Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA DASAR

PENGAPLIKASIAN KIMIA ORGANIK:

MINYAK ATSIRI

Disusun oleh :

1. Adib Mukhtar Nur Sunjaya (23/517570/TK/56935)


2. Anindya Hastutiningtyas Laksmono (23/517964/TK/56982)
3. Kezia Nugraheni (23/517785/TK/56959)
4. Maya Rianda Mardani (23/517413/TK/56912)
5. Salma Salsabila Zahra (23/517760/TK/56955)
6. Thomas Aryo Waskito (23/517869/TK/56971)

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

SEPTEMBER 2023
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan ....................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3

C. Tujuan .............................................................................................................................. 3

D. Manfaat ............................................................................................................................. 3

Bab II Pembahasan ...................................................................................................................... 4

A. Pengertian dan Fungsi Minyak Atsiri .................................................................................. 4

B. Karakteristik Minyak Atsiri ................................................................................................. 5

C. Komponen Minyak Atsiri .................................................................................................... 6

D. Penggolongan Minyak Atsiri ............................................................................................... 7

E. Metode Ekstrasi Minyak Atsiri dengan Destilasi ................................................................. 8

Bab III Penutup ............................................................................................................................ 10

A. Kesimpulan........................................................................................................................ 10

B. Saran ................................................................................................................................. 10

Daftar Pustaka

2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia Organik adalah bidang ilmu yang mendalami pengetahuan yang berkaitan
dengan struktur, sifat-sifat, perubahan, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa yang
mengandung atom karbon yang tidak hanya mengandung senyawa hidrokarbon, tetapi
juga unsur lain seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen, fosfor, silicon, dan sulfur.
Namun demikian, bidang ini tidak terbatas pada studi senyawa yang dihasilkan
makhluk hidup melalui proses metabolisme, namun juga pada senyawa sintesis yang
dibuat oleh manusia seperti polimer plastik. Cakupan aplikasi dari Kimia Organik ini
sangat luas, mulai dari obat – obatan, makanan, bahan bakar, cat, kosmetik, dan masih
banyak lainnya. Pada makalah ini, Penulis akan menjelaskan salah satu
pengaplikasiannya yang berbentuk minyak atsiri.
Indonesia adalah negeri yang Makmur dan kaya akan potensi sumber daya alam.
Sebagai contoh adalah minyak atsiri( Essential Oil ). Diperkirakan ada sekitar 150 -200
spesies tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Diantaranya terdapat famili
Pinaceae, Libiateae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae. Minyak
atsiri sendiri dapat bersumber dari setiap bagian tanamannya, Mulai dari akar hingga
daunnya. Minyak atsiri memiliki berbagai manfaat dalam berbagai bidang. Pada
makalah ini, penulis akan memerinci pengertian dan jenis jenis, serta senyawa apa yang
terkandung di dalam minyak atsiri, dan menjelaskan secara lebih detail mengenai
manfaat dari minyak atsiri tersebut. Namun demikian, potensi yang besar tidak akan
terpenuhi apabila dalam pengolahan dari minyak atsiri tersebut belum maksimal,
sehingga dalam makalah ini, penulis akan menjabarkan tentang proses pembuatan
minyak atsiri yang baik dan benar sehingga potensi dari minyak atsiri dapat maksimal
dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh Masyarakat Indonesia, demi tumbuhnya
perekonomian bangsa dan makmurnya negeri Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat dan karakteristik dari minyak atsiri?
2. Apa manfaat minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa saja penggolongan dari minyak atsiri?
4. Apa saja senyawa penyusun minyak atsiri?
5. Bagaimana proses pembuatan minyak atsiri?
C. Tujuan
1. Mengetahui sifat dan karakteristik dari minyak atsiri.

3
2. Mengetahui manfaat minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui penggolongan dari minyak atsiri.
4. Mengetahui senyawa penyusun minyak atsiri.
5. Mengetahui proses pembuatan minyak atsiri.

II. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Minyak Atsiri
Minyak Atsiri merupakan senyawa yang pada umumnya berwujud cairan dan biasa
diperoleh dari bagian pada tanaman seperti akar, bang daun, buah, biji serta bunga.
Menurut Guenther (1987), minyak atsiri atau sering disebut minyak terbang banyak
digunakan dalam industri sebagai bahan pewangi atau penyedap (flavour). Minyak
atsiri berfungsi Minyak atsiri dapat dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak
terbang (volatile oil) dapat diperoleh dengan cara penyulingan menggunakan uap.
Minyak Atsiri memiliki beberapa manfaat dan antara lain:
1. Di bidang Kesehatan
 Meringankan beban pasien dari penderita jantung coroner
Dalam sebuah penelitian oleh British Association of Critical Care pada tahun 2015
menyatakan jika orang-orang yang menggunakan minyak atsiri, khususnya minyak
lavender, meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan level kecemasan untuk
pasien dengan penyakit jantung koroner.
 Meningkatkan kualitas tidur
Selain bisa membantu pasien penderita sakit jantung koroner, manfaat minyak atsiri
lainnya adalah untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Aroma yang
dihasilkan dari minyak essensial dan kemudian dihirup akan menjadi alternatif yang
jauh lebih aman dibandingkan dengan penggunaan obat- obatan kimiawi.
 Mengatasi Sakit Kepala dan Migrain
Mengoleskan campuran minyak peppermint dengan etanol pada dahi dan pelipis
bisa membantu kita untuk mengurangi sakit kepala. Penggunaan minyak atsiri dapat
meredakan sakit kepala setelah mengoleskan peppermint dan minyak lavender ke
kulit. Mengoleskan campuran minyak atsiri chamomile dan minyak wijen ke
pelipis juga diketahui dapat mengobati sakit kepala dan migrain.
 Mengurangi Inflamasi

4
Inflamasi adalah peradangan yang merupakan mekanisme tubuh untuk melindungi
diri dari infeksi mikroorganisme asing seperti virus, bakteri, dan jamur. Selain itu,
minyak atsiri juga terkenal sebagai zat yang mengandung antibiotik dan anti
mikrobakterial yang membantu mencegah infeksi bakteri. Selain itu minyak atsiri
tidak hanya digunakan sebagai aromaterapi saja, tetapi juga sebagai pengusir
nyamuk alami, atau sebagai salah satu zat untuk membuat kosmetik.
 Untuk Relaksasi
Dilansir dari alodokter.com, aroma harum pada produk aromaterapi bersumber dari
minyak atsiri atau dikenal juga dengan sebutan essential oil.
Saat aromaterapi dihirup, molekul aroma dari minyak atsiri akan keluar dan
merangsang saraf-saraf penghidup di hidung. Selanjutnya, saraf tersebut akan
mengirim pesan ke bagian otak yang dapat mengatur emosi dan pikiran,
yaitu amigdala. Proses inilah yang diduga berpengaruh pada cara kerja aromaterapi
dalam merelaksasi tubuh dan pikiran.
2. Di bidang Industri
 Dalam industri kosmetik dan wewangian, minyak atsiri digunakan sebagai pewangi
pada pembuatan parfum, lotion, sabun, dan shampoo.
 Dalam industri makanan, produk dari minyak atsiri sendiri diantaranya soft-drinks,
permen, dan makanan kaleng. Umumnya minyak atsiri digunakan sebagai bahan
penyedap dan pengawet dalam industri makanan.
 Dalam industri farmasi, minyak atsiri digunakan sebagai obat anti nyeri, pembunuh
bakteri, dan aromaterapi. Contohnya tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.)
yang merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang digunakan dalam
industri farmasi.

B. Karakteristik Minyak Atsiri


Minyak atsiri memiliki beberapa karakterisitik. Adapaun karakterisitiknya yaitu:
 Minyak Atsiri tersusun atas bermacam-macam komponen senyawa.
 Pada umunya tidak berwarna / bening
 Memiliki bau yang khas, umumnya seperti tanaman asalnya
 Memberi sensasi tajam, hangan hingga panas, dan terkadang dingin
 Pada penyimpanan lama dapat merusak minyak atau terjadi pembentukan resin
sehingga warnanya menjadi lebih gelap/lebih tua (akibat pengaruh oksidasi)

5
 Pada keadaan murni mudah menguap dan tidak meninggalkan bekas saat menguap
sempurna
 Minyak atsiri tidak stabil oleh pengaruh lingkungan (oksigen,sinar mathari (UV),
suhu termal/panas)
 Pada umunya memiliki indeks bias yang tinggi
 Bersifat optis aktif yaitu memutar bidang polarisasi dengan rotasi yang spesifik.
Akibat memiliki banyak komponen atom C yang asimetrik
 Sangat mudah larut dalam pelarut organik karena sebagian besar komponennya
bersifat nonpolar.
 Minyak atsiri kurang larut dengan air namun dapat bercampur pada perbandingan
tertentu walau kecil. Sehingga dapat memberikan wanginya kepada air
Wadah Penyimpanan Minyak Atsiri :
 Wadah tertutup agar terlindungi dari udara
 Wadah kaca
 Sebaiknya berwarna gelap untuk terlindung dari Cahaya
 Disimpan pada kondisi sejuk
 Disimpan penuh (udara/oksigennya minimal)

