Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Potensi Minyak Atsiri Serai Wangi ”

Oleh:

DEA ANANDA
NIM: 54.451.18.060

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL BUMI
POLITEKNIK PALU

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, mari kita hanturkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya
bisa menyelesaikan makalah mengenai “Potensi minyak atsiri serai wangi ”

Makalah ini sudah selesai disusun dengan maksimal. Untuk itu saya
sampaikan banyak terima kasih. Terlepas dari semua itu saya menyadari
seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari susunan kalimat
maupun tata bahasanya, oleh karena itu saya selaku penulis menerima kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata saya, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat ataupun
inspirasi pada pembaca.

Palu, 22 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2

2.1 Defenisi Minyak Atsiri............................................................................ 2

2.2 Minyak atsiri indonesia yang sangat berpotensi...........................................2

2.3 Minyak serei wangi sebagai komuditas andalan minyak atsiri…………… 2

2.4 Standar mutu minyak serai wangi…………………………………….…….3


2.5 Produksi minyak serai warga di Indonesia…………………………………3
2.6 Manfaat dan khasiat minyak serai wangi…………………………………..4

BAB III PENUTUP..............................................................................................5

3.1 Kesimpulan..……………………………………………...………….....5

3.2 Saran…...…....………………………………………….....…………....6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak atsiri adalah zat yang berbau atau biasa di sebut dengan minyak essential,
minyak eteris karena pada suhu kamar mudah menguap diudara terbuka tanpa
mengalami penguraian. Istila essential atau minyak berbau wangi dipakai karena
minyak atsiri mewakili bau dari tanaman penghasilnya. Dalam keadaan murni dan
segar biasanya minyak atsiri umumnya tidak berwarna atau kekuning-kuningan
dengan rasa atau bau yang khas. Namun dalam penyimpanan lama minya atsiri dapat
teroksidasi dan membentuk resi sereta warnanya berubah menjadi lebih gelap.
Sumber minyak atsiri dapat di peroleh dari setiap bagian tanaman seperti daun,
bunga, buah, biji, dbatang, akar, ataupun rimpang. Selain itu dapat larut dalam etanol
dan pelarut organic. Naun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang
kadarnya kurang dari 70%. Umumnya zat organic pada minyak atsiri tersusun dari
unsur C, H dan O, berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok
hidrokarbon, ester, eter, aldehid, keton alcohol dan asam.
Secara kimia minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal tetapi tersususn
dari berbagai macam komponene yang secara garis besar terdiri dari kelompok
terponoid dan fenil propan. Pengelompokan tersebut berdasarkan pada awal
terjadinya minyak atsiri di dalam tanaman.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan minyak atriri
2. Minyak atsiri Indonesia yang sangat berpotensi
3. Apa itu Serai wangi
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan minyak atsiri
2. Menyebutkan beberapa minyak atsiri yang sangat berpotensi di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Minyak Atsiri

Minyak atsiri didefinisikan sebagai prodak hasil penyulingan dengan uap dari
bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan
bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan yang tidak mudah
menguap ( non-volatile) yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya.
(Mac Tavish dan D.Haris, 2002).

Minyak atsiri merupakan suatu prodak yang memiliki bau khas sebagai
perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri di hasilkan oleh sel tanaman atau
jaringan tertentu dari tanaman serta terus menerus hingga dapat memberi ciri
tersendiri yang berbeda beda antara tanaman satu dengan tanaman yang lainnya. Para
ahli biologi menganggap minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasa nya
berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak di makan hewan (hama) ataupun
sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang
hidup.

2.2 Minyak atsiri indonesia yang sangat berpotensi

Minyak atsiri Indonesia yang sangat berpotensi di antaranya adalah serai wangi,
serai dapur, daun cingkeh, kayu putih, jeruk purut, nilam, kemangi, kenanga, akar
wangi, dll. Berbagai industry penguna minyak atsiri tersebut adalah industry flavour
dan fragrance, industry farmasi, industry makanan, industry rokok, industry aroma
spa/aromaterapi, industry pendendalian hama dan serangga, yang sebagian besar
sudah ada di Indonesia.

2.3 Minyak serei wangi sebagai komuditas andalan minyak atsiri.

Minyak serei wangi adalah salah satu komoditas atsiri yang sangat prokprektof di
antara 12 minyak atsiri yang di ekspor oleh Indonesia. Permintaan minyak serai
wangi cukup tinggi bahkan cenderung meningkat, tetapi harganya stabil. Dan
Minyak serai wangi merupakan komiditas andalan minyak atsiri disektor agrobisnis
yang memiliki pasaran baik dan berdaya saing kuat di pasaran luar negeri.
Pertumbuhan ekspor minyak serai wangi cukup tinggi berkisar 9-10%. Data ekspor
BPS menunjukan bahwa konsteribusi minyak serai wangi ( citronella oil ) terhadap

2
pendapatan ekspor minyak atsiri sekitar 6,89%, ketiga terbesar ketika minyak nilam (
patchouli oil) 60 % dan minyak akar wangi ( vetiren oil ) sekitar r 12,47%.
Tanaman serai wangi tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun,
penghasilan pwerama minyak serai wangi adalah provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, jawa barat dan jawa tengah dengan produksi lebih dari 95 % dari total
produksi Indonesia ( Direktorat Jendral Perkebunan, 2013). Daerah aderah lain
penghasil minyak serei wangi adalah sumatera barat, sumatera selatan, Kalimantan
barat dan Sulawesi selatan. Sentra produksi minyak serai wangi di jawa barat adalah
pandeglang, bandng, sumedang, ciamis, cianjur, garut dan tasik Malaya, sedangkan
di jawa tegah berbeda di cilacap, purbalingga, dan pemalang ( Mansyur, 1990:
Direktorat jendral perkebunan, 2013).

