Anda di halaman 1dari 25

SKRINNING GIZI

Dwi Hartanti, S.Gz., M.Gizi


SKRINNING GIZI
Apa ?
Siapa yang melakukan ?
Siapa yang di skrinning ?
Kapan ?
Mengapa ?
Bagaimana ?
Apakah “Skrinning Gizi” itu ?
American Dietetic Association’s (ADA)
Suatu tindakan preventif menggunakan prosedur
pemeriksaan yang terstandar yang digunakan untuk
mengidentifikasi pasien yang membutuhkan intervensi
khusus.

The European Society for Parenteral and


Enteral Nutrition (ESPEN)
Proses yang cepat dan sederhana yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan baik di RS maupun di komunitas
American Society for Parenteral and
Enteral Nutrition (ASPEN)
Proses untuk mengidentifikasi individu yang mengalami
malnutrisi dan beresiko malnutrisi untuk menentukan
apakah perlu dilakukan pemeriksaan status gizi
(nutrition assessment) yang lebih detail.

Kamus Kesehatan
Skrinning = Penapisan
Penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk
mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau
kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala apapun.
Definisi Skrinning Gizi
Skrining gizi merupakan proses yang cepat
dan sederhana untuk mendeteksi pasien
yang berisiko malnutrisi sebelum
memasuki proses Nutrition Care Process
(NCP)/Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT).
Malnutrisi Rumah Sakit / Hospital Malnutrition
Defisiensi energi
Defisiensi protein
Penurunan lemak bebas

Ditandai dengan : kehilangan berat badan,


indeks masa tubuh dan kurangnya asupan
makan
Malnutrisi di Rumah Sakit
Faktor penyebab :
Faktor Langsung yang mempengaruhi
status gizi : asupan & penyakit
Kejadian Malnutrisi RS karena :
Berat badan tidak diukur secara rutin
Sarana dan ketrampilan yang belum memadai
dalam melakukan PSG secara antropometri &
biokimia
Kurangnya tenaga dalam pelaksanaan
Belum ada pencatatan dalam rekam medik
tentang berapa banyak pasien menghabiskan
makanannya (asupan gizi) / belum ada pedoman
asuhan gizi.
Penyakit menyebabkan malnutrisi
melalui :
Intake tidak adekuat : asupan kurang,
nafsu makan turun, rasa sakit, mual,
gangguan menelan, depresi dan tidak
sadarkan diri.
Malabsorbsi karena kondisi patologis dan
lambung, usus, pankreas dan hati.
Perubahan metabolisme
Kehilangan zat gizi berlebihan : muntah,
diare, dehidrasi, fistula, stoma.
Dampak Malnutrisi terhadap Outcome
Pasien
1. Morbiditas
2. Mortalitas
3. Lama perawatan
4. Dampak ekonomi
Tujuan Skrinning Gizi
Salah satu peran gizi dalam upaya preventif
timbulnya malnutrisi di rumah sakit, yaitu dengan
melaksanakan langkah awal berupa skrining gizi. 
Skrining gizi terbukti mampu mencegah
penurunan status gizi yang biasa terjadi pada
pasien yang dirawat di rumah sakit.
proses asuhan gizi akan lebih efektif dan efisien
karena skrining gizi mampu mengidentifikasi
dengan baik kelompok-kelompok khusus yang
memerlukan intervensi gizi yang spesifik.
Posisi Skrinning Dalam NCP
Sebelum memasuki proses Nutrition Care
Process (NCP)/Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT)
Outcome Skrinning Gizi
Outcome tersebut berupa :
Peningkatan / pencegahan penurunan fungsi
mental dan fisik
Mengurangi komplikasi baik karena penyakit
maupun pengobatan
Mempercepat penyembuhan penyakit
Menurunkan lama rawat dan biaya pengobatan
Skrinning Gizi di RS
Alat skrinning didesain untuk mendeteksi
kurang energi dan protein dan untuk
mendeteksi apakah pasien akan
mengalami kurang gizi atau keadaannya
akan bertambah buruk.
Oleh karena itu alat skrinning gizi harus
memuat beberapa pertanyaan yang
menggambarkan hal2 tsb.
Pertanyaan pada skrinning gizi :
 Bagaimana kondisi anda saat ini ?
Digambarkan dengan TB, BB, IMT, LILA, ULNA.
 Apakah kondisi pasien stabil ?

Digambarkan dengan kehilangan BB 3 bulan terakhir.


 Apakah kondisi pasien bertambah buruk ?

Digambarkan dengan asupan makanan yang menurun.


 Apakah proses perjalanan penyakit mempercepat
terjadinya malnutrisi ?
Digambarkan dengan pengaruh penyakit terhadap
peningkatan kebutuhan zat gizi dan penurunan nafsu
makan.
Hasil skrinning gizi
1. Pasien yang tidak beresiko , tetapi
membutuhkan skrinning gizi ulang
dalam jangka waktu tertentu.
2. Pasien yang beresiko dan memerlukan
terapi gizi standar
3. Pasien yang beresiko dan memerlukan
terapi gizi khusus
4. Ada keraguan apakah pasien beresiko
atau tidak
Alat skrinning Gizi / nutrition
skrinning tools
Sederhana
Efisien
Reliable dan valid (sahih)
Murah
Cepat
Sensitif
Memiliki resiko rendah terhadap individu
yang diskrinning
Screening Tools Dewasa
1. SGA – Subjective Global Assessment
2. MST – Malnutrition Screening Tools
3. SNAQ – Short Nutritional Assessment
Quetionnaire
4. MUST – Malnutrition Universal Screening
Tools
5. NRS 2002 – Nutrition Risk Score
6. NSSA – Nutrition Service Screening
Assessment
7. SNST – Simple Nutrition Screening Tools
Screening Tools Lansia
1. MNA – Mini Nutritional Assessment
2. NSI – Nutrition Screening Initiative
Screening Tools Anak
1. NRS – Nutrition Risk Score
2. PNRS – Pediatric Nutrition Risk Score
3. STAMP – The Screening Tools for the
Assessment of Malnutrition in Pediatrics
4. SGNA – Subjective Global Nutrition
Assessment
5. PYMS – Pediatric Yorkhill Malnutrition
Score
6. STRONGKids – Acreening Tools for Kids
of Impaired Nutritional Status adn Growth
Kriteria alat skrinning gizi :
1. Dapat digunakan pada populasi yang
heterogen
2. Menggunakan data rutin
3. Sederhana, cepat, mudah mengisinya
4. Tidak invasif dan murah
5. Valid dan berguna
Thanks.......

Anda mungkin juga menyukai