Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

di selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan

penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya dihrapkan senantiasa

memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan pada

masyarakat. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya di tandai

dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu pelayanan rumah

sakit sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling

dominan adalah sumber daya manusia (Depkes RI, 2002: Riza Desima, 2013)

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang

mempunyai suatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat

komponen yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri.

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, untuk itu seorang perawat

memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan

intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring

atau kasih saying (Wulan dan Hastuti, 2011 : Nurlaili Hidayati, 2013).

Caring adalah memberikan perhatian atau penghargaan kepada seorang

manusia. Caring juga dapat diartikan memberi bantuan kepada individu atau

1
2

advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya

(Nursalam, 2008).

Caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu

orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Sifat-sifat caring seperti

sabar, jujur, dan rendah hati (Meyehoff dalam Wulan dan Hastuti, 2011 :

Nurlaili Hidayati, 2013).

Caring yang merupakan inti dalam praktek keperawatan,

memperkirakan ¾ pelayanan kesehatan adalah caring, sedangkan ¼ adalah

curing. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku caring sangat berperan dalam

upaya proses kesembuhan pasien, disebabkan perilaku caring perawat lebih

menekankan pada rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain yang dibantu

(Wedho, 2000).

Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang

digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehtan pada klien.

Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam

melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien

dengan menerima kelebihan maupun kekurangan pasien. Selain itu, caring

hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan yang terjadi antara perawat dengan

pasien. Perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk

mempertahankan kesehatan pasien dan energi positif yang diberikan pada

pasien. Caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan

yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di

tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya


3

dalam praktik keperawatan. Dengan demikian, perawat dituntut untuk

mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi

keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi

dapat di simpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan

spiritual dalam asuhan keperawatan (Watson, 1979 : Dewi Ningsih Mony,

2014)

Kondisi kerja berupa situasi kerja yang mencakup fasilitas, peraturan

yang diterapkan, hubungan sosial kerja sama antar petugas yang dapat

mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pekerja. Dengan demikian juga beban

kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang harus dikerjakan

membutuhkan keahlian. Bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan

kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan

menjadi sumber stres (Wedho, 2000)

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaiakan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka

waktu tertentu Beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga

kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan

menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja (Munandar, 2011 :

Friska Aprilia, 2017).

Beban kerja dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal meliputi beban yang berasal dari luar tubuh perawat yaitu

stressor (Prihatini, 2007 : Friska Aprilia, 2017). Beban kerja adalah lama

seorang melakukan aktivitas pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan


4

kapasitas kerja yang bersangkutan tanpa menunjukkan tanda kelelahan. Beban

kerja erat kaitannya dengan kinerja, yang berkaitan dengan perfomanya.

Apabila beban kerja belebih akan berpengaruh dengan kinerjanya.

Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya moral

dan motivasi perawat. Beban kerja merupakan merupakan sesuatu yang

muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja,

ketrampilan, perilaku, dan persepsi dari pekerja. (Widodo Haryono, 2009).

Beban kerja perawat adalah kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah

rata-rata jam perawatan yang di butuhkan untuk memberikan pelayanan

langsung pada pasien, serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan

oleh seorang perawat sehingga dapat mengganggu kinerja perawat (Kusmiati,

2003).

Beban kerja berpengaruh positif terhadap stress kerja. Adanya pengaruh

tersebut dikarenakan beban kerja sebagai perawat yang dirasakan oleh perawat

terasa membebani yang pada akhirnya berdampak pada munculnya stress

(Wibowo, 2012). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

Nurmalasari yaitu, beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stress kerja

(Nurmalasari, 2012).

Stress merupakan segala masalah atau tuntutan penyusaian diri. Stress

kerja yang terjadi dapat menimbulkan dampak secra langsung maupun tidak

langsung terhadap aspek fisik, psikologis maupun perilaku. Setiap orang

dalam kekuatan untuk bisa bertahan terhadap stress atau nilai ambang frustasi

stress itu berbeda-beda (Hakim, 2010)


5

Pekerjaan seorang perawat merupakan pekerjaan yang memiliki stres

yang tinggi, karena dalam bekerja, perawat berhubungan langsung dengan

berbagai macam pasien dengan diagnosa penyakit dalam respon yang berbeda-

beda (Nurul, 2003).

Penyebab terpenting seseorang menjadi stres dikelompokkan kedalam

tiga katagori yaitu, penyebab organisasional, individual dan lingkungan.

Sedangkan menurut sumber stres kerja berasal dari adanya beban kerja yang

berlebihan, kesulitan berhubungan dengan staf lain, kesulitan dalam merawat

pasien kritis, berhubungan dengan perawatan dan merawat pasien yang gagal

membaik (Menurut National Safety Council, 2003).

Tingginya stres yang dialami perawat dalam bekerja menjadikan

perawat jenuh dan bosan, akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas kerja

dan penurunan kinerja perawat dan juga caring dari perawat itu sendiri.

Menurut survey PPNI tahun 2007, sekitar 50,9% perawat yang bekerja di

tempat propinsi mengalami stres kerja, sering pusing, tidak bisa istirahat

karena beban kerja yang terlalu tinggi dan menyita waktu, serta gaji rendah

tanpa diikuti intensif yang memadai. Tetapi keadaan yang paling

mempengaruhi stres perawat adalah kehidupan kerja (PPNI, 2008).

Fenomena yang terjadi di rumah sakit umum daerah Abdul Moeloek

Lampung yang berhubungan dengan antara beban kerja, tingkat stress dengan

perilaku caring perawat diantanya masih tingginya beban kerja yang dialami

perawat, masih tingginya tingkat stress yang dialami perawat dan berpengaruh

terhadap perilaku caring perawat.


6

Berdasarkan pre survey yang telah peneliti lakukan bahwa terdapat 110

perawat kontrak, 376 perawat PNS, 60 Perawat TKS (tenaga kerja sukarela).

Hasil wawancara dari 5 perawat terkait beban kerja, mengatakan 4 dari 5

perawat memiliki beban kerja yang terlalu berat, 3 dari 5 perawat mengatakan

memilki tingkat stress yang berat, 4 dari 5 responden mengatakan caring

perawat belum maksimal.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti

tertarik untuk meneliti antara beban kerja, tingkat stress terhadap perilaku

caring perawat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas,

maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah

Hubungan antara beban kerja, tingkat stress dengan perilaku caring perawat di

RSUD Abdul Moeloek tahun 2020?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hubungan antara

beban kerja, tingkat stress dengan perilaku caring perawat di RSUD Abdul

Moeloek tahun 2020?

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi beban kerja yang di alami

perawat di di rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.


7

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat stress perawat di

rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi caring perawat di rumah sakit

Abdul Moeloek tahun 2020.

d. Untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan caring perawat di

rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.

e. Untuk mengetahui hubungan stress perawat dengan caring perawat di

rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasam serta bahan

untuk memperkuat teori yang sudah ada tentang caring perawat.

1. Bagi Responden

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan responden

mengenai Hubungan antara beban kerja, tingkat stress dengan perilaku

caring perawat di RSUD Abdul Moeloek tahun 2020.

2. Bagi Instansi Kesehatan

Untuk dijadikan bahan masukan dalam meningkatkan upaya informasi dan

bahan pertimbangan dalam antara beban kerja, tingkat stress dengan

perilaku caring perawat di rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.

3. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan antara beban kerja, tingkat stress dengan

perilaku caring perawat di rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.


8

4. Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai sumber kepustakaan di

Universitas Aisyah Pringsewu Lampung sebagai wacana kepustakaan baru

mengenai Hubungan antara beban kerja, tingkat stress dengan perilaku

caring perawat di rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Di harapkan dapat di gunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya yang

berkaitan tentang antara beban kerja, tingkat stress dengan perilaku caring

perawat di rumah sakit Abdul Moeloek.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini berjudul “Hubungan antara beban kerja, tingkat stress

dengan perilaku caring perawat di rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020”.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah perawat dan

pasien di rumah sakit Abdul Moeloek. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah 60 perawat dan 60 pasien di

ruangan Bougenvill, Melati, dan Kutilang.

Anda mungkin juga menyukai