Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA USIA DEWASA TERKAIT

BAHAYA MEROKOK

Dosen pengampu: Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS

Oleh :
Anak Agung Agus Ananda Pratama (2014201001)
Dewa Ayu Santika Dewi (2014201007)
Dw. Md. Alit Panji Lintang Destaharu (2014201009)
I Kadek Krishna Dwimartopaz Kory (2014201015)
Ida Ayu Eka Cahyani Dewi (2014201020)
Komang Agus Roy Indrawan (2014201025)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
ITEKES BALI
TAHUN AJARAN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA USIA DEWASA TERKAIT
BAHAYA MEROKOK

a. Judul SAP : Bahaya Merokok


b. Pokok Bahasan : Merokok
c. Sub pokok bahasan : Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
d. Sasaran penyuluhan : Masyarakat Perokok Aktif
e. Hari/Tanggal : Rabu, 9 Juni 2021
f. Waktu : 40 menit
g. Tempat yang direncanakan : Balai Banjar Dinas Abang Kaler,
Karangasem
h. Diagnosa keperawatan yang terkait dengan topik/pokok bahasan:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
i. Analisa situasi yang mendukung masalah keperawatan: Dengan
memberikan edukasi untuk berhenti merokok agar mengurangi risiko
terkena penyakit kronis
j. Uraian isi :
A. Latar Belakang
Menurut WHO (2015), menyatakan Indonesia berada diperingkat ketiga
setelah Cina dan India, diatas Rusia dan Amerika. Konsumsi rokok di Indonesia
pada Tahun 2008 menghabiskan sebanyak 240 milyar batang rokok. Survei yang
diadakan oleh WHO di seluruh dunia pada tahun 2012 menunjukan bahwa
Indonesia menempati peringkat tertinggi untuk kategori prevalensi merokok pada
laki-laki usia di atas 15 tahun dengan persentase sebesar 71,8%. Sedangkan untuk
data tahun 2007 hingga 2014 menunjukan bahwa prevalensi merokok pada laki-laki
usia 13 sampai dengan 15 tahun sebesar 36,2%. Persentase tersebut juga berada di
atas rerata dibandingkan dengan persentase dari negara-negara lainnya. Namun
tidak ada data pasti mengenai prevalensi merokok di setiap provinsinya, khususnya
di Bali (Lestari, Yuli, dan Arijana, 2020).
Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar
terhadap kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan asap
rokok adalah penyebab berbagai penyakit, pada perokok aktif maupun pasif.
Hubungan antara merokok dengan berbagai macam penyakit seperti kanker paru,
penyakit kardiovaskuler, risiko terjadinya neoplasma larynx, esophagus dan
sebagainya, telah banyak diteliti. Namun demikian, ketergantungan terhadap rokok
tidak dapat begitu saja dihilangkan (Kusuma, 2021). Menurut WHO, kebiasaan
merokok telah menyebar di seluruh dunia dan sebagai sumber utama morbiditas
dan mortalitas adalah suatu masalah yang serius mengenai kesehatan masyarakat.
Tembakau yang menjadi bahan dasar rokok mengurangi harapan hidup,
meningkatkan biaya untuk pengobatan dan memberikan konstribusi kehilangan
produktifitas seumur hidup, karena itu program pencegahan untuk berhenti
merokok telah dijadikan prioritas tinggi di organisasi kesehatan dunia.
Ada beberapa bentuk promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk menekan
kebiasaan merokok, salah satu bentuk promosi kesehatan yang dapat dilakukan
untuk menyebarluaskan informasi serta meningkatkan pemahaman terhadap
masyarakat dengan memberikan edukasi untuk berhenti merokok agar mengurangi
risiko terkena penyakit kronis. Penyuluhan ini tertuju kepada masyarakat perokok
aktif di Banjar Abang Kaler, Karangasem, Bali. Metode yang digunakan adalah
ceramah dan tanya jawab dengan memanfaatkan media poster.
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 40 menit, klien diharapkan
dapat mengerti bahaya dan kerugian merokok.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan klien
mampu memahami dan mengingat tantang:
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek buruk dari rokok
5. Alasan menghindari rokok
6. Cara mencegah untuk merokok
7. Cara berhenti untuk merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
3. Sasaran
Masyarakat perokok aktif.
4. Materi
(Terlampir)
5. Metode
Penyuluhan atau sosialisasi bahaya merokok.
6. Media
Poster
7. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN KEGIATAN MEDIA
NO WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
PEMBUKAAN
Membuka/memulai kegiatan
Menjawab salam
dengan salam
1. 5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan/
penyuluhan memperhatikan
Menyebutkan materi Mendengarkan/
penyuluhan memperhatikan
POSTER
25 menit PELAKSANAAN

5 menit Pre-test Menjawab pertanyaan


Pemaparan Materi
1. Pengertian merokok
2.
2. Prevalensi perokok
20 menit Mendengarkan dan
3. Bahaya merokok
bertanya
4. Kandungan rokok
5. Upaya berhenti
merokok
EVALUASI
1. Menyimpulkan inti dari
penyuluhan
3. 8 menit 2. Menyampaikan secara Mendengarkan dan
singkat materi menjawab pertanyaan
penyuluhan
3. Post-test
4. 2 menit TERMINASI
Mengucapkan terima kasih
atas partisipasinya dalam Mendengarkan
acara penyuluhan tersebut
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

8. Rencana Kriteria Evaluasi


Promosi Kesehatan yang dilaksanakan untuk memberikan informasi atau
pendidikan kesehatan mengenai bahaya merokok yang bertujuan untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat serta menjaga kesehatan organ tubuh
terutama kesehatan paru-paru.
a. Evaluasi structural
1) Membuat SAP
2) Kontrak Waktu
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan edukasi terhadap
masyarakat yakni 40 menit.
3) Menyiapkan Peralatan
Peralatan atau media yang digunakan dalam penyuluhan adalah poster
mengenai bahaya rokok dengan tampilan yang menarik.
4) Setting
Berlangsungnya edukasi mengenai bahaya merokok yakni dilakukan
secara langsung di Balai Banjar.
b. Evaluasi proses
1). Masyarakat Perokok Aktif
a. Masyarakat antusias terhadap materi edukasi
b. Masyarakat penyuluhan mengikuti kegiatan edukasi hingga selesai
c. Masyarakat penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama
proses penyuluhan.
2). Pemberi edukasi
a. Pemberi edukasi dapat memfasilitasi jalan nya edukasi
b. Pemberi edukasi dapat menjalankan perannya sesuai tugas dan
tanggung jawab
c. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif
c. Evaluasi Outcome
Masyarakat mampu mengulang informasi atau pendidikan
kesehatan yang diberikan terkait bahaya merokok serta
mengimplementasikan pendidikan tersebut di kehidupan sehari-hari.
9. Sumber Literatur
Dinkes Banten. 2017. Pengertian Merokok dan Akibatnya. Diakses dari:
https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/488/PENGERTIAN-
MEROKOK-DAN-AKIBATNYA.html, pada tanggal 9 Juni 2021.
Professional FIS UNIVED 2019. Perokok Aktif Dalam Menanggapi Peringatan
Bahaya Merokok
Diakses
dari:https://jurnal.unived.ac.id/index.php/prof/article/download/840/709
pada tanggal 9 Juni.
LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA
1. Pengertian merokok
Rokok adalah kumpulan dari tembakau yang kemudian dibungkus atau
digulung menggunakan kertas, kulit jagung, ataupun daun, yang mana biasanya
ukurannya sebesar kelingking dengan ukuran panjang 8-10 cm dan digunakan
dengan cara diisap setelah salah satu ujungnya dibakar. Rokok termasuk ke
dalam salah satu zat adiktif karena dapat menyebakan ketagihan dan
ketergantungan bagi penggunanya, sehingga rokok termasuk dalam golongan
NAPZA, (Dinkes Banten, 2017). Ada berbagai macam bentuk-bentuk rokok
mulai dari rokok berbentuk filter/kretek, shisha (rokok arab), pipa (cangklong),
dan cerutut, (Kemkes, 2018).
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
Kemkes (2018) menyebutkan bahwa dalam sebatang rokok terkandung
lebih dari 4000 jenis senyawa kimia, 400zat yang bersifat berbahaya, dan 43 zat
yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Beberapa diantaranya adalah
:
a. Nikotin
Nikotin merupakan suatu zat yang dapat menyebabkan penggunanya
mengalami adiksi (ketagihan), yang mana apabila semakin lama dikonsumsi
maka jumlahnya lambat laun akan semakin banyak. Nikotin mengakibatkan
denyut jantung menjadi lebih cepat dan jantung akan bekerja lebih kuat
karena terpacunya produksi hormon adrenalin, (Dinkes Banten, 2017).
b. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang bersifat berbahaya dan
biasanya terdapat dalam asap kendaraan. Gas CO akan menyebabkan
terjadinya resiko peyakit jantung dan paru, sesak nafas, dan penyakit saluran
nafas lainnya. Hal ini terjadi karena gas CO berikatan dengan hemoglobin
darah sehingga akan mempengaruhi jumlah oksigen yang seharusnya didapat
oleh tubuh, (Dinkes Banten, 2017).
c. Tar
Tar merupakan bahan yang bersifat karsinogenik. Artinya apabila seseorang
menghisap rokok secara terus menerus maka bahan tar yang terkandung
dalam rokok tersebut akan tersebar ke dalam tubuh sehingga perlahan-lahan
hal ini akan menyebakan terjadinya kanker pada penggunanya, (Dinkes
Banten, 2017).
3. Bahaya yang ditimbulkan
a. Katarak
Katarak adalah suatu proses degeneratif berupa kekeruhan pada lensa bola
mata sehingga hal ini menyebabkan terjadinya penurunan pengihatan hingga
kebutaan, (Kemkes, 2019). Rokok dapat menyebabkan katarak dengan cara
memicu terjadinya pelepasan zat-zat kimia dalam paru sehingga zat tersebut
akan dibawa oleh darah sampai ke organ mata dan dengan cara mengititasi
organ mata. Apabila kebiasaan merokok dilakukan terus menerus maka hal
tersebut akan memperburuk kondisi mata, (Dinkes Banten, 2017).
b. Kanker Paru
Kanker paru merupakan suatu penyakit yang bersifat ganas dan terjadi pada
paru-paru. Orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok biasanya beresiko
terkena kanker paru-paru. selain itu orang-orang yang sering terkena paparan
bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogenik, memiliki riwyat penyakit
paru, dan adanya riwayat kanker pada pasien atau keluarga pasien, (Kemkes
2017).
c. Kanker Mulut
Kanker Mulut adalah salah satu jenis kanker yang terjadi pada mulut (jaringan
dinding mulut, gusi, lidah, bibir, ataupun langit-langit), yang mana hal ini
disebabkan oleh adanya pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut,
(Willy, 2019).
d. Karies
Karies adalah kondisi gigi berlubang, disebebkan karena terjadi kerusakan
pada lapisan gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme, sbstrat, dan
sebagainya. Konsumsi rokok akan berpengaruh pada keseimbangan kimiawi
pada mulut sehingga hal ini bisa menyebabkan terjadinya plak berlebihan,
gigi berwarna kuning, karies, hingga kehilangan gigi, (Dinkes Banten, 2017).
e. Emfisema
Emfisema adalah kondisi dimana terjadinya pelebaran dan kerusakan pada
kantong udara paru-paru sehingga menurunkan kapasitasnya untuk
menghisap O2 dan mengeluarkan CO2. Kebiasaan merokok yang dilakukan
secara terus menerus bisa menyebabkan dan memperparah emfisema pada
penggunanya, (Dinkes Banten, 2017).
f. Penyakit Jantung
Penggunaan rokok secara terus-menerus dapat mempercepat denyut jantung,
dan meningkatkan tekanan darah sehingga meningkatkan resiko terjadinya
penyumbatan pada arteri dan hipertensi, yang mana hal ini bisa berujung
menyebakan serangan jantung bahkan stroke, (Dinkes Banten, 2017).
4. Cara mengurangi efek
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah, (Limbong, 2020) :
a. Olahraga Rutin (olahraga penting untuk membantu memperbaiki krja
jantung. Olahraga yang bisa dilakukan seperti berjalan, bersepeda, ataupun
berenang)
b. Hindari paparan polusi (dengan cara menggunakan masker jika pergi keluar
rumah dan berusaha hindari berlama-lama di tempat yang padat kendaraan)
c. Konsumsi makanan antioksidan (seperti sayuran hijau, stroberi, dan
bluberry).
d. Memasang air purifier (agar menjaga kualitas udara di rumah menjadi lebih
baik).
5. Alasan harus menghindari rokok
a. Rokok bisa membuat menjadi boros.
b. Rokok menimbulkan banyak penyakit.
c. Rokok bisa membunuh orang disekitar kita.
d. Banyak zat-zat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok.
e. Sulit berhenti kalau sudah kecanduan.
6. Cara mencegah merokok
a. Apabila sedang stress hindari untuk merokok, cobalah Kelola stress itu
dengan mendengarkan musik atau yoga.
b. Hindari pemicu, jika terbiasa merokok setelah makan bisa mencari
pengganti dengan mengunyah permen karet atau menggosok gigi.
c. Libatkan keluarga dan teman dekat, dukungan dari orang sekitar dapat
membantu untuk berhenti merokok.
d. Pola makan sehat, akibat terbiasa merekok beberapa perokok kurang
berselera makan karena efek dari nikotin. Pola makan sehat bisa menjadi
langkah untuk menjalani gaya hidup sehat.
e. Selalu katakana “tidak” pada rokok.
7. Kiat-kiat berhenti merokok
a. Tidak membeli rokok.
b. Berteman dengan orang yang tidak merokok.
c. Ubah kebiasaan merokok menjadi hal yang lebih bermanfaat.
d. Berhenti berpikir tentang rokok.
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
Merokok tidak hanya berdampak pada perokok, tetapi juga berdampak pada
lingkungan sekitarnya. Saat merokok, asap yang dihembuskan oleh perokok
mengandung banyak racun yang mencemari lingkungan sekitarnya. Pengaruh
yang diakibatkan karena rokok seperti, pencemaran udara, penurunan kualitas
udara, kebakaran dan penyebaran racun.

Anda mungkin juga menyukai