Anda di halaman 1dari 14

Kimia Terapan dan Kewirausahaan

“Proses Pembuatan Minyak Telon”

Dosen Pengampu: Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc

Di Susun Oleh:

Kelompok 4

Junaidi (16038420412)

Sariana (150384204039)

Tania Afrilia (160384204034)

Okta Renal Vidona (160384204014)

Ade Chisty Lestari (160384204023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai Proses Pembuatan Minyak Telon untuk melengkapi
tugas Mata Kuliah Kimia Terapan dan Kewirausahaan. Sholawat serta salam senantiasa kita
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah
menuju alam yang kaya dengan ilmu pengetahuan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc
yang merupakan dosen pengampu mata kuliah Kimia Terapan dan Kewirausahaan karena
dengan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.

Tanjungpinang, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Komposisi Minyak Telon dan Manfaatnya Bagi Tubuh .................................................. 3
2.2 Proses Pembuatan Minyak Telon ..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia juga merupakan salah satu negara produsen minyak atsiri dan menghasilkan
sekitar 20 jenis minyak atsiri. Berikut ini merupakan komoditi ekspor minyak atsiri di
Indonesia yaitu serai wangi, nilam, akar wangi, kenanga, ylang-ylang, kayu putih, daun
cengkeh, cendana, gagang cengkeh, pala, massaoi, kruing, gaharu, lawang dan terpetin.
Pengembangan minyak atsiri di Indonesia ini ditujukan untuk meningkatkan ekspor dan
substitusi impor, sehingga dapat menyediakan bahan baku untuk industri dalam negeri yang
berarti juga dapat menghemat devisa. Minyak telon, minyak tawon, minyak angin, beberapa
minyak gosok dan salep gosok sebenarnya merupakan kombinasi antara beberapa minyak
atsiri.

Minyak gosok tradisional (salah satunya minyak telon) adalah jenis obat-obatan
tradisional yang mungkin sangat sering dan mudah dijumpai di masyarakat. Pemakaian
minyak telon ini telah menjadi hal yang biasa di Indonesia. Efek hangat dan aroma-aroma
tertentu yang dihasilkan oleh minyak minyak telon biasanya bisa membuat nyaman orang
yang menggunakannya. Minyak telon tetap eksis digunakan oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia disebabkan karena khasiatnya yang tidak diragukan lagi. Khasiatnya
dapat meredakan rasa sakit secara efektif, melancarkan peredaran darah serta menimbulkan
rasa hangat, dan dapat menghilangkan rasa gatal akibat gigitan serangga. Penggunaannya
begitu praktis yaitu cukup dengan mengoleskan pada bagian yang diinginkan. Minyak tlon
saat ini sudah semakin moderenisasi dari sisi kemasan tetapi tetap mempertahankan
kealamian isi produk, sehingga bisa dibawa kemana saja dan kapan saja tanpa harus
memakan banyak tempat.

Salah satu budaya masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan sejak dahulu memang
menggunakan minyak gosok salah satunya minyak telon, dari bayi baru lahir hingga dewasa
bahkan sampai kakek nenek tidak ketinggalan selalu menggunakn minyak telon. Berdasarkan
hal tersebut maka pada kesempatan ini di manfaatkan untuk memproduksi minyak minyak
telon secara alami dan rumahan yang berfungsi sebagai alternatif konsumsi yang bisa dibuat
atau diracik sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana dan mudah
didapatkan. Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yaitu minyak adas, minyak kelapa
(VCO) dan minyak kayu putih.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan dalam proyek kali ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana komoposisi dari minyak telon dan manfaatnya bagi tubuh?


b. Bagaimana proses pembuatan minyak telon dan hasil yang didapatkan?
1.3 Tujuan

Adapaun tujuan dari proyek kali ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi tugas proyek mata kuliah Kimia Terapan dan Kewirausahaan
b. Untuk mengetahui komposisi pada minyak telon dan manfaatnya
c. Untuk mengetahui cara pembuatan minyak telon dan hasil yang didapatkan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komposisi Minyak Telon dan Manfaatnya Bagi Tubuh


