Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH INDUSTRI KECIL KIMIA

PENYULINGAN MINYAK ATSIRI

Nama Kelompok
Andi Suci I.S ( 1717785 )
Fatarizky Muhamad ( 1617558 )
Muhammad David Nugroho ( 1617635 )
Muhammad Haekel ( 1617641 )
Najiyah ( 1617663 )
Sandya Puspa R. ( 1617718 )
Kelompok : 8 / 3A

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
POLITEKNIK AKA BOGOR
BOGOR
2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmat dan karunia yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah praktikum Industri
Kecil Kimia. Penulis sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
praktikum Industri Kecil Kimia serta semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan
dan kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian
hari.
Demikian semiga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amiin .

Bogor, November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………... 1

Latar Belakang………………………………………………………………….. 1

Tujuan………………………………...………………………………………… 1

Prinsip……………………...…………………………………………………… 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………... 2

Minyak Atsiri……………………………………………………………………. 2

Penggolongan Minyak……………………………………………………….. 2

Minyak Atsiri pada Daun Sereh……………………………………………… 3

Kegunaan Minyak Atsiri………………………...…………………………… 3

Isolasi Minyak Atsiri……………………………………………………….… 4

Destilasi………………………………………………………………………. 5

Penyulingan dengan air………………………………………………………….. 5

Penyulingan dengan uap…………………………………………………………. 6

Penyulingan dengan uap (steam destilation)…………………………………….. 6

BAB III METODE PERCOBAAN………………………….………………… 8

Waktu dan Tempat…………………………………………………………….…. 8

Alat dan Bahan…………………………………………………………………… 8

Cara Kerja………………………………………………………………………....8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….…...…. 10

Data Pengamatan…………………………………………………………………10
Perhitungan…………………………………………………………………… 11

Pembahasan…………………………………………………………………… 11

BAB V SIMPULAN……………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 15

LAMPIRAN……………………………………………………………………. 17
BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang.
Minyak atsiri meruoakan bahan yang bersifat mudah menguap, mempunyai rasa
getir dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian tanaman
seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimoang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian
tanaman (Wikepedia 2014).

Tujuan

- Mengetahui cara pembuatan minyak atsiri yang mempunyai nilai ekonomis


- Meningkatkan kemampuan dalam menyuling minyak atsiri dari bermacam-
macam bahan alami
- Membuat minyak atsiri yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam
membangun industri rumah tangga.

Prinsip

Minyak atsiri dalam bahan dapat dipisahkan atau diisolasi melalui proses
penyulingan yaitu suatu proses pemisahan komponen dalam campuran berdasarkan
perbedaan tekanan uap ataupun titik didihnya. Penyulingan dilakukan dengan
mendidihkan bahan baku yang telah dirajang dan dijemur dalam ketel suling.
Sehingga minyak atsiri menguap dan diembunkan dengan bantuan kondensor.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Minyak Atsiri

Minyak atsiri memiliki bau khas serta mudah menguap pada suhu
kamar. Keberadaan minyak atsiri dalam tumbuhan terkandung dalam berbagai
organ seperti buah, bunga, daun dan rimpang sehingga simplisia penghasilnya
juga dikelompokkan berdasarkan organ tempat menyimpannya. Salah satu sifat
minyak atsiri adalah memiliki indeks bias yang tinggi, mudah larut dalam pelarut
organik, dan tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan. (Elenora, dkk., 2013)
Pada minyak atsiri yang bagiannya merupakan terpenoid, biasanya
terpenoid itu terdapat pada fraksi atsiri yang tersuling uap. Zat inilah yang
menyebabkan wangi, harum, atau bau yang khas pada banyak tumbuhan. Secara
kimia, terpena minyak atsiri dapat dipilah menjadi dua golongan, yaitu
monoterpena dan seskuiterpena,berupa isoprenoid C10 dan C15 yang jangka
titik didihnya berbeda (titik didih monoterpena (140-180)̊C, titik didihnya
seskuiterpena > 200̊C. (Harbone, 1987).

1. Penggolongan Minyak Atsiri


Berdasarkan komponen kimia yang dikandungnya minyak atsiri
digolongkan menjadi:
a. Golongan Hidrokarbon
 Terbentuk dari unsur hidrokarbon dan karbon
 Sebagian besar terdiri dari mono, seskui, di dan
politerpen, parafin, oletin, dan hidrokarbon aromatik
 Terpen merupakan ikatan hidrokarbon tak jenuh
 Senyawa terpen, terutama mono dan seskuiterpen baunya
kurang wangi
 Sukar larut dalam etanol encer

2
3

 Minyak atsiri yang mengandung terpen, bila disimpan


agak lama membentuk senyawa sejenis damar yang sukar
larut dalam etanol.
b. Golongan Hidrokarbon teroksigenasi
 Terbentuk dari unsur hidrogen, karbon, oksigen. Senyawa
yang termasuk golongan ini adalah alkohol, aldehid,
keton, eter, ester, dsb.
 Minyak atsiri yang mengandung hidrokarbon
teroksigenasi umumnya berbau wangi.
(Elenora, dkk., 2013)

2. Minyak Atsiri pada Daun Sereh

Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang


dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Minyak
serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas
tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir
(repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. Minyak
atsiri pada sereh umumnya berujud cairan, berwarna coklat yang diperoleh dari
bagian tanaman kulit, batang, daun, dengan cara penyulingan. Meskipun
kenyataan untuk memperoleh minyak atsiri dapat menggunakan cara lain seperti
ekstraksi menggunakan pelarut organik atau dengan cara dipres. Kandungan
serai antara lain adalah sitronela, yang tidak disukai oleh nyamuk. Maka dari itu,
serai dapat dibuat menjadi obat nyamuk dan serangga lainnya.

3. Kegunaan Minyak Atsiri

Minyak atsiri kenanga banyak digunakan dalam industri flavour, parfum,


kosmetika, farmasi, sabun, aromaterapi dan spa (Rachmawati, 2013)
4

4. Isolasi Minyak Atsiri

Produksi minyak atsiri yang berasal dari tumbuhan dapat diperoleh


melalui 3 cara yaitu:
1. Dengan penyulingan (distillation)
2. Ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction)
3. Dengan pengendapan (expression)

Dari ketiga cara tersebut, cara yang paling banyak digunakan adalah
dengan penyulingan (distillation). Proses penyulingan dengan air, penyulingan
dengan air dan uap, dan penyulingan dengan uap. (Kristanti, dkk., 2008)
Pada proses ini bahan tumbuhan yang diolah (misalnya akar, umbi,
kulit,kayu dan sejenisnya, kecuali daun dan bunga) diris-iris untuk dijadikan
serbuk untuk memudahkan penguapan minyak. Untuk mengembunkan uap air
dan uap minyak digunakan kondensor. Kondensor dapat berbentuk pipa
berlingkar (coil) atau berbentuk memanjang, kondensor tersebut didinginkan
dengan air atau direndam dalam sungai atau empang. Suhu udara disekeliling
kondensor mempengaruhi panjang pipa yang digunakan (umumnya 10-30
meter). Cara pencairan uap yang paling sempurna ialah mengairkan air
pendingin berlawanan arah dengan uap minyak. Pedoman yang harus ditaati
dalam pembuatan kondensor ialah pipa tidak bocor dan air pendingin tetap
bersuhu rendah sehingga air sulingan serta minyak yang keluar benar-benar
berbentuk cairan. .(Kristanti, dkk., 2008)
Hasil penyulingan minyak atsiri dan air dimasukkan dalam botol berleher
panjang, karena minyak atsiri sangat mudah menguap maka botol penampung
harus direndam dalam air dingin. Setelah beberapa waktu minyak atsiri akan
terpisah dari air sulingan dan dipisahkan dengan menggunakan pipet atau
dituang secara hati-hati. Penyulingan dianggap selesai bila hasil sulingan yang
tertampung tidak lagi mengandung minyak atsiri. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyuling tergantung pada tumbuhan yang disuling. .(Kristanti, dkk., 2008).
5

Yang perlu mendapat perhatian adalah pemilihan logam yang akan


digunakan untuk tempat bahan dan pipa pendingin. Logam tersebut harus tidak
bereaksi dengan uap air dan uap minyak. Logam yang sering dipakai adalah baja
tak berkarat (stainless steel) atau dapat juga digunakan kaca tahan panas.
Logam-logam lain (misalnya alumunium, tembaga, timah putih, besi dan seng).
(Kristanti, dkk., 2008)

5. Destilasi

Distilasi adalah suatu proses yang terdiri atas beberapa tahap yang
mengubah suatu senyawa menjadi bentuk uapnya, mengkondensasikan uap yang
terbentuk menjadi cair kembali dan menampung hasil kondensasi (Kondensat)
ke dalam suatu penampung. Dengan cara ini pula maka senyawa yang lebih
mudah menguap (volatil) dengan mudah dapat dipisahkan dari senyawa yang
sukar menguap (tidak volatil). Jadi pada distilasi terjadi proses pemisahan yang
didasarkan pada perbedaan titik didih.(Kristanti, dkk., 2008)
Agar diperoleh minyak yang bermutu tinggi, perlu diusahakan
penyulingan pada suhu rendah atau dapat juga pada suhu tinggi,tetapi dengan
waktu yang singkat. Dalam industri pengolahan minyak atsiri telah dikenal 3
cara penyulingan yaitu:
1. Penyulingan dengan air (water distillation)
2. Penyulingan dengan air dan uap (water and steam distillation)
3. Penyulingan langsung dengan uap
(Elenora, dkk., 2013)

