambar, menulis dan pemanfaatan
sistem pendengaran yang tersisa. Contohnya adalah mengajar anak di SLB
menggunakan bahasa verbal dan isyarat secara bersama-sama.