Minyak telon adalah campuran 3 macam minyak. Kata telon berasal dari Bahasa Jawa
yang berarti telu atau tiga. Minyak telon merupakan paduan dari minyak adas (Oleum
Foeniculi), minyak kayu putih (Oleum Cajuputi), dan minyak kelapa (Oleum Cocos) dengan
perbandingan tertentu. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda dan khasiatnya bersinergi
satu dengan yang lain. Komposisi masing-masing minyak dalam minyak telon biasanya
adalah 3:3:4. Minyak kelapa berfungsi sebagai minyak pembawa atau pelarut (carrier oil).
Saat ini beberapa produsen minyak telon ada yang memproduksi minyak telon dengan
komposisi yang berbeda, misalkan 1:1:3, ataupun menambah minyak lain sebagai campuran,
seperti minyak esensial lavender, bahkan ada yang mengganti minyak kelapa dengan minyak
Zaitun (olive oil). Namun tentunya kalau sudah ditambahkan minyak lain diluar formula yang
telah dikenal turun temurun manfaatnya akan berbeda dan aroma khas minyak telon tak
tercium lagi.
Minyak Telon bermanfaat untuk mencegah dan mengobati perut kembung pada bayi dan
memberikan rasa hangat pada bayi. Selain itu minyak telon dapat meringankan gejala kolik/
mulas pada bayi. Sistem pengaturan panas tubuh bayi belum sempurna, terutama pada awal
kehidupannya. Akibatnya, ketika suhu sekitarnya dingin, bayi pun mudah merasakan
kedinginan dan bisa menggigil. Padahal bayi harus dalam keadaan hangat. Bayi yang masih
kecil memiliki suhu normal antara 34–35 derajat Celcius. Ketika bayi kedinginan, kebutuhan
kalorinya akan bertambah. Energi tersebut dimanfaatkan untuk melawan rasa dingin.
Akibatnya energi yang semestinya digunakan untuk pertumbuhan bayi pun akhirnya diambil
untuk menghangatkan badannya. Nah, pemberian minyak telon merupakan salah satu cara
untuk mencegah bayi dari kedinginan, sehingga energi yang digunakan bisa lebih dihemat
untuk pertumbuhan bayi.
A. Minyak Adas
Minyak adas merupakan salah satu minyak atsiri yang terdapat di Indonesia diperoleh
dengan penyulingan uap biji adas. Komposisi kimia minyak adas bervariasi menurut jenis
dan asal tanaman. Menurut Guenther (1990), destilasi uap terhadap biji adas yang berasal dari
eropa timur menghasilkan minyak adas sebesar 2,5–4,0% dengan senyawa penyusun α-pinen,
kamfen, α-fellandren, dipenten, anetol, fenson, estragol, foenikulin, anisaldehid, dan asam
anisat. Struktur minyak adas dapat diketahui dengan isolasi dan identifikasi minyak adas.

3
Buah adas yang telah diekstrak atau disuling biasanya berbentuk butiran serbuk, yang
memiliki sensasi rasa manis dan pahit, dalam industri obat-obatan serbuk adas ini biasanya
digunakan sebagai pengharum ramuan dan untuk memperbaiki rasa, disamping itu adas juga
memilki khasiat yang tidak kalah pentingnya seperti :
 pengharum ramuan dan untuk memperbaiki rasa
 merangsang organ pencernaan agar tetap sehat dan bekerja optimal
 dapat melancarkan buang air besar (BAB)
 mengobati masuk angina
 membantu mengeluarkan dahak yang kental pada penderita batuk
 menghangatkan badan
 penambah nafsu makan
 melancarkan haid yang tidak teratur
 dan juga dapat mengobati masalah gangguan tidur ( Imsomnia )
Tanaman adas mempunyai banyak kegunaan, mulai dari akar, daun, batang dan bijinya.
Biji dan minyak yang sudah didestilasi dapat digunakan sebagai flavor (aroma) dalam
industri makanan seperti bumbu daging, sayuran, ikan, saus, sop, salad dan lain-lain. Biji
yang sudah dihancurkan dapat juga digunakan sebagai bumbu salad (mayonnaise, kue yang
manis), bumbu kari dan daun yang muda dapat dimakan sebagai sayuran segar (lalap).
Sedangkan sebagai obat, adas dapat digunakan sebagai antispasmodik, sakit perut
(mulas), perut kembung, mual, muntah, pelancar ASI, diare, sakit kuning (jaundice), kurang
nafsu makan, batuk, sesak napas (asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat, susah
tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik, usus turun ke lipat paha
(herniainguinalis), batu empedu, pembengkakan saluran sperma (epididimis), penimbunan
cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis), keracunan tumbuhan obat atau jamur, dan
meningkatkan penglihatan. Buah adas juga efektif untuk pengusir serangga (insect repellent).
B. Minyak Kayu Putih
Minyak kayu putih adalah penghangat badan paling mudah didapatkan, terutama untuk
bayi. Minyak kayu putih biasa dipakai dalam pemijatan, sebagai aromaterapi, bahkan dalam
industri wewangian. Nama kayu putih diambil dari warna batangnya yang berwarna putih.
Kayu putih, atau disebut juga gelam, dikutip dari wikipedia.org, adalah tumbuhan perdu,
yang terutama tumbuh secara alami di Indonesia bagian timur, di kepulauan Maluku, di
Sulawesi, serta Australia bagian utara, yang kemudian menyebar ke Pulau Jawa. Di wilayah
Nusa Tenggara Timur, khususnya Flores, orang menyebutnya kapepe.

4
Kayu putih termasuk tumbuhan bandel. Mudah tumbuh di tanah tandus maupun panas,
bisa juga tumbuh di daerah basah. Dalam buku Herba dan Tanaman Hias, Penangkal Nyamuk
dan Polusi Udara (2006), disebutkan tumbuhan ini dapat tumbuh baik di tanah berdrainase
baik ataupun jelek,dengan kadar garam tinggi ataupun asam, bahkan toleran terhadap
kebakaran. Kayu putih tumbuh mulai dari daerah pantai di dekat hutan bakau, di tanah
berpasir, tanah berawa-rawa, sampai ketinggin 400 meter di atas permukaan air laut. Nama
ilmiahnya, Melaleuca leucadendra, (L.), L., dengan sinonim Melaleuca leucadendron. Para
ahli taksonomi memasukkannya ke dalam anggota suku jambu-jambuan, Myrtaceae.
Kayu putih adalah tumbuhan pohon berbatang kecil. Cabang-cabangnya menggantung ke
bawah. Nama kayu putih merujuk pada kulit batangnya yang berwarna putih, berlapis-lapis,
dengan bagian permukaan mengelupas. Kulit pohon kayu putih mengandung zat kimia lignin
dan melaleucin. Bentuk daunnya lancip, dengan tulang daun sejajarseperti tombak. Daun
kayu putih mengandung senyawa kimia minyak atsiri sineol, alpha-terpineol, valeraldehida,
dan benzaldehida.
Bunganya berwarna putih. Buahnya, mengandung minyak terbang yang berissi sineol,
terpinol, asam mentega, dan asam valerianat. Semua bagian tumbuhan mengeluarkan aroma
khas minyak kayu putih. Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas, aroma
khas minyak kayu putih dapat dibaui orang yang berdekatan dengan pohon ini. Bagian daun
dan ranting yang terutama dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih, yang dalam
bahasa Inggris disebut cajuput oil, dengan cara diekstrak minyaknya.
Buku Herba dan Tanaman Hias, Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara menyebutkan
kayu putih secara tradisional dimanfaatkan untuk obat sakit kepala, perut kembung, diare,
mengobati rematik, nyeri pada tulang dan saraf (neuralgia), radang usus, sakit gigi,
mengobati gigitan serangga, hingga epilepsi. Daunnya yang pedas dan hangat,
menghilangkan sakit (analgesik), peluruh keringat (diaforetik), antirematik, peluruh kentut
(karminatif), pereda kulit (spasmolitik). Buahnya yang juga pedas, dengan aroma yang khas,
berkhasiat untuk obat sakit perut, karminatif, dan meningkatkan nafsu makan. Mengingat
potensinya tersebut, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha (agroforestri)
untuk keperluan industri.
Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur
atau campuran minyak pengobatan lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum serta
produk rumah tangga lain. Selain diambil bagian-bagian tumbuhannya untuk industri, kayu
putih juga ditanam untuk tujuan reboisasi, peneduh jalan, atau bahkan tanaman hias.

5
C. Minyak Kelapa Murni (VCO)
Virgin coconut oil mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi,
yaitu sekitar 92%. Sifat istimewa ini membuat minyak kelapa menjadi lebih baik dari minyak
goreng lainnya. Asam lemak jenuh rantai sedang pada minyak kelapa tidak menimbulkan
penyakit karena mudah diserap tubuh dan cepat diubah menjadi energi. Dengan struktur
kimia asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap maka minyak kelapa relatif
lebih tahan terhadap panas, cahaya, dan oksidasi sehingga memiliki daya simpan yang lama.

Tabel 1. Komposisi Asam Lemak VCO


Asam lemak Rumus kimia Jumlah (%)
Asam lemak jenuh :
Asam Kaproat C5H11COOH 0,0 – 0,8
Asam Kaprilat C7H17COOH 5,5 – 9,5
Asam Kaprat C9H19COOH 4,5 – 9,5
Asam Laurat C11H23COOH 44,0 – 52,0
Asam Miristat C13H27COOH 13,0 – 19,0
Asam Palmitat C15H31COOH 7,5 – 10,5
Asam Stearat C17H35COOH 1,0 – 3,0
Asam Arachidat C19H39COOH 0,0 – 0,4
Asam Lemak Tidak Jenuh:
Asam Palmitoleat C15H29COOH 0,0 – 1,3
Asam Oleat C17H33COOH 5,0 – 8,0
Asam Lineoleat C17H31COOH 1,5 – 2,5
VCO memiliki manfaat yaitu kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat didalam
tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliserida yang bersifat
antibiotik diantaranya sebagai antivirus, antibakteri, antiprotozoa, sehingga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses
penyembuhan. VCO dapat membantu kerja kelenjar tiroid, ditandai oleh adanya perubahan
ukuran diameter folikel tiroid. Dosis VCO yang paling baik digunakan adalah dosis tinggi (50
mL/hari), karena menunjukkan perbedaan secara signifikan dibandingkan kelompok VCO
yang diberi dosis lain. VCO digunakan untuk perawatan kulit kering dengan pemakaian 1 x 3.

