SERAI WANGI
Makalah Ini Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Teknologi
Minyak Sawit dan Atsiri
Yang Dibimbing oleh :
Ibu Fitriani, ST, MT
Disusun Oleh :
Kelompok II
Nabila Adhani NIM. 190140008
Zikki Muwaffaq NIM. 190140019
Safira Ramadani NIM. 190140104
Roja Andesta NIM. 190140115
Hajijah NIM.190140132
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
“Serai Wangi” atas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki kami berterima
kasih pada Ibu Fitriani, ST, MT. Selaku dosen mata kuliah Teknologi Minyak
Sawit dan Atsiri yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Serai Wangi. Penyusun
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, penyusun berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Minyak Atsiri.............................................................................................4
2.2 Serai Wangi...............................................................................................5
2.3 Senyawa Kimia Utama yang Terkandung dalam Serai Wangi.................8
2.4 Kandungan Kimia Serai Wangi.................................................................9
2.5 Kegunaan Minyak Atsiri Serai Wangi.......................................................9
2.6 Proses Pengolahan Serai Wangi..............................................................11
BAB III..................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negeri tropis yang kaya sumber daya alam. Kekayaannya
yang menonjol itu telah dikenal dunia sejak lama. Selama berabadabad, salah satu
yang menarik dunia barat untuk datang adalah rempah-rempah. Sampai hari ini
Indonesia masih memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah,
termasuk minyak atsiri yang dihasilkannya beserta turunanturunannya. Minyak
atsiri dan turunan-turunannya adalah bagian utama dalam dunia flavour dan
fragrance. Industri flavour dan fragrance adalah bidang industri yang cukup besar.
Minyak sereh wangi adalah salah satu minyak atsiri yang penting. Senyawa-
senyawa penyusun minyak atsiri dan turunannya dipergunakan secara luas dalam
industri farmasi dan makanan. Indonesia termasuk produsen terbesar minyak
sereh wangi dunia (Timothy, 2021).
Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman sumber daya
alam hayati. Keanekaragaman ini sangat bermanfaat, terutama dengan banyaknya
spesies tumbuhan dan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Tumbuhan
dan tanaman obat ini telah dijadikan obat tradisional yang turun temurun karena
obat tradisional memiliki banyak kelebihan diantaranya mudah diperoleh,
harganya yang lebih murah, dapat diramu sendiri dan memiliki efek samping yang
lebih kecil dibandingkan obat-obatan dari produk farmasi. Oleh sebab itu,
kecenderungan masyarakat untuk menggunakan obat tradisional yang berasal dari
alam atau herba dalam pemeliharaan kesehatan, kebugaran, dan pengobatan
semakin meningkat (Dewi et al., 2015). Tanaman yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans adalah sereh wangi, sirih hijau, dan
jahe merah. Sereh wangi dipercaya dapat dijadikan obat dan menjaga kebugaran.
Sereh wangi dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Salah satu
khasiatnya adalah sebagai obat kumur (Ardiansyah, 2020). Kandungan kimia dari
sereh adalah minyak atsiri, saponin, polifenol dan flavonoid.
Minyak atsiri adalah minyak yang berasal dari tanaman. Minyak atsiri
dikenal juga dengan nama lain minyak eteris atau minyak terbang (ethereal oil,
volatile oil) yang biasanya dihasilkan oleh tumbuhan. Komponen yang mudah
menguap sehingga membuat minyak atsiri biasa disebut sebagai minyak terbang.
Indonesia sendiri memiliki berbagai jenis tanaman memiliki potensi besar untuk
diolah menjadi minyak atsiri, salah satunya yaitu Serai wangi. Tanaman ini dapat
digunakan untuk membuat minyak atsiri karena pada jaringan parenkim terdapat
sel (kelenjar) minyak, minyak atsiri pada umumnya mengandung komponen kimia
yang dibagi menjadi dua golongan, yaitu Hydrocarbon dan Oxygenated
hydrocarbon. Kandungan utama senyawa penyusun kimia dalam minyak serai
wangi yaitu sitronelal, sitronelol, dan geraniol. Kandungan dalam minyak serai
wangi ini memiliki nilai ekonomi yang dapat ditingkatkan lagi dengan cara
membuat senyawa turunan dari komponen utama minyak tersebut. Nilai ekonomi
yang tinggi ini dapat dijamin dengan hasil pengujiannya atau distandarisasi.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu minyak atsiri
b. Untuk mengetahui apa kandungan fisik dan kimia serai wangi
c. Untuk mengetahui Membran Ekstraksi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Karakterisasi membran.
a. Persen penyusutan
Penentuan persen penyusutan bidang dapat ditentukan dengan mengukur
panjang bidang membran sebelum dan sesudah proses pengeringan.
b. Ikatan hidrogen
Penentuan spektrum IR senyawa selulosa asetat menggunakan cara
pembuatan pellet KBr. Sebanyak 1 mg sampel digerus dengan 50 – 100 mg
serbuk KBr, kemudian dicetak peletnya dengan menggunakan pompa tekanan
hidrolik sehingga didapatkan pelet yang transparan. Pelet kemudian diukur
menggunakan alat FTIR IR-Prestige-21. Sedangkan untuk membran selulosa
asetat, penentuan spectrum IR dapat dilakukan secara langsung tanpa perlakuan
awal, yaitu dengan menempatkan membran pada holder dan identifikasi puncak
dapat dilakukan.
3. Pervaporasi.
Pervaporasi dilakukan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: pemeriksaan
sistem peralatan apakah mengalami kebocoran pada saat dilakukan pemvakuman,
umpan dialirkan pada modul membran, pervaporasi dilakukan di dalam rangkaian
alat yang disusun, permeat berupa fasa uap di tampung di dalam cold-trap untuk
dibekukan, sampel permeat diambil setiap rentang waktu tertentu (1 jam, 2 jam, 3
jam, dan 4 jam), setiapsampel permeat yang diambil di cairkan kembali dengan
cara dibiarkan pada suhu kamar, setiap sampel permeat yang telah dicairkan di
timbang dan di analisis komposisinya dengan kromatografi gas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Minyak atsiri disebut minyak essensial karena pada suhu biasa (suhu
kamar) mudah menguap di udara terbuka.
2. Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) merupakan salah satu jenis tanaman
penghasil minyak atsiri. Hasil penyulingan daunnya, diperoleh minyak
seraiwangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama
Citronella oil.
3. Serai Wangi diketahui memiliki potensi senyawa untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang berdampak pada penyakit-penyakit infeksi
bakteri dan banyak memiliki kandungan yang lainnya.
3.2 Saran
Mahasiswa agar dapat melihat referensi mengenai membran ekstraksi
lebih banyak lagi dan lebih dalam mengetahui mengenai makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA