Anda di halaman 1dari 40

Gizi Remaja untuk Cegah Stunting

Nike Frans
November 2023
Masalah Gizi Remaja
di Indonesia
3 Beban Gizi di Indonesia/
Triple Burden of Malnutrition
3 Beban Gizi di Indonesia/
Triple Burden of Malnutrition
1. Undernutrition (Stunting, wasting, underweight)
2. Overweight & Obesitas
3. Kekurangan gizi mikro (anemia) Undernutrition

Micronutrient Overweight &


Deficiencies Obesity
Tiga Beban Gizi Remaja di Indonesia

putra putri putra dan putri

usia 13-18 tahun Anemia usia 15 – 24 tahun


(2013) (2018)
Gizi Dalam Daur Kehidupan

Sumber: ACC/SCN (2000) Fourth Report on the World Nutrition Situation


Siklus mata
rantai kurang gizi
Apa penyebab masalah gizi pada
remaja?
Penyebab Masalah Gizi pada Remaja

Asupan makanan yang tidak sehat


• Keragaman pangan rendah
• Asupan makanan tinggi gula garam dan lemak Kurangnya aktivitas fisik
• Kurang konsumi buah dan sayur sumber zat gizi mikro

>50% remaja usia 13-17 tahun Hanya sekitar 1 dari 10 yang melakukan
mengkonsumsi fast food setidaknya sekali aktifitas fisik selama 60 menit setiap hari
dalam sehari (GSHS, 2015) (IFLS, 2014)
Mengapa Gizi
Remaja Penting
• Remaja merupakan setengah dari sumber daya
manusia untuk masa depan: asset yang sangat
besar untuk pertumbuhan ekonomi dan social

• Gizi yang buruk, terutama pada remaja putri,


memiliki dampak terhadap kesehatan mereka
dan juga kesehatan generasi selanjutnya.

• Kekurangan gizi juga mengakibatkan penurunan


imunitas tubuh dan daya tahan terhadap
penyakit, sehingga sangat penting pada masa
Covid-19, gizi remaja tetap menjadi perhatian

©UNICEF Indonesia/2018/irwin
Komponen Gizi Remaja dalam
Sekolah/Madrasah Sehat
• Pendidikan Kesehatan:
• Pendidikan gizi
• Optimalisasi Aktivitas Fisik
• Pembinaan Kader Kesehatan sekolah

• Pelayanan Kesehatan:
• Sarapan dan Pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD) rematri
• Penjaringan Kesehatan (pengukuran status gizi)
dan pemeriksaan berkala

• Pembinaan Lingkungan Sehat


• Pembinaan kantin sehat
• Pemanfaatan pekarangan sekolah (kebun
sekolah utk sayuran hijau)
Pencegahan Anemia
pada Remaja dengan
Tablet Tambah Darah (TTD)
Anemia pada remaja di Indonesia

Anemia pada remaja putra


dan putri usia 15-24 tahun

Riskesdas 2018 Riskesdas 2013


Apa itu anemia?
• Kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah
dari jumlah normal.

• Anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel


darah merah tidak dalam jumlah yang cukup

• Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang


memberikan warna merah darah. Protein ini
membantu sel-sel darah merah membawa oksigen
dari paru-paru ke seluruh tubuh

• Anemia diketahui melalui pemeriksaan kadar


Hemoblobin (Hb) dibawah 12 g/ dl pada wanita
tidak hamil yang berusia ≥ 15 tahun

Sumber gambar: https://www.galena.co.id


Dampak anemia bagi remaja

Penurunan kekebalan tubuh, Remaja putri yang anemia berisiko


konsentrasi, prestasi belajar, tumbuh menjadi ibu hamil yang anemia
kebugaran remaja dan produktivitas.
Gejala anemia:
Kematian Ibu, bayi prematur,
5L (lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Siklus mata
rantai kurang gizi
Penyebab
anemia
• Kekurangan vitamin dan mineral
(zat besi, vitamin B12, asam
folat)
• Infeksi parasit
• Penyakit (Malaria, Thalasemia)
Remaja putri dan anemia

Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Program Tablet Tambah Darah (TTD)
Rematri
Dasar Kebijakan
• Surat Edaran Nomor HK.03.03/V/0595/2016 Tentang
Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan
Wanita Usia Subur, Kemenkes RI
• Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS) Kemenkes RI,
2018
• Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja
Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kemenkes RI
• Surat Edaran Gubernur Nomor 440.2.1/07098/DISKES
Tentang Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaha
Putri (Dinkes Provinsi Sulsel, 2021)
• Surat Edaran Gubernur No. 444/3470/DISKES Tentang Gizi
Remaja dan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada
Remaja Putri
• Nota Kesepahaman Bersama antara Dinas Pendidikan
Provinsi Sulawesi Selatan dengan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan tentang Pemberian Tablet Tambah Darah
untuk Remaja Putri pad SMA/SMK/SLB di Sulawesi Selatan
Inti Kebijakan
• Pemberian TTD Rematri
komposisi 60 mg zat besi
elemental dan 0,400 mg
asam folat pada remaja putri
usia 12-18 tahun
• Dosis 1 tablet per minggu
sepanjang tahun
• Pemberian TTD rematri tidak
terpusat di sekolah saja, bisa
melalui puskesmas, kader,
nakes, dll
Target Nasional
Target remaja putri yang mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) tahun 2024: 58%

Menurut Peraturan Presiden Republik


Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting

*rata2 remaja mendapat TTD di Sulsel:


32,8% per Desember 2021
84% per Oktober 2023
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Manajemen efek samping
• Siswa lapor pada guru PJ jika ada
efek samping
• Menangani efek samping
• Siswa beristirahat di UKS jika
tidak dapat meneruskan proses
belajar
• Guru memberikan saran pada
siswa untuk menghindari efek
samping
• Jika efek samping berat, guru
segera lapor ke Puskesmas dan
membawa siswa ke Puskesmas
• Koordinasi sekolah, Puskesmas
dan orangtua
Pemberian TTD
Rematri pada
masa pandemi
Covid-19
Gizi Seimbang untuk Remaja
4 Pilar Gizi Seimbang
Pentingnya Asupan Gizi Optimal

Asupan gizi yang optimal, baik dalam hal


kuantitas maupun kualitas, sangat penting
untuk pertumbuhan serta perkembangan
yang optimal, sehingga pola makan remaja
perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi
seimbang.
Apa itu “Isi Piringku”?
Makanan Pokok dan Lauk Pauk
Makanan Pokok : Sumber
Karbohidrat/tenaga
Nasi, Mie, Singkong, Tepung Terigu,
Jagung, Tepung Kanji

Lauk Pauk: Sumber


Protein/pembangun
Protein Hewani: Telur, Ikan, Daging Ayam,
Daging Sapi, Daging Kambing, Daging
Bebek Anak balita, Remaja, dan Ibu
Protein Nabati: Tempe, Tahu, kacang- Hamil wajib konsumsi Protein
kacangan Hewani setiap hari
Konsumsi Sayur dan Buah: Sumber Vitamin &
Mineral; Pelindung
• Sayur dan buah mengandung vitamin,
mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh
tubuh
• Apabila konsumsi sayur dan buah seorang
remaja cukup, maka pertumbuhannya akan
optimal dan ia akan terhindar dari berbagai
penyakit.
• Sayur dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak
3–4 porsi/hari, sedangkan buah 2–3 porsi/hari.
Membiasakan Sarapan Rutin
Pentingnya Sarapan:
• Meningkatkan konsentrasi belajar
• Meningkatkan stamina
• Pemenuhan gizi harian
• Mencegah anemia
• Mencegah kegemukan
Pentingnya Aktivitas Fisik Anak & Remaja
PEMANTAUAN BERAT BADAN:
MENGUKUR STATUS GIZI
IMT (Indeks Massa Tubuh) Menurut Umur
Mengukur tinggi dan berat badan masing-masing,
kemudian menghitung indeks massa tubuh sesuai rumus
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai