i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat dan menyusun karya tulis
ini dengan lancar, tanpa suatu hambatan berarti. Tak lupa shalawat serta salam
kami haturkan kepada Rasulullah Muhammad S.A.W. yang telah memberikan
teladan mulia bagi seluruh umat manusia di dunia.
Minyak goreng adalah bahan yang sering digunakan oleh masyarakat, mulai
dari kalangan industri hingga rumah tangga. Maraknya penggunaan minyak
goreng menjadi sebab peningkatan kuantitas limbah minyak goreng yang
dihasilkan. Limbah minyak goreng, atau minyak jelantah, yang tersisa jelas tidak
layak untuk dikonsumsi. Begitu pula jika dibuang di sembarang tempat, justru
akan merusak kondisi lingkungan.
Karya tulis ini menyajikan hasil eksperimen dalam upaya memanfaatkan
limbah minyak jelantah menjadi suatu barang yang berguna, yakni sabun sehat
minyak jelantah (Sesajen). Sesajen merupakan produk yang ekonomis dan ramah
lingkungan, sekaligus mampu mengurangi tingkat pencemaran limbah minyak
jelantah di lingkungan sekitar. Inovasi ini diharapkan mampu menumbuhkan
kesadaran akan bahaya konsumsi minyak jelantah, sekaligus melahirkan produk
sabun sehat yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Tak ada gading yang tak retak. Maka dari itu kami mohon maaf apabila
dalam pembuatan proposal ini terdapat banyak kesalahan. Kritik yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan guna pengembangan karya ini lebih lanjut.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3
A. Minyak Jelantah…..............................................................................3
B. Sabun Mandi Padat….........................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................5
A. Metode Penelitian...............................................................................5
B. Tempat dan Waktu…..........................................................................5
C. Bahan dan Alat...................................................................................5
D. Rancangan Percobaan.........................................................................6
E. Tahapan Percobaan.............................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................8
A. Penampakan Fisik...............................................................................8
B. Lama Reaksi Saponifikasi..................................................................8
C. Uji Karakteristik Sabun......................................................................9
BAB V PENUTUP..............................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
iii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
vi
Abstrak
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak goreng adalah salah satu bahan pokok yang dibutuhkan oleh
banyak masyarakat untuk menggoreng bahan makanan. Minyak goreng
diproduksi dari bahan-bahan nabati seperti kelapa sawit, kedelai, jagung atau
biji zaitun yang telah dimurnikan melalui serangkaian proses kimiawi
(Ketaren, 1986).
Maraknya pemakaian minyak goreng menyebabkan melimpahnya
limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut biasa disebut minyak jelantah.
Minyak jelantah tidak layak dikonsumsi, karena dapat menimbulkan efek
buruk bagi kesehatan konsumen (Rona, 1992). Selain itu minyak jelantah
juga akan mendatangkan dampak buruk bagi lingkungan bila dibuang di
sembarang tempat.
Dampak-dampak buruk konsumsi minyak jelantah di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Hasil makanan yang digoreng dengan minyak jelantah menjadi tidak enak,
berbau tengik, dan berwarna gelap.
2. Konsumsi minyak jelantah memicu pengendapan lemak dalam pembuluh
darah dan penurunan nilai cerna lemak pada sistem pencernaan manusia.
3. Minyak jelantah yang dibuang di sembarang tempat akan memberikan
dampak negatif bagi lingkungan.
Maka dari itu, perlu adanya pengolahan minyak jelantah agar dapat
mengurangi kuantitas limbah serta dampak akibatnya (Wijana, 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi bahan
baku pembuatan sabun padat Sesajen (sabun sehat minyak jelantah) yang
memiliki kegunaan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah proses pembuatan sabun padat
2
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan cara pembuatan
sabun padat Sesajen (sabun sehat minyak jelantah) dengan menggunakan
bahan baku minyak jelantah.
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Diharapkan dengan proposal ini tim penulis akan semakin giat
melakukan penelitian lanjutan mengenai upaya pemanfaatan limbah
menjadi suatu produk yang lebih berguna. Selain itu, diharapkan mampu
meningkatkan semangat meneliti di kalangan rekan-rekan SMKN 2
Jeneponto.
A. Minyak Jelantah
Minyak goreng merupakan lemak nabati yang terdiri dari berbagai
senyawa kompleks. Komposisi terbanyak dari minyak goreng adalah asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh yang terkandung
dalam minyak goreng di antaranya asam miristat, asam palmitat, asam laurat,
dan asam kaprat. Sedangkan asam lemak tak jenuhnya adalah asam oleat dan
asam linoleat (Djatmiko, 1984).
Minyak goreng yang telah digunakan lebih dari sekali, atau minyak
goreng bekas, kerap disebut sebagai minyak jelantah (waste cooking oil).
Yakni limbah minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur,
minyak samin, dan sebagainya (Djatmiko, 1984). Kadar kebeningan minyak
jelantah semakin jauh dari minyak goreng asalnya.
Umumnya, minyak jelantah masih digunakan kembali oleh khalayak
ramai untuk keperluan kuliner rumah tangga. Padahal bila ditinjau dari
komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa racun
karsinogenik akibat proses pemanasan seperti keton, aldehid, hidrokarbon,
alkohol, lakton, dan polimer (Yuliana, 2007). Hal inilah yang menyebabkan
konsumsi minyak jelantah yang berkelanjutan dapat memicu pengendapan
lemak dalam pembuluh darah (artherosclerosis), kanker dan mengurangi
tingkat kecerdasan. Sehingga diperlukan upaya kreatif agar limbah minyak
jelantah tidak menimbulkan kerugian bagi kesehatan dan lingkungan.
A. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen laboratorium, yakni
melalui pemanfaatan reaksi saponifikasi dalam pembuatan sabun mandi
padat. Reaksi saponifikasi dilakukan dengan variasi tambahan zat pewarna
dan pengharum. Data kemudian dianalisis untuk mendapatkan langkah-
langkah pembuatan sabun mandi padat dari minyak jelantah yang efektif dan
efisien. Hasil pembuatan sabun kemudian diukur nilai pH-nya serta dilakukan
uji organoleptik.
7. Kertas penyaring
8. Corong
9. Gelas ukur
10. Neraca (timbangan)
11. Pipet
12. Kertas PH universal
13. Kantong plastik
14. Botol plastik
D. Rancangan Percobaan
Proses Saponifikasi
E. Tahapan Percobaan
3. Proses Saponifikasi
Proses saponifikasi dilakukan dengan cara larutan basa yang berhasil
dibuat dan minyak jelantah hasil pemurnian dicampur menjadi satu dan
diaduk hingga kondisi sabun mulai kental terbentuk (trace). Kondisi trace
ditandai dengan larutan yang kental dan cukup elastis layaknya adonan
tepung terigu. Jumlah minyak jelantah 200 ml sebagai variabel konstan.
1. 200 30 28
2. 200 32 19
3. 200 34 14
4. 200 36 7
9
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini di
antaranya adalah:
1. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat sabun mandi
padat yang ekonomis dan ramah lingkungan.
2. Lama reaksi saponifikasi tercepat diperoleh pada variasi 200 ml jelantah
dan 36 gram NaOH, dengan waktu 7 menit.
3. Karakteristik sabun padat minyak jelantah ideal diperoleh dengan
komposisi 200 ml jelantah, 32 gram NaOH, pewarna:pengharum=1:1,
dengan waktu reaksi saponifikasinya mencapai 19 menit.
B. Saran
Demi penyempurnaan sabun mandi dari minyak jelantah ini masih
dibutuhkan beberapa penelitian lanjutan. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
untuk tetap mengutamakan keamanan di saat melakukan eksperimen,
terutama saat pembuatan larutan basa NaOH yang bersifat korosif. Inovasi
selanjutnya, peneliti akan mencoba bereksperimen memproduksi sabun
minyak jelantah dalam bentuk sabun cair. Semoga karya ilmiah ini semakin
memicu dan memacu karya-karya inovatif anak bangsa lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA