Nama Kelompok
Andi Suci I.S ( 1717785 )
Fatarizky Muhamad ( 1617558 )
Muhammad David Nugroho ( 1617635 )
Muhammad Haekel ( 1617641 )
Najiyah ( 1617663 )
Sandya Puspa R. ( 1617718 )
Kelompok : 8 / 3A
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmat dan karunia yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah praktikum Industri
Kecil Kimia. Penulis sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
praktikum Industri Kecil Kimia serta semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan
dan kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian
hari.
Demikian semiga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amiin .
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………... 1
Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
Tujuan………………………………...………………………………………… 1
Prinsip……………………...…………………………………………………… 1
Minyak Atsiri……………………………………………………………………. 2
Penggolongan Minyak……………………………………………………….. 2
Destilasi………………………………………………………………………. 5
Cara Kerja………………………………………………………………………....8
Data Pengamatan…………………………………………………………………10
Perhitungan…………………………………………………………………… 11
Pembahasan…………………………………………………………………… 11
BAB V SIMPULAN……………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 15
LAMPIRAN……………………………………………………………………. 17
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang.
Minyak atsiri meruoakan bahan yang bersifat mudah menguap, mempunyai rasa
getir dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian tanaman
seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimoang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian
tanaman (Wikepedia 2014).
Tujuan
Prinsip
Minyak atsiri dalam bahan dapat dipisahkan atau diisolasi melalui proses
penyulingan yaitu suatu proses pemisahan komponen dalam campuran berdasarkan
perbedaan tekanan uap ataupun titik didihnya. Penyulingan dilakukan dengan
mendidihkan bahan baku yang telah dirajang dan dijemur dalam ketel suling.
Sehingga minyak atsiri menguap dan diembunkan dengan bantuan kondensor.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Minyak Atsiri
Minyak atsiri memiliki bau khas serta mudah menguap pada suhu
kamar. Keberadaan minyak atsiri dalam tumbuhan terkandung dalam berbagai
organ seperti buah, bunga, daun dan rimpang sehingga simplisia penghasilnya
juga dikelompokkan berdasarkan organ tempat menyimpannya. Salah satu sifat
minyak atsiri adalah memiliki indeks bias yang tinggi, mudah larut dalam pelarut
organik, dan tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan. (Elenora, dkk., 2013)
Pada minyak atsiri yang bagiannya merupakan terpenoid, biasanya
terpenoid itu terdapat pada fraksi atsiri yang tersuling uap. Zat inilah yang
menyebabkan wangi, harum, atau bau yang khas pada banyak tumbuhan. Secara
kimia, terpena minyak atsiri dapat dipilah menjadi dua golongan, yaitu
monoterpena dan seskuiterpena,berupa isoprenoid C10 dan C15 yang jangka
titik didihnya berbeda (titik didih monoterpena (140-180)̊C, titik didihnya
seskuiterpena > 200̊C. (Harbone, 1987).
2
3
Dari ketiga cara tersebut, cara yang paling banyak digunakan adalah
dengan penyulingan (distillation). Proses penyulingan dengan air, penyulingan
dengan air dan uap, dan penyulingan dengan uap. (Kristanti, dkk., 2008)
Pada proses ini bahan tumbuhan yang diolah (misalnya akar, umbi,
kulit,kayu dan sejenisnya, kecuali daun dan bunga) diris-iris untuk dijadikan
serbuk untuk memudahkan penguapan minyak. Untuk mengembunkan uap air
dan uap minyak digunakan kondensor. Kondensor dapat berbentuk pipa
berlingkar (coil) atau berbentuk memanjang, kondensor tersebut didinginkan
dengan air atau direndam dalam sungai atau empang. Suhu udara disekeliling
kondensor mempengaruhi panjang pipa yang digunakan (umumnya 10-30
meter). Cara pencairan uap yang paling sempurna ialah mengairkan air
pendingin berlawanan arah dengan uap minyak. Pedoman yang harus ditaati
dalam pembuatan kondensor ialah pipa tidak bocor dan air pendingin tetap
bersuhu rendah sehingga air sulingan serta minyak yang keluar benar-benar
berbentuk cairan. .(Kristanti, dkk., 2008)
Hasil penyulingan minyak atsiri dan air dimasukkan dalam botol berleher
panjang, karena minyak atsiri sangat mudah menguap maka botol penampung
harus direndam dalam air dingin. Setelah beberapa waktu minyak atsiri akan
terpisah dari air sulingan dan dipisahkan dengan menggunakan pipet atau
dituang secara hati-hati. Penyulingan dianggap selesai bila hasil sulingan yang
tertampung tidak lagi mengandung minyak atsiri. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyuling tergantung pada tumbuhan yang disuling. .(Kristanti, dkk., 2008).
