Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Pentingnya Komunikasi dan Motivasi Seorang Wirausaha Muda”

PUTU PANDE ASTAWA ALEXANDER NIM 1715051064


FERDO LIANA KABAN NIM 1715051048
I PUTU TEDI SOGUN NIM 1715051073

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................1

Rumusan Masalah...............................................................................................1

Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PENJELASAN.............................................................................3
PENGERTIAN KOMUNIKASI.........................................................................3

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI......................................................................3

PROSES KOMUNIKASI...................................................................................6

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI................................................................7

PERANAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI....................................................10

PENGERTIAN MOTIVASI..............................................................................11

KATEGORI TEORI MOTIVASI......................................................................12

FAKTOR PENDORONG MOTIVASI..............................................................12

PERANAN MOTIVASI....................................................................................13

BAB III PENUTUP.................................................................................15


KESIMPULAN.................................................................................................15

SARAN.............................................................................................................15

DAFTAR PUSAKA 16

II
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,


manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari
di rumah tangga, di tempat pekerjaan, dalam masyarakat atau dimana saja manusia
berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara
individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Ruben (dalam Muhamad, 2005:3)
memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif, yaitu
Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam
hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain.
Sedangkan Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang
menyebabkan mereka berprilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu
tujuan. Dari pengertian yang telah dipaparkan tadi tentang komunikasi dan motivasi
Disanalah pentingnya komunikasi dan motivasi bagi wirausaha muda dalam
menjalankan suatu usaha yang telah dikembangkan agar dapat memanfaatkan
komunikasi sebagai sarana menyampaikan suatu informasi dan menerima informasi
dari orang lain maupun dari media sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Komunikasi?
2. Apa saja Unsur-unsur yang terdapat pada komunikasi?
3. Bagaimana Proses dalam berkomunikasi?
4. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi?
5. Apa saja peranan dan fungsi komunikasi terhadap wirausaha muda?
6. Apa itu Motivasi?
7. Apa saja kategori motivasi?
8. Apa saja factor pendorong motivasi?

1
9. Peranan motivasi terhadap wirausaha muda?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada komunikasi
3. Untuk mengetahui proses apa saja yang terdapat dalam berkomunikasi
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi
5. Untuk mengetahui peranan dan fungsi komunikasi bagi wirausaha muda
6. Untuk mengetahui apa itu motivasi
7. Untuk mengetahui apa saja kategori dalam motivasi
8. Untuk mengetahui factor pendorong motivasi
9. Untuk mengetahui peranan motivasi bagi wirausaha muda

BAB II PENJELASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi berasal dari bahasa latin ,yaitu cum di sebut kata depan yang artinya
dengan atau bersama dengan , dan kata units sebutan kata bilangan yang berarti
satu , dua kata tersubut membentuk kata cummunion yang dalam bahasa inggris
nya di sebut communion, yang berarti kebersamaan,persatuan,persekutuan

2
gabungan,pergaulan atau hubungan. Menurut harwood “ communication is more
technically asa process for cunduction the Memories (komunikasi di definisikan
secara lebih teknis sebagai suatu proses untuk membangkaitkan kembali ingatan-
ingatan)”
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur komunikasi itu merupakan
kesatuan yang utuh dan bulat. Ketiga unsur komunikasi itu adalah sebagai
berikut :
1. Komunikasi (sender/pengirim)
Komunikasi (sender) adalah orang yang menyampaikan isi pertanyaan
kepada komunikasi bisa perseorang, kelompok, atau organisasi pengirim
berita. Tanggung jawab utama dari seorang komunikasi (sender/ pengirim)
adalah:
a. Mengirim pesan dengan jelas
b. Memiliki saluran/media (channel) yang cocok untuk mngirim pesan
c. Meminta kejelasan bahwa pesan telah di terima dengan baik
Untuk itu, komunikasi dalam menyampaikan pesan/ informasi/ berita, harus
memperhatikan orang yang diajak berkomunikasi, hal yang akan di
sampaikan dan cara menyampaikan dalam menyampaikan pesan
komunikator harus menyesuaikan dangan tingkat pengetahuan pihak
penerima.

2. Komunikan (receiver/ penerima)


Komunikan/ penerima adalah partner/ rekan dari komunikator dalam
komunikasi. Sesuai dngan namanya, ia berperan sebagai penerima berita.
Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima selalu bergantian sepanjang
pembicaraan. Penerima mungkin mendengarkan pembicara atau menuliskan
teks atau menginterpretasikan pesan dengan berbagai cara. Tanggung jawab
penerima pesan adalah:
a. Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar
akan pesan yang di terima.
b. Memberikan umpan balik pada pengim untuk memastikan
pembicara/pengirim bahwa pesan telah di terima dan di mengerti.hal
ini sangat penting,terutama pada pesan yang dikirimkan secara lisan.
Dengan di terima umpan balik dari pihak komunikasikan, terjadi
komunikasi dua arah (two-way traffic atau two-way flow of
communication). Apabila antara pengirim berita dan penerima berita

3
mempunyai pemahaman yang sama, komunikasi dapat berjalan dengan
lancar.
3. Channel (saluran/media)
Channel adalah saluran atau jalan yang di lalui oleh pernyataan komunikator
kepada komunikan atau jalan yang di lalui feedback kominukasikan kepada
komunikator yang di gunakan oleh pengirim pesan. Pesan tersebut dapat
berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat
digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda, seperti
telepon, televisi, fiksimili, fotokopi, hand signal, e-mail, sandi morse,
semaphone, SMS, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam proses
komunikasi bergantungan pada sifat berita yang akan di sampaikan
(Wursanto 1994). Ada tiga macam bentuk berita, yaitu :
a) Berita yang bersifat audible, yaitu berita yang dapat didengar, baik
secara langsung maupun tidak langsung (telepon, radio, lonceng,
sirene)
b) Berita yang bersifat visual, yaitu berita yang dapat dilihat, yang
berbentuk tulisan, gambar, poster serta tanda, seperti sinar lampu,
bendera.
c) Berita yang bersifat audio-visual, yaitu berita yang dapat didengar dan
dilihat baik melalui televisi, film, pameran maupun kesenian.
Dalam praktik komunikasi , channel/media tidak selalu diperlukan oleh
komunikator . Artinya komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa
medium , sehingga isi pesan komunikator sampai kepada komunikan tanpa
melalui media . Proses komunikasi seperti ini disebut sebagai komunikasi
langsung atau face to face / direct communication.

Ada beberapa ciri komunikasi face to face atau komunikasi yang menggunakan
saluran antarpribadi (Liliweri, 1991), yaitu :
1. Arus pesan yang cenderung dua arah
2. Konteks komunikasinya tatap muka
3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas tinggi (selective exposure)
5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat
6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Pada era informasi saat ini, media komunikasi sebagai unsur yang sangat penting
dalam menunjang kecepatan dan keakuratan penyampaian informasi, hendaknya

4
dimanfaatkan secara optimal. Saat ini pesan melalui SMS merupakan media
komunikasi yang paling disenangi masyarakat di indonesia.

5
C. PROSES KOMUNIKASI
Sebelum masuk dalam proses komunikasi dengan komunikan, di dalam pikiran
komunikator terjadi semacam rangsangan atau stimulus. Rangsangan itu terjadi
karna faktor di luar dirinya (menyampaikan pesan karna ada peristiwa di luar
dirinya), atau karena adanya faktor dari dalam dirinya (menyampaikan pesan
dari diri sendiri), yaitu hasil olahan pikiran yang ada di benaknya.

Komunikator , sebelum mengirimkan pesannya , terlebih dahulu mengemasnya


dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat diterima serta dapat dimengerti
oleh komunikan . Pengemasan ini disebut sebagai encoding , komunikator
memasukkan atau menggunakan perasaannya ke dalam kode atau lambang
dalam bentuk kata-kata atau nonkata , misalnya raut wajah atau gerak-gerik
tubuh.

Setelah pesan sampai pada komunikan , apa bila ada feedback , komunika akan
bertindak sebagai komunikator , yaitu memasukkan kode yang disebut sebagai
decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator .

Proses komunikasi mempunyai dua model , yaitu model linier dan model
sirkuler.

1. Model linier
Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri atas dua garis
lurus, bahwa proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada
komunikan. Contohnya formula Lasswell. Formula ini dikenal dengan
rumusan cara untk menggambarkan denga tepat sebuah tindak komunikasi,
yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut:
 Who (siapa);
 Says what (mengatakan apa );
 In whitch channel (dengan saluran yang mana);
 To whom (kepada siapa);
 With what effect (dengan efek seperti apa);

2. Model sirkuler
Model sirkuler ditanda dengan adanya unsur unsur feedback . Dengan
demikian proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada

6
titik yang lain . Jadi proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran
penuh .
Model ini menunjukkan adanya arus dari satu orang atau kelompok lainnya
melalui umpan balik / feedback kembai ke orang semula , membuat loop /
balikan atau putaran penutup . Balikan bermula pada seseorang atau pengirim
(sender) mempunyai pesan yang akan di komunikasikan . pertama-tama
pengirim atau sender menulis pesan , dan memberi arti dengan harapan pesan
dapat dimengerti . pengirim selanjutnya mengirim pesan atau
menyampaikannya melalui saluran (channel) baik melalui saluran formal
maupun informal di antara dua pihak dengan menggunakan media atau
perantara, misalnya face to face/ berbicara tatap muka, telepon, menulis
memo, faksimili dan internet .
Kemudian menerima pesan itu mencoba memahaminnya dengan cara
menguraikan isi pesan yang telah diterimannya. Dalam banyak hal
komunikasi sering mengalami gangguan atau noise yang merupakan
penghambat komunikasi sehingga dapat megurangi keakuratan/ kecepatan
pesan yang disampaikan. Misalnya pesan tertulis yang disampaikan tidak
jelas, pesan yang diuraikan tidak menyeluruh, media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan mengalami gangguan atau unsur waktu yang
menekankan atau membatasi dalam penyampaian pesan

D. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai berbagai bentuk yang semuanya bergantung pada cara
kita memandangnnya
1. Dari segi penyampaian pesannya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan
dan secara tertulis , atau secara elektronik melalui radio, televisi, telepon,
internet, dan sebagainnya.
2. Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal (dengan
berbicara) atau secara nonverbal (dengan bahasa isyarat). Komunikasi verbal
diwakili dalam penyebutan kata-kata, yang dapat diungkap dengan lisan atau
tertulis. Adapun komunikasi nonverbal terlihat dalam ekspresi atau mimik
wajah, gerakan tangan, mata, dan bagian tubuh lainnya.
3. Dari segi kemasan keresmian pelaku komunikasi, saluran komunikasi yang
digunakan dan bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat di kategorikan
sebagai bentuk komunikasi formal dan nonformal.

7
4. Dari segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat dilihat sebagai:
a. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) adalah proses
komunikasi dalam diri komunikator. Pengirim dan pesannya adalah dirinya
sendiri (manusia sebagai makhluk rohani)
b. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) adalah interaksi
tatap muka antara dua orang atau lebih. Pengirim dapat menerima dan
menanggapinya secara langsung pula (manusia sebagai makhluk sosial)

Selanjutnya bentuk komunikasi yang akan dibahas adalah komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi Verbal (Verbal Communication)


Dalam komunikasi verbal informasi yang di sampaikan secara verbal atau
lisan . Proses penyampaian informasi secara lisan inilah yang dinamakan
berbicara . Kualitas proses komunikasi verbal ini sering ditentukan oleh
intonasi suara dan ekspresi raut muka serta gerakan tubuh atau body
language. Maksudnya, kata-kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila
disampaikan dengan intonasi suara , mimik , dan gerakan yang tepat.
Dalam kehidupan sehari-hari , penyampaian dan penerimaan pesan yang
menggunakan kata-kata sering juga menggunakan tulisan . Meskipun daam
bentuk tulisan , bahasa yang dipakai adalah bahasa lisan . Dalam organisasi ,
media verbal , seperti bulletin , pamflet , leaflet mempunyai hubungan
personal yang tinggi dan mempunyai peluang yang dapat langsung
memberikan umpan balik , seperti diskusi dan tatap muka Demikian juga ,
dengan dokumen organisasi lainnya yang diterbitkan secara berkala yang
isinya mengenai keiginan para pegawai berkenaan dengan cara menyusun
rencana kerja organisasi , baik bisnis maupun nonbisnis dengan segala
permasalahannya . Dokumen ini berperan penting dalam mengomunikasikan
berita-berita yang mempunyai nilai tersendiri bagi karyawan . Buku pegangan
pegawai yang berisi informasi , latar belakang organisasi , dan bisnis
perusahaan serta peraturan-peraturan yang menyertainya dapat digunakan
untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan .

2. Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communication)

