ALDOL
Oleh
Ida Bagus Ngurah Yudhi Dharmawan
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, UNDIKSHA
Jalan Udayana, No.11, Singaraja, Bali
e-mail : agentyudhi@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan Penelitian untuk mengidentifikasi reaksi kondensasi aldol pada senyawa organik
serta senyawa hasil reaksinya. Objek dari penelitian ini adalah senyawa organik cair berupa
benzaldehida dan aseton, serta senyawa organik padat berupa dibenzalaseton. Metode analisis
kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Benzaldehida sebanyak 2,0 mL (0,02 mol) direaksikan
dengan 0,8 mL (0,011 mol) aseton dibantu dengan katalis NaOH 10% dan etanol, terbentuk 1,21
gram dibenzalaseton. Secara teoritis dibenzalaseton yang dihasilkan seharusnya adalah 2,3443
gram. Sehingga rendemen yang didapat adalah 51,61%. Kristal dibenzalaseton yang dihasilkan
positif terhadap uji keton dan uji ikatan tidak jenuh yang berarti memang benar kristal yang
didapat adalah dibenzalaseton.
O H
O OH - OH O
H3C C + H2C C H3C CH CH2 C H
H H
asetaldehida -hidroksibutiraldehida
Menurut Suja (2014) mekanisme reaksi (i) Serangan basa terhadap atom hidrogen
kondensasi aldol yaitu sebagai berikut: alfa menghasilkan ion karbonion
(nukleofil)
H
O O
- -
HO H2C C H2C C + H2 O
H H
Karbanion (I)
(ii) Karbanion menyerang nukleofil selanjutnya mengikat H dari air
menghasilkan anion kedua yang membentuk aldol
-
O O O O OH O
+H 2 O
-
H3C C + H2C C H3C CH CH2 C H H3C CH CH2 C H
-
H -OH 3-hidroksibutanal
H
asetaldehida anion (II) (aldol)
Jika campuran dua macam aldehida menghasilkan empat macam aldol yang
yang masing-masing mengandung H alfa berbeda, dua produk kondensasi dari molekul
dipanaskan dalam suasana basa, maka akan aldehida sejenis, dan dua produk kondensasi
1
molekul aldehida berbeda (kondensasi silang) (Suja, 2014). Contoh:
O H
O OH O
- H
H3C C H2C C OH
+ H3C C C C
H H H
H H
Etanal Etanal Aldol sederhana
O H
O OH O
- H
R H2C C R HC C OH
+ R H2C C C C
H H H
H R
Alkanal Alkanal Aldol sederhana
H OH O
O O - H
OH
R H2C C + H2C C R H2C C C C
H
H H H H
Alkanal Etanal Aldol silang
H OH O
O O
- H
H3C C R HC C OH H3C C C C
+
H H H
H R
Etanal Alkanal Aldol silang
Keton yang mengandung hidrogen terhadap adisi karbonil. Sebagai contoh,
alfa juga mengalami kondensassi aldol yang rekasi kondensasi aseton dalam basa yang
lebih kecil kemungkinannya dibandingkan bersifat kesetimbangan (Suja, 2014).
aldehida karena adanya rintangan sterik
O H
O OH O
- H
H3C C H2C C OH
+ H3C C C C
CH3 CH3 CH3
H3C H
Aseton Aseton Diaseton alkohol
(4-hidroksi-4-metil-2-pentanon)
Kondensasi aldol bisa juga terjadi kondensasi asetaldehida dan aseton dengan
pada campuran aldehida dan keton katalis KCN menghasilkan 4-hidroksipentan-
(kondensasi aldol silang). Sebagai contoh, 2-on (Suja, 2014).
O H
O OH O
KCN H
H3C C + H2C C H3C C C C
H CH3 CH3
H H
Etanal Aseton 4-hidroksipentan-2-on
Produk aldol kadang-kadang cukup molekul air dan keton tidak jenuh. Asedatol
stabil, sehingga bisa dioksidasi, namun dalam dapat mengalami dehidrasi pada pemanasan
kasus lain ada juga yang tidak stabil dan atau dengan kehadiran asam menghasilkan
cenderung secara spontan melepaskan krotonaldehida (Suja, 2014).
2
+
OH H O H2O H O O
+ +
H -H 2 O, H
H3C C C CH H3C C C CH H3C
C C CH
H H H H H H
3-hidroksibutanal 2-butenal
(asedatol) (krotonaldehida)
Diaseton alkohol (aldol dari aseton) mineral encer mengalami dehidrasi
dengan pemanasan atau dalam suasana asam menghasilkan mesitil oksida (Suja, 2014).
+
OH H O H2O H O O
+ +
H -H2 O, H
H3C C CH CCH3 H3C C CH CCH3 H3C C CH CCH3
CH3 CH3 CH3
Diaseton alkohol Mesitil oksida
(4-hidroksi-4-metil-2-pentanon) (4-metil-3-penten-2-on)
Menurut Nurlita & Suja (2004), di hidroksialdehida atau -hidroksiketon.
bawah pengaruh basa encer, dua molekul Reaksi ini dikenal sebagai kondensasi aldol.
aldehid atau keton yang mengandung atom Jika kondensasi terjadi antar molekul yang
hidrogen alfa bergabung membentuk - berbeda, maka disebut kondensasi aldol
silang.
O O
C O HC CH C HC CH
H N a O H , H 2O
2 C
+ H3C CH3 C 2H 5O H
(l) (l)
(s)
Benzaldehida aseton Dibenzalaseton
Tabel 1. Sifat Fisika Reaktan dan Produk (Nurlita & Suja, 2004)
Senyawa Mr Tl(oC) Td(oC) nD20 (g/mL)
Benzaldehid 106,12 -26 178 1,5450 1,044
Aseton 58,08 -94 56 1,3590 0,791
Dibenzalaseton 234,43 111
3
dan ditentukan titik lelehnya. Terhadap campuran tersebut ditambahkan 20 mL
kristal yang dihasilkan dilakukan uji 2,4- larutan NaOH 10% terbentuk dua lapisan,
dinitrofenilhidrazin dan uji Br2 dalam CCl4. lapisan atas berwarna kuning dan lapisan
bawah berwarna putih susu. Campuran ini
HASIL PENGAMATAN DAN diaduk dengan magnetik stirer selama 30
PEMBAHASAN menit, selama pengadukan campuran
Sebanyak 2,0 mL (2,12 gr; 0,020 berwarna kuning muda. Penambahan larutan
mol) benzaldehida yang berwarna kuning NaOH untuk menghasilkan ion OH- yang
dicampur dengan 0,8 mL (0,64 gr; 0,011 mol) nantinya akan menyerang H pada aseton dan
aseton yang tidak berwarna menghasilkan selanjutnya terjadi reaksi kondensasi aldol.
campuran berwarna kuning muda. Ke dalam Dimana mekanisme reaksinya :
O O
-H 2 O -
H2C C CH3 H2C C CH3
H
-
HO
- -
O O O O O
H2 H2 -
C C C C CH2 C C C CH2
H -H2 O
O H
H H
- -
H2C C CH3 OH
O
- C
O O H OH O OH
H2 2H2 O H2 H2
-
C C C CH2 C C C C C
-
-2OH
H H H
Hasil pengadukan kemudian didiamkan basa yang mungkin masih tertinggal dalam
terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna endapan. Pada pencucian ini warna oranye
oranye dan lapisan bawah putih kekuningan, pada endapan memudar, hal ini menunjukkan
kemudian disentrifugasi. Sentrifugasi ini endapan sudah tidak bersifat basa dan
dilakukan dengan tujuan mempercepat endapan sudah bersih dari pengotor. Endapan
terbentuknya endapan. Setelah dilakukan yang sudah dicuci dilarutkan dengan etanol
sentrifugasi terbentuk endapan berwarna panas dan menghasilkan larutan berwarna
kuning-oranye. Endapan ditambahkan dengan merah oranye. Penambahan etanol panas ini
20 mL air sebanyak empat kali sampai pH air berfungsi untuk membentuk dibenzalaseton.
netral. Hal ini bertujuan untuk menetralkan Persamaan reaksi keseluruhan yaitu :
O O
C O HC CH C HC CH
H N a O H , H 2O
2 C
+ H3C CH3 C 2H 5O H
(l) (l)
(s)
Benzaldehida aseton Dibenzalaseton
4
Rendemen = fungsi keton dan ikatan tak jenuh, serta untuk
massa yang didapat mengidentifikasi dibenzalaseton yang
x 100 % = (1,21 terbentuk dari hasil reaksi. Dari hasil
massateoritis
pengujian ini didapatkan uji 2,4-
gram / 2,3443 gram) x 100% = 51,61%
dinitrofenilhidrazin terbentuk endapan merah
Didapatkan rendemen sebanyak
bata dan uji Br2 dalam CCl4 warna Br2
51,61% karena pada saat endapan
memudar, hal ini berarti endapan positif
dipindahkan ke Erlenmeyer, endapan banyak
mengandung gugus keton dan ikatan tak
yang menempel pada tabung sentrifus
jenuh. Maka endapan yang terbentuk positif
sehingga banyak yang terbuang.
merupakan senyawa dibenzalaseton. Dimana
Endapan yang didapat selanjutnya
reaksi antara dibenzalaseton dengan 2,4-
diuji dengan 2,4-dinitrofenilhidrazin dan Br2
dinitrofenilhidrazin dan Br2 adalah sebagai
dalam CCl4. Kedua pengujian ini masing-
berikut :
masing berfungsi untuk mendeteksi gugus
Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
NH2
HC CH C HC CH
O NH
N
HC CH C HC CH NO 2 NH
+ NO 2
NO 2
Dibenzalaseton 2,4-dinitrofenilhidrazin 2,4-dinitrofenilhidrazon
Uji Br2 dalam CCl4
O
Br O Br
HC CH C HC CH
HC CH C HC CH
CCl 4
+ 2Br2 Br Br
(aq)
(s)
(aq)