KELOMPOK 3 :
DOSEN PENGAMPU :
Apt. Okta Fera, M. Farm
A. Latar Belakang
Minyak atsiri atau sering juga dikenal sebagai minyak atsiri merupakan
salah satu senyawa dari kelompok terpenoid yang banyak memiliki nilai
ekonomi (Silalahi and Lumbantobing, 2021). Minyak atsiri atau dikenal juga
sebagai minyak eteris (actheric oil) dan minyak esensial adalah kelompok besar
minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Setiap substansi yang
menguap memiliki titik didih dan tekanan uap tertentu dan hal ini dipengaruhi
oleh wadah penyimpanannya (Guenther, 2006).
Sebagian komponen minyak atsiri adalah senyawa yang mengandung
karbon dan hidrogen, atau karbon, hidrogen dan oksigen yang tidak bersifat
aromatik. Senyawa-senyawa ini secara umum disebut terpenoid. minyak atsiri
bisa didapatkan dari bahan-bahan di atas yang meliputi pada bagian daun, bunga,
batang dan akar. (Genther, 1987).
Pada praktikum kali ini, mahasiswa akan mencoba menentukan mutu
minyak atsiri dengan, penentuan bobot jenis. Bobot jenis adalah perbandingan
bobot zat terhadap air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu
yang sama. Ada beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan rapat jenis, yaitu
menggunakan piknometer, neraca hidrostatis (neraca air), neraca Reimann,
neraca Mohr Westphal.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan penetapan bobot jenis minyak atsiri.
II. TEORI
Beberapa minyak atsiri juga digunakan sebagai zat pengikat bau (faxative) dalam
parfum serta minyak atsiri yang berasal dari rempah-rempah digunakan sebagai
bahan penyedap dalam bahan pangan.
2. Minyak mawar
Tanaman mawar (Rosa hybrida L.) merupakan tanaman suku Rosaceae dengan
kandungan minyak atsiri terkenal harum dan spesifik aromanya serta banyak
dimanfaatkan di industri khususnya parfum, selain juga sebagai antiseptik. Efek
emosional minyak atsiri mawar adalah : menenangkan, mengurangi depresi,
stress, ketegangan, mengendorkan saraf dan membantu mengatasi masalah
insomnia (Yulianingsih, dkk., 2006).
Klasifikasi Tanaman Mawar :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledone
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae Genus : Rosa
Spesies : Rosa hybrida L.
Metode ini disebut juga sistim kukus. Metode pengukusan, bahan diletakkan
pada piringan besi berlubang seperti ayakan yang terletak beberapa centi diatas
permukaan air. Pada prinsipnya, metode ini menggunakan uap bertekanan rendah,
dibandingkan dengan cara water distillation perbedaannya terletak pada
pemisahan bahan dan air. Namun penempatan keduanya masih dalam satu ketel.
Air dimasukkan kedalam ketel hingga 1/3 bagian. Lalu bahan dimasukkan
kedalam ketel sampai padat dan tutup rapat.
Saat direbus dan air mendidih, uap yang terbentuk aka kondensator.
Kemudian, uap air dan minyak akan mengembun dan ditampung dalam tangki
pemisah. Pemisahan terjadi berdasaran berat jenis. Keuntungan dari metode ini
adalah uap yang masuk terjadi secara merata kedalam jaringan bahan dan suhu
dapat dipertahankan sampai 100°C. Metode ini dibandingkan dengan penyulingan
air, hasil rendemen minyak lebih besar, mutunya lebih baik dan waktu yang lebih
singkat. n melalui sarangan lewat lubang-lubang kecil dan melewati celahcelah
bahan. Minyak atsiri yang terdapat pada bahan ikut bersama uap panas melalui
pipa menuju ketel.