Anda di halaman 1dari 16

Sistem Reproduksi Normal pada Wanita

Nilasari Wulandari 102011367 e-mail: nilasariwulandari@ymail.com Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Pada manusia sistem reproduksinya hanya berlangsung secara seksual. Sistem reproduksi berlangsung seksual dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita. Alat kelamin pria berfungsi menghasilkan gamet jantan (spermatozoa). Alat kelamin wamita berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Yang dihasilkan untuk kelangsungan hidup manusia dalam berkembang biak. Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia serta gangguan yang terjadi didalamanya, maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya. Dalam makalah ini khususnya membahas tentang organ reproduksi wanita dan proses yang terjadi didalamnya Stuktur Makrokopis dan Mikroskopik Genitalia Wanita Sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia interna dan eksterna. Organ

kelamin wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan organ kelamin dalam

membentuk sebuah jalur (saluran kelamin) yang terdiri dari vagina, serviks, uterus,

tuba uterine (faloppi) dan ovarium. Organ Kelamin luar (vulva), labium mayor, labium minora kiri dan kanan, klitoris.
Gambar 1. Stuktur makroskopis genitalia interna wanita (Sumber: www.google.co.id/imgres.reproduksiwanita.jpg)

a) Genitalia interna Vagina Vagina merupakan saluran yang tipis berotot dan rugae dengan panjang 8-10 cm dan diameter sekitar 4 cm yang merupakan jalan lahir bayi, ekskresi menstrual. Vagina dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian cranial terletak di atas dasar panggul, dan lagi bagian distal terletak di dalam perineum. Pada dinding anterior vagina, cervix uteri menonjol ke dalam vagina sehingga di posterior portio vaginalis cervicis terdapat lekukan yang dinamakan fornix posterior.

Lekukan di sebelah muka pula adalah fornix anterior.Fornix posterior lebih dalam daripada fornix anterior. Saluran ini memanjang dari hymen pada celah urogenital kearah serviks dan membelok ke atas dan posterior dari vulva. Vagina terletak diantara kandung kemih dan rectum dan disokong oleh ligamentum transversum serviks (ligamentum kardinale dan musculus levator ani. Lapisan dalam adalah selaput lender mukosa yang tebal dan berlipat-lipat (rugae) transversal pada nulipara terdiri atas epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Banyak rugae ini hilang setelah persalinan per vagina dan setelah menopause. Dibawahnya terdapat lapisan otot polos yang terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang berjalan dalam berbagai arah. Normalnya , tidak ada kelenjar didalam vagina.1,2 Persarafan vagina melalui nervus pudenda dan hemoroidalis dan sistem simpatis pelvis. Aliran darah berasal dari arteri vaginalis (cabang desendens arteri uterine) dan arteri pudenda interna dan heoroidalis media. Aliran pembulh balik melalui vena pudenda, hemoroidalis eksterna dan vena uterina. Saluran getah bening vagina proksimal oleh nodus iliaca eksterna dan interna, tengah nodus iliaca interna, distal nodus inguinalis superficialis. 1 Serviks (cervix) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. Serviks uterus pada keadaan tidak hamil merupakan organ yang cukup kokoh, berbentuk kerucut dengan panjang kira-kira 2-4cm dan diameter sekitar 2,5 cm. Kira-kira

sebagian panjang serviks terletak diatas vagina dan dekat dengan kandung kemih dibagian anterior.1 Uterus (Rahim) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot terletak didalam pelvis antara kandung kemihdan rektum. Berbentuk seperti buah pir terbalik dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe

uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Pada keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm dan lebar 5 cm dan diameter 2,3cm. Uterus terdiri dari tiga bagaian yakni fundus uteri, corpus uteri dan cervix uteri. Fundus uteri ialah bagian uterus yang terdapat diatas muara tuba uterina. Corpus uteri ialah bagaian yang terdapat dibawah muara tuba dan orificium internum uteri merupakan bagian uterus terbesar dan menciut kearah distal. Cerviks bagian yang sempit dan menembus didnding ventral vagina. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding. Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya. Miometrium (lapisan otot) terdiri atas berkas- berkas serat otot polos yang tersusun berlapis- lapis dengan arah yang tampak kurang teratur. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan maka dindingendometrium mengalami perubahan selama siklus mesnstruasi dan membentuk lokasi implantasi untuk ovum yang dibuahi.1,3 Dinding endometrium fase regenerasi (mukosa) tampak tipis, epitelnya selapis silindris, kalenjarnya terlihat hampir semua lurus lumen kalenjar bulat atau lonjong dam kosong epitel kalenjar juga selapis silindris. Uterus endometrium stadium sekretorik, endometrium tampak tebal, Kalenjar berkelok-kelok, Dindingnya berlipat-lipat, Lumen lebar dan berisi banyak secret.4 Persarafan yang menuju uterus meliputi plexus hipogastrika inferior, pendarahan uterus cabang terminal arteri hipogastrika (a. ilica interna) yakni arteri uterina merupakan sumber darah utama ke uterus dan arteri ovarika yang mengaliri sedikit. Pembuluh balik : v.uterina, v.illiaca interna, v.illiaca communis, v.cava 3

