Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN STATUS GIZI

INSTRUMEN SKRINING GIZI DEWASA


DAN ANAK

Nama
NIM
Golongan

: Anindiya Tazkiyah
: G42150152
:A

INSTRUMEN SKRINING GIZI DEWASA


Intrumen Skrining Gizi Dewasa

NRS 2002

MUST
MST

(Malnutriti

MNA (Mini

(Nutrition

(Malnutritio

on

Nutritional

al Risk

n Screening

Universal

Assessment

Screening

Tool)

Screening

Kriteria

2002)

SNAQ (Short

SGA

Nutritional

(Subjective

Assessment

Global

Questionaire

Assesseme

nt)

Tool)

1. Perubahan IMT atau BMI

2. Perubahan berat badan

3. Efek keparahan penyakit

4. Pemeriksaan fisik

5.

Pengukuran

tingkat

keparahan

penyakit
6. Penurunan Asupan gizi

7. Penurunan selera makan

8. Penggunaan suplemen atau tube

feeding
9. Kemampuan fungsional

10. Gaya hidup

11. Lingkar lengan dan betis

12. Persepsi diri sendiri terhadap

asupan gizi dan kesehatan

INSTRUMEN SKRINING GIZI


ANAK

Intrumen Skrining Gizi Anak

NRS
Kriteria

(Nutritional

STAMP (Screening Tool

STRONGKIDS

For The Assessment For

(Screening Tool For

A Malnutrition

Risk On Nutrition

Peadiatrick)

Status And Growth)

Risk Screening)

SGNA (Subjective
Global Nutrition
Assessment)

1. Tinggi Badan

2. Perubahan berat badan

3. Perubahan asupan zat gizi

6. Gejala mengganggu makan

7. Penyakit penyerta

8. Asessment klinik subjektif

dan

keseimbangan

9.

Tanda

penyusutan

lemak
10.
Perubahan

otot

cairan
11. BMI

12. Tingkat keparahan penyakit

13. Riwayat penyakit

Kelebihan dan Kelemahan


Instrumen Skrining Gizi
Dewasa

NRS 2002 (Nutrition Risk Screening)


Kelebihan

Kelemahan

Mudah, cepat, screening menyeluruh


dapat dilakukan berdasarkan
penyakit, nilai prediktif positif lebih
tinggi dibandingkan MUST

Terdapat list penyakit yang


terbatas, membutuhkan tenaga
ahli, kurang sensitif terhadap
kelebihan nutrisi

MST (Malnutrition Screening Tool)


Kelebihan

Kelemahan

Mudah, murah, dapat


menentukan pritoritas intervensi,
tidak menggunakan pengukuran
antropometri dan biokimia,
efisien waktu, pentanyaan
sederhana

Hanya divalidasi di Australia, tidak


dikembangkan untuk tujuan
diagnostik, sulit digunakan pada
pasien gangguan komunikasi,
pendengaran tidak cocok untuk
memantau status gizi sewaktu-waktu

MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)


Kelebihan

Kelemahan

Mudah, cepat, dapat diaplikasikan oleh semua


pasien konsisten, valid, bisa digunakan pada
pasien dengan TB dan BB yang didapat diukur,
prediksi lama tinggal di Rumah Sakit, dapat
diaplikasikan di RS dan komunitas

Tidak efektif untuk


mendeteksi
defisiensi keracunan
zat gizi mikro

MNA (Mini Nutritional Assessment)


Kelebihan

Kelemahan

Waktu yang dibutuhkan


kurang dari 10 menit,
mengidentifikasi resiko gizi
tahap awal

Tidak cocok untuk pasien yang mendapat


enteral tube feeding, tidak sesuai untuk
pasien yang memiliki masalah penyakit
yang berhubungan dengan pendengaran

SNAQ (Short Nutritional Assessment


Questionaire)
Kelebihan

Kelemahan

Cepat dan simple, dapat


digunakan oleh semua
tenaga kesehatan
profesional, tidak
memerlukan pengukuran
antropometri dan biokimia

Susah digunakan pada pasien dengan


kesulitan komunikasi, tidak di design secara
spesifik untuk lansia, tidak semua
parameter diperoleh dengan mudah, tidak
bisa digunakan untuk pasien yang
menerima nutrisi enteral

SGA (Subjective Global Assessement)


Kelebihan

Kelemahan

Mudah, prediktor terbaik


terhadap status gizi,
validitas tinggi, universal

Butuh pelatihan, perlu digabung dengan


tool yang lain, butuh waktu yang lama,
hanya divalidasi pada pasien bedah GI dan
penilaian subjektif oleh dosen

Kelebihan dan Kelemahan


Instrumen Skrining Gizi Anak

NRS (Nutritional Risk Screening)


Kelebihan

Kelemahan

Sederhana dan mudah


digunakan

Tidak mempertimbangkan faktor penyakit,


tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa,
spesitifitasnya 75%, sensitifitasnya 84%

STAMP (Screening Tool For The Assessment For A


Malnutrition Peadiatrick)
Kelebihan

Kelemahan

Caranya mudah dan rinci, memberi


panduan memberikan perawatan
malnutrisi, terdapat tabel yang dapat
membantu melakukan skrining dengan
cepat, terdapat tindakan setelah
mengetahui anak beresiko malnutrisi
atau tidak

Hanya dilakukan pada anakanak, tidak untuk mendeteksi


kelebihan atau kekurangan
vitamin dan mineral,
memerlukan tenaga terlatih,
subjektif menilai asupan gizi
anak

STRONGKIDS (Screening Tool For Risk On Nutrition


Status And Growth)

Kelebihan

Kelemahan

Cepat dan mudah diaplikasikan,


hasilnya dekat dengan indeks
antropometri, digunakan di semua
rumah sakit di Belanda

Hanya bisa dilakukan oleh dokter


anak, butuh tenaga kesehatan untuk
mengetahui indeks mana yang tepat

SGNA (Subjective Global Nutrition Assessment)


Kelebihan

Kelemahan

Mengidentifikasi
komplikasi terkait gizi,
cocol untuk anak dengan
penyakit kronis, spesifisitas
dan prediktivitas tinggi

Membutuhkan antropometri dan


pemeriksaan laboratorium yang butuh
waktu lama, lebih mengarah nutritional
assesment daripada skrinning, mahal, susah
untuk diterapkan, sensitifitas rendah

DAFTAR PUSTAKA INSTRIMEN


SKRINING DEWASA
Anthony, P.S., 2014. Nutrition screening tools for hospitalized patients. Nutrition in
clinical practice: official publication of the American Society for Parenteral and
Enteral
Nutrition,
23(4),
pp.37382.
Available
at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18682588 [Accessed March 20,
2014].
Charney, P., 2009. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment, American Dietetic
Associati. Available at: h ttp://books.google.com/books?id=gP2Bc7XKLxoC&pgis=1
[Accessed March 31, 2014].
Kondrup, J., 2003. ESPEN Guidelines for Nutrition Screening 2002. Clinical
Nutrition,
22(4),
pp.415421.
Available
at:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0261561403000980 [Accessed
March
20, 2014].
Mahan, dan Escott-Stump.2008.Krauses Food and Nutrition Therapy Edisi 12,
Chapter 14. Elseviers Health Sciences Right Department: Canada.
halaman:388).
Reilly, H.M. 1996. Proceedings of the Nutrition Society. Cambridge. Halaman:842).

DAFTAR PUSTAKA INSTRUMEN


SKRINING GIZI ANAK
Anonim, Tth. Tujuan Skrining. [Serial Online]. docslide.us/documents/week-4-5665e7f07c161.html.
[diakses pada 15 Desember 2016]
Charney, Pamela dan Ainsley Malone. 2009. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment Second Edition.
Chicago : American Dietetic Association.
Herawati et al. 2014. Metode Skrining Gizi di Rumah Sakit dengan MST Lebih Efektif dibandingkan
SGA.
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Gibson, Rosalind. 2005. Principle of Nutrition Assessment Second Edition. Oxford University Press :
New York.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Bina Upaya
Kesehatan
Kaiser et al. 2009. Validation of the Mini Nutritional Assessment Short-Form (MNA-SF): A
Practical Tool For Identification of Nutritional Status. The Journal of Nutrition, Health & Aging, 13 (9).
Kondrup et al. 2003. ESPEN Guidelines for Nutrition Screening 2002. Clinical Nutrition, 22 (4): 415421.
McKelvey, Rebekah et al. 2010. Screening Tool to STAMP out Uder-Nutrition. (Online).
(http://news.ulster.ac.uk/releases/2010/5122.html, diakses tanggal 5 Oktober 2014).
Neelemaat, Floor et al. 2011. Comparison of Five Malnutrition Screening Tools in One Hospital Inpatient
Sample. Journal of Clinical Nursing, Blackwell Publishing Ltd.
Susetyowati dkk. 2014. Development Validation and Reliability of the Simple Nutrition Screening
Tool (SNST) for Adult Hospital Patient in Indonesia. Pakistan Journal of Nutrition, 13 (3): 157-16

Anda mungkin juga menyukai