Anda di halaman 1dari 7

Laporan Makanan Fungsional

“Proses Pembuatan Smoothies Pisang”

Nama: Amanda Nabila


Kelas: 12 IPA 4
Mata Pelajaran: PKWU
2022/2023
A. Pembahasan
Makanan fungsional adalah makanan dengan zat gizi yang bisa memberikan manfaat untuk
mencegah dan menyembuhkan suatu penyakit.

Zat gizi ini bisa berasal dari:

 kandungan alami suatu makanan,


 bahan herbal,
 bahan tambahan makanan, serta
 makanan yang berasal dari tanaman dengan rekayasa genetik.

Ada dua jenis makanan fungsional, yaitu makanan fungsional tradisional dan modern. Berikut
penjelasannya lebih lanjut.

1. Makanan fungsional tradisional

Makanan fungsional tradisional adalah makanan yang kaya zat gizi bawaan, tanpa adanya
tambahan apa pun.

Tanpa pengolahan apa pun, asupan ini sudah memiliki zat gizi yang berpotensi untuk menjaga
kesehatan hingga mencegah penyakit tertentu.

Inilah beberapa contoh makanan fungsional tradisional.

 Ikan berlemak, tinggi asam lemak omega-3 yang baik untuk menurunkan risiko penyakit
jantung.
 Kacang mete tanpa garam, tinggi magnesium yang baik untuk menjaga tekanan darah.
 Oatmeal, kaya akan serat bernama beta-glucan untuk sebagai prebiotik dan penurun
kolesterol.
 Tomat, mengandung pewarna alami likopen sebagai antioksidan.
 Biji-bijian, sebagai protein nabati dan tinggi asam folat untuk cegah bayi lahir cacat.

2. Makanan fungsional modern

Makanan fungsional modern adalah makanan yang ditambahkan zat gizi tertentu agar bisa
mencegah atau mengobati suatu penyakit.

Anda mungkin bisa menemukan makanan fungsional modern di pasaran dengan label
“fortifikasi”.

Berikut beberapa contoh makanan fungsional modern.

 Yoghurt yang ditambahkan probiotik.


 Susu dengan tambahan vitamin D.
 Jus kemasan yang ditambahkan kalsium.
 Sereal siap saji yang diperkaya zat besi dan vitamin B12.
 Minyak goreng dengan fortifikasi vitamin A.

Manfaat makanan fungsional :

1. Memenuhi asupan gizi

Ada beberapa kelompok orang yang kekurangan atau membutuhkan asupan gizi dalam jumlah
yang lebih besar, seperti vegan atau ibu hamil.

Untuk itu, mengonsumsi makanan fungsional membantu memenuhi kebutuhan gizi hariannya.

Sebagai contoh, orang yang menjalani diet vegan sebaiknya mengonsumsi sereal dengan
tambahan vitamin B12.

Pasalnya, sumber alami vitamin B12 ditemukan pada asupan hewani, sedangkan vegan sama
sekali tidak mengonsumsi daging hewan.

Oleh karena itu, vegan perlu konsumsi sereal dengan tambahan vitamin B12.

2. Menjaga kekebalan tubuh

Makanan fungsional juga bermanfaat untuk memperkuat kekebalan tubuh agar terhindar dari
berbagai infeksi.

Salah satu contoh, mengonsumsi yoghurt tinggi probiotik membantu menjaga keseimbangan
kadar bakteri di dalam usus.

Studi terbitan Gut Microbes (2012) menjelaskan bahwa bakteri usus yang seimbang membantu
menjaga kondisi kekebalan tubuh agar tetap optimal.

Selain itu, penelitian ini menambahkan bahwa ketidakseimbangan bakteri di usus bisa
meningkatkan risiko penyakit autoimun.

3. Menjaga kesehatan mata

Makanan fungsional bisa membantu orang-orang dengan masalah mata.

Sayur-sayuran hijau kaya akan lutein dan zeaxanthin yang berperan sebagai antioksidan.

