Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENENTUAN KADAR MINYAK ATSIRI SECARA DESTILASI


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Fitokimia 1
Dosen Pengampu : Dr. Tiah Rachmatiah, M.Si., Apt

Disusun Oleh :
Kelompok 6
19330132 Sevia Martina 19330133 Aini Destirana
19330134 Lady Gita A.S 19330135 Ashma Choirunnisa
20330032 Fitria Dwiyanti 20330705 Selfina Junita Welisa
20330735 Murni Cania 20330737 Oktaviana Yelista D

KELAS A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai tugas dalam mata kuliah fitokimia 1. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan mengingat keterbatasan penguasaan materi penulis. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sikapnya membangun agar menjadi bahan acuan
bagi penulis dalam penyusunan makalah atau karya tulis yang lain dimasa yang akan datang,
semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 15 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................................................................1
Rumusan Masalah ........................................................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Minyak Atsiri ...........................................................................................................2
2.2 Pengertian Destilasi ................................................................................................................2
2.3 Proses Destilasi ......................................................................................................................4
2.4 Penetapan kadar Minyak Atsiri ..............................................................................................6
KESIMPULAN ................................................................................................................................7
DAFTARPUSTAKA .......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapazat murni dari
suatu campuran .
Destilasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran yang menggunakan
prinsip perbedaan titik didih untuk pemisahannya. Destilasi memiliki prinsip kerja utama
dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya akan menguap setelah
mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil
atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk kedalam pipa pada kondensor (terjadi
proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke Erlenmeyer yang disebut juga
destilat.
Minyak atsiri merupakan salah satu produk bahan rempah-rempah. Minyak atsiri
lazim disebut minyak yang mudah menguap (volatil oil). Minyak atsiri umumnya
berwujud cair, diperoleh dari bagian tanaman akar, kulit batang, daun, buah, biji atau
bunga dengan cara destilasi uap, ekstaksi atau dipres (ditekan). Minyak sereh, minyak
daun cengkeh, minyak akar wangi, minyak nilam, minyak kenanga, minyak kayu
cendana merupakan beberapa bahan ekspor minyak atsiri Indonesia. Minyak atsiri
awalnya digunakan sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan aroma
makanan. Dalam perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa turunanan minyak atsiri
dapat digunakan sebagai feromon, aditif biodiesel, antioksidan, polimer, aromaterapi,
penjerap logam, sunscreen block dan banyak lagi kegunaan lainnya. Kemampuan untuk
melakukan konversi komponen minyak atsiri menjadi menjadi senyawa-senyawa yang
lebih berguna merupakan suatu hal penting yang mendesak sekarang. Hal ini disebabkan
senyawa turunan minyak atsiri yang diimpor ke Indonesia harganya jauh lebih mahal
daripada harga minyak atsiri yang diekspor oleh Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari minyakatsiri?
2. Apakah pengertiandestilasi?
3. Bagaimana proses destilasi minyakatsiri menggunakan metode stahl?
4. Bagaimana penetapan kadar minyak atsiri?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang minyakatsiri
2. Mengetahui pengertiandestilasi
3. Mengetahui proses destilasi minyakatsiri menggunakan metode stahl
4. Mengetahui penetapan kadar minyak atsiri

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Minyak Atsiri


Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric Oil). Minyak
Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar minyak
nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-
wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami (Rusli,2010).
Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan uap dari
bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan
bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan campuran yang tidak mudah
menguap (non-volatile), yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya.
Minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari jaringan tanaman tertentu,
seperti akar, batang, kulit, bunga, daun, biji dan rimpang. Minyak ini bersifat mudah
menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi dan berbau wangi sesuai
dengan tanaman penghasilnya, serta umumnya larut dalam pelarut organik tetapi tidak
larut dalam air (Gunther,1990)
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu,
susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung)
sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun
memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.
Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam
aromaterapi.

2.2 PengertianDestilasi
Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan tingkat volalitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu dan tekanan
tertentu. Destilasi merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama
proses berlangsung.
Dasar utama pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih cairan
pada tekanan tertentu. Proses destilasi biasanya melibatkan suatu penguapan campuran
dan diikuti dengan proses pendinginan dan pengembunan.
Aplikasi destilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium
dan skala industri. Perbedaan utama destilasi skala laboratorium dan industri adalah
sistem ketersinambungan. Pada skala laboratorium, destilasi dilakukan sekali jalan.
Dalam artian pada destilasi skala laboratorium,komposisicampuran dipisahkan menjadi

