A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk melakukan sintesis derivat kalkon dari bahan dasar aril keton dan derivat
benzaldehida.
B. TUGAS PENDAHULUAN
Pertanyaan 1
Tuliskan struktur dasar dari senyawa kalkon!
Jawab: Senyawa kalkon merupakan senyawa metabolit sekunder golongan
flavonoid yang sangat berpotensi untuk dikembangkan.
2. Perhitungan
a. Senyawa dasar
1) Senyawa aldehida veratraldehida
a) Massa
massa
5 mmol =
Mr
massa
5 mmol = mg
166
mmol
Massa = 5 mmol x 166 mg/mmol
Massa = 830 mg
Massa = 0,83 g
2) Senyawa keton α-tetralon
a) Massa
massa
5 mmol =
Mr
massa
5 mmol = mg
146
mmol
Massa = 5 mmol x 146 mg/mmol
Massa = 730 mg
Massa = 0,73 g
b) Volume
massa
V =
p
0,7 g
V =
1,099 g /mL
V = 0,654 mL
b. Massa teoritis senyawa kalkon
(E)-2-(3,4-dimethoxybenzylidene)-3,4-dihydronaphthalen-1(2H)-one
Mr = 19 Ar C + 18 Ar H + 3 Ar O
= 19.12 + 18.1 + 3.16
= 228 + 18 + 48
= 294 mg/mmol
Massa teoritis = 5 mmol x 294 mg/mmol
= 1470 mg
= 1.74 g
c. Rendemen
massa percobaan
% rendemen = x 100%
massa teoritis
1,2775 g
% rendemen = x 100%
1,4700 g
% rendemen = 86,90%
Pada percobaan kali ini yang berjudul Sintesis Senyawa Kalkon memiliki
tujuan, yaitu untuk melakukan sintesis derivat kalkon dari bahan dasar aril keton dan
derivat benzaldehida. Kalkon merupakan senyawa metabolit sekunder golongan
flovanoid yang dapat ditemukan pada beberapa jenis tumbuhan. Senyawa kalkon
yang terdapat pada tanaman merupakan precursor dari senyawa folvanoid dan
isoflavanoid kalkon mengandung dua cincin aromatis (A dan B) dan satu atom karbon
α,β tak jenuh. Pada cincin A biasanya terdapat gugus etil, metil atau gugus alkil yang
dapat meningkatkan aktivitas. Cincin B biasanya mengandung gugus-gugus hidrofob
seperti halogen, nitro dan siano yang dapat juga meningkatkan aktivitas ( 2 hal. 9, 14
hal. 75, dan 16 hal. 24).
Senyawa kalkon dapat disintesis melalui analisis retrosintesis dengan
menggunakan bahan asal (starting material) yaitu aldehida aromatik dan keton
aromatik. Pada percobaan ini aldehida aromatik, yaitu veraltraldehida, dan keton
aromatik, yaitu α-tetralon. Reaksi ini dikatalis oleh basa yang biasa dikenal dengan
kondensasi Claisen-Schmidt. Reaksi kondensasi adalah reaksi pengikatan bersama
dua atau lebih molekul membentuk senyawa baru, biasanya dengan melepaskan satu
molekul kecil seperti air (9 hal. 106 dan 13 hal. 218).
Prosedur kerja pada percobaan ini, yaitu mula-mula veterandehida ditimbang
sebanyak 0,83 g dan dilarutkan dalam 10 ml etanol. Kemudian ke dalam erlenmeyer
dimasukkan 0,665 mL α-tetralon dan 10 mL etanol, setelah itu dimasukkan perlahan
tetes demi tetes NaOH 40% sambil diaduk dengan magnetic stirrer, lalu larutan
petraldehida yang sudah dibuat tadi kemudian dimasukkan juga ke dalam labu
erlenmeyer, ditutup bagian atas erlenmeyer dengan plastik wrap dan dilubangi sedikit.
Pengadukan dibiarkan selama 72 jam, setelah 72 jam dihentikan pengadukan,
selama proses pengadukan diamati perubahan yang terjadi, setelah pengadukan
dihentikan dibuat HCl 10% sebanyak 25 mL kemudian ditambahkan ke dalam larutan
dengan menggunakan pipet tetes pada dinding labu erlenmeyer agar pada tanaman
menempel pada labu erlenmeyer dapat larut, diukur pH larutan selama proses
penambahan HCl 10% dihentikan penambahan HCl 10% saat mencapai pH 5 dan
larutan berwarna kuning. Setelah itu larutan disimpan dalam lemari es atau kulkas
yang sebelumnya bagian atas labu erlenmeyer sudah ditutup plastik wrap kemudian
didiamkan semalaman. Lalu disaring padatan yang terbentuk dengan corong buchner
dan kertas saring, dicuci padatan yang terbentuk dengan aquades sebanyak 3 kali
dan dipindahkan ke dalam kaca arloji yang telah dilapisi kertas saring. Dimasukkan ke
dalam oven dan dipanaskan pada suhu 40ºC hingga padatan mengering. Setelah itu
dimasukkan ke dalam inkubator selama 3 jam hingga kering setelah itu ditimbang
massa padatan yang terbentuk dan dimasukkan ke dalam botol vial (16 hal. 25).
Pada percobaan ditambahkan NaOH ke dalam larutan yang berisi bahan dasar
keton yaitu α- tetralon NaOH merupakan katalis basa kuat yang dapat menarik proton
α-hidrogen pada suatu aldehida atau keton sehingga menyebabkan peristiwa
resonansi anion yang stabil. Anion tersebut biasa dikenal dengan sebutan ion enolat.
Ion enolat akan mengalami resonansi membentuk suatu karbon ion dari asetofenon
atau nukleofil pada percobaan ini katalis NaOH dimasukkan ke dalam α-tetralon dan
bukan veratraldehida bertujuan agar rendemen yang diperoleh lebih baik dan lebih
besar (8 hal. 27).
Penambahan HCl 10% bertujuan untuk menghentikan reaksi selain itu agar
endapan semakin memadat dikarenakan Ksp semakin berkurang. Kemudian endapan
dimasukkan ke dalam lemari es dengan tujuan untuk memaksimalkan endapan yang
terbentuk. Hasil pengamatan percobaan pada percobaan ini, yaitu pada saat
penambahan NaOH diperoleh warna larutan oranye dan pada saat penambahan HCl
diperoleh warna kuning. Berdasarkan perubahan warna ini menunjukkan bahwa
senyawa yang diharapkan telah terbentuk. Pada penambahan NaOH, ion Na +
dari
NaOH akan menggantikan posisi H+ pada produk. H+ yang terlepas akan berikatan
dengan OH- membentuk air. Sehingga terbentuklah garam produk yang larut dalam
air. Garam produk yang berwarna oranye akan mengalami perubahan warna menjadi
kuning saat direaksikan dengan HCl. Penambahan HCl menjadikan posisi Na + pada
garam produk tergantikan oleh H + dari HCl, sehingga produk terbentuk kembali
dengan ciri khas warna kuning (3 hal. 27-28 dan 12 hal. 6).
Rendemen adalah jumlah produk yang diperoleh dalam reaksi kimia. Hasil
teoritis dan rendemen dihitung dengan perhitungan stoikiometri berdasarkan mol dari
semua reaktan. Adapun rendemen hasil sintesis pada percobaan ini, yaitu sebesar
86,90% (17 hal. 204).
F. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
praktikan dapat melakukan sintesis derivat kalkon dari bahan dasar aril keton dan
derivat benzaldehida, yaitu α-tetralon dan veratraldehida dengan rendemen 86,90%.
G. DAFTAR PUSTAKA
Aprianto.,D. dkk. 2015. Sintesis dan Uji Toksisitas Senyawa Analog Kalkon 3’-
Metoksiasetofenon Dengan 2-Hidroksibenzaldehid. Jurnal Photon. Hal. 32-33.
Dona, R., Adel, dan Jasni. 2015. Sintesis dan Uji Reaksitas Senyawa Analog Kalkon
Tersubstitusi Metoksi. Jurnal Photon, 5 (2). Hal. 9
Fajrrani, R. 2019. Variasi Waktu Penggerusan Pada Sintesis Senyawa Turunan
Kalkon dari Vanilin dan Asetofenon. (Skripsi Sarjana, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim). Hal. 27-28
Farchana., F. 2016. Sintesis Senyawa 1,5-Bis(4-Hidroksi-3-Metoksifenil)Penta1,4-
Dien-3-On Dengan Variasi Mol Katalis NaOH Melalui Reaksi Kondensasi
Claisen-Schmidt Menggunakan Teknik Penggerusan . UIN Malang. Hal. 5-14
Fauzi'ah, L., dan Wahyuningsih, T. D. 2016. Synthesis of Chalcones Substituted with
Nitro and Hydroxyl Group in Alkaline Medium. Jurnal Imu-Ilmu MIPA. Hal. 110
Ismiyarto. Synthesis Of Chalcone And Flavanone Compound Using Raw Material Of
Acetophenone And Benzaldehyde Derivative. Indonesian Journal Of Chemistry .
Hal 86
Julianus, J dan Elvan, L. 2014. Sintesis Asam Sinamat Dari Benzaldehida dan Asam
Malonat Dengan Katalis Dietilamina. Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas , 11
(1). Hal 31-32
Narwanti, L. dan Kusumajati, N. B. 2019. Optimasi Konsentrasi Katalis NaOH Pada
Sintesis Senyawa 1,3-difenil-2-propen-1-on Dengan Metode Microwave-Assisted
Organic Synthesis (MAOS). JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia). Vol 4(1).
Hal. 27-28.
Ningsih, I., Nur, B., dan Jasri. 2014. Sintesis Kalkon Turunan Piridin dari Asetilpropen
dan Piridin Karbaldehid Serta Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH. JOM
FMIPA, 1 (2). Hal.106
Ningsih, I., Windar, A., dan Jasril. 2014. Sintesis dan Uji Toksisitas Senyawa 5-(4-
florofenil)-3-(2-hidroksinaftalen-2-1)-[-fenil]-4,5-dihidro-1H-pirazot. Pekanbaru :
Repository University of Riau. Hal. 6
Rudyanto, M. 2018 The Role of Organic Synthesis in Drug Discovery and
Development (Peran Sintesis Organik dalam Penemuan dan Pengembangan
Obat). Jurnal Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP). Hal. 1
Sastrohamidjojo , H., dan Pranowo H,. 2009. Sintesis senyawa organik. Jakarta:
Erlangga. Hal.7
Silitonga, A.S., dan Ibramin. H. 2020. Buku Ajar Energi Baru dan Terbarukan .
Yogyakarta: Deepublish Publisher. Hal. 218
Suirta,. I. W. 2016. Sintesis Senyawa Kalkon Serta Uji Aktivitas Sebagai Antioksidan.
Jurnal Kimia. 10 (1). Hal. 71 dan 75-76.
Suzana., dkk. 2014. Sintesis Khalkon dan Derivatnya Menurut Reaksi Kondensasi
Claisen Scmidt dengan Iradiasi Gelombang Mikro. Jurnal Farmasi dan Ilmu
Kefarmasian Indonesia, 1 (1). Hal 24.
Usman, Erika, F., Sukemi, dan Rahmadani, A. 2023. Penuntun Praktikum Kimia
Organik. Samarinda : Universitas Mulawarman. Hal. 24-25
Wibowo, A., K. 2018. Optimasi Sintesis Senyawa 1-(2,5-Dihidroksifenil)-(3-Piridin-2-Il)
Propenon Sebagai Antiinflamasi Menggunakan Variasi Katalis NaOH .
Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia. 15 (2). Hal. 204