5
5. Destilasi
Distilasi adalah suatu proses yang terdiri atas beberapa tahap yang
mengubah suatu senyawa menjadi bentuk uapnya, mengkondensasikan uap yang
terbentuk menjadi cair kembali dan menampung hasil kondensasi (Kondensat)
ke dalam suatu penampung. Dengan cara ini pula maka senyawa yang lebih
mudah menguap (volatil) dengan mudah dapat dipisahkan dari senyawa yang
sukar menguap (tidak volatil). Jadi pada distilasi terjadi proses pemisahan yang
didasarkan pada perbedaan titik didih.(Kristanti, dkk., 2008)
Agar diperoleh minyak yang bermutu tinggi, perlu diusahakan
penyulingan pada suhu rendah atau dapat juga pada suhu tinggi,tetapi dengan
waktu yang singkat. Dalam industri pengolahan minyak atsiri telah dikenal 3
cara penyulingan yaitu:
1. Penyulingan dengan air (water distillation)
2. Penyulingan dengan air dan uap (water and steam distillation)
3. Penyulingan langsung dengan uap
(Elenora, dkk., 2013)
Pada sistim penyulingan dengan air, bahan yang akan disuling langsung
kontak dengan air mendidih, uap kemudian dilewatkan pada kondensor sehingga
diperoleh kondensal minyak atsiri.sistim penyulingan dengan air yang
dipergunakan sekarang oleh pabrik minyak atsiriterbatas hanya untuk bahan olah
6
yang tidak dapat disuling dengan sistim penyulinganair dan uap atau sistim
penyulingan tak langsung.
Kelemahan :
Pada sistem penyulingan ini, bahan diletakkan diatas piring yang berupa
ayakan yang terletak beberapa sentimeter diatas permukaan air dalam katel
penyuling. Kecepatan difusi uap melalui bahan dan keluarnya minyak dari sel
kelenjar minyak ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
Pada sitem ini air sebagai sumber uap panas terdapat dalam “boiler” yang
letaknya terpisah dari ketel penyuling. Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan
lebih tinggi dari tekanan udara luar. Penyulingan dengan uap sebaiknya dimulai
dengan tekanan uap yang rendah (kurang lebih 1 atmosfer), kemudian secara
berangsur-angsur tekanan uap dinaikkan menjadi kurang lebih 3 atmosfer. (Elenora,
dkk., 2013).
BAB III METODE PERCOBAAN
Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari atas pisau, mesin
penyulingan, corong pemisah, piala gelas dan penyagga corong.
Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Daun sereh, dan air.
Cara Kerja
Persiapan Bahan
Ditimbang sebagai
bobot Wb
8
9
Persiapan Alat
Pastikan selang
Diisi boiler dengan
kondensor
air ( ½ dari boiler )
terpasang dengan
baik
Proses Penyulingan
Data Pengamatan
Data penimbangan
10
11
Perhitungan
26,3032
= 𝑥 100%
27,3810
= 0,10%
26,3022 𝑔
= 31,00 𝑚𝐿
= 0,8485 𝑔/𝑚𝐿
Pembahasan
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder
yang berada dalam tumbuhan. Tumbuhan penghasil minyak atsiri antara lain
termasuk family Pinaceae, Labiatae, Myrataceae, dan Zingiberaceae, Umbelliferae,
serta Gramineae. Minyak atsiri terdapat pada setiap bagian tumbuhan yaitu di daun,
bunga, buah, biji, batang, kulit, akar dan rhizome. Minyak atsiri digunakan sebagai
bahan baku dalam berbagai industri, misalnya industri parfum, kosmetik, dan
industri farmasi. Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian, minyak atsiri
tersebut berfungsi sebagai zat pengikat bau (fixative) dalam parfum, misalnya
minyal nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal
dari rempah-rempah, misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak jahe,
minyak cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap
(flavoring agent) dalam bahan pangan dan minuman (Ketaren, 1986).
Percobaan kali ini memiliki tujuan untuk mengetahu cara pembuatan minyak
atsiri dari sampel daun sereh yang mempunyai nilai ekonomis dengan metode
destilasi atau penyulingan. Pemisahan minyak atsiri dalam bahan alam berdasarkan
teknik destilasi menggunakan pelarut air. Digunakan metode destilasi yang
didasarkan pada perbedaan titik didih dari sampel dan pelarut. Saat dilakukan
pemanasan, maka senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap
terlebih dahulu dan uapnya akan didinginkan dalam kondensor sehingga dihasilkan
destilat.
Prinsip destilasi secara umum yaitu suatu proses pemisahan komponen-
komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan
tekanan uap atau perbedaan titik didih komponen-komponen senyawa tersebut.
Pada percobaan ini dilakukan destilasi dengan uap langusng. Prinsip penyulingan
dengan uap ini, bahan baku tidak berhubungan langsung dengan air. Pada destilasi
ini antara ketel bahan baku dan ketel tempat air berpisah. Uap yang digunakan
adalah uap jenuh atau kelewat jenuh pada tekanan 1 atm dimana uap tersebut
dialirkan melalui pipa ke tangka bahan baku. Minyak yang ada pada bahan baku
akan terbawa bersama uap dan dialirkan ke alat pendingin dan selanjutnya le alat
pemisah.
13
Sampel yang digunakan merupakan daun sereh, yang daunnya berwarna hijau
dan batangnya berwarna putih yang langsung diambil. Sampel dipotong-potong
atau dirajang terlebih dahulu menggunakan pisau kemudian dikeringkan yang
bertujuan untuk menghilangkan kadar airnya. Perajangan ini bertujuan untuk
mempermudah terekstraknya minyak atsiri dalam air mendidih. Semakin halus
perajangan yang dilakukan, maka akan semakin bagus hasil minyak atsiri yang
didapatkan. Karena semakin besar luas bidang sentuh bunga kenanga terhadap air
mendidih, maka akan semakin cepat dan efektif untuk sampel mengeluarkan
senyawa-senyawa yang terkandungnya, termasuk minyak atsiri yang akan diisolasi
dalam praktikum ini. Proses pencucian sampel daun sereh tidak dilakukan, hal
tersebut untuk menghindari kandungan minyak atsiri yang berkurang dan akan
memperlambat proses pengeringan. Sehingga akan mempengaruhi volume minyak
atsiri yang akan diperoleh. Kemudian sereh dimasukkan ke dalam tangka tetapi
sebelumnya ditimbang terlebih dahulu. Air ditambahkan pada alat sebanyak 2/3
tangki untuk dididihkan air sebagai penghasil uap dan pendingin untuk proses
pemisahan sedangkan sereh dimasukkan ke ketel penyulingan. Uap air akan
mendorong minyak sereh untuk lepas dari pori-pori menghasilkan destilat.
Proses destilasi dilakukan selama ± 9 jam. Setelah uap air dan minyak sereh
bercampur mengalir ke kondensor, pada kondensor terjadi proses pendinginan
sehingga uap air akan mengembun menjadi air. Maka diperoleh hasil destilat berupa
air dan minyak atsiri. Dimana minyak atsiri berada dilapisan atas karena massa
jenisnya lebih kecil dari air. Minyak atsiri dipisahkan dari air secara perlahan dan
diperoleh volume minyak atsiri dari 27,38 kg sereh sebanyak 31,00 mL atau
26,3032 gram. Minyak atsiri yang diperoleh berbau khas sereh. % randemen yang
diperoleh adalah sebesar 0,10%. Dari hasil perhitungan didapatkan bj minyak atsiri
serreh sebesar 0,8485 g/mL dimana bj tersebut tidak memenuhi standar SNI 06-
3953-1998 sebesar (0,880-0,922) g/mL. Hal ini disebabkan oleh proses
pengeringan yang tidak maksimal dan proses penyulingan yang kurang lama
sehingga tidak dapat dipasarkan.
BAB V SIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Elenora, Ruth, dkk. 2013. Farmakognosi, Serial Buku Ajar Analisis Farmasi dan
61,62)
HEYNE, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II, Terj, Badan Libang
Pusat
Kristanti, Alfinda Novi, dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya : Airlangga
15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tugas
1. Parameter apa saja yang diuji untuk menentukan kualitas minyak atsiri
yang anda buat ?
Jawab :
Syarat Mutu Minyak Sereh Wangi Berdasarkan SNI 06-3953-1995
No. Parameter Syarat Mutu SNI
1. Bobot jenis 20°C (g/cm³) 0.880 – 0.922
2. Viskositas (cp) -
3. Indek Bias ( 20°C) 1.466 – 1.475
4. Bilangan Ester -
5. Total Geraniol (%) Min.85
6. Sitronelai (%) Min.35
7. Bilangan Asam -
8. Putaran Optik -
9. Warna Kuning pucat –
Kuning kecoklatan
10. Kelarutan dalam alcohol 95% 1 : 2 jernih dst
11. Minyak lemak Negative
12. Minyak terpertin Negative
17
Lampiran 2. Dokumentasi
18