Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRODUKSI MASSAL

SABLON PAKAIAN

Oleh Kelompok 4:
1. Eka Agustin (13)
2. Ellysa Putri H (14)
3. Evania Rahma D (15)
4. Ferdi Mustiawan (16)

SMK KARYA NUGRAHA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan yang berjudul “ Laporan Produksi Massal Sablon Pakaian “ ini
dengan baik tanpa ada halangan.
Laporsn ini berisi tentang produksi massal sablon pakaian di SMK KARYA
NUGRAHA BOYOLALI.
Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan dari banyak pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Kepada kelompok yang sangat kompak dalam pengerjaan laporan ini
dengan baik.
2. Bapak Wahyu Nugroho S.Kom.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran PKKWU. Selain itu,
kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan
dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-
tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Semoga dengan kami membuat laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan
motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi kami dan bagi para generasi
muda yang akan datang.

Penyusun,

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2. Identifikasi Kegiatan...........................................................................................4
1.3. Tujuan Kegiatan..................................................................................................4
BAB 2 METODE PELAKSANAAN..........................................................................................6
2.1. Pengertian..........................................................................................................6
2.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Produksi Massal.............................................6
2.3. Alat dan Bahan...................................................................................................6
2.4. Langkah-Langkah................................................................................................6
2.5. Modal Usaha......................................................................................................7
2.6. Biaya Produksi....................................................................................................7
2.7. Volume Produksi dan Proyeksi Penjualan..........................................................7
2.8. Proses Praproduksi.............................................................................................8
2.9. Design Produk....................................................................................................8
2.10. BEP (Break Even Point).......................................................................................8
2.11. Anggaran Biaya...................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengadaan barang dan jasa merupakan aktivitas yang sangat penting
dalam mewujudkan pembangunan. Dilihat dari berbagai perspektif,
kemajuan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas tersebut. Salah
satunya di bidang perekonomian, pembangunan sarana dan prasarana
penunjang pertumbuhan perekonomian terwujud melalui mekanisme
pengadaan barang dan jasa, di antaranya penyediaan fasilitas jalan,
jembatan, infrastruktur telekomunikasi, dan lain-lain. Dalam pelaksanaan
suatu kegiatan, tidak akan terlepas dari penggunaan barang dan jasa.

Pengadaan barang dan jasa harus dilaksanakan dengan menerapkan


prinsip-prinsip pengadaan yang meliputi prinsip-prinsip efisiensi, efektif,
transparan, keterbukaan, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel
yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses
pengadaan barang/jasa karena hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat dari segi administrasi, teknis dan keuangan. Oleh
karena itu penerapan prinsip pengadaan barang dan jasa sangat diperlukan
untuk meningkatkan kualitas laporan proses pengadaan barang dan jasa
karena hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada pengguna atau
pihak yang bewenang.

Proses pengadaan barang dan jasa selama ini dilakukan dengan cara
konvensional dimana langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait
dalam pengadaan seperti penyedia barang dan jasa atau pengguna barang
dan jasa atau panitian pengadaan. Pengadaan yang dilakukan secara
konvensional dinilai memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan yang didapat adalah para pengguna dan penyedia barang atau
jasa bertemu secara langsung dan melakukan tahap-tahap pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa bersama-sama.

Usaha untuk menutup kelemahan-kelemahan dan kesulitan dalam


proses pengadaan dan adanya berbagai perubahan dan transformasi yang
terjadi saat ini menuntut terbentuknya suatu organisasi yang transparan
dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Didukung oleh
kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi atau teknologi
informasi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka penulis
mengajukan judul “KEGIATAN PRODUKSI MASSAL SABLON
PAKAIAN”

1.2. Identifikasi Kegiatan


Dalam sub-bab berikut akan dipaparkan mengenai identifikasi masalah
dalam kegiatan ini serta rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis,
pemaparan sebagai berikut.

1.3. Tujuan Kegiatan


Memperkenalkan produk homemade sablon pakaian dengan desain
kebudayaan Indonesia kepada masyarakat luas.
BAB 2
METODE PELAKSANAAN

2.1. Pengertian
Pengertian produksi massal adalah suatu aktivitas yang dilakukan
berulang untuk memproduksi sebuah produk dengan jumlah yang
massif. Produsen atau perusahaan akan menjalankan aktivitas
produksi ini secara kontinu agar mamou mencukupi kebutuhan pasar.
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan alat yang
disebut layar (screen), yang tersedia dalam berbagai bentuk,
ketebalan, ukuran dan juga jarring tipis dan tebal dari alat yang sesuai
dengan kebutuhan kalian.
Sablon digital adalah proses sablon yang terutama dilakukan oleh
computer dan printer, dimana fungsinya kurang lebih hanya operator
dari dua perangkat dan beberapa fungsi lainnya.

2.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Produksi Massal


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2022 di SMK
KARYA NUGRAHA BOYOLALI.

