LATAR BELAKANG
Nutrisi sangat penting bagi tubuh kita, ibarat sebuah bangunan, maka
nutrisi itu adalah pondasi. Tanpa pondasi yang kuat maka tubuh kita akan rapuh.
Nutrisi didapat dari apa yang kita makan, jika makanan yang kita makan itu
makanan baik, mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara lengkap
maka tubuh kita tidak akan kekurangan nutrisi, dan secara otomatis kekebalan
tubuh kita akan sangat baik. Banayak penyakit disebabkan oleh pola makan atau
makanan yang buruk. Seperti mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food).
Kadar lemak dan kalori dalam makanan cepat saji sangat banyak. Sehingga ketika
kita mengkonsumsinya kita akan menjadi kelebihan berat badan. Menurut BBC
News, 73% orang amerika menderita kegemukan dan kurang sehat, sedangkan di
Indonesia sendiri, jumlah orang kegemukan adalah 35% dari 240 juta penduduk.
Beberapa fakta yang bersumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyebutkan bahwa 70% kematian di dunia disebabkan oleh diabetes, kanker,
serangan jantung, dan stroke. WHO juga menyebutkan bahwa 50% kematian yang
disebutkan sebelumnya berhubungan erat dengan pla makan buruk dan
kekurangan nutrisi dan 70% kunjungan ke dokter ternyata juga berhubungan erat
dengan pola makan buruk dan kekurangan nutrisi.
Pola makan yang buruk dan makanan yang mengandung toksin dapat
mengakibatkan usia sel tubuh kita bisa menjadi lebih tua dari usia sebenarnya. Hal
ini dikarenakan terlalu banyak sel-sel yang sudah tua dan rusak sementara
kemampuan regenerasi sel tubuh kita rendah. Akibatnya, muncul gejala/keluhan
yang kita rasakan sebagai penyakit. Terapi nutrisi mambantu tubuh menyingkirkan
sel yang rusak dan menggantinya dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih uat
sehingga kesehatan meningkat.
Seringkali kita kesulitan mendapatkan makanan yang sehat dan kesulitan
mengkombinasikan berbagai jenis bahan makanan untuk mendapatkan formulasi
makanan berkualitas tinggi yang memiliki kandungan semua nutrisi yang
diperlukan tubuh secara lengkap dan seimbang. Dengan terapi nutrisi, kita akan
lebih mudah memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tanpa perlu repot mengkombinasi
berbagai jenis bahan makanan.
C. JENIS TERAPI
Terapi nutrisi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: oral feeding, enteral
nutrition, dan parenteral nutrition.
1. Oral Feeding
Oral feeding atau pemberian makan melalui oral adalah memasukan
sejumlah nutrisi melalui mulut. Beberapa klien perlu diberikan ekstra motivasi
agar mau memakan makanan mereka. Bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi
secara optimal, namun klien juga akan mendapatkan manfaat kepuasan fisik dan
psikologis yang bisa didapatkan melalui nutrisi yang adekuat.
Dalam pemberian makanan melalui mulut/oral ini, perawat harus
memperhatikan beberapa hal, seperti makanan apa yang disukai klien, apakah
suapan terlalu banyak, apakah waktu pemberian makanan terlalu cepat, dan lain
sebagainya, sehingga nutrisi yang diasup oleh klien pun akan adekuat.
a. Tujuan
Tujuan dari pemberian nutrisi melalui oral/ mulut antara lain: memperoleh
nutrisi yang optimal, memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang
dihubungkan dengan makan, meningkatkan berat badan, meningkatkan kontrol
diri dengan mampu melakukan aktivitas harian secara mandiri.
b. Indikasi
Adapun indikasi pemberian nutrisi melalui oral feeding, antara lain:
1) Klien yang bisa makan melalui mulut
2) Fungsi GIT baik
3) Nafsu makan baik
4) Bentuk makanan: makanan cair, makanan lunak, makanan biasa
c. kontraindikasi
Sedangkan kontraindikasi pemberian nutrisi melalui oral feeding antara
lain:
1) Pasien dalam keadaan tidak sadar (koma, dll)
2) Kerusakan alat pencernaan atas (mulut, esophagus, dll)
3) Reflek menelan tidak ada , tidak mampu mampu menelan
d. Prosedur pemberian nutrisi melalui oral :
1) Persiapan
a) Siapkan nutrisi atau makanan yang akan diberikan kepada klien sesuai
dengan yang dianjurkan oleh ahli gizi
b) Siapkan alas dada : handuk/lap, tissue , dll
c) Sapa dan salam klien
d) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
e) Cuci tangan bersih
2) Pelaksanaan
a) Posisikan klien dalam keadaan fowler/duduk
b) Letakkan alas (handuk/lap, tissue, dll) di atas dada klien
c) Tawarkan klien untuk melakukan ritual sebelum makan (misal: berdoa)
d) Berikan nutrisi pada klien , jika klien tidak mampu untuk melakukan
secara mandiri , maka bantu klien dengan menyuapi atau dengan
bantuan keluarga
e) Berikan nutrisi / makanan sedikit demi sedikit
f) Sesudah makan berikan klien minum
g) bersihkan area mulut klien , dan anjurkan untuk duduk sebentar
h) beri klien reinforcement positif
i) cuci tangan bersih
3) Evaluasi
a) Catat tindakan dan hasil atau respon klien terhapa tindakan yang
dilakukan
2. Enteral Nutrition
Nutrisi enteral adalah semua makanan/ nutrisi dalam bentuk cair yang
dimasukkan ke dalam tubuh, baik melalui mulut ataupun selang nasogastric,
lubang stomagaster ataupun lubang stoma jejenum.
a. Tujuan
Tujuan terapi nutrisi ini adalah sumplementasi pasien yang masih dapat
minum dan makan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein,
untuk pengobatan, digunakan untuk mencukupi seluruh kebutuhan zat gizi bila
paien tidak dapat makan melaui oral sama sekali.
b. Indikasi
Adapun Indikasi pemberian terapi nutrisi melalui enteral, antara lain:
1)
2)
3)
c. Kontraindikasi
Adapun menurut Siswoyo, dkk (2012)kontraindikasi pemberian terapi
nutrisi melalui enteral, antara lain:
1) Klien dengan kanker hidung, mulut, faring, esophagus (jika menggunakan
NGT)
2) Gangguan cairan tubuh yang kompleks
3) Obstruksi intestinal
4) Ileus paralitik
5) Muntah-muntah
6) Perdarahan GIT akut
7) Peritonitis
usus
untu
pasien
dengan
gangguan
fungsi
saluran
selang nasogastric.
3) Selang dan set untuk gastrotomi atau jejunostomi
Alat yang rutin digunakan pada klien yang tidak makan peroral atau
terdapat obstruksi esophagus/gaster.
f. Prosedur pemberian terapi enteral melalui selang NGT :
1) Persiapan
a) Siapkan nutrisi yang akan diberikan kepada klien
(apabila dengan nutrisi enteral atau oral keadaan adekuat tersebut tidak bisa
dicapai). Cara ini bukan tanpa bahaya, karena diperlukan pemantauan yang ketat
untuk mencegah komplikasi seperti sepsis dan gangguan keseimbangan
metabolik.
Secara umum, PN diindikasikan pada pasien yang mengalami kesulitan
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk waktu tertentu. Tanpa bantuan nutrisi, tubuh
memenuhi kebutuhan energi basal rata-rata 25 kkal/kg BB/ hari. Jika cadangan
habis, kebutuhan glukosa selanjutnya dipenuhi melalui proses gluconeogenesis,
antara lain dengan lipolysis dan proteolysis 125-150 g/ hari. Puasa lebih dari 24
jam menghabiskan glukosa darah (20 g), cadangan glikogen di hati (70 g) dan otot
(400 g). sedangkan cadangan energy lainnya, lemak (12.000 g) dan protein (6000
g) habis dalam waktu kira-kira 60 hari.
a. Indikasi
Adapun keadaan yang memerlukan PN adalah sebagai berikut:
1) Klien tidak dapat makan (obstruksi saluran pencernaan seperti striktur atau
keganasan esophagus, atau gangguan absorpsi makanan)
2) Klien tidak boleh makan (seperti fistula intestinal dan penkreatitis)
3) Klien tidak mau makan (akibat pemberian kemoterapi)
b. Kontraindikasi
Meskipun terdapat tiga hal tersebut, PN tidak langsung diberikan pada
keadaan:
1) Klien 24 jam pasca bedah yang masih dalam Ebb phase, masa dimana
kadar hormone stress masih tinggi. Sel-sel resisten terhadap insulin dan
kadar gula darah meningkat. Pada fase ini cukup diberikan cairan elektrolit
dan dextosa 5%. Jika keadaan sudah tenang yaitu demam, nyeri, renjatan,
dan gagal nafas sudah dapat diatasi, krisis metabolism sudah lewat, maka
PN dapat diberikan dengan lancer. Makin berat kondisi klien, makin
e) Klien
yang
memerlukan
dukungan
nutrisi
praoperatif
dan
Diet dapat diartikan pengaturan atau pemilihan makanan yang harus dimakan
oleh seseorang atau sekelompok orang. Dengan demikian diet tidak saja berarti
menurunkan berat badan, tetapi bisa lebih luas artinya yaitu pengaturan makanan
sehari-hari supaya tetap sehat, pengaturan makanan untuk atlit, untuk keperluan
khusus dan untuk penyembuhan.
1. Diet Makanan Biasa
Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam,
bervariasi dengan bentuk, tekstur dan aroma yang normal. Susunan makanan
mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien yang
berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walau tidak
ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk yang
mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna.
Tujuan diet makanan biasa adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah:
istirahat;
Protein 10-15% dari kebutuhan energi total;
Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total;
Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total;
Cukup mineral, vitamin dan kaya serat;
Makanan tidak merangsang saluran cerna;
Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa adalah makanan yang
merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu
berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol.
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan
penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan
kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan dari makanan saring
ke makanan biasa.
Tujuan diet untuk makanan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk
semi padat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu
pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena
untuk
jangka
waktu
pendek,
yaitu
selama
1-3
hari
saja.
cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa;
Mencegah dehidrasi yang menghilangkan rasa haus.
Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi
tertentu, keadaan mual, muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca
pendarahan saluran cerna. Nilai gizinya sangat rendah karena hanya terdiri dari
sumber karbohidrat. Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari
buah, kaldu, air gula, serta cairan mudah cerna. Makanan dapat ditambah dengan
suplemen energi tinggi dan rendah sisa.
Pengidap penyakit Anoreksia yang sudah atau hampir memiliki tubuh yang kurus
karena gangguan psikis untuk makan sebaiknya menerapkan Diet Energi Tinggi
Protein Tinggi (ETPT). Diet ETPT adalah diet yang mengandung energi dan
protein di atas kebuthuan normal. Diet ini diberikan dalam bentuk makanan biasa
ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging,
atau dalam bentuk minuman enteral Energi Tinggi Protein Tinggi. Diet ini
diberikan apabila pengidap Anoreksia telah mempunyai cukup nafsu makan dan
dapat menerima makanan lengkap. Pemilihan diet ETPT bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Selain itu, untuk menambah berat badan
hingga mencapai berat badan normal.
Penerapan diet ini sebaiknya didahului dengan memberikan pengertian kepada
pengidap Anoreksia bahwa telah terjadi kesalahan gangguan psikis dalam
makannya dan terjadi kesalahan pemahaman konsep diet yang tepat. Penerapan
diet ETPT sebaiknya memperhatikan syarat-syarat antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nasi
Telur dadar
Daging semur
Ketimun dengan tomat iris
Susu
Selingan I :
Siang :
Nasi
Ikan goring
Ayam goring
Tempe bacem
Sayur Asam
Pepaya
Selingan II :
Susu
Malam :
Nasi
Daging empal
Telur balado
Sup Sayuran
Pisang
Diet Energi Tinggi Protein TinggiDiet ETPT adalah diet yang mengandung energy
dan protein di atas kebutuhannormal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa
ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur dan daging atau
dalam bentuk minuman enteralETPT. Diet ini diberikan pada pasien telah
mempunyai cukup nafsu makan dan dapatmenerima makanan lengkap serta untuk
pasien pada penyakit infeksi.
Tujuan diet
Protein Tinggi
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) merupakan diet dengan pemberian
energi dan protein di atas kebutuhan normal. Pada diet ini perlu konsumsi sumber
bahan makanan protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, serta dapat juga
minuman enteral ETPT yang saat ini juga dapat ditemui di pasaran.
Pemberian Diet ETPT tidak hanya digunakan untuk orang yang ingin menaikkan
berat badannya, tetapi diet ini jika di rumah sakit juga diberikan pada penderita
KEP (kurang energi protein), pasien sebelum dan setelah operasi tertentu, multi
trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi, luka bakar berat, pasien yang
baru sembuh dari panas tinggi, hipertiroid, hamil, dan post partum dimana
kebutuhan protein dan energi meningkat.
Terdapat dua jenis diet ETPT yang pemberiannya didasarkan pada keadaan
pasien.
1. Diet Energi Tinggi Protein Tinggi I (ETPT I)
Energi: 2600 kkal
Protein : 100 gram (2,0 g/kg BB)
2. Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II (ETPT II)
Energi: 3000 kkal
Protein : 125 gram (2,5 g/kg BB)
Sumber : Instalasi Gizi RSCM dan Asosiasi Dietisien Indonesia. 2006. Penuntun
Diet. Jakarta: Gramedia
Daftar Pustaka
Berita Harian. 2010. Mentimun/Ketimun: Sayuran Murah Yang Kaya Manfaat.
[serial
on-line].
http://www.ibujempol.com/khasiat-manfaat-mentimun-
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDgQFjAB&
url=http%3A%2F%2Fwww.suaramerdeka.com%2Fv1%2Findex.php
%2Fread%2Fsehat%2F2013%2F09%2F12%2F1013%2FKhasiat-Teh-DaunJambu-Biji&ei=XeBTUunvCIHVrQeZ2oHYDQ&usg=AFQjCNFlyuHAWgGBrEIlN6
4OSmxoeqPAHQ&sig2=m0BwWBGNqSJNozQ9Y41NnA&bvm=bv.53760
139,d.bmk. Diakses 05 Oktober 2013.
Berita Harian. 2013. Makanan Terbaik Penurun Kolesterol. [serial on-line].
http://nasional.kompas.com/read/2008/06/11/16551354. Diakses 05 Oktober
2013.
Mubarak, I. W& Cahyati, N. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Siswoyo, dkk . 2012. Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Klinik 3A.
Laboratorium KM dan Kritis PSIK Universitas Jember
Soenarjo . 2000. Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli dan Jenis-Jenis
Nutrisi.
Diakses
tanggal
29
September
2013
dari
http://
www.diwarta.com/420
Supariasa . 2001. Gizi dalam Masyarakat . Jakarta: PT. Elex Media
Tabloid Nakita. 2013. Resep Oatmeal Pisang untuk Menurunkan Kolesterol.
[serial on-line]. http://www.resepkomplit.com/resep-menu-sarapan-untukmenurunkan-kolesterol-resep-oatmeal-pisang.html. Diakses 05 Oktober
2013.
Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Teknik Rahasia Menambah Tinggi Badan. [serial online].
http://www.rribanjarmasin.co.id/images/pro1/201202161150579801.