C. Komponen Minyak Atsiri


Minyak atsiri memiliki komponen yang beragam. Berdasarkan komponen senyawa dan
asal-usul (jalur biosintesis) nya, komponen minyak atsiri secara umum terbagi menjadi
2 jenis yaitu terpenoid dan non terpenoid. Sebagian besar komponen minyak atsiri
adalah suatu terpenoid. Terpenoid merupakan senyawa dengan struktur dasar berupa
isoprene (C5). Isoprena dibagi menjadi beberapa senyawa anatara lain hemiterpene,
monoterpene, sesquiterpene, diterpene, sesterpen, triterpene dan lain-lain. Adapun
beberapa komponen umum yang dapat ditemukan dalam minyak atsiri:
1. Terpena: Terpena adalah kelas senyawa yang paling umum dalam minyak atsiri.
Mereka terdiri dari rantai karbon yang disusun dalam struktur berulang dan dapat
menghasilkan berbagai aroma. Beberapa terpena yang umum adalah limonen
(ditemukan dalam jeruk), pinena (ditemukan dalam pinus), dan mentol (ditemukan
dalam mint).
2. Aldehida: Aldehida adalah senyawa organik yang mengandung gugus aldehida (-
CHO) dan memberikan aroma yang khas. Contohnya adalah aldehida sitronelal

6
(ditemukan dalam jeruk nipis) dan aldehida sinamaldehida (ditemukan dalam kayu
manis).
3. Ketona: Ketona adalah senyawa organik yang mengandung gugus karbonil (C=O).
Salah satu contohnya adalah menton (ditemukan dalam minyak mint).
4. Ester: Ester adalah senyawa yang sering memberikan aroma buah-buahan.
Misalnya, ester etil asetat memberikan aroma pisang.
5. Alkohol: Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (-
OH). Contoh alkohol dalam minyak atsiri termasuk mentol (ditemukan dalam mint)
dan linalool (ditemukan dalam bunga lavender).
6. Fenol: Fenol adalah senyawa yang mengandung gugus fenol (-OH) yang
memberikan aroma yang kuat dan tajam. Contoh fenol dalam minyak atsiri adalah
eugenol (ditemukan dalam cengkeh) dan karvakrol (ditemukan dalam oregano).
7. Hidrokarbon terikat alifatik dan siklik: Senyawa-senyawa ini bisa berupa rantai
karbon lurus atau cincin karbon, seperti dalam minyak kayu manis.
8. Alkil benzena: Senyawa-senyawa ini memiliki cincin benzena yang tergabung
dengan rantai alkil. Contohnya adalah metil anisat.
9. Laktam dan lainnya: Ada juga senyawa-senyawa lain seperti laktam (misalnya,
carvacrol dalam minyak oregano) dan senyawa-senyawa heterosiklik yang bisa
ditemukan dalam minyak atsiri.

D. Penggolongan Minyak Atsiri


Minyak atsiri dapat digolongkan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk sumber
tumbuhan, komposisi kimia, dan aroma. Di bawah ini adalah beberapa penggolongan
umum minyak atsiri:
1. Berdasarkan Sumber Tumbuhan:
 Minyak Atsiri Tumbuhan Daun: Minyak atsiri ini diperoleh dari daun tanaman
dan sering memiliki aroma segar dan herbal. Contohnya adalah minyak daun
mint dan minyak daun basil.
 Minyak Atsiri Bunga: Minyak atsiri ini diperoleh dari bunga tanaman dan sering
memiliki aroma bunga yang harum. Contohnya adalah minyak bunga mawar
dan minyak bunga lavender.

7
 Minyak Atsiri Buah: Minyak atsiri ini diperoleh dari buah-buahan dan sering
memiliki aroma buah yang manis. Contohnya adalah minyak jeruk dan minyak
lemon.
 Minyak Atsiri Kulit: Minyak atsiri ini diperoleh dari kulit buah-buahan, seperti
jeruk, dan memiliki aroma yang khas. Contohnya adalah minyak kulit jeruk.
 Minyak Atsiri Akar: Minyak atsiri ini diperoleh dari akar tanaman dan sering
memiliki aroma yang lebih dalam dan kayu. Contohnya adalah minyak akar jahe
dan minyak akar wangi.
2. Berdasarkan Komposisi Kimia:
 Monoterpen: Minyak atsiri yang terutama terdiri dari senyawa-senyawa
monoterpen, seperti limonen dan pinena.
 Sesquiterpen: Minyak atsiri yang mengandung sebagian besar senyawa
sesquiterpen, yang lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan dengan
monoterpen.
 Fenol: Minyak atsiri yang mengandung senyawa fenol, seperti eugenol dan
karvakrol, yang sering memiliki sifat antiseptik.
 Ketona: Minyak atsiri yang mengandung senyawa ketona, seperti menton, yang
dapat memberikan aroma segar dan tajam.
 Aldehida: Minyak atsiri yang mengandung senyawa aldehida, seperti aldehida
sitronelal, yang memberikan aroma buah-buahan atau jeruk.
3. Berdasarkan Aroma:
 Minyak Atsiri Floral: Minyak atsiri dengan aroma bunga yang dominan, seperti
mawar, lavender, atau jasmin.
 Minyak Atsiri Citrus: Minyak atsiri dengan aroma segar dan cerah yang berasal
dari buah citrus, seperti jeruk, lemon, dan limau.
 Minyak Atsiri Herbal: Minyak atsiri dengan aroma herbal yang kuat, seperti
mint, rosemary, atau basil.
 Minyak Atsiri Kayu: Minyak atsiri dengan aroma yang lebih dalam dan kayu,
seperti kayu manis atau cedarwood.

E. Metode Ekstrasi Minyak Atsiri dengan Destilasi


Destilasi adalah pemisahan dua komponen atau lebih yang didasarkan pada
perbedaan titik didih yang cukup signifikan. Prinsip destilasi ini yaitu sampel

8
dimasukkan ke wadah pemanas berisi air, lalu air dipanaskan (atau diuapkan),
minyak akan menguap, uap kemudia didinginkan dengan kondensor, minyak
mengembun. Kemudian, minyak diambil dan dimurnikan. Terdapat beberapa
macam destilasi. Diantaranya yaitu:
 Destilasi Air
Prinsipnya, bahan direndam di dalam
air , dan air dididihkan.
(+) kelebihannya baik untuk bahan
kering, tahan pemanasan.
(-) kekurangannya ketika di direndam
ada beberapa minyak atsiri yang
terendam dalam air dan titik didihh nya menjadi tinggi, sehingga kurang efisien.
 Destilasi Air dan Uap
Prinsipnya, bahan diletakkan di
sebuah wadah seperti dandang
yang di bawahnya terdapat air lalu
kita beri kompartmen (pemanas)
atau pemisah air dengan bahan
(+) Proses lebih efisien, penetrasi
uap nya merata, untuk bahan kering pemanasannya tidak tinggi dan
dekomposisi kecil, serta waktunya lebih singkat.
(-) Dapat terjadi aglutinasi
 Destilasi Uap
Prinsipnya, bahan kita alirkan suatu uap
dari kompartmen pemanas ( pembuat
uap)
(+) Baik untuk semua bahan, terutama
biji, akar, dan kayu (yang keras-keras),
baik untuk bahan segar, dan efisiensi nya
tinggi.
(-) pengaturan tekanan dan suhu agak sulit sehingga bisa terjadi dekomposisi.

9
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak atsiri merupakah pengaplikasian dari kimia organic. Terdapat banyak
komposisi yang terdapat ppada minyak atsiri serta sangat bervariasi tergantung pada
jenis tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan, dan metode ekstraksi yang
digunakan. Oleh karena itu, minyak atsiri dari berbagai sumber dapat memiliki
komponen-komponen yang berbeda, yang memberikan aroma dan sifat yang unik.
Minyak atsiri memiliki beragam aplikasi, termasuk dalam industri parfum, obat-obatan,
kosmetik, dan terapi aromaterapi. Kemudian, Penggolongan pada minyak atsiri
membantu dalam memahami sifat dan penggunaan beragam minyak atsiri dalam
industri seperti parfum, kosmetik, terapi aromaterapi, dan obat-obatan. Setiap jenis
minyak atsiri memiliki karakteristik unik yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan
berdasarkan aroma dan sifat kimianya.

B. Saran
Demikian makalah kami yang bertajuk “Peng-aplikasian Kimia Organik dalam Minyak
Atsiri”. Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas kimia dasar mengenai kimia
organik. Kami berharap makalah ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan
pembaca dalam hal aplikasi kimia organik pada minyak atsiri. Kami ucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan karya. Kami
memohon maaf atas segala kekurangan yang masih ada dalam penulisan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
1. Jurnal Kinetika Vol. 11, No. 03 (November 2020) : 34-39 ISSN: 1693-9050 E-ISSN:
2623-1417 PROSES PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN NILAM
(Pogestemon cablin Benth) MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE
HYDRODISTILLATION

2. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-manfaat-minyak-atsiri-bagi-kesehatan

3. https://www.laboratuvar.com/id/gida-analizleri/kimyasal-analizler/ucucu-yaglarin-ana-
komponentleri-tayini

4. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1742/05.3%20bab%203.pdf?sequenc
e=10&i

5. https://repository.ump.ac.id/4566/3/BAB%20II_EKA%20PUSPITA%20DEWI_TKIM%2
717.pdf

6. https://www.caesarvery.com/2012/11/macam-proses-pemisahan.html

7. Farida Aryani, Noorcahati & Arbiansyah (20 Juni 2020) : Pengenalan Atsiri(Melaleuca
cajuputi) Prospek Pengembangan, Budidaya dan Penyulingan
https://elti.yale.edu/sites/default/files/rsource_files/buku_panduan_pelatihan_minyak_atsi
ri.pdf

11
12

Anda mungkin juga menyukai