Hal ini membuat mata terlindungi dari radikal bebas yang menyebabkan katarak dan degenerasi
makula.
Kandungan omega-3 pada ikan berlemak juga berperan penting untuk menjaga fungsi retina.
Hal ini membuat mata tetap mampu melihat dengan baik.

4. Memperpanjang usia

Mengonsumsi asupan yang bersifat fungsional bisa mencegah berbagai jenis penyakit. Hal ini
tentu membuat angka harapan hidup meningkat.

Tak hanya mencegah penyakit, asupan ini juga membuat tubuh pulih lebih cepat. Beberapa
jenis makanan seperti jeruk mengandung senyawa bernama butein yang membantu
memperbarui sel-sel tubuh.

Hal ini bisa memperlambat proses penuaan di tubuh sehingga Anda berpotensi berumur lebih
panjang. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek nyata pada manusia.

5. Meningkatkan kesehatan mental

Zat gizi pada makanan fungsional berperan penting untuk mencegah, mengelola, dan
memulihkan masalah mental dan psikologis.

Beberapa studi menemukan beberapa zat gizi memiliki potensi yang menjanjikan untuk
menjaga suasana hati serta mengurangi stres, cemas, dan depresi.

Beberapa zat gizi tersebut, di antaranya:

 vitamin B,
 vitamin C,
 vitamin D,
 omega-3,
 asam folat,
 zat besi, dan
 zink.

6. Mengurangi risiko penyakit jantung

Ada berbagai jenis zat gizi yang bisa mencegah penyakit jantung, di antaranya serat, kalium, dan
omega-3.

Serat membantu mencegah penyerapan kolesterol dan lemak di dalam usus halus sehingga
dibuang melalui feses.

Sementara itu, kalium membuang kadar garam berlebih sehingga menurunkan tekanan darah
tinggi.
Omega-3 berperan penting untuk mengurangi pembekuan darah dan kadar lemak di dalam
darah (trigliserida).

Berbagai khasiat ini membantu mencegah jantung bekerja terlalu keras dan penyumbatan
pembuluh darah.

Makanan fungsional adalah jenis makanan dengan kandungan gizi yang baik untuk mencegah
dan memulihkan suatu penyakit.

Zat gizi ini bisa ditemukan secara alami maupun ditambahkan dalam proses pengolahan
makanan.

Meski begitu, jangan lupakan mengonsumsi asupan bergizi seimbang agar kesehatan tubuh
secara keseluruhan terjaga.
B. Proses Pembuatan Makanan Fungsional “Smoothies Pisang”

1. Alat dan Bahan:

Alat:
 blender jus
 botol plastic (sudah di sterilkan)

bahan:
 3 buah pisang (yang sudah dipotong dan dibekukan)
 1 cangkir susu fullcream
 1 cangkir yoghurt original

2. Cara membuat
 Pertama masukkan 3 buah pisang yg sudah dipotong dan dibekukan ke dalam
blender.
 Lalu, masukkan secangkir susu fullcream ke dalam blender dan juga secangkir
yoghurt .
 Kemudian blender semuanya hingga halus.
 Setelah semuanya tercampur dengan rata, masukkan smoothies pisang ke dalam
botol dan tutup erat.
 Smoothies pisang siap diminum.

Dalam segelas smoothies pisang dan yoghurt ini, kurang lebih mengandung 260 kalori, 6 gr
lemak, 22 mg kolestrol, 82 mg natrium, 49 gr karbohidrat(44 gr gula, 2 gr serat), dan 6 gr
protein.
C. Kesimpulan

1. Pangan fungsional adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,
mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan.
2. Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat berdasarkan
penampakkan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kalau obat fungsinya terhadap
kesehatan. Kalau obat fungsinya terhadap penyakit bersifat pengobatan (kuratif), maka
pangan fungsional hanya bersifat membantu pencegahan suatu penyakit(preventif).

Anda mungkin juga menyukai