TATALAKSANA STUNTING
Kelainan endokrin
•Defisiensi hormon pertumbuhan (Growth hormone deficiency)
•Defisiensi hormon tiroid
•Diabetes Mellitus
•Kelebihan kortikosteroid
DAMPAK STUNTING
JANGKA PENDEK
JANGKA PANJANG
• WHO, 2010; ANAK STUNTING YANG TIDAK MENDAPATKAN INTERVENSI DAPAT MEMBERIKAN
DAMPAK BERAT BADAN LEBIH/OBESE KETIKA DEWASA DAN MEMICU TERHADAP
MENINGKATNYA PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM); DIABETES MELITUS (DM), STROKE,
JANTUNG, KANKER
PENYEBAB STUNTING
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 tahun 2019 tentang Penanggulangan Masalah Gizi
Bagi Anak Akibat Penyakit di mana dalam kondisi medis khusus, sehingga anak perlu
diberikan Pangan Olahan untuk Kondisi Medis Khusus (PKMK) di bawah pengawasan
dokter.
• Solusi untuk mengintervensi gizi spesifik karena merupakan alternatif sumber nutrisi protein
hewani yang mudah di konsumsi anak dan nutrisinya sangat padat.
• Pemberian PKMK yang teratur di bawah pengawasan Nakes, terbukti berhasil meningkatkan
BB anak secara signifikan dan menurunkan prevalensi stunting (uji coba untuk mengurangi
angka stunting di Pandeglang)
Keunggulan PKMK
1. Kandungan nutrisi.
Sudah di desain sedemikian rupa sesuai angka kecukupan gizi anak.
1 cc mengandung energi 1-1,5 kkal
Pangan lokal sehari-hari tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mengejar
ketertinggalan.
2.Mudah dikonsumsi.
Untuk anak yang dalam kondisi gizi buruk dan mengalami gangguan metabolisme,
konsumsi pangan yang bersifat cair akan lebih mudah dan nutrisinya bisa langsung
terserap.
Diproduksi dalam bentuk cair dan bubuk dan dapat dilarutkan sehingga mudah di
konsumsi oleh anak yang mengalami gizi kurang/gizi buruk/stunting.
Gizi bayi & anak
• Pemenuhan Nutrisi:
Energi/kalori:
usia bayi 0-6 bulan 120 kkal/hari.
usia bayi 7-12 bulan 110 kkal/ hari
kebutuhan protein bayi 0-6 bulan 2,2-3 gr/kgBB/hari
kebutuhan protein bayi 7-12 bulan 1,5-2 gr/kgBB/hari
• kebutuhan protein kondisi KEP: 15-20% total kalori
Kebutuhan Lemak : 20-30% dengan lemak jenuh <10%: lemak tak
jenuh sisanya