SEMESTER : II (DUA)
TAHUN AJARAN : 2013/2014
KELOMPOK : XXV (DUA PULUH LIMA)
TGL. PERCOBAAN : 8 MARET 2014
JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DENGAN TITRASI
-ALKALIMETRI
NAMA NIM
SHINTA WIDYASTUTI 130405069
Keadaan ruangan :
Tekanan Udara : 760 mmHg
Suhu Ruangan : 30 oC
ABSTRAK
Asidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam yang diukur jumlah
asam atau garam. Asidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam
yang diukur jumlah asam atau garam. Percobaan dengan judul “Penentuan Asam Asetat dengan
Titrasi Asidi-Alkalimetri” yang bertujuan untuk menentukan kadar asam asetat dalam cuka
Anggur “Tahesta” dengan menggunakan larutan standar baku NaOH yang telah ditetesi indikator
phenolphtalein. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain: NaOH, H2C2O4, Sampel
Cuka Anggur “Tahesta”, dan Aquadest. Adapun alat-alat yang digunakan antara lain: buret, statif
besi, pipet tetes, corong, beaker glass, erlenmeyer, klem, aluminium foil. Pada percobaan ini,
asam oksalat yang telah ditambahkan phenolphtalein dititrasi dengan larutan natrium hidroksida
yang sudah distandarisasi sampai warnanya berubah menjadi merah rosa, percobaan diulangi
sampai 2 kali sehingga diperoleh normalitas NaOH praktek 0,19986 N,dan persen ralatnya ialah
0,16%. Dilanjutkan dengan titrasi sampel Cuka Anggur “Tahesta” menggunakan NaOH yang
telah distandarisasi sampai warnanya berubah menjadi merah rosa, percobaan diulangi 2 kali
sehingga diperoleh normalitas CH3COOH praktek 0,1885 N, dan persen ralatnya ialah 4,79 %.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HA + OH--->A- + H2O
dan
Ekstraksi magnesium dan sulfat, berturut-turut dalam bentuk perolehan Mg(OH)2 dan H2SO4
telah dilakukan berdasarkan elektrolisis sistem larutan MgSO4–KCl–H2O.Bahan-bahan yang
telah tersedia sebelumnya meliputi larutan campuran MgSO4 dan KCl, masing-masing dengan
kadar 0,1 M, larutan Ba(OH)2 0,1 M, larutan HCl 0,1 M, akuades, dan indikator fenolftalein.
Pencatu daya 7A Montana dipergunakan sebagai sumber arus listrik eskternal.Instrumen pH-
meter WTW-pH 192 digunakan untuk memastikaan saat menghentikan elektrolisis. Multimeter
analog Sanwa YX–360 Tre diperlukan untuk mengontrol kuat arus selama elektrolisis.Neraca
analitik konvensional digunakan untuk menimbang endapan hasil elektrolisis.
Seratus milliliter larutan campuran MgSO4 dan KCl dituangkan ke dalam kompartemen
tengah, sementara akuades dituangkan ke dalam kompartemen anodik dan katodik, masing-
masing sebanyak 100 mL.Sebanyak 5 tetes indikator fenolftalein dibubuhkan ke kompartemen
katodik.Potensial diatur konstan 6 volt.Elektrolisis dihentikan kurang lebih 20 menit setelah pH
larutan dalam kompartemen katodik tidak lagi berubah.
Sebagai data penguat, kadar KOH dalam larutan katodik ditentukan berdasarkan metode
titrasi asidi–alkalimetri, mempergunakan larutan standar HCl 0,1 M. Indikator fenolftalein
digunakan sebagai penanda titik ekivalen titrasi. Kadar KOH dalam kompartemen katodik
dihitung memakai persamaan VKOH NKOH = VHCl NHCl (dengan VKOH = 25 mL dan NHCl = 0,1 M)
dibandingkan dengan kadar kalium dalam kompartemen sel sebelum elektrolisis dijalankan.
Residu garam KCl maupun MgSO4 diuji melalui pengeringan larutan sisa di dalam oven bersuhu
110 oC (Rahmanto, 2006).
BAB III
BAHAN DAN PERALATAN
3.1 Bahan dan Fungsi
3.1.1 Asam Cuka (CH3COOH)
Fungsi : sebagai zat yang akan diidentifikasi kadar asam asetatnya.
A. Sifat Fisika
1. Berbentuk cairan jernih.
2. Berasa asam.
3. Berbau menyengat.
4. Titik beku : 16,6 C
5. Titik didih : 118,1 C
B. Sifat Kimia
1. Bereaksi dengan agen oksidator.
2. Mudah terbakar.
3. Menyebabkan korosif pada logam.
4. Tidak terjadi polimerisasi.
5. Sangat korosif terhadap baja.
(ScienceLab, 2013a)
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
2 25 ml 12 ml 0,2 N 0,19968 N
Rata - rata 25 ml 12,5 ml
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Dari hasil percobaan, diperoleh konsentrasi asam asetat pada sampel Cuka Anggur “Tahesta”
run I dan run II berturut-turut adalah 0,192 N dan 0,185 N.
2. Dari hasil percobaan, kadar asam asetat pada sampel Cuka Anggur “Tahesta”, runI, dan run II
berturut-turut adalah 1,097% dan 1,057%.
3. Dari hasil percobaan, dihitung% ralat dalam percobaan yang dilakukan pada sampel Cuka
Anggur “Tahesta” adalah 4,79%.
4. Dari hasil percobaan, pH meningkat seiring dengan penambahan larutan NaOH.
5. Pada titrasi asam lemah dengan basa kuat indikator yang sesuai adalah phenolphthalein.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Praktikan diharapkan melakukan penimbangan H2C2O4.2H2Odengan cepat karena H2C2O4.2H2O
mudah bereaksi dengan udara.
2. Praktikan diharapkan memilih buret yang lebih baik, karena buret yang kurang bagus dapat
mempengaruhi proses pentitrasian dan persen ralat.
3. Saat melakukan titrasi, praktikan harus memperhatikan tetesan larutan baku yang diteteskan agar
tidak mengenai dinding labu tetapi langsung kelarutan.
4. Praktikan sebaiknya melakukan penimbangan Kristal NaOH dengan cepat karena NaOH
bereaksi dengan udara.
5. Praktikan harus memakai pipet yang bersih ketika mengambil phenolphthalein dikarenakan
phenolphthalein akan berubah warnanya bila digunakan pipet yang tidak bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1987. Kimia Univeritas Asas dan Struktur. Tangerang : Binarupa Aksara.
Budiyanto. 2012. Titrasi Asam Basa (Penambahan Asam dan Basa). http://budisma.web.id. Diakses pada
8 Maret 2014.
Clark, Jim. 2007. IndikatorAsam-Basa. http://www.chem-istry.org/materi kimia/ kimia fisika1/
kesetimbanaganasam-basa/ indikatorasambasa/. Diakses pada 8 Maret 2014.
Haryadit. 2011. Laporan Asidi-Alkalimetri. http://noxarya.blogspot.com/2012 /04/ laporan-lengkap-asidi-
alkalimetri.html. Diakses pada tanggal 9 Maret 2014.
Khopkar, S.M. 1985.KonsepDasar Kimia Analitik.Depok : UI Press.
Pramono. 2012. Penentuan Komposisi Magnesium Hidroksida dan Aluminium Hidroksida dalam Obat
Maag. http://pramono.staff.mipa.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 9 Maret 2014.
Rahmanto, dkk.2006. Sel Elektrolisis 3-Kompartemen untuk Ekstraksi Magnesium dan Sulfat dari Sistem
Larutan MgSO4-KCl-
H2O. http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/download/3300/2964. Diakses pada
tanggal 14 Maret 2014.
Sasongko, K. 2010. Asidi Alkalimetri. http://katonsasongko.blogspot.com. Diakses pada 9 Maret 2014.
ScienceLab. 2013a. Acetic Acid. www.ScienceLab.com. Diakses pada tanggal 8 Maret 2014.
_________. 2013b. Sodium Hidroxyde. www.ScienceLab.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
_________. 2013c. Oxalic Acid. www.ScienceLab.com. Diakses pada tanggal 10Maret 2014.
_________. 2013d. Phenolphthalein. www.ScienceLab.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
_________. 2013e. Water. www.ScienceLab.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
Underwood,A.L.dan R. A. Day Jr.2002 .Analisa Kimia Kuantiataif. Edisi Keempat. Jakarta :Erlangga.