Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL PENELITIAN KASUS

(Covid-19, TB, Ca Paru, Asthma, PPOK)

1. Anak Agung Agus Ananda Pratama (2014201001)


2. Dewa Ayu Santika Dewi (2014201007)
3. Dw. Md. Alit Panji Lintang Destaharu (2014201009)
4. Gek Ayu Klodiya lestari (2014201011)
5. Ida Ayu Eka Cahyani Dewi (2014201020)
6. Komang Agus Roy Indrawan (2014201025)

SARJANA KEPERAWATAN A
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2021
Nama Peneliti Metodelogi Hasil
Fresy Lumowa.(2020). Metode : penelitian ini m Pandemik covid – 19 merupaka
Analisis Pelaksanaan enggunakan metode kuali n salah satu permasalahan keseh
Penyelidikan Kasus C tatif teknik sampel yang atan yang besar di Indonesia dan
ovid – 19 Oleh Gugus digunakan yaitu perposiv telah menyebabkan kematian bai
Tugas Covid – 19 Pus e sampling, dengan jumla k tenaga medis yang merawat m
kesmas Koya Kabupat h sampel 3 informan yait aupun masyarakat luas. Perlu ad
en Minahasa. u 3 orang gugus tugas co anya penanganan yang cepat da
vid – 19. Data dikumpulk n tepat untuk bisa mengendalika
an dengan cara wawancar n penyebaran virus ini, karena vi
a mendalam dan direkam rus covid – 19 sangat mudah dit
dengan menggunakan ala ularkan dengan adanya istilah ba
t perekam. Data diolah da ru yaitu Orang Tanpa Gejala (O
n dibuat matrix penelitia TG) artinya, kita tidak bisa men
n. deteksi dengan mata siapa yang
sudah terpapar atau tidak, untuk
itu pemerintah berupaya memut
us rantai penularan virus ini den
gan memberikan anjuran wajib
3M (mencuci tangan, mengguna
kan masker, dan menjaga jarak)
tindakan tersebut dinilai efektif
dalam penanganan pencegahan
penularan virus ini.
Tri Dewi Kristini,Rana Penelitian observasional Seluruh responden terduga TBC
Hamidah1. (2020). Pote analitik menggunakan pe paru memiliki intensitas kontak
nsi Penularan Tuberculo ndekatan cross-sectional. dengan penderita TBC paru BT
sis Paru pada Anggota K Sampel penelitian yaitu s A positif setiap harinya lebih dar
eluarga Penderita Di Se
eluruh penderita TBC par i 8 jam. Sebanyak 3 orang terdu
marang.
u BTA positif di Wilayah ga TBC paru memiliki intensitas
Kerja Puskesmas Tlogos kontak 12 jam/hari, sedangkan 2
ari Wetan, yang didiagno orang lagi memiliki intensitas k
sa pada bulan Januari-Ma ontak masing-masing 11 jam/har
ret 2019 yang berjumlah i dan 10 jam/hari. Hal ini karena
35 orang. Dimana pada b terduga TBC paru melakukan ke
ulan Januari 2019 terdapa giatan sehari-hari secara bersam
t 8 orang, bulan Februari a-sama dengan penderita TBC p
2019 terdapat 15 orang d aru. Diantaranya ada terduga TB
an bulan Maret 2019 terd C paru yang masih berusia 2 tah
apat 12 orang. Penderita t un yang selalu tidur sekamar de
inggal di Wilayah Kerja ngan penderita TBC paru. Ditem
Puskesmas Tlogosari We ukan juga terduga TBC paru yan
tan Kota Semarang yang g berusia dewasa akhir masih m
terbagi dalam 8 keluraha asak bersama penderita (ibunya)
n, diantaranya Tlogosari karena memiliki usaha catering.
Wetan, Plamongan Sari, Terduga TBC paru yang mengin
Palebon, Penggaron Kidu jak usia lansia akhir masih tidur,
l, Pedurungan Lor, Pedur makan dan berinteraksi bersama
ungan Kidul, Pedurungan suaminya sebagai penderita TB
Tengah dan Tlogomulyo. C paru BTA positif. Semakin se
Sampel penelitian ditetap ring kontak dengan penderita T
kan dengan total samplin BC paru BTA positif semakin b
g dari seluruh anggota ke esar peluang terpapar
luarga penderita, sebanya
k 70 orang.
Rian Rizki Ananda1, Sa Penelitian ini merupakan Pada hasil penelitian didapatkan
brina Ermayanti2,& Abd studi analitik dengan desi bahwa usia terbanyak berada dia
iana3.(2018). Hubungan gn cross sectional. Peneli tas 40 tahun (90,9%). Penderita
Staging Kanker Paru den tian dilakukan di Bagian kanker paru lebih banyak ditem
gan Skala Nyeri pada Pa Paru RSUP DR. M Djam ukan pada usia diatas 40 tahun d
sien Kanker Paru yang D
