1. Faisya, balita berusia 4 tahun menggunakan alat bantu dengar sejak usia 2 tahun
atas rekomendasi dokter. Orang tuanya baru menyadari Faisya mengalami masalah
pendengaran saat usia 3 bulan karena Faisya tidak merespon pada sebagian besar
sumber bunyi. Selain itu Faisya berkomunikasi dengan menggunakan isyarat dan
gesture karena tidak bisa berbicara.
JAWABAN NO.1
Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh faisya maka bisa di identifikasi
faisya mengalami tunarungu karena beberapa faktor yang jelas ditimbulkan dan
dirasakan oleh faisya. Terutama pada masalah yang berikaitan dengan
permasalahan mendengar. Perlu dipahami bahwa dengan mendengar seseorang
akan dapat belajar berbicara, berbahasa, dan berkomunikasi, selanjutnya
kemampuan berkomunikasi tersebut digunakan untuk mempelajari ilmu
pengetahuan, mempelajari norma dan nilai-nilai kehidupan, dan bersosialisasi
dengan masyarakat sekitarnya yang akhirnya dapat digunakan untuk
menyejahterakan dirinya dan orang lain. Dari penjelasan diatas dapat saya
simpulkan bahwa anak tunarungu adalah anak yang mengalami kehilangan
kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan kerusakan
fungsi pendengaran baik sebagian atau seluruhnya sehingga membawa dampak
kompleks terhadap kehidupannya.
Tidak semua manusia dilahirkan mendengar, beberapa diantaranya lahir
dengan gangguan pendengaran atau dikenal dengan tunarungu atau setelah lahir
menjadi tunarungu. Tunarungu secara awam identik dengan ketulian, secara
akademis, tunarungu atau gangguan pendengaran meliputi tuli dan kurang dengar.
Dengan begitu, bisa jadi faisya mengalami gangguan pendengaran atau
tunarungu sejak lahir. Hal ini diperkuat de ngan alasan Ketunarunguan yang
diderita sejak lahir atau yang terjadi pada masa perkembangan akan menimbulkan
berbagai permasalahan yang menyangkut seluruh hidup dan penghidupan
penyandangnya. Boothroyd (1982: 5) lebih rinci memprediksikan masalah yang
akan muncul akibat ketunarunguan tersebut antara lain (1) dalam hal perseptual, (2)
komunikasi dan bahasa, (3) bidang kognitif dan intelektual, (4) bidang pendidikan,
(5) bidang emosi, (6) bidang sosial, (7) hal memperoleh pekerjaan atau vokasional,
dan (8) masalah bagi orang tua dan masyarakat.
Hal ini diperkuat dengan alat bantu yang digunakan oleh faisya, balita
berusia 4 tahun sejak usia 2 tahun atas rekomendasi dokter. Orang tuanya baru
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
implan koklea yang ditanamkan pada telinga salah satu siswa yang bernama
Rima (Siswi Kelas 3) melalui pembedahan/ Operasi di Instansi terkait.
Kemampuan berbicara anak tunarungu juga dipengaruhi oleh kemampuan
berbahasa yang dimiliki oleh anak tunarungu. Kemampuan berbicara pada
anak tunarungu akan berkembang dengan sendirinya namun memerlukan
upaya terus menerus serta latihan dan bimbingan secara profesional. Oleh
karena itu, Dengan cara yang demikian banyak dari mereka yang belum bisa
berbicara seperti anak normal baik suara, irama dan tekanan suara terdengar
monoton berbeda dengan anak normal.
b) Kemampuan dari segi emosi dan sosial
Ketunarunguan dapat menyebabkan keterasingan dengan lingkungan dalam
kehidupa sehari-hari. Keterasingan yang merupakan keadaan sosial yang
berat dialami oleh anak tunarungu tersebut akan menimbulkan beberapa efek
negatif seperti : egosentrisme yang melebihi anak normal, mempunyai
perasaan takut akan lingkungan yang lebih luas, ketergantungan terhadap
orang lain, perhatian mereka lebih sukar dialihkan, umumnya memiliki sifat
yang polos dan tanpa banyak masalah, dan lebih mudah marah dan cepat
tersinggung.
1) Egosentrisme yang melebihi anak normal
Sifat ini disebabkan oleh anak tunarungu memiliki dunia yang kecil akibat
interaksi dengan lingkungan sekitar yang sempit. Karena mengalami
gangguan dalam pendengaran, anak tunarungu hanya melihat dunia sekitar
dengan penglihatan. Penglihatan hanya melihat apa yang di depannya saja,
sedangkan pendengaran dapat mendengar sekeliling lingkungan. Karena
anak tunarungu mempelajari sekitarnya dengan menggunakan
penglihatannya, maka aka timbul sifat ingin tahu yang besar, seolah-olah
mereka haus untuk melihat, dan hal itu semakin membesarkan
egosentrismenya karena daerah pengamatan mereka hanya terbatas pada
kemampuan pengelihatan saja.
2) Mempunyai perasaan takut akan lingkungan yang lebih luas
Perasaan takut yang menghinggapi anak tunarungu seringkali disebabkan
oleh kurangnya penguasaan terhadap lingkungan yang berhubungan
dengan kemampuan berbahasanya yang rendah. Keadaan menjadi tidak
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Sekolah Dasar Mandiri Berdikari memiliki siswa berkebutuhan khusus tipe lamban
belajar, hambatan intelektual (tunagrahita) ringan, tunarungu-wicara, dan autism
spektrum ringan. Total siswa berkebutuhan khusus sekitar 20% dari keseluruhan
siswa. Mereka tersebar di berbagai kelas dan belajar bersama siswa lainnya.
Sekolah memiliki layanan di ruang khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa yang
tidak bisa dipenuhi dalam kelas reguler.
a. Berilah penjelasan mengenai bentuk layanan pendidikan di sekolah tersebut
dilihat dari bergabung atau terpisahnya siswa berkebutuhan khusus dengan
siswa lainnya!
b. Jenis pelayanan pendidikan khusus apa yang dipraktikkan di sekolah tersebut,
jelaskan!
c. Temukan masing-masing minimal tiga (3) kelebihan dan kekurangan model atau
jenis layanan ini!
PEMBAHASAN :
Adapun Bentuk layanan pendidikan khusus diantaranya yaitu :
Bentuk Layanan Pendidikan Segregasi merupakan sistem pendidikan yang
terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Pendidikan anak berkebutuhan
khusus melalui sistem segresi maksudnya adalah penyelenggaraan
pendidikan yang dilaksanakan secara khusus dari terpisah dari
penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Dengan kata lain anak
berkebutuhan khusus diberikan layanan pendidikan pada lembaga pendidikan
khusus untuk anak berkebutuhan khusus, seperti sekolah luar biasa atau
sekolah dasar luar biasa, sekolah menengah pertama luar biasa, sekolah
menengah luar biasa. Sistem pendidikan segresi merupakan sitem pendidikan
yang paling tua. Pada awal pelaksanaan sistem ini diselenggarakan karena
adanya kekhawatiran atau keragaman terhadap kemampuan anak
berkebutuhan khusus untuk belajara bersama anak normal. Pelaksanaan
layanan pendidikan segregasi atau sekolah luar biasa, pada dasarnya
dikembangkan berlandaskan UU SPN no. 2/1989 yang bentuk
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. Salah satu tugas guru bagi anak berkebutuhan khusus adalah menyusun rencana
intervensi yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak. Hasil asesmen menunjukkan
seorang siswa berkesulitan membaca di kelas 3 SD sudah bisa mengeja semua
alphabet, namun mengalami kesulitan dalam merangkai huruf menjadi kata,
terutama untuk kata yang mengandung kombinasi huruf yang mirip dan kata yang
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
4. Carilah satu kasus anak berusia antara 6 sampai 15 tahun yang menunjukkan gejala
kebutuhan khusus di kelas atau di lingkungan sekitar, atau analisis kasus dari media
massa (media sosial, website pada internet, koran, televisi, dan sebagainya),
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
malam bersama keluarga dan tidur. Hal Ini menandakan kondisi fisik dan
motoriknya sangat baik.
2) Komunikasi-bahasa
AM tidak memakai alat bantu dengar, AM melakukan komunikasi dengan
memakai bahasa isyarat dan tulisan. Karena ia adalah siswa SLB di Kota
Sungai Penuh jadi ia sudah diajari untuk berkomunkikasi lewat tulisan
walaupun tidak selancar tulisan anak normal lainnya. Kalimat yang
digunakan juga masih kaku. Ia juga mahir menggunakan HP ataupun
smartphone dan alat elektronik lainnya, nah ketika saya mencoba chating via
pesan whastapp dengannya saya mengetahui bahasa yang ia gunakan masih
sedikit kaku walaupun saya mengerti maksud dari pesan yang ia sampaikan
tetapi saya tetap takjub dan terkesan. Menurut saya AM ini adalah sosok anak
ABK yang cerdas dan terampil.