Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SIMPLISIA DARI GETAH, DAMAR DAN MALAM

KELMPOK 1:
IRMA DWI RAHAYU
SOPI OKTAPIANI
RANI SUGIH HARTI

YAYASAN PINTAR SEHATI (YPS)


SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN (SMK)
KESEHATAN RANCAEKEK-KAB. BANDUNG
IZIN NO: 421.3/1270-Disdikbud/2015
Jl. Talun No. 03 Desa Jelegong, Rancaekek-Kab.Bandung Tlp/Fax.022-
61328318/0227793602 email: smkkesehatanrancaekek@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah Farmakognosi tentang “SIMPLISIA DARI
GETAH, DAMAR, DAN MALAM”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Rancaekek, 9 Agustus 2019

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Simplisia adalah bagian tanaman yang digunakan sebagai obat tanpa
mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain telah mengalami
proses pengeringan.
Jenis-jenis simplisia adalah sebagai berikut.
a. Simplisia nabati, simplisia yang berasal dari tanaman utuh, bagian
tanaman, atau eksudat tanaman. Contoh, damar dan herba
b. Simplisia hewani, simplisia yang berasal dari hewan utuh, bagian
hewan, atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia. Contoh: Adeps Lanae, Meldeppuratum
c. Simplisia mineral/pelican, simplisia yang berupa bahan pelican atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni. Contoh: Vaseline Album dan
Flavun.

1.2 Tujuan Dan Manfaat


a. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah Untuk memenuhi tugas
farmakgnosi.
b. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan mempelajari pengertian dari simplisia getah
damar, dan malam;
2. Untuk memahami cara memperoleh dan bagian yang diambil dari
simplisia getah, damar dan malam;
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari macam-macam contoh simplisia
damar, getah dan malam.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Simplisia adalah bagian tanaman yang digunakan sebagai obat tanpa
mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain telah mengalami
proses pengeringan.
Damar adalah hasil sekresi(Getah) dari pohon Shorea Sp., Vatica Sp., Dry
Obalanops Sp., dan lain-lain dari suku meranti merantian atau
Dipterocarpaceae. Didalamnya termasuk damar mata kucing dan damar
gelap. Damar dimanfaatkan dalam pembuatan korek api(untuk mencegah api
membakar kayu terlalu cepat), plastic, plester, vernis, dan lak.
Getah damar merupakan rensi triterpenoid, mengandung banyak triterpene
dan hasil ksidasinya. Diantaranya merupakan senyawa dengan berat molekul
rendah(dammarane, asam damarenlat, oleanane, asam oleanonat, dll). Tetapi
damar juga mengandung suatu fraksi polimer, yang tersusun dari
polycadinene.
Malam (wax) adalah suatu zat padat yang diproduksi secara alami. Dalam
istilah sehari-hari orang menamakannya "lilin". Lilin (kandil) sendiri memang
dapat menggunakan malam sebagai bahan bakarnya.Kebanyakan malam
diperoleh dari ekskresi tumbuh-tumbuhan, berupa damar atau resin. Pada
tumbuhan, malam adalah hasil metabolisme sekunder yang dikeluarkan oleh
pembuluh resin. Sumber hewani untuk malam berasal dari sarang tawon dan
lebah.Malam digunakan secara luas dalam industri. Dalam pembuatan batik,
malam berperan sebagai penutup bagian kain agar tidak terwarnai dalam
pencelupan Secara kimiawi, malam tergolong sebagai lipid.

4
2.2 Klasifikasi Simplisia Getah, Damar, dan Malam
Klasifikasinya adalah sebagai berikut.
1. BALSAMUM PERUVIANUM

Nama lain : Balsam Peru


Tanaman asal : Myroxylon pereirae ( Royle )
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat utama
& Persyaratan kadar : 50 % - 60 % sinamein (campuran benzil bensoat
dan bensilsinamat), 20 – 30 % damar. Asam
benzoat, asam sinamat, vanillin dan peruvinol (=
nerolidol).
Penggunaan : Obat gudik, obat luka, obat wasir dan obat batuk.
Sediaan : -Peruviani unguentum (F.N), Balsamum papillare
(FOI).
Pemerian : Cairan kental tidak lengket, bebas dari serat warna
coklat tua, lapisan tipis transparan berwarna ciklat
kemerahan, bau khas, enak, rasa pahit dan getir,
bau aromatik khas menyerupai vanilin.

5
Bagian yang
Digunakan : Eksudat kental yang diperoleh dari batang yang
telah dihanguskan dan dilukai.
Waktu & cara panen :
- Mulai umur 5 tahun sampai 30 tahun atau lebih dapat diambil
balsemnya. Pada permulaan bulan November / Desember batang
dipukul - pukul(tanpa menge-lupaskan kulitnya pada sekeliling-nya
dengan meninggalkan sisa yang utuh.
- Kulit yang dipukul-pukul itu akan retak atau digoreskan irisan – irisan
padanya. Setelah 5 – 6 hari, kulit yang rusak itu dibakar dan seminggu
kemudian kulit itupun lepaslah/dikelupas.
- Dari kayunya keluar cairan ditampung dengan secarik kain yang
ditutupkan pda luka jika kain sudah penuh dengan balsem lalu
dicelupkan ke dalam air mendidih, balsam yang lebih berat akan
mengendap dan dipisahkan.
- Aliran balsam yang kedua timbul 7 – 10 hari kemudian, ini
dikumpulkan seperti di atas.
- Setelah itu luka diserut dan keluarlah aliran balsam yang ketiga. Kulit
yang rusak itu akan sembuh dalam jangka waktu 2 tahun setelah itu
dapat diperlakukan seperti semula.
- Ketiga macam balsam yang keluar itu berturut-turut disebut :
a. Tagauzonte.
b. Balsamo de trapo
c. Balsamo de contaripique

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

6
2. BALSAMUM TOLUTANUM

Nama lain : Balsam Tolu

Tanaman asal : Myroxylun balsamum ( L )

Keluarga : Papilionaceae

Zat berkhasiat

utama / persyaratan kadar : Campuran zat-zat serupa damar, terdiri dari asam
sinamat, asam benzoat serta ester dari kedua asam
ini; damar sebanyak 75 – 80%; alkohol dari ester
tersebut adalah toluresinotanol; asam-asam aromatik
sebanyak 36%; asam sinamat bebas 12% dan asam
benzoat bebas 8%; minyak atsiri yang amat
aromatik sebanyak 1,5 – 3% dan terdiri atas bensil
benzoat, bensilsinamat, filandren dan farnesol.

Penggunaan : Obat batuk dan fiksatif.

Pemerian : Bau aromatik mirip buah vanilin rasa aromatik,


jika dihangatkan dan ditekan diantara 2 lempeng

7
kaca dan diperiksa dengan kaca pembesar, tampak
hablur asam sinamat.
Bagian yang digunakan : Balsam yang diperoleh dengan penorehan batang.

Cara panen :

- Dibuat irisan-irisan berbentuk huruf V yang sedemikian dalam sampai


mengenai kayunya. Cairan yang keluar ditampung dalam cawan-cawan kecil.
Isi cawan dikumpulkan kedalam kantong – kantong yang ditaruh di atas
punggung keledai.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. BENZOINUM / BENZOE

Nama lain : Kemenyan Sumatra

Tanaman asal : Styrax benzoin (Dryand), Styrax paralleloneurus


(Perkins)
Keluarga : Styracaceae

Zat berkhasiat

utama / Persyaratan kadar : Lubanolbenzoat (=koniferilbenzoat),

8
1 – bensoresinol (=sumare Sinol), vanilin, stirol,

benzaldehida, bensil -sinamat, fenil-propil

Sinamat.

Penggunaan : Bahan pengawet (mencegah tengik) obat batuk,

tinctur untuk antiseptikum.

Pemerian :

- Massa keras, rapuh, tersusun atas butiran agak putik yang terbenam dalam
massa bening berwarna coklat beabuan hingga coklat kemerahan, bau khas
enak, rasa agak getir.

Bagian yang digunakan : Damar balsamik yang diperoleh dengan penorehan

batang.