6
2.2 Proses Pembuatan Minyak Telon
A. Bahan yang dibutuhkan
Minyak adas 30 ml

Minyak kayu putih 30 ml

Minyak Kelapa (VCO) 120 ml

B. Alat yang dibutuhkan

 Takaran
 Wadah (3)
 Pengaduk (Botol)
 Botol Kemasan
C. Cara Kerja
Semua bahan ditakar sesuai kebutuhan

Dicampur minyak kelapa (VCO) dengan minyak adas, diaduk hingga homogen

Ditambahkan minyak kayu putih dan aduk homogen

Diaduk (dikocok) rata dan dikemas

D. Hasil

Warna : kuning

Bau : menyengat

Tekstur : Cair dan menyatu

Proyek kali ini bertujuan untuk melakukan pembuatan minyak telon. Minyak telon
didefinisikan sebagai paduan dari minyak adas (Oleum Foeniculi), minyak kayu putih (Oleum
Cajuputi), dan minyak kelapa (Oleum Cocos) dengan perbandingan tertentu. Minyak telon

7
yang dibuat pada percobaan ini menggunakan bahan tambahan daun jeruk yang sudah
tercampur terlebih dahulu dengan VCO sebagai pengharum tambahan. Minyak telon telon
merupakan campuran minyak adas, minyak kelapa, dan minyak kayu putih dengan masing-
masing fungsi sebagai berikut:

 Minyak Adas
Adas (Foeniculum vulgare Mill) adalah tumbuhan obat dari keluarga Apiacea.
Minyak adas (oleum foeniculi, fennel oil) dibuat dari penyulingan buah adas. Adas
mengandung minyak atsiri 1–6%, terdiri dari 50–60% anetol, lebih kurang 20% fenkon,
pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12%
minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas memiliki aroma yang khas,
sehingga para ibu sering menyebutnya ‘wangi bayi’. Adas bermanfaat untuk mengobati
sakit perut (mulas), perut kembung (karminatif), rasa penuh di lambung, mual, muntah,
dan diare. Selain itu manfaat adas lainnya adalah untuk pengobatan batuk berdahak,
asma, nyeri haid dan melancarkan ASI.
 Minyak Kayu putih
Kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn) adalah tumbuhan obat dari keluarga
Myrtaceae. Minyak kayu putih (oleum cajeputi, cajuput oil) dibuat dari penyulingan
daun atau ranting pohon kayu putih. Kandungan minyak kayu putih adalah eukaliptol
(1,8-cineol), α-terpineol dan ester asetatnya, α-pinen, dan limonen. inyak kayu putih
bersifat antibakteri, antijamur, insektisida, analgesik ringan, ekspektoran, anti neuralgik,
karminatif dan diaphoretik. Minyak kayu putih pada umumnya digunakan sebagai obat
gosok untuk mengobati rheumatik, nyeri otot dan sendi. Khasiatnya lainnya adalah untuk
menghangatkan tubuh, melemaskan otot, mencegah dan mengobati perut
kembung.
 Minyak Kelapa
Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang dibuat dari
bahan baku buah kelapa segar (Cocos nucifera Linn), diproses dengan pemanasan
terkontrol atau tanpa pemanasan dan tanpa penambahan bahan kimia. Minyak kelapa
murni mengandung air dan asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, dan berbau
harum. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat yang bersifat antibiotik, anti
bakteri dan anti jamur. Minyak kelapa sering dijadikan bahan baku perawatan tubuh dan
rambut, karena dapat menghaluskan kulit dan menjaga kelembaban kulit. Minyak kelapa
juga dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti eksim. Minyak kelapa

8
murni mempunyai kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan minyak kelapa
biasa (minyak goreng). Minyak kelapa dalam minyak telon berfungsi sebagai pelarut
minyak adas dan kayu putih, sehingga dihasilkan campuran yang lembut (minyak
pembawa, carrier oil).

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Komposisi minyak telon terdiri dari minyak kelapa (VCO), minyak adas, minyak
kayu putih
 Minyak telon memiliki bentuk fisik berwarna kuning, tekstur cair dan bau menyengat
 Pencampuran bahan minyak diperhatikan, mana yang seharusnya terlebih dahulu

10
DAFTAR PUSTAKA

Wasitaatmadja, Sjarif, 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, UI Press, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai