PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi menjadi titk awal perkembangan kesehatan ibu dan anak dapat
dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum seorang perempuan hamil dan menjadi ibu.
Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara
perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya. Perawatan kesehatan prakonsepsi
berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk
mempersiapkan kehamilan.
Perawatan kesehatan prakonsepsi merupakan perawatan yang mengacu pada
intervensi biomedis, perilaku dan pencegahan sosial yang dapat meningkatkan
kemungkinan memiliki bayi yang sehat. Untuk dapat menciptakan
kesehatanprakonsepsi. Skirining prakonsepsi sangat berguna dan memiliki efek positif
terhadap kehasatan ibu dan anak. Penerapan kegiatan promotif, intervensi kesehatan
preventif dan kuratif sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak
sehingga membawa manfaat kesehatan untk remaja, baik perempuan dan laki-laki
selama masa reproduksinya baik sehat secara fisik, psikologis, dan sosial, terlepas dari
rencana mereka untuk menjadi orang tua
Manfaat dari skrining prakonsepsi adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah komplikasi dalam kehamilan
dan persalinan, mencegah kelahiran mati, prematur dan bayi dengan berat lahir rendah,
mencegah terjaadinya kelahiran cacat, mencegah infeksi pada neonatal, mencegah
kejadian underweight dan stunting sebagai akibat dari masalah nutrisi ibu, mengurangi
resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler dalam kehamilan dan mencegah penularan
Human Immunodeficience Virus dari ibu ke janin.
Dalam pemberian imunisasi merupakan bagian terpenting dalam layanan skrining
prakonsepsi pada perempuan. Imunisasi yang diberikan adalah imunisasi Tetanus
Toxoid.
Suplementasi gizi juga salahsatu syarat untuk hamil dan tidak menunda kehamilan
maka akan diberikan suplementasi asam folat
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini di antaranya adalah:
1. Untuk mengetahui melakukan skrining prakonsepsi pada pemberian imunisasi
2. Untuk mengetahui melakukan suplementasi gizi.
2) Vitamin larut air Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen
system enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi.
Vitamin larut air biasanya tidak disimpan di dalamtubuh dan dikeluarkan
melalui urin dalam jumlah kecil.Oleh sebabitu, vitamin larut air perlu
dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu
fungsi tubuh normal, yang termasuk didalamnya adalah vitamin B-kompleks
dan vitamin C.
Vitamin berperan sebagai kata lisator organik, mengatur proses metabolisme dan
fungsi normal tubuh. Vitamin mempunyai peran utama sebagai zat pengatur dan
pembangun bersama zat gizi lain melalui pembentukan enzim, antibodi, dan
hormon. Masing-masing vitamin mempunyai peranan khusus yang tidak dapat
digantikan oleh vitamin atau zat gizi lain. Oleh karena itu, meskipun dibutuhkan
dalam jumlah sedikit dalam satuan mili gram atau mikro gram, jumlah kecil itu
sangat penting (Depar temen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007). Untuk lebih
jelasnya fungsi vitamin dan sumbernya dapat dilihat pada tabel 2.1
Konsumsi vitamin dan mineral yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan
menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan. Untuk lebih jelasnya akibat
kekurangan dan kelebihan vitamin dapat dilihat pada tabel 2.2
b. Mineral
1) Mineral makro
Mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari.
2) Mineral mikro
1 Ma Kandungannutrisimakana Kandungannutrisiseimbangdaribermacamsumber
kan nmemilikikombinasi yang pada
an lebihbanyak dan makananutuhtidakselaludapatmemenuhikebutuhannu
memilikifungsi yang trisitubuh. Dalambeberapakondisitertentu,
lebihbaikdibandingkande tubuhkitamembutuhkanjumlahnutrisispesifik yang
ngansuplemen. Hal lebihdari yang lainnya.
inidisebabkankarenamaka Misalnyasaatmenjalanikehamilanataumengalamiperd
nanutuhmengandungberb arahanberlebihsaatmenstruasi,
agaicampurannutrisi, tubuhmemerlukanasupanzatbesi yang
disertaidengansubstansilai lebihbanyakdibandingkanasupan yang
nnya yang diperolehhanyabersumberdarimakanan.
membantudalammenjaga Makananutuh juga
kesehatan, sepertiserat, belumtentudapatmemenuhijumlahnutrisidengan
antioksidan, dan batas kecukupan minimal seperti pada wanitahamil
zatkimiatumbuhan yang memerlukan 400 mikrogramfolat dan vitamin
(phytochemicals). B untukmemenuhikebutuhanperkembanganbayi.
Kandungannutrisi yang Terlebihlagijikaseseorangsedangmenjalanidiet dan
diperolehdarimakananutu menghindarijenismakanantertentu, makamakanan
htidakhanyaberfungsidala yang
mpertumbuhan, iakonsumsikemungkinanmemilikikekurangannutrisi
memperbaikisel yang yang pentingtubuh
rusak,
menyediakanenergi, dan
imunitas, tetapi juga
berfungsisebagaikompone
n yang
mengurangirisikopenyakit
.
Terlebihbeberapanutrisise
pertikalsium pada
makananutuhlebihmudah
diseraptubuhdibandingka
n yang
bersumberdarisuplemen.
