Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROJEK

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3:


1. PUTI NABILA
2. DIMAS HADI PRASETYO
3. AURA DAFFA SYAFITRAH
4. HAIFA AYU ZULYA
KELAS : X.E4

SMA NEGERI 7 PADANG


TP.2022/2023
PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING

A. Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan sabun cuci piring
2. Untuk mengetahui efektifitas sabun dalam membersihkan kotoran dan lemak pada
peralatan dapur
3. Untuk mengetahui seberapa efektif sabun dalam membunuh bakteri
4. Terampil mengolah bahan kimia menjadi produk produk cuci piring yang berguna
bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari

B. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Selasa/8 November 2022
Wwaktu : 07.00-08.30
Tempat : SMAN 7 Padang

C. Landasan Teori
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk membersihkan sesuatu.
Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut dengan batangan, tetapi
sekarang telah ada sabun cair dan penggunaannya telah meluas, terutama pada sarana-
sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi yang mudah dibawa oleh air bersih. Di negara
berkembang, deterjen sintetik telah menggatikan sabun sebagai alat
mencuci/membersihkan. Sabun salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal.
Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari
pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Bahan baku
dalam pembuatan sabun adalah minyak/lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan
pendukung dalam pembuatan sabun diantaranya natrium klorida, natrium karbonat,
natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Fungsi utama dari sabun adalah sebagai zat pencuci dan memiliki sifat surfaktan
yang terkandung di dalamnya. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus
polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus no polar yang suka minyak (hidrofobik),
sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.
Reaksi penyabunan dengan menggunakan alkali adalah reaksi trigliserida dengan
alkali yang menghasilkan sabun dan gliserin. Sabun cuci piring cair, merupakan
campuran sulfaktan yang berfungsi sebagai pembersih pada peralatan makan. Bahan
aktif dalam sabun cuci piring cair adalah sodium lauryl sulfat.
Menurut Priono (2009) macam-macam jenis sabun adalah sbb:
1. Shafing cream
Shafing cream disebut juga sabun kalium. Bahan dasarnya adalah campuran
minyak kelapa dengan asam stearat dengan perbandingan 2:1
2. Sabun cair
Sabun cair dibuat melalui proses saponifikasi dengan menggunakan minyak jarak
dan alkali.
3. Sabun kesehatan
Sabun kesehatan pada dasarnya merupakan sabun mandi dengan kadar parfum
yang rendah, tetapi mengandung bahan-bahan anti septik. Bahan-bahan yang
digunakan adalah trisalisil anilida, trichloro carbanilyda dan sulfur.
4. Sabun Chip
Sabun chip pembuatannya dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu melalui
pengeringan, menggiling/menghancurkan sabun yang berbentuk batangan.
5. Sabun bubuk (deterjen)
Sabun bubuk dapat diproduksi melalui proses dry mixing. Sabun bubuk
mengandung bermacam-macam komponen seperti sabun, soda ash, natrium
karbonat, natrium sulfat, dll.
Zat-zat yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci piring adalah:
1. Garam, berfungsi sebagai pengental. Semakin banyak jumlah garam yang
digunakan dalam sabun maka sabun yang dihasilkan akan semakin kental.
2. Alkali, berfungsi sebagai pengatur Ph larutan sabun dan penambah daya
deterjensi.
3. Texapont zat pemberi busa, untuk meningkatkan pencucian yang bersih, sebab
tanpa busa kemungkinan besar sabun telah mengendap sebagai sabun kalsium atau
sabun tidak larut.
4. EDTA, berfungsi sebagai pengikat logam sadah dan pengawet.
5. Pewangi, untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera dan meningkatkan daya
tarik serta daya jual sabun.
6. Zat pewarna, berfungsi sebagai pemberi warna pada sabun agar mempunyai
penampilan yang menarik.