2.3. Alat dan Bahan


 Meja
 Screen (kain kasa berbingkai kayu atau alumunium)
 Alat penyaput screen yang terbuat dari karet dan digunakan
untuk menyablon adalah rakel. Biasanya berbentuk panjang
serta terbuat dari alumunium, kayu, atau karet
 Busa kecil
 Kaca seukuran screen
 Tempat zat warna atau emulsi (mangkok, botol, maupun gelas
ukur)
 Hair driyer (pengering cat)
 Sendok
 Air
 Emulsi (obat afdruk)
 Lakban
 Cat warna
 Kain atau media yang akan disablon
 Larutan pengencer (solvent)
2.4. Langkah-Langkah
 Lapisi layar oleh cairan emulsi hingga membentuk lapisan
tipis, lakukan dengan bantuan rakel di ruang gelap.
 Tunggu lapisan emulsi hingga kering
 Print design yang diinginkan pada plastik atau kertas
transparan seperti kalkir
 Setelah lapisan emulsi kering, letakkan desain yang telah
diprint ke atas screen dan press menggunakan busa
 Tekan screen dengan kaca lalu sinari screen desain tersebut
dengan sinar ultraviolet (UV), bisa langsung dibawah sinar
matahari atau menggunakan alat eksposur
 Setelah dijemur, gambar desain akan terbentuk di screen
 Siram screen dengan air atau dicuci secara perlahan
 Keringkan screen dibawah sinar matahri
 Setelah kering letakkan lakban dipinggiran dari keempat sisi
screen untuk menghindari kebocoran catt.
 Tempatkan screen diatas kain atau media yang ingin disablon,
pastikan screen tidak akan geser saat penyablonan dilakukan
 Lakukan penyablonan dengan cara menuangkan tinta atau cat
pada screen secukupnya
 Ratakan cat dengan bantuan rakel sambal ditekan dari atas ke
bawah beberapa kali agar warna merata
 Jika menggunakan lebih dari satu warna gunakan screen yang
lain (satu screen hanya untuk satu warna)
 Screen bisa dicuci menggunakan air ataupun pencuci cat agar
kembali bersih.

2.5. Modal Usaha


Modal awal usaha dibutuhkan untuk dapat menjalankan suatu
bisnis. Rencana modal usaha untuk menjalankan usaha kaos
didapat dari dana patungan anggota kelompok.

2.6. Biaya Produksi


Biaya produksi terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung.
Biaya bahan langsung dalam pembuatan kkaos adalah katun,
benang, tinta sablon, bahan label, kemasan bening, kemasan kresek.
Biaya bahan tidak langsung meliputi upah pekerja, biaya mesin,
biaya penyusutan, biaya listrik, dll.

2.7. Volume Produksi dan Proyeksi Penjualan


Volume produksi kaos untuk bulan pertama ditetapkan sebesar 5
buah kaos perbulan. Sedangkan untuk bulan kedua dilakukan
produksi yaitu sebesar 10 kaos perbulan begitu juga untuk bulan
ketiga hingga bulan selanjutnya.

2.8. Proses Praproduksi


Proses praproduksi dilaksanakan selama 1 bulan terdiri dari
bebrapa langkah yaitu langkah penyusunan proposal bisnis,
mencari sejarah kebudayaan Indonesia, peramcangan desain kaos,
pencarian vendor atau tempat produksi kaos, pencarian lokasi
penjualan, dan persiapan bahan-bahan ataupun alat-alat yang
dibutuhkan

2.9. Design Produk

2.10. BEP (Break Even Point)


BEP Unit= Biaya tetap produksi

Harga jual per unit – Biaya variable per unit


BEP Unit= 1.200.000
80.000 – 40.000
BEP Unit= 30 unit
BEP Rupiah= Biaya tetap produksi
x Harga perunit
Harga jual perunit – Biaya variable perunit
BEP Rupiah = 1.200.000
x 80.000
80.000 – 40.000
BEP Rupiah= 2. 400. 000

2.11. Anggaran Biaya

Jumlah anggaran biaya sebesar Rp.500.000,00. Untuk biaya print


sebesar Rp. 200.000,00 dan untuk pembelian kertas print sebesar Rp. 50.000,00.
Jadi jumlah anggaran biaya sebesar Rp. 750.000,00.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sablon adalah teknik untuk mencetak tinta dalam berbagai ,edia
seperti kertas, kaos, kayu, dan lain-lain dengan menggunakan teknik-
teknik tertentu seperti penjelasan diatas. Monoprint adalah printing
pertama dengan menggunakan transfer medium yang dapat diulang
untuk menghasilkan printing berikutnya sesuai dengan aslinya.
Pembuatan karya seni monoprint menggunakan teknik-teknik seperti
penjelasan diatas.

3.2. Saran
Selama tim melakukan produksi kaos, tim mengalami beberapa
hambatan baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, terdapat
beberapa saran agar kinerja menjadi lebih baik, diantaranya; jadwal dan
target yanga akan dilaksanakan ditulis dalam buku agenda, pelaksanaan
setiap jadwal dimonitoring oleh guru pembimbing sehingga disiplin
waktu tercapai.

Anda mungkin juga menyukai