Berbagai
metode skrining gizi anak akan kita bahas pada artikel ini. Mari kita simak =)
Skrining Gizi
digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko malnutrisi atau pasien malnutrisi.
Informasi yang digunakan daam skrining meliputi diagnosis penyakit, informasi riwayat
penyakit, penilaian fisik, dan tes laboratorium saat pasien di rumah sakit, dan
kuesioner yang diberikan kepada pasien untuk diisi. Skrining memiliki 2 peran yaitu
1
Sebagian besar alat skrining membahas empat pertanyaan dasar antara lain penurunan
berat aktual, asupan makanan terkini, indeks massa tubuh (IMT) saat ini, dan tingkat
keparahan penyakit. Selain itu, beberapa alat skrining mencakup pengukuran lain untuk
memprediksi risiko malnutrisi. Kegunaan metode skrining yang direkomendasikan
didasarkan pada aspek validitas prediktif, validitas isi, reliabilitas, dan kepraktisan.
Berbagai alat direkomendasikan tergantung pada pengaturannya, yaitu di komunitas
dan rumah sakit. 3
Skrining gizi ini dapat digunakan untuk identifikasi status gizi, identifikasi kebutuhan
untuk intervensi gizi, dan memprediksi outcome klinis tanpa intervensi. Nilai sensitifitas
PYMS sebesar 95,31% dan spesifisitas 76,92%. Analisis PYMS merupakan metode
skrining gizi pada anak yang paling reliabel digunakan di rumah sakit. 7
Skor 0 berarti risiko rendah, skor 1 -3 berarti risiko sedang, dan 4 – 5 mengindikasikan
risiko tinggi. Kelemahan dari alat skrining ini adalah tidak mudah digunakan oleh
siapapun sehingga instrumen hanya dapat digunakan oleh ahli anak atau petugas
kesehatan yang sudah terlatih. 9
1. Langkah pertama : menentukan apakah kondisi anak memilik dampak terhadap status
gizi jika ya skor 3, mungkin skor 2, dan tidak 0 poin
2. Kedua : asupan gizi anak jika tidak ada 3 poin, baru saja menurun skor 2, dan asupan
baik 0 poin
3. Langkah ketiga : menimbang berat badan (BB) dan mengukur tinggi badan (TB) untuk
menentukan status gizi BB menurut TB, skor 3 jika > 3 persentil (terpisah > 3 kolom atau
BB < 2 persentil), skor 2 jika > 2 persentil / terpisah 2 kolom, dan skor 0 jika 0 -1
persentil / terpisah 0 – 1 kolom
4. Keempat : penjumlahan langkah 1 sampai langkah 3, risiko tinggi jika > 4 poin, risiko
sedang 2 – 3 poin, dan risiko rendah 0 – 1 poin
5. Kelima : menyusun rencana asuhan untuk anak sesuai pedoman yang ada
Beberapa kondisi penyakit yang berdampak pada gizi 8
Pasti berdampak terhadap gizi Mungkin berdampak pada gizi Tidak ada dampak g
Masalah perilaku makan
Bowel failure, intractable diare Kardiologi
Luka bakar dan luka besar Cerebral palsy
Crohn’s disease Bibir dan langit – langit terbelah
Cystic fibrosis Celiac disease
Disfagia Diabetes
Penyakit hati Refluks gastroesofagus
Operasi besar Operasi kecil
Beberapa alergi makanan/intoleransi Kondisi neuromuskular
Onkologi pada pengobatan aktif Gangguan kejiwaan
Penyakit ginjal/gagal ginjal Respiratory Syncytial Virus (RSV) Kasus operasi sehari
Kesalahan metabolisme bawaan Alergi makanan tinggal/intoleransi Investigasi
Dasar penilaian SGNA dibagi menjadi riwayat kesehatan 60% dan pemeriksaan fisik 40%.
Pada riwayat kesehatan akan dievaluasi perubahan berat badan, asupan makanan, kelainan
gastrointestinal, kerusakan fungsi alat tubuh yang menyebabkan kurang gizi atau aktivitas
fisik. Pemeriksaan fisik berfokus pada hilangnya lemak subkutan serta ada tidaknya
edema. Status gizi pasien dikategorikan menjadi status gizi baik (A), status gizi kurang
(B), dan status gizi buruk (C). 9
Referensi
1. 1.
Susetyowati S. Penerapan Skrining Gizi Di Rumah Sakit. Gadjah Mada University Press;
2015.
2. 2.
Elia M, Stratton RJ. An analytic appraisal of nutrition screening tools supported by
original data with particular reference to age. Nutrition. Published online May 2012:477-
494. doi:10.1016/j.nut.2011.11.009
3. 3.
Rasmussen H, Holst M, Kondrup J. Measuring nutritional risk in hospitals. Clin
Epidemiol. 2010;2:209-216. doi:10.2147/CLEP.S11265
4. 4.
Moeeni V, Walls T, Day AS. Assessment of nutritional status and nutritional risk in
hospitalized Iranian children. Acta Paediatrica. Published online August 4, 2012:e446-
e451. doi:10.1111/j.1651-2227.2012.02789.x
5. 5.
Gerasimidis K, Keane O, Macleod I, Flynn DM, Wright CM. A four-stage evaluation of
the Paediatric Yorkhill Malnutrition Score in a tertiary paediatric hospital and a district
general hospital. Br J Nutr. Published online April 19, 2010:751-756.
doi:10.1017/s0007114510001121
6. 6.
NHS Greater Glasgow and Cycle N. PYMS Paediatric Yorkhill Malnutrition Score,
Information and User’s Guide. Nutrition Tool Steering Group, Women and Childre’s
Directorate; 2009:1-2.
7. 7.
Wonoputri N, Djais JTB, Rosalina I. Validity of Nutritional Screening Tools for
Hospitalized Children. Journal of Nutrition and Metabolism. Published online 2014:1-6.
doi:10.1155/2014/143649
8. 8.
Central Manchester University Hospital C. STAMP Instructions to Be Read before Using
STAMP for the First Time . NHS foundation trust. Abbott Nutrition; 2010:1-20.
9. 9.
Chourdakis M. Malnutrition Screening Tools in the Pediatric Setting. School of
medicine, Aristotle University of Thessaloniki; 2014.