D. Alat dan Bahan


Alat :
1. Wadah (ukuran 1,5 liter)
2. Kayu untuk pengaduk ( panjang 40 cm)
3. Gelas kimia (ukuran 50 ml)
4. Gelas ukur (ukuran 10 ml)
5. Spatula
6. Pipet tetes
7. Tisu
Bahan :
1. HEC/CMC (2 gram)
2. Tergitol/NP10 (10 ml)
3. Texapon (100 gr)
4. NaCl (20 gr)
5. Comperland (50 ml)
6. Natrium Benzoat/EDTA (2 gr)
7. Aroma Lemon (2 ml)
8. Asam Sitrat (3 gr)
9. Pewarna (1 ml)
10. Aquadest (1200 ml)

E. Prosedur Kerja
1. Masukkan aquadest ke dalam wadah
2. Masukkan texapon ke dalam wadah yang sudah di isikan aquadest sebanyak 500
ml
3. Aduk hingga larut dengan kayu pengaduk
4. Setelah larut, tambahkan HEC/CMC, NaCl, EDTA, asam sitrat ke dalam larutan
texapon
5. Aduk hingga tercampur merata
6. Tambahkan 700 ml aquadest, comperland, aroma, pewarna ke dalam wadah aduk
hingga larut dan warna merata
7. Diamkan beberapa saat hingga busanya hilang
8. Masukkan sabun ke dalam kemasan
9. Sabun siap dipakai

F. Pengamatan
1. Penambahan texapon : setelah ditambahkan texapon, aquadest menjadi berbusa
dan mulai beraroma harum,namun warnanya tetap bening
2. Penambahan HEC/CMC, NaCl, EDTA, asam sitrat : setelah ditambahkan bahan
tersebut, texapon menjadi lebih kental dan busanya menjadi lebih banyak
3. Penambahan compreland : setelah ditambahkan comperland bahan tersebut
menjadi mengumpal
4. Setelah ditambahkan aroma dan warna : campuran tersebut berubah warna
menjadi hijau tua, setelah diaduk warnanya berubah menjadi hijau muda.
Sedangkan untuk aromanya, menjadi lebih harum

G. Pertanyaan
1. Apakah fungsi Texapon dalam pembuatan sabun cuci piring?
2. Apakah fungsi Comperland dalam pembuatan sabun cuci piring?
3. Apakah fungsi NaCl dalam pembuatan sabun cuci piring?
4. Apakah fungsi EDTA dalam pembuatan sabun cuci piring?

H. Pembahasan
1. Penambahan texapon membuat aquadest menjadi berbusa namun, warnanya tetap
bening dan aroma airnya menjadi harum. Texapon ini adalah nama merek dagang
dengan nama kimia sodium lauril sulfat. Fungsi dari texapon adalah sebagai
pengangkat kotoran.
2. Penambahan HEC/CMC, NaCl, EDTA, asam sitrat membuat larutan texapon
menjadi kental dan lebih banyak busa. NaCl berfungsi sebagai pembentuk inti
dalam proses pemadatan dan pengentalan sekaligus meningkatkan busa sabun
pada saat digunakan. Sedangkan fungsi EDTA adalah sebagai pengawet sabun
cair.
3. Penambahan comperland membuat campuran tersebut menjadi menggumpal.
Fungsi comperland adalah sebagai pengental dan penambah busa menjadi
gelembung-gelembung kecil, dan comperland adalah nama dagang dari nama
kimia cocomidoprophyl betaine/CAB/CAPB.

I. Kesimpulan
Membuat sabun cair baik untuk cuci pakaian maupun cuci tangan dan cuci piring
sangat mungkin untuk dilakukan pada rumah tangga sebagai usaha penghematan
maupun industri rumah tangga untuk menambah penghasilan. Dapat disimpulkan
bahwa membuat sabun sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan. Pembuatan
sabun ini hanya dengan menggunakan bahan dasar yang lebih ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Sintha. 2013. Makalah pembuatan sabur Cair.


http://sinthalestari.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pembuatan-sabun-cair.html
Mulia, Wita. 2012. Makalah Satuan Proses Pembuatan Sabun.
http://spygirlzone.blogspot.co.id/2012/11/makalah-satuan-proses-
pembuatansabun.html
Anonymus. 2013. Cara Membuat Sabun Cuci Piring Cair.
http://www.caramembuatmu.com/2013/12/cara-membuat-sabun-cuci-piring-cair.html
Dayah. 2013. Pembuatan Sabun Cuci Piring.
http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/dayahblangcut10/2013/02/17/pembuatan-sabuncuci-
piring-oleh-asrul-rahman
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai