Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
A. DEFINISI
Istilah tunarungu berasal dari dua kata yaitu tuna dan rungu. Tuna berarti kekurangan
atau ketdakmampuan dan rungu berarti mendengar. Jadi istilah tunarungu dapat
diartikan sebagai kekurangmampuan atau ketidakmampuan untuk mendengar. Seperti
yang diutarakan Somantri (2006) bahwa Anak tunarungu dapat diartikan sebagai
suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat
menangkap berbagai rangsangan bunyi melalui indra pendengarannya, sehingga ia
mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya.
B. ETIOLOGI
1. Penyebab ketulian sementara pada anak-anak
Beberapa penyebab ketulian sementara pada anak-anak, antara lain :
- Banyak zat lilin di dalam liang telinga (tahi telinga)
- Benda asing (seperti manik-manik atau ujung cotton bud) yang terjebak di dalam
saluran telinga
- Lendir berlebih di saluran eustachius (saluran yang menghubungkan telinga dalam
dan tenggorokan atas) yang disebabkan oleh pilek
- Otitis media (infeksi telinga tengah).
2. Penyebab ketulian permanen pada anak-anak
Beberapa kondisi dan kejadian dapat menyebabkan ketulian permanen pada anak-
anak, antara lain :
- Kondisi herediter yang menyebabkan telinga bagian dalam abnormal
- Beberapa kelainan genetik, seperti osteogenesis imperfecta (kondisi kelainan
tulang rapuh) dan trisomy 13 (kelainan fisik di berbagai bagian tubuh)
- Paparan penyakit saat masih janin : Rubella (campak Jerman) adalah penyakit
yang dapat mempengaruhi perkembangan telinga janin
- Suara keras, seperti petasan dan konser music diatas 80 dB
- Cedera, seperti gegar otak atau patah tulang tengkorak
- Penyakit tertentu, seperti meningitis dan gondok.
C. TANDA DAN GEJALA
Beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak adalah:
II RIWAYAT KESEHATAN
a Keluhan Utama
b Riwayat kesehatan Sekarang
c Riwayat kehamilan dan persalinan
1 Pre Natal
2 Natal
3 Post Natal
d Riwayat kesehatan dahulu
e Riwayat kesehatan keluarga
f Riwayat imunisasi
g Genogram
h Riwayat sosial dan lingkungan
III PEMERIKSAAN FISIK
a Keadan umum
b Kesadaran
c Vital sign
d Head To Toe
e Tingkat perkembangan
1 Motorik halus
2 Motorik kasar
3 Bicara
f Pola nutrisi
g Pola aktivitas
h Pola eliminasi
IV LEMBAR OBSERVASI
Kemampuan prilaku adaptif
1 Keterampilan menolong diri (makan , minum dll)
2 Keterampiran gerak
3 Kemampuan motorik halus
4 Kemampuan komunikasi
5 Keterampilan sosial
6 Fungsi kognitif
7 Memelihara kesehatan
8 keterampilan berbelanja
9 Keterampilan domestic
10 Orientasi lingkungan
11 Keterampilan vokasional
V DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan ganguan bahasa
2 Ketergantungan sebagian berhubungan dengan gangguan komunikasi verbal
VI INTERVENSI KEPERAWATAN
N Tujuan Intervensi Rasional
o dan
kriteria
hasil
1 Setelah - Gunakan bahasa yang - Memudahkan pemahaman
di sederhana dan umum dan menghindari
lakuka dalam berkomunikasi kebingungan akibat
n sehari-hari bahasa yang berubah-
tindaka ubah
n - Gunakan diverifikasi - Diverifikasi bahasa dapat
kepera bahasa sesuai dengan di berikan jika
watan tingkat kematangan dan kemampuan anak sudah
selama pengetahuan anak. matang seperti setelah
1x 24 umur 9 tahun
jam di
harapk - Lakukan komunikasi secara - Komunikasi yang
komprehendif baik verbal komprehensif akan
an
maupun non verbal memperbanyak jumlah
anak
stimulus yang di terima
dapat
anak sehingga akan
menye
memperkuat memori anak
butkan
terhadap suatu kata
1-2
kosa
- Berikan;lebih banyak kosa - Anak lebih suka
kata mendengarkan kata-kata
kata merkipun anak belum
dengan dari pada mengucapkan
mampu mengucapkan
artikul
dengan benar
asi
yang
jelas
dengan
kriteria
hasil :
- Anak
dapat
menye
butkan
1-2
kata
dengan
artikul
asi
yang
jelas
Anak
dapat
memah
ami
kata
sampai
kalima
t
dengan
jelas
2 Setelah di lakukan - Ajarkan pasien ubtuk - Sebagai komunkasi
tindakan keperawatan meminta bantuan dengan denga orang lain dalam
selama 1x 24 jam di gerakan bila perlu mencegah keadaaan
harapkan anak dan yang daurat
keluarga dapat saling - Ajarkan klien dan - Sebagai upaya menjaga
memahami keluarga pengguanaan dan mempermudah
komunikasi yang di metode alternative saat komunikasi antara
lakukan dengan anak berkomunikasi pasien dan orang lain
dengan criteria hasil: dan lingkungan
- Keluarga dapat
mengetahui apa
yang di inginkan - Jelaskan kepada orang tua - Sebagai media dan
anak mengenai pentinggnya taktik alternative dalam
menggunkan komunikasi berkomunikasi dengan
visual atau dengan bahasa pasien atau klien
isyarat
DAFTAR PUSTAKA
Somantri, T.S. 2006. Psikokogi Anak Luar Biasa. Bandung : PT Refika Aditama.
Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa.
Departemen Kependidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Direktorat Ketenagaan.
Somad, Permanarian, dan Hernawati, Tati. 1995. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti.