untuk Mencegah
Malnutrisi Rumah Sakit selama
Pandemi COVID 19
• Selera makan
• Berat badan turun
berkurang
• Weight faltering
• Kehilangan
• Daya tahan tubuh
zat nutrisi
menurun
• Malabsorbsi
• Kerusakan
• Metabolisme
mukosa
terganggu
Penyakit
Malnutrisi terjadi asupan makanan
dan kebutuhan nutrisi tidak
seimbang
Pencegahan MRS
10
Malnutrisi pada anak
Masalah utama di negara berkembang → kematian balita >
50%
BB menurut umur
(BB/U)
GARIS PERTUMBUHAN
SEJAJAR GRAFIK
→
PERTUMBUHAN BAIK
Pada kasus ini, pola pertumbuhan
tidak baik (weight faltering, berisiko
gagal tumbuh) dimana kenaikan
berat badan bayi tidak
sesuai adekuat dan
badan tetap
umurselama
dijumpai
beberapa
berat
bulan.
Pola / Tren
pertumbuhan
25
KURVA
WHO PB/U
WHO BB/PB
27
Indikator pertumbuhan anak kurva WHO untuk anak < 5 tahun
Z-Score TB/U BB/U BB/TB
Diatas +3 Obesitas
29
30
2. Menentukan kebutuhan nutrisi
• Kondisi sakit kritis (critical illness):
Kebutuhan energi =
REE x faktor aktivitas x faktor stress
a. Menurut WHO
fase stabiliasi = 80 -100 kkal x BB aktual (hari 1-2)
fase transisi = 100-150 kkal x BB aktual (hari ke 3-7)
fase rehabilitasi = 150-200 kkal x BB aktual (>hari
ke7)
b. Berdasarkan kebutuhan target BB ideal
kebutuhan energi=
RDA menurut usia tinggi x BB ideal
→ pemberian kalori awal sebesatr 50-75% dari target
untuk menghindari refeeding syndrome. 33
3. Menentukan cara / rute pemberian
zat nutrisi
Sesuai dengankondisi pasien → oral, enteral, atau
parenteral sehingga asupan nutrisi dapat dipenuhi.
35
4. Menentukan jenis zat nutrisi /
jenis makanan
• Pada pasien yang dirawat, sebagian besar makanan dapat
disiapkan oleh instalasi gizi rumah sakit, termasuk
makanan enteral.
• Nutrisi parenteral disiapkan oleh instalasi farmasi rumah
sakit.
38
39
40
41
• ONS > 0,9 kkal/mL
42
• ONS termasuk PKMK (Pangan olahan untuk
Keperluan Medis Khusus) dan harus diresepkan
oleh dokter.
43
44
5. Evaluasi / pengkajian respons
Evaluasi diperlukan untuk menentukan adanya masalah terkait
pelaksanaan pemberian makanan dan masalah nutrisi baru
51
• Lama rawat mempengaruhi kejadian MRS
• Semakin lama masa rawatan, maka semakin besar
risiko kejadian MRS.
• Sean –Quadros dkk → Pasien dirawat >7 hari
mempunyai risiko 2.75x mengalami penurunan BB selama
perawatan.
• Kac dkk → pasien dirawat >17 hari mempunyai risiko
MRS 4.2x.
53
• Seorang bayi perempuan, berumur 8 bulan, datang dan
dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
dan batuk, disertai demam sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit.
• Berat badan saat masuk RS 6kg dan panjang badan
66cm. Dimana berat badan 1 bulan yang lalu adalah
6,5 kg
• Bayi lahir cukup bulan dengan BBL 3000 gram
• Sebelum masuk RS, pasien mendapat nasi tim saring
3xsehari dan susu formula ml. Namun
5x90 sejak
pasien mulai sakit, nafsu makan dan minum susu
berkurang dan sering muntah bila batuk.
• Pasien didiagnosis Bronkhopneumonia dengan
sangkaan COVID-19 dan dirawat di ruang isolasi.
54
Bagaimana asuhan nutrisi pediatri
untuk kasus diatas?
55
1. Menentukan masalah nutrisi
• Asupan nutrisi tidak adekuat karena sesak napas
dan muntah.
• Terdapat penurunan berat badan selama sakit.
• Menentukan Status nutrisi :
– BB/U : berat badan kurang (underweight)
– PB/U : normal
– BB/PB : gizi kurang
56
BB 6 kg
BB/U : -3SD<Z<-2SD (underweight / berat badan
kurang)
57
PB : 66 cm
PB/U : -2SD<Z<-1SD (normal)
usia tinggi / height age : 6-7 bulan
58
BB: 6kg dan PB 66 cm
BB/PB : -3SD<Z<-2SD ( gizi
kurang)
BB ideal 7,3 kg
59
Indikator pertumbuhan anak kurva WHO untuk anak < 5 tahun
Z-Score TB/U BB/U BB/TB
Diatas +3 Obesitas
61
Recommended Dietary Allowance
(RDA)
UMUR RDA (kkal/kgBB/hari)
0 – 6 bulan 120
6 – 12 bulan 110
1 – 3 tahun 100
4 – 6 tahun 90
7 – 9 tahun 80
10 – 12 tahun Laki – laki : 60 –
70 Perempuan : 50
– 60
12 – 18 tahun Laki – laki : 50 – 60
Perempuan : 40 – 50
62
3. Menentukan rute pemberian zat nutrisi
63
4.Menentukan jenis zat nutrisi
Kebutuhan kalori 803 kkal/hari.
Karena status gizi bayi adalah gizi kurang dan
terdapat penurunan asupan diet per oral (sesak
napas dan muntah dijumpai) maka rute pemberian
zat nutrisi yang dipilih adalah enteral dan rencana
diberikan diet makanan cair per NGT.
65
Ringkasan
• Pemenuhan gizi anak dengan Asuhan nutrisi anak
(ANP) selama perawatan di Rumah Sakit diperlukan
selain mengobati penyakit dasar untuk menurunkan
angka kejadian MRS sehingga akan mengurangi
morbiditas dan mortalitas.