Cara panen :

- Kemenyan ini keluar akibat patologis (pada tanaman sendiri tiada saluran
damar). Setelah pohon mencapai umur 6 tahun dibuat luka dekat asal cabang
yang terendah.
- Cairan yang pertama keluar adalah yang terbersih, menghasilkan kemenyan
yang paling putih, dan bau yang paling enak. Pembuatan luka dapat diulangi
tiap tahun.

Sediaan : Benzoes Tinctura

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

9
4. CHRYSAROBINUM

Nama lain : Krisarobin

Tanaman asal : Andira Aroraba ( Aquiar )

Keluarga : Papilionaceae

Isi / Syaratan kadar : 70% Krisarobin yaitu hasil reduksi dari asam

krisofanat (=Metil dioksi antrakinon)

Penggunaan : Obat psoriasis, obat trikhofitosis.

Pemerian : Serbuk hablur renik ringan, warna kuning atau

coklat kekuningan, tidak berbau, tidak berasa.

Bagian yang digunakan : Campuran zat yang diperoleh dengan penyarian

araroba yang terdapat dalam rongga batang.

Tepung araroba ini disebut juga tepung goa.

Sediaan : Chrysarobini unguentum (Form.nas)

10
5. GUMMI ACACIAE

Nama lain : Gom Arab, Acacia, Gummi Mimosae

Tanaman asal : Species Acacia antara lain Acacia Senegal (Wild)

Keluarga : Papilionaceae

Zat berkhasiat

utama / Persyaratan kadar : Arabin, yaitu garam kalium, kalsium dan

magnesium dari asam arabinat yang tersusun atas

arabinosa, ramnosa, galaktosa dan asam

aldobionat; enzim dari tipe oksidase.

Penggunaan : Bahan penolong pada pembuatan sediaan obat

misalnya suspensi, emulsa, trokisi, basila, pil dan

tablet.

Pemerian : Hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lendir.

Bagian yang digunakan : Eksudat gom kering yang diperoleh dari batang

dan dahan.

11
Cara panen : Gom Arab keluar sendiri dari retakan-retakan kulit

batang dan mengeras di udara. Tanaman yang telah

berumur 6 tahun mulai dapat diambil gomnya.

Untuk memper-banyak produksi kadang-kadang

kulit batang diiris-iris (dibuat luka).

Jenis – jenis :

1. Gom Arab atau gom kordofan : mutu -nya terbaik. Dikumpulkan di


kordofon Propinsi Sudan. Ada dua kwalitas yaitu :
- Bleached gum berupa butir-butir bulat telur atau potongan bersudut-
sudut, putih atau agak kuning luarnya retak-retak.
- Natural gum yang lebih tembus cahaya dan retak-retaknya tidak
sedemikian banyak, warna lebih kuning atau berwarna merah jambu.
2. Gom senegal (Gom Afrika Barat), berasal dari Senegal, daya rekatnya
bagus, maka banyak dipakai dalam industri. Umumnya berupa butir-butir
jorong atau bulat dan utuh, atau berupa potongan-potongan bentuk
bumbung yang lurus atau terpilin, jenis yang terbaik berwarna agak putih
(tidak berwarna), tetapi umumnya tampak kekuningan, kemerahan atau
merah coklat.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Keterangan : Lima abad sebelum masehi, oleh Herodotus sudah

ditulis tentang pemakaian gom Arab oleh orang

Mesir purba untuk dipakai sebagai perekat.

Hipporates pada tulisan - tulisannya antara 450 –

350 sebelum Masehi menyebabkan penggunaan

gom arab sebagai bahan obat.

12
6. GUMMI ARABICI DESENZYMATUM

Nama lain : Gom Arab bebas enzim

Tanaman asal : Species Acacia antara lain Acacia Senegal (Wild.)

Keluarga : Papilionaceae

Zat berkhasiat

utama / Persyaratan kadar : Sama seperti gom Arab hanya tanpa enzim oksida

Penggunaan : Zat tambahan

Pemerian : Lempeng tipis, hampir tidak berbau, rawa tawar

seperti lendir.

Pembuatan : Bagian gom arab dicampur dengan 1,5 bagian air,

campuran dipanaskan dalam aliran uap air selama

1 jam atau dalam uap air bersuhu 107o selama 30

menit. Campuran diratakan sebagai lapisan-lapisan

tipis pada lempeng kaca, kemudian dikeringkan.

13
7. M Y R R H A

Nama lain : Mira

Tanaman asal : Species Commiphora antara lain Commiphora

molmol.

Keluarga : Burseraceae.

Zat berkhasiat

utama / Persyarat kadar :

- 40 – 70 % gom ( galokto – siloaraban ), 25 – 45 % damar yang berisi fenol-


fenol (Heraboresam, herabomirol, mirolol). Asam-asam damar 3 –
10 %, minyak atsiri (mirol dan mirenol) berisi pinen, limonen, herabolen,
egenol, kresol, sinamilaldehid dan kuminaldehid; mineral, zat pahit, asam
semut, asam cuka dan asam mirol.

Penggunaan : Untuk pembuatan dupa dan parfum. Tinctura

mira untuk obat kumur.

Pemerian : Bau aromatik enak, rasa pahit dan getir. Jika

digerus dengan air, terbentuk emulsa berwarna

kuning.

Bagian yang digunakan : Damar gom minyak yang diperoleh dari batang.

Cara panen :

14
1. Batang-batang dilukai kulitnya, kulit ini berisi kelenjar schisogen yang
mengandung damar (harsa) warna putih kekuningan.
2. Pada pengeringan warna berubah menjadi coklat kekuningan sampai
coklat kemerahan. Ada pula yang keluar sendiri dari retakan-retakan kulit
batang.

Jenis – jenis :

1. Mira Somali (Mulmul) diperoleh dari C.Molmol.


2. Mira Arab diperoleh C. abyssinica. Mira arab tidak searomatik Mira
Somali.

Sediaan : Tinctur myrrhae (FI) untuk Colutorium

adstringens (Form.nas)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

8. OPIUM

Nama lain : Opium mentah, candu, Thebaicum, Meconium

Tanaman asal : Papaver Somniferum (L).

Keluarga : Papaveraceae

Zat berkhasiat

utama / Isi : Alkaloida-alkaloida morfina, narkotina, kodeina,

15
tebain, papaverina dan narseina. Alkaloida-

alkaloida ini terikat apada asam sulfat, asam laktat

dan asam mekonat. Zat putih telur, gula, malam,

lemak, lendir, garam sulfat dan fosfat dari logam

kalsium dan magnesium.

Persyaratan kadar : Kadar morfina tidak kurang dari 10,0 % (dihitung

sebagai morfin anhidrat).

Penggunaan : Pengobatan terhadap gejala - gejala mencret dan

sebagai sudorifika, narkotikum.

Pemerian : Masa padat, coklat, bau khas kuat rasa khas sangat

pahit.

Bagian yang digunakan : Getah kering yang diperoleh dengan penorehan

buah tua tetapi belum masak.

Cara panen :

Beberapa hari setelah daun mahkota gugur, dan buah menjadi tua, pada buah
ditorehkan garis-garis mendatar, tegak lurus atau berpilin seperti kumparan.
Getah yang keluar dibiarkan mengering 24 jam kemudian dikupas dengan pisau
tumpul. Umumnya sebagian epidermis buah ikut terkupas dan merupakan 6–10 %
opium. Buah candu hanya menghasilkan getah 1 kali. Ditempat yang amat panas
iklimnya penorehan dapat diulangi 2-3 kali. Jika udara panas dan kering, getahnya
yang terkumpul sedikit dan kental. Jika udara lembab, hasilnya lebih banyak tetapi
kadar airnya juga lebih tinggi.

Jenis – jenis :

16
1. Opium Turki disebut juga Opium Smira, Opium Asia kecil, Opium
Konstatinopel. Luarnya keras, sebelah dalam lunak, plastik coklat
kemerahan. Untuk mencegah melengketnya satu sama lain, sebelah luar
ditempeli sisa-sisa daun candu dari tanaman Rumex. Bau sangat khas dan
pahit.
2. Opium Masedonia (Opium Saloniki) berasal dari Papapaver Somniferum
var album dan jenis yang abu-abu-ungu. Kadar morfina tinggi (13-17%)
kodeina 0,464%, narseina 0,025%.
3. Opium Iran (Opium Persia), getah opium yang terkumpul dicampur
dengan gom sampai sama rata, dipotong bentuk batu bata, dijemur,
dibungkus kertas merah (jarang kertas putih) dan diikat dengan tali
merah atau kuning. Kadar air lebih kecil dari opium Turki, bau apek rasa
sangat pahit.
4. Opium India, kadar morfina rendah, kadar narseina lebih tinggi dari kadar
morfina, warna coklat tua atau kehitaman jika masih menyerupai pasta.
5. Opium Tiongkok, berupa bulat pipih,dibungkus kertas putih.
6. Opium Mesir, mutu rendah yang terbaik hanya berisi 6-7% morfina, sering
dipalsukan dengan pasir, abu, biji-biji tanaman, sari buah candu, gom arab,
tragakan, jadam, potongan-potongan besi.

Sediaan :

1. Opii extractum (F.I)


2. Opii pulvis (F.I), untuk dibuat :
- Bismuthi opii pulveres (F.N)
- Opii pulvis compositus (F.I), untuk dibuat Acidi acetyl salicylici
Camphorae opii Compressi (F.N), Acidi Acetyl salicy opii Pulveres I,
II, III (F.N)
3. Opii compositi compressi.
4. Opii Tinctura (F.I), dibuat untuk Benzoici Opii Tinctura (F.N)
5. Opii Tinctura Aromatica (F.I)
6. Opialum

17
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya; dalam lemari yang terkunci karena obat

narkotik.

Keterangan :

Opium dianggap bermutu rendah jika :

- Warna kehitam-hitaman.

- Rasa manis, kurang pahit dan agak memualkan

- Konsistensi lunak seperti lemak.

- Jika dipotong, halus atau berisi benda asing.

- Tidak memberi warna coklat tua pada ludah.

- Tidak membentuk cairan kental dengan air.

- Tidak meninggalkan bekas yang sama rata gelap setelah digoreskan pada

kertas.

9. PAPAINUM

Nama lain : Papaina

Tanaman asal : Carica papaya (L.)

Keluarga : Caricaceae

Zat berkhasiat

utama / Isi : Enzima proteolitik

Penggunaan : Membantu pencernaan zat putih telur, dan

18
diberikan dalam bentuk serbuk, pil, tablet, eliksir.

Pemerian : Putih atau putih kelabu, bau khas, rasa lemah mirip

pepsin, sangat mudah terurai.

Bagian yang digunakan : Getah buah mentah / hijau dan getah daun.

Cara panen : Dibuat pengendapan getah segar dengan etanol

95% kemudian dilarutkan dalam air dan

diendaplan kembali dengan penambahan etanol

95% dan dikeringkan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

10. TRAGACANTHA

Nama lain : Tragakan

Tanaman asal : Astragalus gummifer

Keluarga :Papilionaceae

Zat berkhasiat

utama / Persyaratan kadar :

19
- Zat lendir yang pada hidrolisa menghasilkan arabinosa, metil pentosa,
galaktosa dan asamgalturonat.
- Amylum 3% dan abu yang mengandung kalium, calsium, Mg, Asam phosphat
bagian yang tidak larut dalam air disebut basorin.

Penggunaan : Untuk membuat emulsa, gudir, perekat pil dan

trokhisi, juga untuk pelicin alat-alat kedokteran

tertentu.

Bagian yang Digunakan : Eksudat gom kering diperoleh dengan menoreh

batang.

Sediaan : Pulvis gummosus (FOI) Confectio Barii Sulfatis et

usum internum (FOI)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai bat yang belum
mengalami penglahan apapun kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan
baan yang dikeringkan.
Geta adalah cairan kental yang keluar dari again tanaman yang dilukai.
Damar adalah suatu campuran komplek dari secret tumbuhan tumbuhan padat
dan amorf.

21
DAFTAR PUSTAKA

Farmakognosi Fun. 2017. Farmakognosi Getah Damar dan Malam

http://farmakognositerpadumenyenangkan.blogspot.com/201
7/02/farmakognosi-getah-damar-dan-malam.html?m=1 [9
Agustus 2019]

22

Anda mungkin juga menyukai