PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan
dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu pelayanan rumah
dominan adalah sumber daya manusia (Depkes RI, 2002: Riza Desima, 2013)
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, untuk itu seorang perawat
atau kasih saying (Wulan dan Hastuti, 2011 : Nurlaili Hidayati, 2013).
manusia. Caring juga dapat diartikan memberi bantuan kepada individu atau
1
2
(Nursalam, 2008).
sabar, jujur, dan rendah hati (Meyehoff dalam Wulan dan Hastuti, 2011 :
curing. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku caring sangat berperan dalam
menekankan pada rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain yang dibantu
(Wedho, 2000).
Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang
hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan yang terjadi antara perawat dengan
2014)
yang diterapkan, hubungan sosial kerja sama antar petugas yang dapat
kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan
diselesaiakan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
waktu tertentu Beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga
Beban kerja dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal meliputi beban yang berasal dari luar tubuh perawat yaitu
stressor (Prihatini, 2007 : Friska Aprilia, 2017). Beban kerja adalah lama
Beban kerja perawat adalah kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah
langsung pada pasien, serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan
2003).
tersebut dikarenakan beban kerja sebagai perawat yang dirasakan oleh perawat
(Wibowo, 2012). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
(Nurmalasari, 2012).
kerja yang terjadi dapat menimbulkan dampak secra langsung maupun tidak
dalam kekuatan untuk bisa bertahan terhadap stress atau nilai ambang frustasi
berbagai macam pasien dengan diagnosa penyakit dalam respon yang berbeda-
Sedangkan menurut sumber stres kerja berasal dari adanya beban kerja yang
pasien kritis, berhubungan dengan perawatan dan merawat pasien yang gagal
dan penurunan kinerja perawat dan juga caring dari perawat itu sendiri.
Menurut survey PPNI tahun 2007, sekitar 50,9% perawat yang bekerja di
tempat propinsi mengalami stres kerja, sering pusing, tidak bisa istirahat
karena beban kerja yang terlalu tinggi dan menyita waktu, serta gaji rendah
Lampung yang berhubungan dengan antara beban kerja, tingkat stress dengan
perilaku caring perawat diantanya masih tingginya beban kerja yang dialami
perawat, masih tingginya tingkat stress yang dialami perawat dan berpengaruh
Berdasarkan pre survey yang telah peneliti lakukan bahwa terdapat 110
perawat kontrak, 376 perawat PNS, 60 Perawat TKS (tenaga kerja sukarela).
perawat memiliki beban kerja yang terlalu berat, 3 dari 5 perawat mengatakan
tertarik untuk meneliti antara beban kerja, tingkat stress terhadap perilaku
caring perawat.
B. Rumusan Masalah
Hubungan antara beban kerja, tingkat stress dengan perilaku caring perawat di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
beban kerja, tingkat stress dengan perilaku caring perawat di RSUD Abdul
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Institusi
berkaitan tentang antara beban kerja, tingkat stress dengan perilaku caring
E. Ruang Lingkup
dengan perilaku caring perawat di rumah sakit Abdul Moeloek tahun 2020”.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020. Penelitian ini