Penyulingan dengan air

Pada sistim penyulingan dengan air, bahan yang akan disuling langsung
kontak dengan air mendidih, uap kemudian dilewatkan pada kondensor sehingga
diperoleh kondensal minyak atsiri.sistim penyulingan dengan air yang
dipergunakan sekarang oleh pabrik minyak atsiriterbatas hanya untuk bahan olah
6

yang tidak dapat disuling dengan sistim penyulinganair dan uap atau sistim
penyulingan tak langsung.

Keuntungan : dapat memperoleh minyak dari bahan yang berbentuk


bubuk/tepung (akar, kulit,kayu).

Kelemahan :

1. Pengekstraksian tidak dapat berlangsung sempurna


2. Beberapa jenis ester, misalnya linalit asetat, akan mengalami
polimerisasi karena pengaruh air mendidih
3. Komponen minyak yang bertitik didih tinggi dan larut dalam air
tidak dapat menguap secara sempurna. Misal alkohol bertitik
didih tinggi, senyawa fenol,zat tertentu yang mengandung
nitrogen serta jenis asam.
(Elenora, dkk., 2013)

Penyulingan dengan uap

Pada sistem penyulingan ini, bahan diletakkan diatas piring yang berupa
ayakan yang terletak beberapa sentimeter diatas permukaan air dalam katel
penyuling. Kecepatan difusi uap melalui bahan dan keluarnya minyak dari sel
kelenjar minyak ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:

a) Kepadatan bahan dalam ketel penyuling


b) Tekanan uap
c) Berat jenis dan kadar air bahan
d) Berat molekul komponen kimia dalam minyak.
(Elenora, dkk., 2013)
7

Penyulingan dengan uap (steam distillation)

Pada sitem ini air sebagai sumber uap panas terdapat dalam “boiler” yang
letaknya terpisah dari ketel penyuling. Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan
lebih tinggi dari tekanan udara luar. Penyulingan dengan uap sebaiknya dimulai
dengan tekanan uap yang rendah (kurang lebih 1 atmosfer), kemudian secara
berangsur-angsur tekanan uap dinaikkan menjadi kurang lebih 3 atmosfer. (Elenora,
dkk., 2013).
BAB III METODE PERCOBAAN

Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2018 . Percobaan ini


dilaksanakan di Politeknik AKA Bogor Ged.D Lt.3 Laboratorium Analitik

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari atas pisau, mesin
penyulingan, corong pemisah, piala gelas dan penyagga corong.

Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Daun sereh, dan air.

Cara Kerja

 Persiapan Bahan

Daun Sereh Setelah dipotong-potong


dipotong-potong dikeringkan di suhu ruang
menjadi bagian (hindari sinar matahari )
kecil

Ditimbang sebagai
bobot Wb

8
9

 Persiapan Alat

Alat harus dalam


Siapkan gas LPG
keadaan bersih

Pastikan selang
Diisi boiler dengan
kondensor
air ( ½ dari boiler )
terpasang dengan
baik

 Proses Penyulingan

Daun sereh yang sudah


Tutup tanki dan
ditimbang dimasukkan
nyalakan api
kedalam tanki
penyulingan

1) Tutup katup yang terhubung dengan


lubang Terbentuk uap air
2) Buka katup yang menuju ketel
penyulingan

Pastikan air mengalir Lakukan


dengan lancar dan sedang penyulingan
tidak ada gelembung selama ± 6 jam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Pengamatan

Deskripsi Minyak Atsiri yang dihasilkan

Nama Bahan Daun Sereh


Warna Hijau
Bau Khas sereh
Wujud Padatan

Data penimbangan

Bobot sampel :27,38 kg


Bobot minyak atsiri 26,3032 g
Volume minyak atsiri 31, 00 Ml
Bj minyak atsiri 0, 8185 g/Ml

