Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERCOBAAN II
STOKIOMETERI

DOSEN : 1. Apt. Rita Purnama sari, S.Farm

2. Dewi Damayanti Abdul Karim M.S. Pharm

Disusun oleh :
NAMA : Anissa udatul fadilah
NIM : (200106018)
Kelompok : 3 ( TIGA)
Hari /tanggal : 24 selasa November 2020

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT lagi maha penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas rahmat dan hidayah-nya yang telah yang telah memberikan kami
kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan


makalah ini oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat
memperbaiki makalah ini lebih baik lagi.

Kami berharan emoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan
manfaat dan juga dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Pringsewu, 26 November 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
PERCOBAAN II.........................................................................................1
STOKIOMETRI.........................................................................................1
A. DASAR TEORI ...................................................................................1
B. ALAT DAN BAHAN ............................................................................2

C. MSDS (Material Safety Data Sheet)....................................................2


Cara kerja Prosedur diagram Alir..........................................................5
A. Percobaan 1...............................................................................5

Hasil pengamatan ......................................................................................5

A. Percoban satu (1) pengamatan NaHCO3..................................................... 5


B. Reaksi I: Sampel NaHCO3.....................................................6
C. PERHITUNGAN Mr...............................................................6
D. hasil pengmatan........................................................................7
E. Pengamatan dan fungsi pratikum...........................................8

PEMBAHASAN .........................................................................................9

A. KESIMPULAN...............................................................................9

LAMPIRAN..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14

iii
PERCOBAAN II
STOKIOMETRI

A. DASAR TEORI
Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif
antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan persamaan
kimia, kita dapat memprediksikan jumlah produk yang akan terbentuk jika
kita mereaksikan reaktan dalam jumlah tertentu. Bahasan dalam stoikiometri
antara lain penentuan rasio mol reaktan-produk dan persen hasil reaksi.

Pada percobaan ini akan dibuat NaCl dengan mereaksikan NaHCO3 dan
Na2CO3 dengan HCl. Penentuan rasio mol termudah yang dapat dilakukan
adalah dengan menyetarakan persamaan kimia antara reaktan dan produk.

Persamaan kimia untuk reaksi tersebut yang telah disetarakan adalah


sebagai berikut.

NaHCO3 (s) + HCl (aq) → NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Na2CO3 (s) + 2 HCl (aq) → 2 NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Untuk menentukan rasio mol secara eksperimental perlu dilakukan


analisis secara kuantitatif. Dengan analisis ini akan dapat diketahui massa reaktan
dan produk yang akan dikonversi dalam bentuk mol. Massa produk (NaCl)
yang terbentuk disebut hasil eksperimental. Selain perhitungan secara
eksperimental, juga dilakukan perhitungan secara teoritis. Hasil teoritis hanya
dapat diperoleh melalui perhitungan secara stoikiometri. Hasil teoritis ini
menunjukkan massa maksimum produk yang dapat dihasilkan dari suatu reaksi
tanpa adanya kesalahan (no error).

Setelah data massa hasil eksperimen dan teoritis telah ditentukan, kita
dapat menghitung persen hasil reaksi. Persen hasil ini menunjukkan seberapa
maksimal reaksi terjadi. Penentuan persen hasil menggunakan persamaan berikut.

1
Hasil eksperimental yang baik (minimum eror) umumnya akan
menghasilkan persen hasil yang tinggi, dimana hasil

Eksperimen mendekati hasil teoritis. Satuan yang digunakan untuk


menentukan persen hasil dapat berupa gram atau mol.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat:

Cawan penguap, pipet tetes, pengaduk, kaca arloji, penjepit, bunsen,


kaki tiga, kasa kawat, timbangan, gelas kimia 100 mL

2. Bahan :

NaHCO3 padat, HCl 6 M, akuades

C. MSDS (Material Safety Data Sheet)


1. Aquadest
 Identifikasi
Nama produk : Aaquadest
Sinonim : Dehidrogen oksida, aqua, aquadestilata
No. CAS : 7732-18-5
Kode Hs : 28539010
Kode produk : A-1078
Rumus kimia : H2O
 Data Fisik dan Kimia
Bentuk : Cair
Warna : Tidak berbau
Bau : Tak berwarna
Ambau bau : Tidak berlaku
pH : Pada 200C netral
Titik lebur : 00C
Titik didih/rentan didih : 1000C pada 1.013 hPa
 Informasi
Diharapkan tidak terdapat toksik jika produk ditangani dengan tepat.

2
2. HCl ( asam klorida )
 Identifikasi

Nama produk : Asam Hydrocloric

Nama produk : Asam Hydrocloric

Formula : HCl

 Data Fisik dan Kimia

Keadaan fisik : Cair

Penampilan : Cair

Warna : Bening sampai agak keuningan

Bau : menyengat

pH : 0,01 M

Titik Leleh : Tidak tersedia

Titik Didih : Tidak tersedia

Kepadatan Uap : > 0,3 @ 250C

Kelarutan dalam air : Larut

Penampilan dan Bau : Tidak berbau

Titik Nyala : Tidak tersedia

Stabilitas : Stabil hindari sentuhan dan material yang


tidak cocok

Bahaya

 Korosif!

bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan


pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus.

3
3. NaHCO3
 Identifikasi

Nama produk : Sodium hidrogen karbonat/sodium

karbonat pH(S) = 10.01₂ (25°C)

Formula : NaHCO3

No-CAS :144-55-8

 Data Fisik dan Kimia

Titik lebur 270 °C (penguraian)

Titik didih/rentang didih : Tidak berlaku

Titik nyala : Tidak tersedia

Titik lebur : 270 °C (penguraian)

Bentuk : serbuk

Warna : putih

Bau : Tak berbau

Ambang Bau : Tidak berlaku

pH : kira-kira 8,6 pada 50 g/l 20 °C

Tekanan uap : Tidak tersedia informasi

Densitas : 2,22 g/cm3 pada 20 °C

Kelarutan dalam air : 96 g/l pada 20 °C

Suhu menyala : Tidak berlaku

Densitas curah : kira-kira1.000 kg/m3

4
D. Cara kerja Prosedur diagram Alir

A. Percobaan 1

Timbang dan catat massa cawan penguap kosong

0,3 g NaHCO2 Dalam cawan penguap

Timbang dan catat massa cawan penguap +NaHCO3

2 ml HCL ke dalam gelas kimia 50 ml

+ 1 ml HCL tetes demi tetes ke dalam NaHCO3 Dan


bentuk gelembung reaksi sempurna apabila terbentuk
glembung kembali

Timbang cawan penguap +NaHCO3+ hcl

Panaskan campuran ad kering

Dinginkan dan catat cawan penguap

E. Hasil pengamatan

A. Percoban satu (1) pengamatan NaHCO3

Penentuan :l rasio mol : massa sampel awal dikonversi menjadi dalam


bentuk mol. Konversikan pula massa produk NaCl menjadi bentuk mol.
Setelah itu, mol reaktan dan produk dibagi dengan mol terkecil sehingga
diperoleh rasio mol yang sederhana dan bulat. Adapun persen hasil
ditentukan menggunakan persamaan yang terdapat pada dasar teori.

5
B. Reaksi I: Sampel NaHCO3 + HCL NaCL + H2O+ CO2

1). Massa cawan kosong : 35,25 gr

2). Massa cawan + NaHCO3 + HCL :36,32 gr

3). Maas NaHCOH : 0,3 gr

4). Massa cawan + NaHCO 3 + HCL :36,32gr

5). Massa HCL :0,77gr

6). Waran yang dihasilkan setelah bereaksi :putih

7). Massa cawan penguap+ produk : 35,50 gr

8). Massa produk NaCL ( 7) –(1) : 13,25gr

9). Mol NaHCO3 : 0,0035 mol

10). Mol HCL : 0,027mol

C. Perhitungan Mr hcl
= Ar H+ Ar cl
Mr NaHCO3 = 36, 5
= Ar Na + Ar H + Ar C + Ar O3 = Mr NaCL
= 23 +1 + 12 + 49 = Ar Na+Ar CL
= 84 = 23 + 34.5= 5.85

Mencari mol HCL

= NaHCO3 = 1 Ml

= 0,3 gram 36,5

84

= 0,0035 mol =0,027 mol

Hasil penimbangan

= massa hcl 1 ml

6
= ( massa cawan + NaHCO3+ HCL ) = ( cawan+ NaHCO3)

=36,32 gram = 35,55 gram

= 0,77 gram

Massa produk ( NaCL) = 7 – 1

= ( cawan + produk ) = ( cawan kosong)

= 35,50 gram = 35,25 gram

= 0, 35 gram

D. hasil pengmatan

Perlakuan Hasil
Timbang dan catat massa cawan Setelah ditetes hcl sebanyak 15
penguap kosong, ambil 0,3 gr tetes dan muncul glembung pada
NaHCO3 dalam cawan penguap, tetes awal , belum terlihat
timbang dan catat masa cawan banyak gelembung / gelmbung
penguap + NaHO3 ambil 2ml kecil ‘’ pada tetesan ke 5
HCL kedalam gelas kimi 50 ml + terlihat gelembung besar .
1ml hcl tetes kedalam panasakan campuran NaHCO3+
HaHO3terbentuk gelembung HCL sampai kering selama 2,50
reaksi sempurna. detik dan berbau menyengat
,dan berbentuk serbuk putih
hablu. Padat. Di timbang
setelah menjadi padatn ( serbuk)
(35.50) padat penguap
adalah sisa dari sempurna
NaHCO2 + HCL cawan = 35,50
jadi terjadi penguap sebanyak
36, 32- 35,50 = 00,82gram

7
E. Pengamatan dan fungsi pratikum

AKTIFTAS PRATIKUM

Alat – alat labolatorium dan fungsinya

NAMA ALAT FUNGSI


Cawan penguap Menimbang sedian cair , bias bias
juga untuk melemburkan bahan
setengah padat untuk sedian salep
ukuranya ada yang kecil dan besar
tergantung sedian yang akan kita
timbang
Pipet volume Memindah kan cairan – cairan yang
di gunakan dalam proses
pengujian dengan jumlah mulai
sangat kecil hingga ukuran lainnya
yang di inginkan
Pengaduk Mencampur bahan kimi dan cairan
untuk keprluan labolatorium
Kaca aloji tempat menimbang bahan kimia
berupa pasta, padatan atau bubuk.
Penjepit menjepit tabung reaksi selama
melakukan pemanasan.
Bunsen untuk pemanasaan, sterilisasi, dan
pembakaran
Kaki tiga sebagai penahan kawat kasa dan
penyangga ketika proses pemanasan.
Kawat kasa untuk menahan beaker atau labu
ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen atau
pemanas spiritus.

8
Timbangan pengukuran untuk mengukur suatu
berat atau beban maupun massa pada
suatu zat.

Gelas kimia 100 ml Alat ukur volume cairan yang tidak


memerlakukan ketelitian yang tinggi

BAHAN MR
PENGAMATA
N
ORANOLEPTIS
HCL ( Asam Warna bening 36,5
klorida) kekunungan
NaHCO3 84
AQUADEST Warna bening

F. PEMBAHASAN

Sebelum memulai pratikum mahasiswa di wajibkan untuk mengikuti pre test


selama 15 menit setelah mahasiswa pre test diarahkkan oleh asisten dosen untuk
mengenal leb dan isi-isinya dan mengenal ala- alat yang ada di laboratorium
biokimia dan mencatat dan mengenal alat- alat tersebut dan fungsinya . mahasiswa
setelah mengenal alat dan maanfaatnya setelah itu baru melakukan pratikum
sesuwai cara kerja yang sistematis.

Percobaan pertama adalah Stokiometri, 0.3 gr NaHCO3 dalam cawan


penguap. Lalu timbang kembali cawan penguap + NaHCO3 (a) . Kemudian ambil
2ml HCl kedalam gelas kimia 50ml + 1ml HCl tetes demi tetes kedalam (a)
(terbentuk gelembung) berarti reaksi sempurna. Setelah ditetes HCl sebanyak 15
tetes muncul gelebung. Pada tetesan awal, belum terlihat banyak gelembung-
gelembung kecil-kecil. Pada tetesan ke5 terlihat gelembung terlihat gelembung besar.
Panaskan campuran NaHCO3 + HCl sampai kering selama 2,50 detik .

 Bau menyengat
 Bentuk : serbuk putih hablur, padat

9
Ditimbang setelah menjadi padatan (serbuk) (35,50)

padatan Penguapan adalah sisa dari cam

puran NaHCO3 + HCl Cawan = 36,32

Setelah berubah padatan = 35,50

Jadi penguapan sebanyak 36,32 - 35,50 = 00,82

A. KESIMPULAN

Pada prosesnya larutan stokimetri ini kita mula – mula kita siap kan semua
bahan dan alat lalau timbang cawan yang kosong kemudian masukan HCL
dan NaHCO3 kedalam cawan lalu ditimbang dan setelah itu panaskan hingga
kering lalu amati warna dan bau

B. LAMPIRAN

10
11
12
13
DAFTAR PUSTAKA

MODUL KIMIA DASAR.


https://katigaku.top/wp-content/uploads/2018/09/MSDS-HCL-50
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2018/09/MSDS-NAOH-Caustic-
Soda-Bahasa-Indonesia.pdf.
https://cafeinholic.wordpress.com/2012/02/08/msds-ch3cooh/,

14
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERCOBAAN III
ASAM, BASA, PH , dan INDIKATOR

DOSEN : 1. Apt. Rita Purnama sari, S.Farm


2. Dewi damayanti abdul karim M.S. Pharm

Disusun oleh :

NAMA : Anisa udatul fadilah

NIM : (200106018)

Kelompok : 3 ( TIGA)

Hari /tanggal : 24 selasa November 2020

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

LAMPUNG

TAHUN 2020 /2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT lagi maha penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas rahmat dan hidayah-nya yang telah yang telah memberikan
kami kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan


makalah ini oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik agar kami
dapat memperbaiki makalah ini lebih baik lagi.

Kami berharan emoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan
manfaat dan juga dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Pringsewu, 27 november 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
PERCOBAN III........................................................................................1
ASAM, BASA, PH dan INDIKATOOR ................................................1

I. TUJUAN.................................................................................1

II. DASAR TEORI.......................................................................1

III. ALAT DAN BAHAN.............................................................3

MSDS (Material Safety Data Sheet).......................................................4

Cara kerja Prosedur diagram Alir........................................................7

A. Percobaan III...........................................................................7
B. Hasil pengamtan.......................................................................8
C. Tabel daftar simple larutan murni...........................................9
D. table data pengukuran PH sampel uji...................................11
E. perhitungan.............................................................................13
Pengamatan dan fungsi pratikum........................................................14
A. Pembahasan..............................................................................14
B. Kesimpulan...............................................................................15

Lampiran ...............................................................................................16
Daftar putaka.........................................................................................21

iii
PERCOBAAN III

ASAM, BASA, PH dan INDIKATOOR

I. TUJUAN

1. Menentukan pH dari larutan yang sudah ada dalam satu atau beberapa cara

2. mengetahui perubahan kimia yang terjadi dengan sebuah indikator

3. menggunakan indikator- indikator untuk memprediksi Ph

II. DASAR TEORI

Asam dan basa adalah istilah umum dalam ilmu kimia. hidup itu sendiri
tergantung atas pengendalian konsentrasi asam dan basa. perubahan konsentrasi
kecil asam dan basa (pH) dalam darah dapat menyebabkan kematian. sifat bahan
kimia yang membuat suatau zaat menjadi asam adalah sumbangan ion hydrogen, H+
ke zat lainnya.

HNO3 (aq) + H2O(l) H3O+(aq) + NO3-(aq)

Sebaliknya, basa adalah zat yang dapat memerima H+dalam contoh berikut, ion

hodroksida, OH-, diproduksi dari ionisasi sodium hodroksida, imni memungkinkan


untuk menerima ion hydrogen. umtuk itu, NaOH(aq) berfungsi sebagai basa pada
larutan encer.

NaOH(aq) Na+ (aq) + OH- (aq)

kekuatan asam dan basa sangat bervariasi. kekuatan asam di ukur oleh jumlah ion
hydrogen pada volume larutan yang diberikan, yang tergantung pada tingkat ionisasi
H+ asam kuat pada dasarnya mrmyumbangkan semua hydrogen yang dapat
berionisasi dalam larutan, asam kuat dalam air akan menghasilkan larutan dengan
konsentrasi H+ sebanding dengan konsentrasi dari asam. Asam nitrat seperti yang
ditunjukan diatas, adalah contoh dari asam kuat. Ketika asam nitrat berada dalam
sebuah larutan, ia berionisasi menjadi ion masingmasiing, ion hidrogen (atau ion

1
hidronium H3O+) dan ion nitrat. semakin banyaj ion H+dalam larutan , semakin
asam larutan tersebut. Asam kuat lainnya adalah H2SO4, HCl, HClO4, HBr dan HI.

Basa juga diklasifikasikan baik yang kuat maupun yang lemah. Hidrohsida
logam golongan IA dan IIA dikenal sebagai basa kuat. Semua basa lainnya
digolongkan basa yang lemah. daftar asam dan basa berguna untuk memunjukan
keasaman atau kebasaan suatu larutan dalam bentruk yang seragam. Skala pHmudah
dilaksanakan untuk tujuan ini sejak ia mencakup H+ konsentrasi tinggi sampai H+
yang berkonsentrasi rendah dalam bentuk yang agak sederhana. Secara matematis,
pH = - log [H+], dimana didalam kurung memepresentasika onsentrasi dalam mol
per liter. Sebaliknya, [H+] = 10-pH

. hubungan matematis ini menyatakan bahwa semakin banyak ion hydrogen


yang ada dalam larutan, nilai dari pH semakin semakin kecil. Skala pH biasanya
mulai 0-14, walaupun memungkinkan larutan asam kuat memiliki pH negative.
cairan yang mengandung asam menunjukan nilai pH kurang dari 7. Karena [OH-]
= [H+]berada pada pH 7, nilainya menun jukna netralitas. Larutan basa memiliki
nilai pH lebih dari 7.

pH dari suatu larutan dapat di ukur dengan berbagai cara,salah satu cara
dengan menggunakan indikator pH. Indikator adalah senyawa alami yang mengubah
warna dengan perubahan pH. Protonasi dan deprotonasi dari gabungan indicator
menghasilkan modifikasi warna. Misal, senyawa bromtiol biru akan menjadi kuning
pada pH 6,0 tapi berubah berwarna biru pada pH netral 7,6 ketika ia kehilangan
proton.

Dua perlatan lain yang bisa digunakan untuk mengukur pH termasuk kertas
pH dan pH meter. Peralatan penentu pH yang paling akurat adalah menggunakan pH
meter. Perlatan tersebut di lengkapi elektroda dan pembacaan yang cermat terhadap
pH

Tabel di bawah ini mendata beberapa indikator pH dan berbagai warnanya.


Melalui warna akan mengubah sinyal, sehingga prediksi pH yang akan bermanfaat
dapata berurutan.

2
indikator Ph transisi warna asam warna basa

Kresol Merah 0,2 – 1,8 Merah Kuning

Timol Biru 1,2 – 2,8 Merah Kuning

Metil Orange 3,1 – 4,4 Merah Kuning

Bromocresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning Biru

Bromocresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning Ungu

Phenol red 6,4 – 8,0 Kuning Merah

Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning Biru

Phenolptalein 8, 1 – 9,6 Bening Merah muda

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :

˗ Gelas beaker

˗ Tabung reaksi

˗ Pipet

˗ Gelas Ukur

˗ Rak tabung

˗ pH meter

˗ kertas pH universal

˗ Buret

2. Bahan :

˗ Jus buah (mangga,melon,jeruk)

3
˗ Cuka

˗ Larutan Sabun

˗ Larutan HCl

˗ Larutan NaOH

˗ Larutan asam tidak diketahui

˗ Berbagai indikator

IV.MSDS (Material Safety Data Sheet)

 HCl ( asam klorida )


 Identifikasi

Nama produk : Asam Hydrocloric

Nama produk : Asam Hydrocloric

Formula : HCl

 Data Fisik dan Kimia

Keadaan fisik : Cair

Penampilan : Cair

Warna : Bening sampai agak keuningan

Bau : menyengat

pH : 0,01 M

Titik Leleh : Tidak tersedia

Titik Didih : Tidak tersedia

Kepadatan Uap : > 0,3 @ 250C

Kelarutan dalam air : Larut

Penampilan dan Bau : Tidak berbau

4
Titik Nyala : Tidak tersedia

Stabilitas : Stabil hindari sentuhan dan material yang


tidak cocok

Bahaya

 Korosif!

bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan


pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus.

 Kristal NaOH
 dentifikasi
Nama produk : C2584
Nama produk : Sodium Hydroxide, Technical Grade Flake
Formula : NaOH
RTECS : WB4900000
C.A.S : CAS # 1310-73-2
 . Data Fisik dan Kimia
Keadaan fisik : Solid (padat)
Penampilan : Kristal padat, bubuk Kristal, bola kecil
Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
pH : 13,5
Titik Leleh : 3180C (6040F)
Titik Didih : 13900C (2340F)
Kepadatan Uap : >1
Kelarutan dalam air : Larut
Penampilan dan Bau : Kristal deliquescent putih
Titik Nyala : Tidak mudah terbakar

 Bahaya
Korosif!
 Dapat berakibat fatal jika tertelan!

5
 Dapat berbahaya jika dihirup.
 Menyebabkan luka bakar untuk setian bagian yang terkena!
 Untuk mata atau kontak kulit, segera bilas dengan air selama
paling sedikit 15 menit.
 Dalam kasus tertelan, jangan dibuang muntah berikan
sejumlah besar air atau susu.
 Dapatkan pertolongan medis segera.
 CH3 COOH ( ASAM ETANOT )
 Dentifikasi
Nama Produk : Cuka
Nama Kimia : Acetic Acid
Nomor CAS : 64-19-7
Formula : CH3COOH
 Data fisik dan kimia
Molekul Berat : 60,05
Melting Point : 16.7C
Titik Didi : 118.1C
Tekanan Ua : 11,4 pada 20C
Densitas Uap (udara = : 2,07
Spesifik Gravity (H2O = 1) : 1,049
Persen Volatile oleh Volume : 100
Tingkat Penguapan (BuAc = 1) : 0,97
Kelarutan dalam Air : bercampur
Penampilan dan Bau : cairan tak berwarna dengan bau
menyengat.
 Titik Nyala (Metode Digunakan) : 109F (cc)

Penilaian NFPA / Kesehatan :2

Api :2
Reaktivitas :1

6
Media pemadam : Penggunaan bahan kimia
kering, CO2 atau busa yang sesuai.

V Cara kerja Prosedur diagram Alir

A. Percobaan III

Isikan seperempat dari volume tabung reaksi dengan cairan jus


buah dan ditambah air secukupnya

Tambahkan larutan hcl kedalam masing masing tabung tetes demi


tetes sebanyak 15 menit

Dan jangan lupa catat perubahan warna dengan penambahan


asam

Kemudian tambah kan larutan NaOH sampai 25 tetes daLam tiap


tabung dan lalu catat perubahan warna yang terjadi

Dan tuangkan larutan HCL 10 ml kedalam gelas berker 100 ml

Kemudian tambahkan 40 ml aquadest dan paerkiraan pH larutan


dgn menggunakan kertas pH

Catat ph larutan tersebut

Kemudian tambahkan larutan HCL melui buret sambil memantau PH

Catatan volume basa yang ditambah kan

Tambah kan basa secukupnya , samapi ph matari terbaca 7,0

7
Catatan volume akhir basa yang ditambah kan untuk menetralisir
asam

Kemudian siapkan 7/ 8 tabung reaksi

Kedalm 4 tabung reaksi masukan larutan asam dan 4 tabung yang


lain larutan basah

Lalu masukan kedalam masing –masing tabung tambahkan 3 tetes


indikator asam basa yang berbeda

Kemudian kita amati warna yang terjadi ( phenolptalein, tymol,


ptalein, phenol, red jingga metal) dan perkiran nili ph nya

2.4 Hasil pengamatan

Pelarutan Hasil
Mengambil bahan” dan Dalam PH murni menujukan
siapkan 7 sampel larutan larutan bersifat asam , kecuali pada
sebanyak 2 ml untuk larutan NaOH dan Aquadest .
melakukan penetesan asam setrelah di tetesi dengan HCL PH
dan basa yaitu : jus jeruk, jus menujukan larutan bersifat asam
lemon , NaOH , HCL. kuat, kecuali pada larutan NaOH
Aquadest, Deterjen , sabun Dan setelah ditetesi lgi larutan
cuci piring , cek PH murni NaOH PH menujkan larutan
dari setiap masing - masing bersifat basa..
larutan ditetesi dengan HCL,
kemudian dilakukan
pengecekan PH kembali dan
lihat perubahan warnanya,
Setelah larutan tersebut di
tetesi dengan HCL tetesi lgi
dengan NaOH, kemudian
lakukan pengecekan PH dan

8
lihat perubahan warna yang
terjadi .

TABEL DAFTAR SEMPEL LARUTAN MURNI


 Daftar sampel larutan murni

NO SEMPEL WARNA pH SIFAT


LARUTAN
1 Jus jeruk Oren 3 Asam
2 Jus lemon Keruh 2 Asam
3 NaOH Bening kental 14 Basa
4 HCL Bening 0 Asam
5 Aquadest Bening 9 Basa
kebiruan
6 Deterjen Keruh agak 11 Basa
keunguan
7 Sabun cuci piring ( Hijau 6 Asam
sanglait)

 Daftar sampel larutan murni HCL

NO SEMPEL WARNA pH SIFAT


LARUTAN
1 Jus jeruk Oren 0 Asam
2 Jus lemon Keruh 1 Asam
3 NaOH Bening kental 14 Basa
4 HCL Bening 0 Asam
5 Aquadest Bening kebiruan 1 Basa
6 Deterjen Keruh agak 0 Basa
keunguan
7 Sabun cuci Hijau 0 Asam
piring
( sanglait)

 Daftar sampel larutan murni setelah ditetesi NaOH+ HCL

9
NO SEMPEL WARNA Ph SIFAT
LARUTAN
1 Jus jeruk Oren 12 Asam
2 Jus lemon Keruh 14 Asam
3 NaOH Bening kental 14 Basa
4 HCL Bening 14 Asam
5 Aquadest Bening kebiruan 14 Basa
6 Deterjen Keruh agak 14 Basa
keunguan
7 Sabun cuci Hijau 14 Asam
piring
( sanglait)

 Daftar simple larutan murni menetralkan BURET

 HCL 10 ml + aquadest 40 ml
 pH HCL 10 ml + aquadest 40 ml = 1 pH

VOL awal : 0,7 cm

Untuk mencapai netral perlu 4,3 ml


Dan perlu sekitaran NaOH 50 an tetes

A). table data pengukuran PH sampel uji

Sampe Larutan (2ml) ph Warna Sifat


l
A JUS JERUK 3 WARNA ORANGE ASAM
B JUS LEMON 2 KERUH ASAM
C NaOH 14 BENING KENTAL BASA
D HCL 0 BENING ASAM
E AQUADEST 9 BENING BASA
KEBIRUAN
F DETERJEN 11 KERUH AGAK BASA
UNGU

10
G SABUN CUCI 6 HIJAU ASAM
PIRING

b). table data pada penambahan hcl dan NaOH


 DATA AWAL
SAMPE PH WARAN SIFAT
L
A 3 OREN ASAM
B 2 KERUH ASAM
C 14 BENING KENTAL BASA
D 0 BENING ASAM
E 9 BENING BIRU BASA
F 11 KERUH UNGU BASA
G 6 HIJAU ASAM

 SETELAH PENAMBAHAN HCL


SAMPE PH WARNA SIFAT
L
A 0 KUNING ASAM
B 1 AGAK KUNING ASAM
C 14 KERUH BASA
D 0 BENING KENTAL ASAM
E 1 BENING KUNING ASAM
F 0 KERUH BIRU ASAM
G 0 HIJAU BENING ASAM

 SETELAH MENAMBAHKAN NaOH


SAMPEL PH WARNA SIFAT
A 12 WARNA OREN BASA
B 14 KEKUNINGAN BASA
C 14 BENING KENTAL BASA
D 14 KERUH BASA
E 14 PUTIH BENING BASA
F 14 PUTIH BERBUSA BASA
G 14 PUTIH KENTAL BASA
BUTEK

 TABEL DATA TITRASI ASAM BASA

11
VOL AWAL NaOH VOL AKHIR NaOH
50 ML 11ML

 TABEL PENAMBAHAN INDIKATOR PP

SAMPEL LARUTAN PH WARNA SIFAT


A JERUK 3 KUNING ASAM
MUDA
B LEMON 0 BENING ASAM
C SABUN CUCI 14 JERNIH BASA
PIRING
D NaOH 12 UNGU BASA

 Perhitungan
Mr NaOH Mr HCL
Ar Na + Ar O+ Ar H Ar H + Ar cl
26 + 16 + 1 1 + 35.5
= 40 = 36,5

I N NaOH
BM X VOLUME X VALENSI
40 X 1 X 1
40 gram dalm 1 liter
= 40 gram X 1
40 gram dalm 1 liter
= 40 gram 1000 ml
= 40 gram 100 ml

HCL I N 1000 ML
N = 10 X %X BJ X VOLENSI
BM
N= `10 X 37% X 1,19 X 1
36,5

12
N= 12,06 N
Pengamatan dan fungsi pratikum

 Alat-Alat Laboratorium Dan Fungsinya

ALAT FUNGSI
Gelas beaker untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium
Tabung reaksi untuk menampung reaksi kimia dalam skala
medium. ... Untuk melakukan
percobaan reaksi kimia dalam skala kecil.
Pipet volume untuk memindahkan cairan-cairan yang digunakan
dalam proses pengujian dengan jumlah mulai sangat
kecil hingga ukuran lainnya yang diinginkan sang
penguji.
Gelas ukur untuk mengukur volume cairan
Rak tabung untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah
banyak.
pH meter mengukur nilai pH dari larutan untuk pH meter air,
dan mengukur nilai pH dari tanah untuk pH
meter tanah

A. Pembahasan
Dalam pratikum terdapat dua percobaan yaitu menghitung kadar Ph dan
berubah warna ketika suatu larutan telah di campur dengan HCL kemudian
dengan NaOH , lalu percobaan yang kedua dengan campuran larutan HCL
10 ML , dengan aquadest 40ml kemudian menitung volume akhir NaOH

Ph adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan


tingkatan keasaman atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan asam
dalam air menghasilkan ion H+ , basa menghasilkan ion OH - , sedakan
indikator adalah suatu yang dapat di gunakan sebagai petunjuk atau setandar
dasar sebagai acuan dalam menukur adanya perubahan adalah suatu
kegiatan atau kejadian ,

13
Percobaan yang pertama adalah masukan masing – masing larutan
kedalam tabung reaksi seebanyak 2 ml . setelah itu masukan kertas lakmus
setelah itu cata ph nya, setelah tercatat ph nya , lalu masukan HCL 10
tetes kedalam tabung reaksi yang telah terhitung PH nya. Kemudian amtai
perubahan warna dan hitung lgi ph nya. Setelah pengamatan dan catac ph
selesai maka masukan lgi larutan NaOH sebanyak 10 tetes dan amati lgi
perubahan warna ph nya.

Kemudian percooaban yang kedua siap an 10 ml HCL dan 40 ml


aquadest lalu masukan kedalam gelas beker 100ml . setelah bahan keduaa
tercampur lalu kocok hingga homoggen dan masukan kedalam elemeyer ,
kemudaian teteskan NaOH mengunakan buret dalam buret dijepit
mengunakan klem dan statif, kemudian teteskan secara perlahan hinggaa ph
menjadi 7 , setelah tu volume akhir dari NaOH yang telah ditetesi kedalam
larutan HCL dan aquadest sehingg larutan ph nya menjadi 7 , awla 50 ml
menjadi ml.

Kemudian percoban yang ketiga 4 tabung reaksi kemudian tiap- tiap


tabunagan masukan HCL , you c 1000, derajat dan NaOH, setelah semua
tabung terisi maka teteskan sedikit demi sedikit phenolptalen , kemudian
lihat perubahan warna dan catat ph nya .

B. Kesimpulan

Untuk mengetahui kadar ph nya dan perubahan warnya , tiap ; tiap tabug
dimasukan dengan larutan yang telah disediakan sebanyak 2 ml yaitu
orane , lemon, HCL, NaOH, derterjen sabun cuci piring ,aquadest, setelah
semua tercampur maka tetesakan HCL sebanyak 10 tetes lalu amati
perubahan warna dan ph nya . setelah itu masukan larutan NaOH sedikit
dem sedikit sebanyak 10 ttes dan amati perubahn warna dan catat ph.
Lalu Masukan kedalam 4 tabung reaksi yaitu HCL , YOU C 1000,
derterjen dan NaOH . lalu masukan phenolptalen, perubahan warna dan
catatan ph.

14
C. LAMPIRAN

15
16
a. Penguji asam ( kertas lakmus)

HASIL PH Di tambah kan HCL + NaOH

Larutan ph Sebelum masukin HCL larutan ph ssesudah HCL

17
Larutan indikator
a) Aquadest 40 ml + hcl10 mg
b) Indikator asam (fenolfalein) A: KUNING kuning muda ph =3
c) bening bening ph =0

18
DAFTAR PUSTAKA

Buku panduan praktikum kimia dasar

https://katigaku.top/wp-content/uploads/2018/09/MSDS-NAOH-Caustic-
Soda-Bahasa-Indonesia.pdf
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2018/09/MSDS-HCL-50-
BahasaIndonesia.pdf
c.wordpress.com/2012/02/08/msds-ch3cooh/

19
20

Anda mungkin juga menyukai