2 Su Kelebihanutamadarisuple Konsumsisuplemendapatberbahayajikaseseorangtida
ple menberkaitandenganmem kmemilikikebutuhanakannutrisitertentusehinggadapa
me enuhiasupannutrisi yang tmenyebabkanpolaasupannutrisiberlebih yang
n tidakdapatdipenuhi oleh dapatmenyebabkanefektoksikbagikesehatan.
makananutuh. Suplemen Misalnyakelebihan vitamin D
juga dapatmerusakginjalataukonsumsiminyak ikan
berlebihdapatmemicupenyakitstrokedisertaidenganp
dapatmembantudalampe
erdarahan.
menuhankebutuhannutrisi
spesifik yang diperlukan
oleh
seseorangdengankondisik
esehatantertentu.
Misalnya, suplementasi
protein
untukmeningkatkanberat
badan dan
membantupertumbuhanti
nggi badan pada
anakdenganpertumbuhant
erlambat.
file:///C:/Users/Downloads/digital_125813-S-5841-Hubunganfaktor-
Literatur.pdf
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/suplemen-vs-makanan-manakah-
sumber-nutrisi-yang-paling-baik/
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan
antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya. Perawatan kesehatan
prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan gaya hidup
sehat untuk mempersiapkan kehamilan, Suplementasi gizi juga salahsatu syarat
untuk hamil dan tidak menunda kehamilan maka akan diberikan suplementasi asam
folat.
Vitamin berperan sebagai kata lisatororganik, mengatur prosesmetabolisme dan
fungsi normal tubuh. Vitamin mempunyai peran utama sebaga izat pengatur dan
pembangun bersama zat gizi lain melalui pembentukan enzim, antibodi, dan
hormon. Masing-masing vitamin mempunyai peranan khusus yang tidak dapat
digantikan oleh vitamin atau zat gizi lain, selain suplemen asam folat dan vitamin
ibu hamil juga penting dalam pemberian imunisasi Tetanus Toxoid yang
bermanfaat untuk Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum.
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia kurang
1 bulan yang disebabkan oleh clostridium tetani , yaitu kuman yang mengeluarkan
toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.,melindungi ibu terhadap
kemungkinan tetanus saat terluka dalam proses persalinan,untuk mencegah
timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada vagina mempelai wanita yang
diakibatkan hubungan seksual pertama,mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu
hamil danencegah penularan kuman tetanus ke janin melalui pemotongan tali
pusar.
B. SARAN
Untuk tenaga kesehatan khususnya seorang bidan untuk menerapkan kegiatan
promotif, intervensi kesehatan preventif dan kuratif sangat efektif dalam
meningkatkan kesehatan ibu dan anak sehingga membawa manfaat kesehatan untk
remaja, baik perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya baik sehat secara
fisik, psikologis, dan sosial, terlepas dari rencana mereka untuk menjadi orang tua
Sesuai dengan tujuan dari penyusunan makalah ini di antaranya adalah:
1) Untuk mengetahui melakukan skrining prakonsepsi pada pemberian imunisasi
2) Untuk mengetahui melakukan suplementasi gizi.
A. Pemberian imunisasi pada screening prakonsepsi
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui
pemberian kekebalan tubuh yang dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan
dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan
memutus mata rantai penularan. Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk
membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.
Imunisasi TT merupakan aturan resmi yang ditetapkan pemerintah bahkan sejak
tahun 1986. Di tahun 1980-an, tetanus menduduki peringkat teratas sebagai penyebab
kematian bayi berusia di bawah satu bulan. Meskipun kini kasus serupa itu sudah
menurun, ancamannya masih ada, sehingga perlu diwaspadai.
Berdasarkan Instruksi Bersama Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
dan Urusan Haji Departemen Agama dan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan No : 02 Tahun
1989 Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid Calon Pengantin menginstruksikan kepada :
Semua kepala kantor wilayah Departemen Agama dan kepala kantor wilayah Departemen
Kesehatan di seluruh Indonesia untuk:
1. Memerintahkan kepada seluruh jajaran di bawahnya melaksanakan bimbingan dan
pelayanan Imunisasi TT Calon Pengantin sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
2. Memantau pelaksanaan bimbingan dan pelayanan Imunisasi TT Calon Pengantin
di daerah masing-masing.
3. Melaporkan secara berkala hasil pelaksanaan instruksi ini kepada Dirjen Bimas
Islam dan Urusan Haji dan Dirjen PPM & PLP sesuai tugas masing-masing.
Peraturan tersebut menjadi dasar atau landasan sebagai salah satu syarat
administrasi pernikahan yang ditetapkan KUA terhadap pasangan yang akan menikah,
yaitu kewajiban untuk melaksanakan imunisasi TT dengan menunjukkan surat/kartu bukti
immunisasi TT1 bagi calon pengantin perempuan dari rumah sakit atau puskesmas
terdekat.
Imunisasi TT diberikan kepada mereka yang masuk dalam kategori Wanita Usia
Subur (WUS) yaitu wanita berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (bumil) dan calon
pengantin (catin).4 Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin TT sekitar dua hingga
enam bulan sebelum pernikahan.
Ini diperlukan agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk antibodi.5 Imunisasi
TT diberikan tidak hanya satu kali. Guna mendapatkan perlindungan yang maksimal,
imunisasi dilakukan sebanyak 5 kali dengan rentang jarak waktu tertentu. Berikut dapat
dilihat waktu pemberian imunisasi TT.
Jadwal Pemberian Imunisasi
STATUS IMUNISASI INTERVAL MINIMAL MASA PERLINDUNGAN
PEMBERIAN
T1 - -
Manfaat-manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus
neonatorum .