Deskripsi Minyak Atsiri yang dihasilkan

Nama Minyak Minyak atsiri sereh


Warna Coklat
Bau Khas minyak atsiri
Wujud Cairan

10
11

Perhitungan

1. Kadar minyak atsiri sereh

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑠𝑖𝑟𝑖


% minyak atsiri = 𝑥 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

26,3032
= 𝑥 100%
27,3810

= 0,10%

2. Berat jenis minyak atsiri sereh


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Bj minyak atsiri = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

26,3022 𝑔
= 31,00 𝑚𝐿

= 0,8485 𝑔/𝑚𝐿

Pembahasan

Minyak atsiri merupakan minyak yang umumnya dihasilkan dari tumbuh-


tumbuhan. Minyak atsiri memiliki ciri-ciri yaitu mudah menguap pada suhu kamar
dan memiliki aroma yang wangi sesuai dengan tumbuhan penghasilnya. Sebagian
besar minyak atsiri berfungsi sebagai antibakteri dan antijamur. Hampir semua
minyak atsiri akar terdiri atas monoterpen, sedangkan minyak atsiri dari buah
sebagian besar terdiri atas seskuiterpen (Ketaren, 1986; Jayaprakarsha dkk, 2018).
Pada minyak atsiri yang bagian utamanya adalah terpenoid, biasanya
terpenoid itu terdapat pada fraksi minyak atsiri yang tersuling uap. Zat inilah
penyebab wangi, harum atau bau yang khas pada banyak tumbuhan. Secara
ekonomi senyawa tersebut penting sebagai dasar wewangian alam dan juga untuk
rempah-rempah serta sebagai senyawa citarasa dalam industri makanan (Heyne,
1987).
12

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder
yang berada dalam tumbuhan. Tumbuhan penghasil minyak atsiri antara lain
termasuk family Pinaceae, Labiatae, Myrataceae, dan Zingiberaceae, Umbelliferae,
serta Gramineae. Minyak atsiri terdapat pada setiap bagian tumbuhan yaitu di daun,
bunga, buah, biji, batang, kulit, akar dan rhizome. Minyak atsiri digunakan sebagai
bahan baku dalam berbagai industri, misalnya industri parfum, kosmetik, dan
industri farmasi. Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian, minyak atsiri
tersebut berfungsi sebagai zat pengikat bau (fixative) dalam parfum, misalnya
minyal nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal
dari rempah-rempah, misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak jahe,
minyak cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap
(flavoring agent) dalam bahan pangan dan minuman (Ketaren, 1986).
Percobaan kali ini memiliki tujuan untuk mengetahu cara pembuatan minyak
atsiri dari sampel daun sereh yang mempunyai nilai ekonomis dengan metode
destilasi atau penyulingan. Pemisahan minyak atsiri dalam bahan alam berdasarkan
teknik destilasi menggunakan pelarut air. Digunakan metode destilasi yang
didasarkan pada perbedaan titik didih dari sampel dan pelarut. Saat dilakukan
pemanasan, maka senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap
terlebih dahulu dan uapnya akan didinginkan dalam kondensor sehingga dihasilkan
destilat.
Prinsip destilasi secara umum yaitu suatu proses pemisahan komponen-
komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan
tekanan uap atau perbedaan titik didih komponen-komponen senyawa tersebut.
Pada percobaan ini dilakukan destilasi dengan uap langusng. Prinsip penyulingan
dengan uap ini, bahan baku tidak berhubungan langsung dengan air. Pada destilasi
ini antara ketel bahan baku dan ketel tempat air berpisah. Uap yang digunakan
adalah uap jenuh atau kelewat jenuh pada tekanan 1 atm dimana uap tersebut
dialirkan melalui pipa ke tangka bahan baku. Minyak yang ada pada bahan baku
akan terbawa bersama uap dan dialirkan ke alat pendingin dan selanjutnya le alat
pemisah.
13

Sampel yang digunakan merupakan daun sereh, yang daunnya berwarna hijau
dan batangnya berwarna putih yang langsung diambil. Sampel dipotong-potong
atau dirajang terlebih dahulu menggunakan pisau kemudian dikeringkan yang
bertujuan untuk menghilangkan kadar airnya. Perajangan ini bertujuan untuk
mempermudah terekstraknya minyak atsiri dalam air mendidih. Semakin halus
perajangan yang dilakukan, maka akan semakin bagus hasil minyak atsiri yang
didapatkan. Karena semakin besar luas bidang sentuh bunga kenanga terhadap air
mendidih, maka akan semakin cepat dan efektif untuk sampel mengeluarkan
senyawa-senyawa yang terkandungnya, termasuk minyak atsiri yang akan diisolasi
dalam praktikum ini. Proses pencucian sampel daun sereh tidak dilakukan, hal
tersebut untuk menghindari kandungan minyak atsiri yang berkurang dan akan
memperlambat proses pengeringan. Sehingga akan mempengaruhi volume minyak
atsiri yang akan diperoleh. Kemudian sereh dimasukkan ke dalam tangka tetapi
sebelumnya ditimbang terlebih dahulu. Air ditambahkan pada alat sebanyak 2/3
tangki untuk dididihkan air sebagai penghasil uap dan pendingin untuk proses
pemisahan sedangkan sereh dimasukkan ke ketel penyulingan. Uap air akan
mendorong minyak sereh untuk lepas dari pori-pori menghasilkan destilat.
Proses destilasi dilakukan selama ± 9 jam. Setelah uap air dan minyak sereh
bercampur mengalir ke kondensor, pada kondensor terjadi proses pendinginan
sehingga uap air akan mengembun menjadi air. Maka diperoleh hasil destilat berupa
air dan minyak atsiri. Dimana minyak atsiri berada dilapisan atas karena massa
jenisnya lebih kecil dari air. Minyak atsiri dipisahkan dari air secara perlahan dan
diperoleh volume minyak atsiri dari 27,38 kg sereh sebanyak 31,00 mL atau
26,3032 gram. Minyak atsiri yang diperoleh berbau khas sereh. % randemen yang
diperoleh adalah sebesar 0,10%. Dari hasil perhitungan didapatkan bj minyak atsiri
serreh sebesar 0,8485 g/mL dimana bj tersebut tidak memenuhi standar SNI 06-
3953-1998 sebesar (0,880-0,922) g/mL. Hal ini disebabkan oleh proses
pengeringan yang tidak maksimal dan proses penyulingan yang kurang lama
sehingga tidak dapat dipasarkan.
BAB V SIMPULAN

Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Massa minyak sereh yang dihasilkan sebesar 26,3032 gram


2. Volume minyak sereh yang dihasilkan sebesar 31,00 mL
3. Randemen sebesar 0,10%
4. Bj minyak atsiri sereh adalah 0,8485 g/mL dan tidak memenuhi standar
SNI-3953-1995

14
DAFTAR PUSTAKA

Elenora, Ruth, dkk. 2013. Farmakognosi, Serial Buku Ajar Analisis Farmasi dan

Makanan. Jakarta: Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 2. (Hal. 55, 56,59,

61,62)

HEYNE, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II, Terj, Badan Libang

Kehutanan. Cetakan I, Koperasi aryawan. Departemen Kehutanan, Jakarta

Pusat

Harbone, J. B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung : Penerbit ITB. (Hal. 127)

KETAREN, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan.

Universitas Indonesi Press. Jakarta (Hal. 427)

Kristanti, Alfinda Novi, dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya : Airlangga

University Press. (Hal. 58,59, dan 62)

Rachmawati, Ranny Cahya, dkk.2013.Isolasi Minyak Atsiri Kenanga (Cananga

Odorata) Menggunakan Metode Distilasi Uap Termodinamika dan

Karakterisasinya Berdasarkan Sifat Fisik dan KG_SM. Kimia Student

Journal, Vol. 1, No. 2. Malang : Universitas Brawijaya.

SNI NO 06-3593-1995. Minyak atsiri

WIKIPEDIA. 2014. Destilasi Minyak Atsiri [serial online].

https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri [11 November 2018

15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tugas

1. Parameter apa saja yang diuji untuk menentukan kualitas minyak atsiri
yang anda buat ?
Jawab :
Syarat Mutu Minyak Sereh Wangi Berdasarkan SNI 06-3953-1995
No. Parameter Syarat Mutu SNI
1. Bobot jenis 20°C (g/cm³) 0.880 – 0.922
2. Viskositas (cp) -
3. Indek Bias ( 20°C) 1.466 – 1.475
4. Bilangan Ester -
5. Total Geraniol (%) Min.85
6. Sitronelai (%) Min.35
7. Bilangan Asam -
8. Putaran Optik -
9. Warna Kuning pucat –
Kuning kecoklatan
10. Kelarutan dalam alcohol 95% 1 : 2 jernih dst
11. Minyak lemak Negative
12. Minyak terpertin Negative

17
Lampiran 2. Dokumentasi

Daun Sereh yg siap Daun Sereh yg sedang


untuk penyulingan dalam proses
penyulingan

Minyak atsiri dari daun Setelah selesai penyulingan


sereh ditampung pada didiamkan agar terpisah
corong pemisah sempurna dan dilakukan proses
pemisahan minyak dengan air

Dan didapatkan minyak


atsiri

18

Anda mungkin juga menyukai