il Padang pada bulan Okt isebabkan pajanan zat yang bers
irawat di Bagian Paru R
SUP DR M Djamil Pada ober 2017 sampai Maret ifat karsinogenik secara berkepa
ng. 2018. Penelitian ini meng njangan. Zat karsinogenik dapat
gunakan data sekunder y berasal dari lingkungan kerja ma
ang berasal dari status pe upun rumah. Efek zat karsinoge
nderita yang masuk ke B nik muncul setelah beberapa tah
agian Paru RSUP DR. M un dan resiko terbesar mulai pad
Djamil Padang mulai tah a usia 40 tahun.10,11 Pasien kan
un 2014 sampai 2015. Sa ker paru terbanyak pada peneliti
mpel penelitian ini adala an ini adalah laki-laki (84,8%).
h pasien kanker paru yan
g memiliki data rekam m
edis di Bagian Paru RSU
P DR. M Djamil Padang
dari tahun 2014 sampai 2
015. Hasil penelitian dian
alisis dengan menggunak
an uji statistik Chi-squar
e.
Ratih Oemiati,Marice Si Penelitian ini merupakan an 1. Prevalensi Penyakit Asma Tabel
hombing,& Qomariah.(2 alisis lanjut data Riskesdas 1. menunjukkan prevalensi penyaki
017).Faktor-Faktor Yang 2007. Disain Riskesdas mer t asma di Indonesia sebesar 3,32%.
Berhubungan Dengan Pe upakan survey crosssection Prevalensi tertinggi penyakit asma
nyakit Asma Di Indonesi al. Populasi pada Riskesdas adalah provinsi Gorontalo (7,23%)
a. 2007 adalah semua rumah t dan terendah adalah NAD (Aceh) s
angga di seluruh Indonesia, ebesar 0,09%. Sedangkan prevalen
sedangkan sampel rumah ta si asma di DKI sebesar 2,94%
ngga dan anggota rumah ta
ngga Riskesdas 2007 identi 2. Faktor-faktor yang berhubungan
k dengan sampel Survei So dengan penyakit asma Karakteristi
sial Ekonomi (Susenas) 200 k Responden Dari tabel 2 dapat dili
7 yang dilakukan oleh Bada hat bahwa persentase tertinggi pend
n Pusat Statistik (BPS) seba erita asma pada penduduk usia 75 t
nyak 258.336 sampel ruma ahun ke atas (10,9%). Peningkatan
h tangga dan 987.205 samp persentase penduduk yang menderi
el anggota rumah tangga. ta asma berbanding lurus dengan p
eningkatan usia, uji bi variat menu
njuk- kan ada hubungan bermakna
(p = 0.005). Persen- tase tertinggi p
enderita asma ada pada kelompok p
enduduk yang tidak sekolah (7,5
%). Tingkat pendidikan sangat berp
engaruh terhadap terjadi- nya asma
(p=0.000). Persentase tertinggi pe
n- derita asma pada kelompok resp
onden yang tidak bekerja (5,2%). D
alam analisis bi variat pekerjaan tid
ak menunjukkan hubungan yang be
rmakna dengan penyakit asma .
Devista Beki Srianuris. Penelitian ini berjenis tinj Vitamin C atau asam askorbat a
(2021) auan literatur atau literatu dalah nutrisi penting yang dibut
Potensi Vitamin C Untu re review yang disusun m uhkan oleh organisme multisel t
k Mencegah Penyakit Pa enggunakan data sekunde erutama pada manusia. Vitamin
ru Obstruktif Kronik Di r berupa sumber yang dip C merupakan vitamin yang larut
Kota Bandar Lampung.
eroleh berdasarkan daftar dalam air (Devaki & Raveendra
pustaka yang tertera. Su n, 2017). Vitamin C memiliki be
mber pustaka yang digun rbagai macam fungsi, salah satu
akan yaitu berasal dari ju nya adalah perannya dalam reak
rnal berupa artikel penelit si hidroksilasi, khususnya hidro
ian, guideline, ataupun b ksilasi prolin dalam kolagen unt
uku elektronik seperti dar uk menstabilkan struktur heliks
i NCBI, Elsevier, WHO, rangkap tiga. Vitamin C juga be
dan jurnal kesehatan lain rfungsi sebagai antioksidan untu
nya sebanyak 28 sumber. k menurunkan reaksi radikal beb
Kata kunci yang digunak as sitosol (Wallig & Keenan, 20
an antara lain PPOK, vita 13). Vitamin C juga mampu me
min C, dan pencegahan. ngurangi gejala pada pasien PP
Metode analisis yang dig OK secara signifikan dan menin
unakan adalah systematic gkatkan fungsi sel imun serta m
literature review dengan enurunkan risiko infeksi saluran
cara mengidentifikasi, m pernapasan yang merupakan sal
engkaji, mengevaluasi, se ah satu penyebab eksaserbasi ak
rta mengembangkan seca ut pada PPOK
ra sistematis penelitian y
ang sudah ada

Anda mungkin juga menyukai