Prodi/Kls : S1 Keperawatan/A
ANALISIS SITUASI/ISSUE TERKINI
1 Stress
Menjadi seorang ibu (khususnya bagi Mama yang melahirkan anak pertama), seringkali memicu
datangnya stres yang tidak terkendali. Terutama karena proses adaptasi dan perubahan aktivitas sehari-
hari.
Berkurangnya waktu istirahat dan kontak dengan teman serta keluarga juga kadang bisa memicu masalah
emosional. Selain itu, adanya mom shaming baik secara langsung maupun dari media sosial juga bisa
menjadi pemicu stres. Akibatnya, depresi mudah dialami oleh ibu baru.
Stres diidentifikasi oleh praktisi medis sebagai salah satu alasan utama untuk berbagai penyakit, termasuk
di antaranya kurangnya produksi ASI.
2 Ketidakseimbangan hormon
Meskipun ukurannya sangat kecil, tetapi kelenjar tiroid memiliki peran sangat
penting untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Kelenjar tiroid yang
tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon,
sehingga produksi ASI bisa menurun atau bahkan tidak ada sama sekali.
Di antara hormon-hormon penting yang ada dalam tubuh, estrogen dan
progesteron kerap dikaitkan dengan proses produksi ASI. Pun demikian dengan
hormon prolaktin dan oksitosin yang berfungsi melancarkan ASI. Kurangnya
keseimbangan jumlah hormon-hormon ini, terutama karena terhambatnya fungsi
kelenjar tiroid, dapat mengganggu produksi ASI.
3 Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup sehari-hari turut berperan penting dalam kelancaran
proses produksi ASI. Apabila seorang perempuan cenderung
jarang olahraga, pola makan tidak teratur dan tidak sehat, sering
minum minuman beralkohol, sembarangan konsumsi obat,
merokok serta tingginya asupan kafein juga bisa berdampak pada
produksi ASI.
Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup sehat dengan
mengutamakan aktivitas fisik, istirahat cukup dan selalu
mengonsumsi makanan sehat, ya. Hindari juga konsumsi
minuman beralkohol, obat tanpa resep dokter serta merokok.
Kandungan Daun Katuk Katuk mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk
tubuh. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, kandungan gizi dalam
100 g katuk segar sebagai berikut:
Di Indonesia daun katuk sudah sangat terkenal terutama di kalangan ibu
menyusui. Sayuran ini dipercaya bisa membantu melancarkan air susu ibu
(ASI). Namun selain baik untuk melancarkan ASI, sayur katuk juga memiliki
ragam manfaat lainnya. Kandungan Daun Katuk Katuk mengandung berbagai
nutrisi yang baik untuk tubuh.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, kandungan gizi dalam 100 g
katuk segar sebagai berikut: 81,0 g air 59 g energi 6,4 g protein 1,0 g lemak
9,9 g karbohidrat 1,5 g serat 1,7 g abu 233 mg kalsium 98 mg fosfor 3,5 mg
besi 21 mg natrium 478,8 mg kalium 0,30 mg tembaga 1,3 mg seng 9,152
mcg beta-karoten 10,020 mcg karoten total 0,00 mg vitamin B1 0,31 mg
vitamin B2 2,3 mg niasin 164 mg vitamin C
MANFAAT DAUN KATUK UNTUK ASI
3
Mencegah infeksi bakteri Manfaat daun katuk lainnya
yaitu dapat mencegah infeksi bakteri. Ekstrak etanol
dalam sayur katuk ini dapat menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab pneumonia dan bakteremia.
4
Menjaga imun Vitamin C dalam sayur katuk juga
bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Saat asupan vitamin C tercukupi maka
sistem kekebalan tubuh lebih kuat dalam
melawan virus, bakteri, dan patogen penyebab
penyakit lainnya.
5
Mencegah obesitas Kelebihan berat badan dapat
menjadi pemicu gangguan kesehatan. katuk
mengandung flavonoid, serat, dan air dapat membantu
perut kenyang lebih lama. Dengan demikian, secara tidak
langsung daun katuk bermanfaat untuk menurunkan
berat badan.