PERCOBAAN II
STOKIOMETERI
Disusun oleh :
NAMA : Anissa udatul fadilah
NIM : (200106018)
Kelompok : 3 ( TIGA)
Hari /tanggal : 24 selasa November 2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT lagi maha penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas rahmat dan hidayah-nya yang telah yang telah memberikan kami
kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami berharan emoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan
manfaat dan juga dapat menambah wawasan bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
PERCOBAAN II.........................................................................................1
STOKIOMETRI.........................................................................................1
A. DASAR TEORI ...................................................................................1
B. ALAT DAN BAHAN ............................................................................2
PEMBAHASAN .........................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................9
LAMPIRAN..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14
iii
PERCOBAAN II
STOKIOMETRI
A. DASAR TEORI
Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif
antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan persamaan
kimia, kita dapat memprediksikan jumlah produk yang akan terbentuk jika
kita mereaksikan reaktan dalam jumlah tertentu. Bahasan dalam stoikiometri
antara lain penentuan rasio mol reaktan-produk dan persen hasil reaksi.
Pada percobaan ini akan dibuat NaCl dengan mereaksikan NaHCO3 dan
Na2CO3 dengan HCl. Penentuan rasio mol termudah yang dapat dilakukan
adalah dengan menyetarakan persamaan kimia antara reaktan dan produk.
NaHCO3 (s) + HCl (aq) → NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Na2CO3 (s) + 2 HCl (aq) → 2 NaCl (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Setelah data massa hasil eksperimen dan teoritis telah ditentukan, kita
dapat menghitung persen hasil reaksi. Persen hasil ini menunjukkan seberapa
maksimal reaksi terjadi. Penentuan persen hasil menggunakan persamaan berikut.
1
Hasil eksperimental yang baik (minimum eror) umumnya akan
menghasilkan persen hasil yang tinggi, dimana hasil
2. Bahan :
2
2. HCl ( asam klorida )
Identifikasi
Formula : HCl
Penampilan : Cair
Bau : menyengat
pH : 0,01 M
Bahaya
Korosif!
3
3. NaHCO3
Identifikasi
Formula : NaHCO3
No-CAS :144-55-8
Bentuk : serbuk
Warna : putih
4
D. Cara kerja Prosedur diagram Alir
A. Percobaan 1
E. Hasil pengamatan
5
B. Reaksi I: Sampel NaHCO3 + HCL NaCL + H2O+ CO2
C. Perhitungan Mr hcl
= Ar H+ Ar cl
Mr NaHCO3 = 36, 5
= Ar Na + Ar H + Ar C + Ar O3 = Mr NaCL
= 23 +1 + 12 + 49 = Ar Na+Ar CL
= 84 = 23 + 34.5= 5.85
= NaHCO3 = 1 Ml
84
Hasil penimbangan
= massa hcl 1 ml
6
= ( massa cawan + NaHCO3+ HCL ) = ( cawan+ NaHCO3)
= 0,77 gram
= 0, 35 gram
D. hasil pengmatan
Perlakuan Hasil
Timbang dan catat massa cawan Setelah ditetes hcl sebanyak 15
penguap kosong, ambil 0,3 gr tetes dan muncul glembung pada
NaHCO3 dalam cawan penguap, tetes awal , belum terlihat
timbang dan catat masa cawan banyak gelembung / gelmbung
penguap + NaHO3 ambil 2ml kecil ‘’ pada tetesan ke 5
HCL kedalam gelas kimi 50 ml + terlihat gelembung besar .
1ml hcl tetes kedalam panasakan campuran NaHCO3+
HaHO3terbentuk gelembung HCL sampai kering selama 2,50
reaksi sempurna. detik dan berbau menyengat
,dan berbentuk serbuk putih
hablu. Padat. Di timbang
setelah menjadi padatn ( serbuk)
(35.50) padat penguap
adalah sisa dari sempurna
NaHCO2 + HCL cawan = 35,50
jadi terjadi penguap sebanyak
36, 32- 35,50 = 00,82gram
7
E. Pengamatan dan fungsi pratikum
AKTIFTAS PRATIKUM
8
Timbangan pengukuran untuk mengukur suatu
berat atau beban maupun massa pada
suatu zat.
BAHAN MR
PENGAMATA
N
ORANOLEPTIS
HCL ( Asam Warna bening 36,5
klorida) kekunungan
NaHCO3 84
AQUADEST Warna bening
F. PEMBAHASAN
Bau menyengat
Bentuk : serbuk putih hablur, padat
9
Ditimbang setelah menjadi padatan (serbuk) (35,50)
A. KESIMPULAN
Pada prosesnya larutan stokimetri ini kita mula – mula kita siap kan semua
bahan dan alat lalau timbang cawan yang kosong kemudian masukan HCL
dan NaHCO3 kedalam cawan lalu ditimbang dan setelah itu panaskan hingga
kering lalu amati warna dan bau
B. LAMPIRAN
10
11
12
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERCOBAAN III
ASAM, BASA, PH , dan INDIKATOR
Disusun oleh :
NIM : (200106018)
Kelompok : 3 ( TIGA)
LAMPUNG
Dengan menyebut nama allah SWT lagi maha penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas rahmat dan hidayah-nya yang telah yang telah memberikan
kami kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami berharan emoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan
manfaat dan juga dapat menambah wawasan bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
PERCOBAN III........................................................................................1
ASAM, BASA, PH dan INDIKATOOR ................................................1
I. TUJUAN.................................................................................1
A. Percobaan III...........................................................................7
B. Hasil pengamtan.......................................................................8
C. Tabel daftar simple larutan murni...........................................9
D. table data pengukuran PH sampel uji...................................11
E. perhitungan.............................................................................13
Pengamatan dan fungsi pratikum........................................................14
A. Pembahasan..............................................................................14
B. Kesimpulan...............................................................................15
Lampiran ...............................................................................................16
Daftar putaka.........................................................................................21
iii
PERCOBAAN III
I. TUJUAN
1. Menentukan pH dari larutan yang sudah ada dalam satu atau beberapa cara
Asam dan basa adalah istilah umum dalam ilmu kimia. hidup itu sendiri
tergantung atas pengendalian konsentrasi asam dan basa. perubahan konsentrasi
kecil asam dan basa (pH) dalam darah dapat menyebabkan kematian. sifat bahan
kimia yang membuat suatau zaat menjadi asam adalah sumbangan ion hydrogen, H+
ke zat lainnya.
Sebaliknya, basa adalah zat yang dapat memerima H+dalam contoh berikut, ion
kekuatan asam dan basa sangat bervariasi. kekuatan asam di ukur oleh jumlah ion
hydrogen pada volume larutan yang diberikan, yang tergantung pada tingkat ionisasi
H+ asam kuat pada dasarnya mrmyumbangkan semua hydrogen yang dapat
berionisasi dalam larutan, asam kuat dalam air akan menghasilkan larutan dengan
konsentrasi H+ sebanding dengan konsentrasi dari asam. Asam nitrat seperti yang
ditunjukan diatas, adalah contoh dari asam kuat. Ketika asam nitrat berada dalam
sebuah larutan, ia berionisasi menjadi ion masingmasiing, ion hidrogen (atau ion
1
hidronium H3O+) dan ion nitrat. semakin banyaj ion H+dalam larutan , semakin
asam larutan tersebut. Asam kuat lainnya adalah H2SO4, HCl, HClO4, HBr dan HI.
Basa juga diklasifikasikan baik yang kuat maupun yang lemah. Hidrohsida
logam golongan IA dan IIA dikenal sebagai basa kuat. Semua basa lainnya
digolongkan basa yang lemah. daftar asam dan basa berguna untuk memunjukan
keasaman atau kebasaan suatu larutan dalam bentruk yang seragam. Skala pHmudah
dilaksanakan untuk tujuan ini sejak ia mencakup H+ konsentrasi tinggi sampai H+
yang berkonsentrasi rendah dalam bentuk yang agak sederhana. Secara matematis,
pH = - log [H+], dimana didalam kurung memepresentasika onsentrasi dalam mol
per liter. Sebaliknya, [H+] = 10-pH
pH dari suatu larutan dapat di ukur dengan berbagai cara,salah satu cara
dengan menggunakan indikator pH. Indikator adalah senyawa alami yang mengubah
warna dengan perubahan pH. Protonasi dan deprotonasi dari gabungan indicator
menghasilkan modifikasi warna. Misal, senyawa bromtiol biru akan menjadi kuning
pada pH 6,0 tapi berubah berwarna biru pada pH netral 7,6 ketika ia kehilangan
proton.
Dua perlatan lain yang bisa digunakan untuk mengukur pH termasuk kertas
pH dan pH meter. Peralatan penentu pH yang paling akurat adalah menggunakan pH
meter. Perlatan tersebut di lengkapi elektroda dan pembacaan yang cermat terhadap
pH
2
indikator Ph transisi warna asam warna basa
1. Alat :
˗ Gelas beaker
˗ Tabung reaksi
˗ Pipet
˗ Gelas Ukur
˗ Rak tabung
˗ pH meter
˗ kertas pH universal
˗ Buret
2. Bahan :
3
˗ Cuka
˗ Larutan Sabun
˗ Larutan HCl
˗ Larutan NaOH
˗ Berbagai indikator
Formula : HCl
Penampilan : Cair
Bau : menyengat
pH : 0,01 M
4
Titik Nyala : Tidak tersedia
Bahaya
Korosif!
Kristal NaOH
dentifikasi
Nama produk : C2584
Nama produk : Sodium Hydroxide, Technical Grade Flake
Formula : NaOH
RTECS : WB4900000
C.A.S : CAS # 1310-73-2
. Data Fisik dan Kimia
Keadaan fisik : Solid (padat)
Penampilan : Kristal padat, bubuk Kristal, bola kecil
Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
pH : 13,5
Titik Leleh : 3180C (6040F)
Titik Didih : 13900C (2340F)
Kepadatan Uap : >1
Kelarutan dalam air : Larut
Penampilan dan Bau : Kristal deliquescent putih
Titik Nyala : Tidak mudah terbakar
Bahaya
Korosif!
Dapat berakibat fatal jika tertelan!
5
Dapat berbahaya jika dihirup.
Menyebabkan luka bakar untuk setian bagian yang terkena!
Untuk mata atau kontak kulit, segera bilas dengan air selama
paling sedikit 15 menit.
Dalam kasus tertelan, jangan dibuang muntah berikan
sejumlah besar air atau susu.
Dapatkan pertolongan medis segera.
CH3 COOH ( ASAM ETANOT )
Dentifikasi
Nama Produk : Cuka
Nama Kimia : Acetic Acid
Nomor CAS : 64-19-7
Formula : CH3COOH
Data fisik dan kimia
Molekul Berat : 60,05
Melting Point : 16.7C
Titik Didi : 118.1C
Tekanan Ua : 11,4 pada 20C
Densitas Uap (udara = : 2,07
Spesifik Gravity (H2O = 1) : 1,049
Persen Volatile oleh Volume : 100
Tingkat Penguapan (BuAc = 1) : 0,97
Kelarutan dalam Air : bercampur
Penampilan dan Bau : cairan tak berwarna dengan bau
menyengat.
Titik Nyala (Metode Digunakan) : 109F (cc)
Api :2
Reaktivitas :1
6
Media pemadam : Penggunaan bahan kimia
kering, CO2 atau busa yang sesuai.
A. Percobaan III
7
Catatan volume akhir basa yang ditambah kan untuk menetralisir
asam
Pelarutan Hasil
Mengambil bahan” dan Dalam PH murni menujukan
siapkan 7 sampel larutan larutan bersifat asam , kecuali pada
sebanyak 2 ml untuk larutan NaOH dan Aquadest .
melakukan penetesan asam setrelah di tetesi dengan HCL PH
dan basa yaitu : jus jeruk, jus menujukan larutan bersifat asam
lemon , NaOH , HCL. kuat, kecuali pada larutan NaOH
Aquadest, Deterjen , sabun Dan setelah ditetesi lgi larutan
cuci piring , cek PH murni NaOH PH menujkan larutan
dari setiap masing - masing bersifat basa..
larutan ditetesi dengan HCL,
kemudian dilakukan
pengecekan PH kembali dan
lihat perubahan warnanya,
Setelah larutan tersebut di
tetesi dengan HCL tetesi lgi
dengan NaOH, kemudian
lakukan pengecekan PH dan
8
lihat perubahan warna yang
terjadi .
9
NO SEMPEL WARNA Ph SIFAT
LARUTAN
1 Jus jeruk Oren 12 Asam
2 Jus lemon Keruh 14 Asam
3 NaOH Bening kental 14 Basa
4 HCL Bening 14 Asam
5 Aquadest Bening kebiruan 14 Basa
6 Deterjen Keruh agak 14 Basa
keunguan
7 Sabun cuci Hijau 14 Asam
piring
( sanglait)
HCL 10 ml + aquadest 40 ml
pH HCL 10 ml + aquadest 40 ml = 1 pH
10
G SABUN CUCI 6 HIJAU ASAM
PIRING
11
VOL AWAL NaOH VOL AKHIR NaOH
50 ML 11ML
Perhitungan
Mr NaOH Mr HCL
Ar Na + Ar O+ Ar H Ar H + Ar cl
26 + 16 + 1 1 + 35.5
= 40 = 36,5
I N NaOH
BM X VOLUME X VALENSI
40 X 1 X 1
40 gram dalm 1 liter
= 40 gram X 1
40 gram dalm 1 liter
= 40 gram 1000 ml
= 40 gram 100 ml
HCL I N 1000 ML
N = 10 X %X BJ X VOLENSI
BM
N= `10 X 37% X 1,19 X 1
36,5
12
N= 12,06 N
Pengamatan dan fungsi pratikum
ALAT FUNGSI
Gelas beaker untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium
Tabung reaksi untuk menampung reaksi kimia dalam skala
medium. ... Untuk melakukan
percobaan reaksi kimia dalam skala kecil.
Pipet volume untuk memindahkan cairan-cairan yang digunakan
dalam proses pengujian dengan jumlah mulai sangat
kecil hingga ukuran lainnya yang diinginkan sang
penguji.
Gelas ukur untuk mengukur volume cairan
Rak tabung untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah
banyak.
pH meter mengukur nilai pH dari larutan untuk pH meter air,
dan mengukur nilai pH dari tanah untuk pH
meter tanah
A. Pembahasan
Dalam pratikum terdapat dua percobaan yaitu menghitung kadar Ph dan
berubah warna ketika suatu larutan telah di campur dengan HCL kemudian
dengan NaOH , lalu percobaan yang kedua dengan campuran larutan HCL
10 ML , dengan aquadest 40ml kemudian menitung volume akhir NaOH
13
Percobaan yang pertama adalah masukan masing – masing larutan
kedalam tabung reaksi seebanyak 2 ml . setelah itu masukan kertas lakmus
setelah itu cata ph nya, setelah tercatat ph nya , lalu masukan HCL 10
tetes kedalam tabung reaksi yang telah terhitung PH nya. Kemudian amtai
perubahan warna dan hitung lgi ph nya. Setelah pengamatan dan catac ph
selesai maka masukan lgi larutan NaOH sebanyak 10 tetes dan amati lgi
perubahan warna ph nya.
B. Kesimpulan
Untuk mengetahui kadar ph nya dan perubahan warnya , tiap ; tiap tabug
dimasukan dengan larutan yang telah disediakan sebanyak 2 ml yaitu
orane , lemon, HCL, NaOH, derterjen sabun cuci piring ,aquadest, setelah
semua tercampur maka tetesakan HCL sebanyak 10 tetes lalu amati
perubahan warna dan ph nya . setelah itu masukan larutan NaOH sedikit
dem sedikit sebanyak 10 ttes dan amati perubahn warna dan catat ph.
Lalu Masukan kedalam 4 tabung reaksi yaitu HCL , YOU C 1000,
derterjen dan NaOH . lalu masukan phenolptalen, perubahan warna dan
catatan ph.
14
C. LAMPIRAN
15
16
a. Penguji asam ( kertas lakmus)
17
Larutan indikator
a) Aquadest 40 ml + hcl10 mg
b) Indikator asam (fenolfalein) A: KUNING kuning muda ph =3
c) bening bening ph =0
18
DAFTAR PUSTAKA
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2018/09/MSDS-NAOH-Caustic-
Soda-Bahasa-Indonesia.pdf
https://katigaku.top/wp-content/uploads/2018/09/MSDS-HCL-50-
BahasaIndonesia.pdf
c.wordpress.com/2012/02/08/msds-ch3cooh/
19
20