2
komponen fraksi yang di urutkan berdasarkan volatilitas, dimana zat yang paling volatile
akan dipisahkan terlebih dahulu. Dengan demikian, zat yang paling tidak volatile akan
tersisa pada bagian paling bawah. Proses ini dapat diulangi ketika campuran ditambahkan
dan memulai proses destilasi dari awal.
Pada destilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan destilat tetap
dalam komposisi konstan. Fraksi yang di inginkan akan dipisahkan dari sistem secara
hati-hati, dan ketika bahan awal habis maka akan ditambahkan lagi tanpa menghentikan
proses destilasi. Destilasi mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan
manusia. Destilasi adalah kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik
didih. Alkohol yang terbentuk dari proses fermentasi juga dimurnikan dengan cara
destilasi.
Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui
destilasi. Banyak sekali minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi,
yakni minyak serai, minyak jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga
didapatkan dengan cara destilasi (anonim, 2013)
Destilasi ada beberapa macam, yaitu:
1. Destilasi sederhana
Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
2. Destilasi bertingkat
Untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang dekat.
3. Destilasi Azeotrop
Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit
dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah
ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4. Destilasi uap
Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup
tinggi. Aplikasi distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti
minyak eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak
dari tumbuhan lainnya. Destilasi uap adalah istilah umum untuk destilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalamair.

3
5. Destilasi vakum
Memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang
digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1atm
sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan
untuk mendestilasinya tidak terlalu tinggi.
6. Destilasi WaterSteam
Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus. Cara ini
sebenarnya mirip dengan sistem rebus, hanya saja bahan baku dan air tidak
bersinggungan langsung karena dibatasi dengan saringan diatas air. Cara ini adalah yang
paling banyak dilakukan pada dunia industry karena cukup membutuhkan air sedikit
sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metode kukus ini biasa dilengkapi
sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari separator masuk kembali secara
otomatis ke dalam ketel agar meminimalkan kehilangan air. Bagaimanapun cost
produksi juga diperhitungkan dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi
lebih menguntungkan oleh karena terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen
minyak atsiri dam proses difusi minyak dengan air panas. Selain itu dekomposisi
minyak akibat panas akan lebih baik dibandingkan dengan metode uap langsung (Direct
Steam Distillation). Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan
uap dan panas yang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan.

2.3 Proses Destilasi Minyak Atsiri Menggunakan Metode Stahl

Prinsip dari pemisahan adalah adanya perbedaan sifat fisik dan kimia dari senyawa
yaitu kecendrungan dari molekul untuk melarut dalam cairan (kelarutan), kecenderungan
molekul untuk menguap (keatsirian), kecenderungan molekul untuk melekat pada
permukaan serbuk labus (adsorpsi, penyerapan). Salah satu cara untuk mendapatkan
minyak atsiri adalah dengan destilasi menggunakan alat stahl. Destilasi adalah suatu cara
pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau “separating agent”.
Jika larutan yang terdiri dari dua komponen yang cukup mudah menguap, misalnya
larutan benzena-toluena, larutan n-heptana dan n-heksana dan larutan lain yang sejenis
didihkan, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih menguap
dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair. Kelebihan dari
destilasi uap Stahl ini adalah dapat menetapkan kadar minyak atsiri yang diperoleh secara
langsung dengan mengukur volume minyak atsiri yang terukur pada alat. Destilasi uap
Stahl merupakan metode yang sederhana dan menggunakan pelarut air karena air
mempunyai titik didih lebih besar dari minyak atsiri sehingga pemisahan dengan destilasi
dapat dilakukan. Dalam penentuan kadar minyak atsiri dengan metode destilasi uap Stahl,
hal yang pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Alat-alat yang akan
digunakan dicuci dan dikeringkan untuk mencegah adanya kontaminan yang dapat
mempengaruhi hasil percobaan. Simplisia yang digunakan dipotong- potong terlebih
dahulu untuk memperkecil ukuran partikel sehingga minyak atsiri dapat keluar dengan
lebih mudah dari sel dan untuk memperluas permukaan simplisia, sehingga semakin
4
banyak simplisia yang berinteraksi dengan larutan penyari. Setelah dipotong-potong,
simplisia ditimbang kemudian simplisia dimasukkan ke dalam labu Stahl. Simplisia
tersebut dicampurkan dengan sejumlah tertentu air hingga seluruh simplisia dalam labu
terendam atau 2/3 dari volume labu terendam. Penambahan air hingga simplisia terendam
bertujuan agar isolasi minyak atsiri yang terkandung di dalamnya dapat lebih optimal
sehingga didapat jumlah minyak atsiri yang lebih banyak. Air dapat menembus ke dalam
pori-pori sel dan membawa komponen yang terkandung di dalamnya untuk keluar.
Selain itu, air merupakan pelarut yang bersifat polar. Air dapat menarik metabolit
yang bersifat polar maupun non polar. Pelarut polar termasuk pelarut yang tidak selektif
sehingga dapat menarik hampir seluruh metabolit yang terdapat pada tanaman, termasuk
minyak atsiri. Pelarut polar termasuk pelarut yang tidak selektif sehingga dapat menarik
hampir seluruh metabolit yang terdapat pada tanaman, termasuk minyak atsiri. Walaupun
air dan minyak atsiri memiliki kepolaran yang berbeda, tetapi air tetap bisa menarik
minyak atsiri keluar dari sel tumbuhan.
Selain itu, dengan pemasanan kepolaran air akan menurun karena merenggangnya
ikatan hidrogen antar molekul air sehingga momen dipolnya menurundan kepolarannya
pun menurun. Oleh karena itu, air dapat lebih mudah menarik minyak atsiri dari sel
tumbuhan.Air dan uap air akan menembus dinding sel dengan adanya panas,minyak atsiri
akan terbawa oleh uap air. Pada pendinginan, minyak atsiri akan terkondensasi dan
terpisah dari airnya.Penambahan air juga untuk melarutkan simplisia sehingga pemanasan
terjadi merata,tidak hanya pada bagian bawah labu yang bisa menimbulkan kegosongan.
Setelah labu Stahl siap, rangkaian alat destilasi Stahl dipasang alat pemanas yang
berada dibawah labuStahl(mantelheater)dinyalakan dan diatur suhunya.Destilasi dilakukan
selama 3 jam. Larutan sampel (simplisia dengan air) akan mendidih dan menghasilkan uap
air, yang di dalamnya juga berisi minyak atsiri, karena dengan pemanasan kepolaran air
akan berkurang sehingga bisa melarutkan minyak atsiri yang bersifat non polar, kemudian
uap air akan menuju kondensor dan mengalami kondensasi sehingga uap akan kembali
wujudnya menjadi cairan. Titik didih minyak atsiri lebih rendah daripada titik didih air
sehingga minyak atsiri akan terbawa juga dalam uap air. Proses ini akan berlangsung
terus-menerus selama destilasi berlangsung. Air dan uap air akan menembus dinding sel
dan dengan adanya panas, minyak atsiri akan terbawa oleh uap air. Pada pendinginan,
minyak atsiri akan terkondensasi dan terpisah dari airnya. Destlasi dihentikan hingga
destilasi berjalan lambat tapi teratur.

5
2.4 Penetapan Kadar Minyak Atsiri
minyak Atsiri umumnya diisolasi dengan empat metode yang lazim digunakan sebagai
berikut :
Metode Destilasi
Di antara metode-metode isolasi yang paling lazim dilakukan adalah metode destilasi.
Beberapa metode destilasi yang popular dilakukan di berbagai perusahaan industri
penyulingan minyak atsiri, antara lain sebagai berikut :
 Metode destilasi kering (langsung dari bahannya tanpa menggunakan air).
Metode ini paling sesuai untuk bahan tanaman yang kering dan untuk minyak-minyak
yang tahan pemanasan (tidak mengalami perubahan bau dan warna saat dipanaskan),
misalnya oleoresin.
 Destilasi air, meliputi destilasi air dan uap air dan destilasi uap air langsung.
Metode ini dapat digunakan untuk bahan kering maupun bahan segar dan terutama
digunakan untuk minyak-minyak yang kebanyakan dapat rusak akibat panas
kering. Seluruh bahan dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang bentuknya
mirip dandang. Dalam metode ini ada beberapa versi perlakuan.
1. Bahan tanaman langsung direbus dalam air.
2. Bahan tanaman langsung masuk air, tetapi tidak rebus. Dari bawah dialirkan uap air
panas.
3. Bahan tanaman ditaruh di bejana bagian atas, sementara uap air dihasilkan oleh air
mendidih dari bawah dandang.
4. Bahan tanaman ditaruh di dalam bejana tanpa air dan disemburkan uap air dari luar
bejana.
Prinsip dari metode basah atau destilasi air dalam penetapan kadar minyak atsiri ini
adalah menguapkan atau mengisolasi minyak atsiri dengan merebus tanaman dalam air di
mana metode ini digunakan untuk karakteristik tanaman yang memiliki minyak atsiri
dapat mudah rusak oleh perlakuan metode panas kering .

6
KESIMPULAN

Destilasi adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang berupa larutan cair, dimana
karakteristik dari campuran tersebut adalah mudah menguap. Minyak atsiri merupakan zat yang
memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri bersifat mudah menguap. Penetapan kadar
minyak atsiri dapat menggunkana metode stahl dimana Kelebihan dari destilasi uap Stahl ini
adalah dapat menetapkan kadar minyak atsiri yang diperoleh secara langsung dengan mengukur
volume minyak atsiri yang terukur pada alat.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta
 Anonim. 2013. 1000 Tanaman Khasiat dan Manfaatnya, Diases tanggal 2
Desember2015.
 Buchbauer,G.2010.Handbook of Essensial Oils:Science,Technology,and Applications.
New York: CRC Press,Taylor and Francis Group.
 Green,clinton(2002). Export Development of esential oil sand species. Bycambodia.C.L.
 Guenther, Ernest. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. Penerjemahan Kataren S. Universitas
Indonesia Press:Jakarta.
 Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai