A. LATAR BELAKANG
yang beredar di pasaran, mulai dari yang bersifat khusus untuk kecantikan
cuci piring. Sabun cuci piring mempunyai dua bentuk, yaitu sabun cuci
piring cream dan sabun cuci piring cair. Faktor kepraktisan dan kecepatan
larut sabun dalam air pada sabun cair menyebabkan banyak orang lebih
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1
2. Mampu membuat sabun cuci piring yang dapat dijadikan salah satu
alternatif dalam membangun industri kecil kimia
3. Menciptakan inovasi sabun cuci piring cair dengan penambahan bahan
alami
C. PRINSIP
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak yang direaksikan
dengan alkali (NaOH atau KOH) pada suhu (80-100) oC melalui proses
saponifikasi.
D. REAKSI
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1. LAS
3
fluorida sebagai katalis. Para dodecylbenzenes dimurnikan (dan turunan
terkait) kemudian disulfonasi dengan sulfur trioksida untuk
memberikan asam sulfonat. Asam sulfonat selanjutnya dinetralkan
dengan natrium hidroksida.Istilah "linear" mengacu pada alkena awal
daripada produk akhir. Alkilasi alkena linear, bahkan 1- alkena seperti 1-
dodecene memberikan beberapa isomer phenyldodecane (HILL, 2008).
4
Sabun
5
Sabun Cuci Piring
6
mengelompok dengan ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air
(FESSENDEN & FESSENDEN, 1992). Dalam menghilangkan kotoran
dan minyak, bagian yang bersifat hidrofobik pada sabun akan larut dalam
minyak dan mengepung kotoran minyak, sedangkan bagian hidrofilik akan
terlepas dari permukaan yang dibersihkan dan terdispersi dalam air
sehingga dapat dicuci (DJATMIKO & WIDJAJA, 1984). Sabun sebagai
salah satu kebutuhan utama untuk mendapatkan standar kebersihan yang
baik dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kebutuhan pokok, tetapi
sabun tidak termasuk dalam kelompok kebutuhan primer. Pemenuhan
akan sabun seringkali dianggap sebagai kebutuhan sekunder, karena
kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) merupakan kebutuhan yang
wajib untuk dipenuhi setiap hari. Konsumsi sabun yang terus menerus
setiap harinya, menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun yang
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
7
BAB III METODE
Campuran 2
Cottoclarin BM
Ditambahkan Diaduk hingga merata
dicampurkan dengan
NaCl
LAS
8
Campuran 1 & Campuran 2
Campuran 2 perlahan-
Diaduk hingga Foam buster & enzim
lahan dituangkan ke
merata AR dituangakan ke
campuran 1
dalam campuran dan
diaduk hingga rata
Ditambahkan
Dites pH hingga diperoleh pH 7, jika
pewarna dan pewangi
terlalu basa ditambahkan asam sitrat dan
serta sisa air ke
jika terlalu encer ditambahkan NaCl
dalam campuran
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. HASIL PENGAMATAN
IDENTIFIKASI BAHAN
Sifat Fisik
Nama Bahan Bobot/Volume
Wujud Warna Bau
Cottonclarin Tidak
Semi padat Tidak berbau 70,109 g
BM berwarna
Tidak
Dewisil liquid Cairan Tidak berbau 0,650 g
berwarna
Tidak
Akuades Cairan Tidak berbau 300 mL
berwarna
Tidak
Pewangi Cairan Khas lemon 2 mL
berwarna
IDENTIFIKASI PRODUK
10
B. Pembahasan
11
Bahan yang digunakan Cottoclarin BM (Sodium Lauryl Ether
Sulfate) berbentuk kental transparan berfungsi sebagai bahan aditif sabun
karena menghasilkan busa yang banyak serta daya bersihnya baik.
Cottoclain BM dcampurkan denganLAS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate
Sodium) berbentuk gel kekuningan yang larut dalam air berfungsi
sebagai pembersih lemak, menghasilkan busa banyak, mudah dibilas,
kesat, menghilangkan bau amis dan merupakan bahan active sabun yang
ramah lingkungan. Campuran ini merupakan campuran 1.
Campuran kedua terdiri dari Sodium Sulfat (Na2SO4) berbentuk
serbuk putih dan tidak berbau berfungsi membantu dalam kelarutan
cottoclarin BM sekaligus sebagai pengental dan mempercepat
pengangkatan kotoran (pembersih). Natrium Clorida (NaCl) berbentuk
serbuk putih dan tidak berbau berfungsi membantu dalam kelarutan
cottoclarin BM dan pengental dan ewisil Liquid berbentuk cairan kental
transparan berfungsi sebagai pengawet. Campuran 1 dan 2 digabung
sambil diaduk.
Enzim AR berbentuk serbuk putih berfungsi sebagai pembersih
lemak dan Foambuster (Coconut Diethanol Amide) berbentuk cairan
kental berwarna kuning transparan yang berfungsi dalam memperbanyak
busa yang dihasilkan ditambhkan pada campuran sabun. Parfum yang
berbentuk cairan berwarna kuning dan beraroma jeruk nipis yang
berfungsi sebagai pengharum ditambahkan juga dan pewarna berbentuk
cairan berwarna hijau yang berfungsi sebagai pewarna produk. Aquades
berbentuk cairan jernih yang berfungsi sebagai pelarut.pH dari sabun dicek
agar pH berada pada rentang netral yaitu pH 7.
Pada praktikum ini sabun cuci piring yang kami peroleh sudah
menghasilkan busa yang banyak, juga baunya yang sangat menyegarkan
dengan aroma jeruk dengan warna bening sempurna setelah didiamkan
selama 12 jam. selain itu sabun cuci pring ini, sudah dapat menghilangkan
bau amis dan lemak yang terdapat di peralatan makanan.
12
BAB V SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
JONGKO. 2009. Sabun Kecantikan: Teori dan Praktek Membuat Sabun Beauty
di Rumah. Jakarta : Duraposita Chemistry
ZULKIFLI, M. & ESTIASIH. 2014. Sabun dari Distilat Asam Lemak Minyak
Sawit. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2 (4):170-177
14
LAMPIRAN
TUGAS
1. Buat diagram alir balok balok!
Bahan baku
Dewisil
Pencampuran Na2SO4 dan NaCl (campuran 2)
liquid
15
2. Dokumentasi foto
16
3. Buatlah rincian biaya untuk kebutuhan bahan dalam
pembuatannya (tidak termasuk biaya alat)
Butir-butir Evaluasi :
1. Apa alasan masyarakat lebih memilih sabun cuci piring ?
Jawab : penggunaan cairan pencuci piring lebih disukai
masyarakat karena harganya terjangkau dan
hasilnya dalam membersihkan kotoran terutama
yang menempel pada peralatan makanan, bahkan
tersedia dalam berbagai merk dan varian aroma
yang dapat dipilih sesuai kebutuhan
2. Apa kelebihan sabun cuci piring cair ?
Jawab :
- Praktis, karena sabun cuci piring cair tersedia dalam bentuk
kemasan botol, sehingga mudah dibawa / disimpan
- Mudah larut dalam air dan ketika dicampur dengan air
sebentar langsung berbusa
- Mudah berbusa dengan menggunakan spon kain, dengan
begitu dapat menghemat masa pemakaiannya
- Biasanya lebih ampuh dalam membersihkan lemak
17