8
Dalam komunikasi nonverbal , informasi disampaikan dengan menggunakan
isyarat (gestures) , gerak-gerik (movement) , suatu barang , waktu , cara
berpakaian , atau sesuatu yang dapat menunjukkan suasana hati atau perasaan
pada saat tertentu , misalnya pada saat seseorang sedang sakit , atau stres .
Beberapa komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut .
 Cara berpakaian : komunikasi dengan penampilan . kita sering
mendengar pernyataan , “ pakaian menunjukkan apakah ia laki-laki
atau perempuan “ , dan mungkin akana memerhatikan bahwa model
pakaian mengomunikasikan sesuatu .
 Waktu : mekanisme lainnya dalam komunikasi nonverbal dalam
organisasi adalah penggunaan waktu misalnya pada saat dokter atau
dokter gigi biasannya kita akan memperhatikan waktu dan di sana
biasanya disediakan ruang tunggu .
Tidak hanya dokter yang menyediakan waktu seperti ini , tetapi
orang-orang yang memiliki keahlian lainnya juga menyediakan
waktu-waktu tertentu . Misalnya penasehat hukum , notaris ,
konsultan intellectual properti ( merek atau paten ) , konsultan pajak
dan lain lain . Akan tetapi pada kenyataan ada juga individu-individu
dangan posisi yang tinggi dalam menyampaikan atau
mengomunikasikan ide-idenya menggunakan waktu yang baginya
mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan lainnya , dengan
menjadikan orang lain menunggunya .
 Menggunakan tempat : seperti waktu , tempat menyebabkan
komunikasi menjadi penting . Misalnya : kepala biro tentu menduduki
meja kerja yang besar dalam satu ruangan besar dengan ukuran dan
bentuk-bentuk tertentu yang biasa disebut sebagai meja biro . para staf
atau pegawai biasa menduduki meja dengan ukuran yang lebih kecil
diruangan bersama dengan rekan lainnya .

Komunikasi nonvebal juga di katakan sebagai komunikasi behasa tubuh


(kinesik) sebagaimana dikatakan Cassagrande O.Diane dalam buku oral
communication in technical professions and businesses (1986) yang di kutupi
oleh Alo Liliweri dalam buku komunikasi antara pribadi (1991) contoh lain ,

9
misalnya menunjukkan tanda dua jari sebagai “ victory” dan mengacuhkan
jempol sebagai “memuji”

Selain itu , komunikasi nonverbal bisa juga sebagai ilustrator . Misalnya ,


menunjukkan tingginya tubuh seseorang atau gendutnya perut pelawak ,
rendahnya suatu pohon (bonsai) . Gerakan tubuh yang disebut sebagai
adaptor menunjukkan gerakan spesifik dari seseorang yang sudah kita kenal
betul . Misalnya , menompang dagu tanda sedang bingung dan mengusap
rambut tanda kecewa .

E. PERANAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI


Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan dalam
berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri. Apa
sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup sendirian. Dari adanya
berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup
perilaku, sikap, dan sistem nilai.
Kehidupan para wirausaha sehari-hari selalu terlibat dengan menerima dan
memberi informasi melalui komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya
komunikasi di dalam dunia bisnis sangat penting sekali untuk keberhasilan di
dalam kegiatan usahanya. Jika demikian komunikasi itu apa? Perkataan
komunikasi berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin) yang artinya
memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut "Communication"
yang artinya suatu pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan antara dua atau
lebih.
Salah satu yang paling penting bagi para wirausahawan untuk mendapatkan
sukses di dalam bisnis adalah dengan berkomunikasi dan interaksi. Jika tidak
dapat berkomunikasi maka tidak mungkin bagi seorang wirausahawan dapat
memperoleh kesempatan berbisnis, baik untuk menciptakan ide-ide, gagasan,
maupun cara mengembangkan usahanya.

F. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang
menyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai dan menggunakan
perilaku tertentu. Sementara itu, Newstrom mengemukakan bahwa sebagai
indikator motivasi adalah :

10
 Engagement
Janji pekerja untuk menunjukkan tingkat antusiasme, inisiatif, dan usaha
untuk meneruskan.
 Commitment
Suatu tingkatan di mana pekerja mengikat dengan organisasi dan
menunjukkan tindakan organizational citizenship
 Satisfaction
Refleksi pemenuhan kontrak psikologis dan memenuhi harapan di tempat
kerja.
 Turnover
Kehilangan pekerja yang dihargai.
Senada dengan Robbins dan Judge,McShane dan Von Glinow (2010:132)
memberikan definisi motifasi sebagai kekuatan dalam diri orang yang
memangaruhi arah (direction),intensitas (intensity),dan ketekunan (persistence)
perilaku sukarela .
Sedangkan Colquitt,LePine,dan Wesson (2011:197) memberikan definisi
motifasi sebagai sekumpulan kekuatan energetik yang di mulai baik dari dalam
maupun diluar pekerja di mulai dari usaha yang berkaitan dengan pekerjaan dan
mempertimbangkan arah , intensitas danketekunannya.

G. KATEGORI TEORI MOTIVASI


Robbin dan Judge (2011:238) mengelompokkan teori motivasi dalam dua
kategori berdasarkan perkembangannya menjadi Early theories of motivation
dan Comtemporary theories of motivation. Sedangkan oleh Kreitnet dan Kinicki
(2010:212) teori motivasi juga di kelompokkan dalam dua kategori sebagai
content theories of motivation pada process theories of motovation. Mcshane dan
Von Glinow (2010:132) melihat teori inti motivasi paa pekerjaan dalam empat
klasifikasi yaitu Employee Engagement,Employee Drives and needs,Rational
Decision Model of Employee Motivationdan Organizational Justice.

H. FAKTOR PENDORONG MOTIVASI


Baldoni (2005:6) mengemukakan pendapat bahwa terdapat tiga faktor
pendorong utama motivasi yang di sebutnya sebagai beriku :
1. Energize
Adalan apa yang dilakukan pemimpin ketika mereka menetapkan contoh
yang benar ,mengomunikasikan dengan jelas dan menantang dengan cara
yang tepat . dengan demikian energize mengandung makna memberi energi

11
atau tenaga tambahan kepada bawahan . hal tersbut dilakukan dengan
exemplify,communicate, dan challenge.
a) Exemplify
adalah motifasi dengan melalui dengan memberi contoh yang baik.
b) Communicate
Merupakan sentral kepemimpinan , termasuk bagaimana pemimpin
berbicara,mendengarkan dan belajar.
c) Challenge
Adalah tenaga yang disukai orang.

2. Encourage
Adalah apa yang di lakukan pemimpin untuk mendukung proses motivasi
melalui pmberdayaan ,coaching dan penghargaan. Encourage dilakukan
dengan cara empower,coach,recognize
a) Empower
Adalah suatu proses dimana orang menerima tanggung jawab dan di
beri kewenangan untuk melakukan pekerjaannya.
b) Coach
Merupakan kesempatan bagi pemimpin untuk mengwnal bawahannya
secara pribadi dan menunjukan bagaimana dapat membantu pekerjaan
mencapai tujuan pribadi dan organisasi
c) Recognize
Adalah alasan tunggal yang paling kuat mengapa orang bekerja di
samping keperluan penghasilan.

3. Exhorting
Adalah bagaimana pemimpin menciptakan pengalaman berdasarkan
pengorbanan dan inspirasi yang nyiapkan landasan di mana motivasi
berkembang . exhorting dilakukan melalui sacrifice dan inspire
a) Sacrifice
Adalah suatu ukuran pelayanan kebutuhan orang lain di atas
kebutuhan kita sendiri
b) Inspire
Merupakan turunan motivasi , apabila motivasi dating dari dalam
maka bentuknya adalah self-inspiration

I. PERANAN MOTIVASI
Pentingnya peranan motivasi dalam berwirausaha perlu dipahami oleh
pengusaha agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada

12
karyawan atau anggotanya. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik
diakibatkan faktor dari dalam maupun luar karyawan, untuk mencapai tujuan
tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks
berwirausaha maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk
lancarnya usaha tersebut.
Peran motivasi dalam berwirausaha, motivasi berwirausaha dapat dianalogikan
sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi berwirausaha yang
memadai akan mendorong untuk berperilaku aktif dalam berwirausaha, tetapi
motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan
usaha tersebut.
Fungsi motivasi dalam berwirausaha diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan

13
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasikan buah pikiran ke
dalam bentuk bentuk ucapan yang jelas.
Berkomunikasi yang baik diikuti dengan prilaku yang jujur,konsisten dalam
pembicaraan.dengan keterampilan berkomunikasi seorang wirausaha dapat
mencapai puncak karir yang diimpikan.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah
suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik
guna mencapai kepuasan pribadi.
Ada banyak faktor yang mendorong dan menghambat kesuksesan dalam
berwirausaha. Tetapi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam berwirausaha
sangat bergantung pada kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri.

2. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam penyusunan makalah ini. Kami mohon kritik dan saran teman-
teman semua serta masukan-masukan yang bersifat membangun demi masa
depannya. Semoga makalah yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi kita
semua.

14
DAFTAR PUSAKA
 Khaerul Umam. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung : CV Pusaka Setia
 Prof. Dr. Wibowo, S.E, M.Phil. 2013. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
 Dr. Suciati, S .Sos, M. Si . 2017. Teori Komunikasi. Yogyakarta : Mata Padi
Presindo
 Malayu S.P. Hasibuan. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2003.
 Suhandana, G. Anggan. Pengaruh Kepariwisataan terhadap Perilaku
Kewirausahaan Pengrajin Ukir Kayu di Bali, Disertasi. Bandung: IKIP. 1980.
 Suryana. Kewirausahaan :Kiatdan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
SalembaEmpat. 2013.

15
16

Anda mungkin juga menyukai