2.4 Standar mutu minyak serai wangi

Menurut stndar pasar internasional minyak serai wangi harus mengandung


sitronelal lebih dari 35 % dengan jumlah total alcohol juga lebih dari 35%.
Kandungan sitronela dan alcohol yang di pane sebellum waktunya menyebabkan
kalitas minyak serai yang tidak memenuhi standar nesional ( sastrohamidjojo, 2002).
Minyak serai wangi yang memenuhi pesyaratan internasional dapat di capai melalui
cara penyulingan dan cara tanam. Kandungan sitronelat dan gerniol yang tinggi
persyaratan ekspor. Kualitas minyak serai wangi dari untuk kualitas ekspor dapat di
analisis menurut kriteria fisik, yaitu berdasarakan warna, bobot jenis, indeks bias,
ataupun secara kimia, yaitu kadar total gerniol dan total sitronelal. Pengujian standar
mutu tersebut di lakukan antara lain dengan lain dengan gas liquid chromatogram ph
y (GLC) dan spektrorofoto meter infra merah. Minyak yang kurang memenuhi
persyaratan akspor di jual di pasar dalam negeri sebagai bahan baku sabun, pasta
gigi, dan obat-obatan.

2.5 Produksi minyak serai warga di Indonesia


Produksi minyak serai wangi di lakukan melalui proses distilsi uap/air atau di
kenal di masyarakat dengan istilaah penyulingan selama 3-4 jam. Rendement rata-
rata minyak serai wangi sekitar 0,6-1,2 %, bergantung dari jenis serai wangi serta
penanganan dan efektifitas penyulingan. Cara penyuling yang sudah yang sudah
baku dapat di lakukan dengan distilasi uap dan distilasi air.

3
2.6 Manfaat dan khasiat minyak serai wangi

Manfaat minyak serai wangi dengan luas, antara lain sebagai bahan baku parfum,
antiseptic, kosmetik, obat-obatan, perisa makanan atau minuman, pengusir serangga,
dan pencampur rokok kretek. Minyak serai wangi berfungsi sebagai penolak nyamuk
yang dapat di tambahkan pada berbagai jenis produk (gel penghrum ruangan, lotion,
peletbar). Pada sabun, serai berhkasiat untuk menghilanhkan kelelahan dan pegal-
pegal setelah beratifitas, mencegah gigitan serangga, mengatasi jerawat, baik di
punggungmaupun di wajah, juga menghilangkan flek hitam bekas jerawat. Aroma
khas serai wangi pada sabun juga membantu sebagai anti depresi (aromaterapi)
(simarmata, 2017).

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak serei wangi adalah salah satu komoditas atsiri yang sangat prokprektof
di antara 12 minyak atsiri yang di ekspor oleh Indonesia. Permintaan minyak serai
wangi cukup tinggi bahkan cenderung meningkat, tetapi harganya stabil. Dan
Minyak serai wangi merupakan komiditas andalan minyak atsiri disektor agrobisnis
yang memiliki pasaran baik dan berdaya saing kuat di pasaran luar negeri. Namun
minyak serai wangi belum di kembangkan di dalam negeri secara maksimal.
3.2 Saran
Saran saya yaitu jika di lihat dari aspek pengolahan minyak serai wangi
pemeritah harus lebih memperhatikan penglahnnya minyak atsiri karena berdasarkan
data yang di peroleh tentang permintaan minyak atsiri serai wangi cukup tinggi
bahkan cenderung meningkat, tetapi harganya stabil.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, H. (2003). Sitronelal dari minyak sereh wangi dengan variasi kecepatan
pendukungan dan penambahan natrium bisulfit. Pemaparan hasil litbang, hlm.
259-271.

Agustian, E., Sulaswatty, A., Tasrif, laksmono, J. A., & Badria, I. (2007). Pemisahan
sitronelal dari minyak sereh mengunakan unit fraksionasi skala bench. Journal
tek. Ind . pert , 17 (2),49-53.

Astuti, w, putra , N. N. (2014). Peningkatan dalam geraniol dalam minyak sereh wangi
dan aplikasinya sebagai bio additive gasoline. Jurnal bahan alam terbarukan/ j
abt, 3 (1). Diakses pada 10 september 2015 dari http;//
journal.unnes.ac.id/nju/index.pjp//jbat/article/view/3098.

Anda mungkin juga menyukai