inferior. Pembuluh getah bening didaerah fundus uteri : mengikuti A.ovarica dan berakhir pada nnll. Para aorta (setinggi vetbra lumbal I), Corpus dan cervix uteri : nnll.iliacainterna.Sebagian kecil getah bening mengikuti ligamentum teres uteri m emasuki canalis inguinalis dan berakhir pada nnll inguinalis superficialis.1 Tuba uterine (falopii) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. panjang 10cm dan diameter 0,7 cm ditopang oleh ligament besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada uterus ujung lainnya membuka ke rongga pelvis. Semakin menjauh dari rahim tuba uterine membesar dan membentuk ampula dan akhirnya belok ke bawah untuk berakhir menjadi tepi fimbriae.2 Bagian-bagian tuba uterine: 1) Infundibulum adalah ujung yang menyerupai corong pada tuba uterine. bagian ini memiliki fimbriae yang merentang diatas permukaan ovarium untuk membantu mendorong oosit terovulasik edalam tuba 2) Ampula adalah bagian tengah segmen tuba yang lebar tempat terjadinya fertilisasi 3) Isthmus adalah bagian yang paling sempit dekat dengan uterus 4) pars intertitialis bagian tuba yang terdapat didalam didnding uterus Dinding tuba uterine terdiri dari serabut otot polos, jaringan ikat dan sebuah lapisan epitel bersilia yang sirkular tersusun secara longitudinal. oosit bergerak di sepanjang tuba menuju uterus karena geteran silia dan kontraksi peristatik otot polos. Dinding tuba uterine terdiri dari tiga lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa yang diwakili oleh peritoneum. Mukosa memiliki lipatanlipatan longitudinal panjang yang jumlahnya banyak pada ampula. Lipatan-lipatan ini menjadi kecil apabila mendekati uterus. Epitelnya membatasi mukosa adalah epitel toraks mengandung dua sel diantaranya silia dan sel sekretorik.4

Pendarahan (vaskularisasi) oleh arteri uterine dan arteri ovarica, sedangkan pembuluh baliknya oleh vena uterine dan vena ovarica

Gambar 2. Stuktur anatomi tuba uterine,ovarium, uterus, vagina dan cervix (sumber: Putz R & Pabst R. Atlas anatomi manusia sobbotta)

Ovarium Ovarium berbentuk oval dengan panjang 3-4 cm lebar 2-3cm. Masing-masing ovarium terletak pda dinding samping rongga pelvis posterior. Ovarium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal dibelakang peritoneum. 3 Ovarium dilapisi epitel kolumnar rendah atau kuboid dan terbagi menajdi daerah medulla(terdiri dari pembuluh darah, limfe, saraf, jaringan ikat dan otot polos) daerah korteks (terdiri dari stroma areoler halus, banyak pembuluh darah, dan sel epitel tersebar dan di dalamnya terdapat sejumlah folikel ovarium dari berbagai fase perkembangan.1,4 Pendarahan ovarium oleh arteri ovarica (caang aorta abdominalis setinggi vertebra lumbal I) merupakan suplai darah utama ovarium. Pembuluh balik dari vena ovarica dextra mengalir ke vena cava inferior sedangkan vena ovarica sinistra mengalir masuk ke vena renalis sinistra. Pembuluh getah bening tertelatak

mengikuti A.V.ovarica menuju nnll.para aortae setinggi vetebra lumbal I. Pesarafannya oleh pleksus aorticus (terletak di sekitar A.ovarica).1 b) Genitalia Externa Organ genitalia externa tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum. Mons pubis Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.

Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. Kulit mons pubis mengadung kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.1 Labia mayor Lapisan lemak lanjutan mons pubis, lipatan yang besar dari mons pubis Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.1,3 Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri . bagian distal vestibulum membentuk lekukan yang disebut fossa navicularis.1 orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan.1 6

Gambar 3. Stuktur makroskopis genitalia externa wanita (sumber: Putz R & Pabst R. Atlas anatomi manusia sobbotta)

Mekanisme Sistem Reproduksi Wanita Pubertas Sistem reproduksi wanita belum aktif sampai yang bersangkutan mencapai pubertas. Pubertas berarti permulaan kehidupan seksual dewasa. Sistem reproduksi wanita tetap inaktif sejak lahir sampai pubertas, yang terjadi pada usia sekitar sebelas tahun karena GnRH hipothalamus secara aktif ditekan oleh mekanisme-mekanisme yang serupa dengan yang terjadi pada anak laki-laki prapubertas dan pubertas disebabkan peningkatan berangsur-angsur sekresi hormone gonadtropin oleh hipofisis. Sekresi estrogen yang dihasilkan ovarium aktif akan menginduksi pertumbuhan dan pematanagan saluran reproduksi wanita serta perkembangan karakteristik seks skunder wanita. Efek estrogen yang menonjol pada perkembangan karakteristik seks sekunder tersebut adalah mendorong penimbunan lemak di lokasi-lokasi strategis misalnya payudara dan paha sehingga terbentuk sosok melekuk-lekuk khas wanita.

Pembesaran payudara pada saat pubetas terutama disebabkan penimbunan lemak dijaringan payudara dan bukan disebabkan oleh perkembangan fungsionala kelenjar-kelenjar mamaria. Perubahan pubertas lainnya pada wanita yakni pertumbuhan rambut-rambut halus di daerah axilla (ketiak) dan pubis serta ditandai dengan terjadinya menstruasi.5 Oogenesis Oogenesis prenatal. Oogonium berproliferasi selama kehidupan janin dan merupakan asal dari 6 sampai 7 juta oosit primer. Setiap oosit primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel folikular yang disebut folikel primordial. Oosit primer akan tetap berada pada tahap profase I meiosis selama kehidupan janin dan setelah lahir sampai pubertas. Jumlah folikel primordial dapat berkurang seiring usia karena atresia (regresi dan degenerasi folikel). Oogenesis postnatal. Saat lahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium berkurang menjadi 2 juta. Pada usia tujuh tahun, 300.000 oosit primer bertahan; saat pubertas, 50.000 sampai 100.000 folikel mampu bertahan untuk menyediakan oosit pada ovulasi mendatang. Kebalikan dengan laki-laki, yang terus-menerus memproduksi spermatogonia dan spermatosit primer, perempuan dilahirkan dengan semua oosit primer yang pernah mereka miliki. Dari kumpulan oosit yang sudah berkurang, hanya 350 sampai 400 (satu setiap bulan) akan matur dan akan terovulasi selama tahun-tahun reproduktif. Oogenesis postpubertal. Saat pubertas, di bawah pengaruh gonadotropin hipofisis dan GnRH hipotalamik, siklus perkembangan folikel primordial dimulai. Setiap bulan, sejumlah folikel primer terbentuk dari beberapa folikel primordial dan salah satu diantaranya akan mengalami maturasi dan ovulasi. Pada korteks terdapat banyak folikel yang memperlihatkan ukuran dengan rentang luas, termasuk folikel besar, matang, yang mengempati daerah sampai ke bagian dalam medula. Selain itu, mungkin terdapat korpus luteum besar yang berasal dari folikel yang telah ovulasi, korpus albikans yaitu kolpus luteum yang berdegenarasi.3,5,6 1. Folikel Primordial Mayoritas adalah folikel primordial yang terdiri dari oosit sferis besar dengan lapisan tunggal sel kuboid rendah. Pada saat lahir hanya terdapat folikel ini.

2. Folikel Primer Pada tahun-tahun berikut, beberapa dari folikel mengalami perkembangan lanjutan untuk membentuk folikel primer, dengan oosit lebih besar dan sel folikular kehilangan konfigurasi epitel skuamosanya menjadi kuboid. Sel-sel folikulari di sekitarnya akan membelah diri membentuk sel-sel granulosa. 3. Folikel Sekunder Setelah pubertas, beberapa folikel primer ini memasuki fase pertumbuhan cepat pada setiap siklus menstruasi. Oosit membesar dan sel-sel yang mengelilingi oosit (sel granulosa) berproliferasi. Oosit dipindahkan ke satu sisi oleh perkembangan rongga terisi cairan (likuor folikuli) pada massa sel granulosa, disebut antrum. Bagian folikel berlapislapis. Terdapat akumulasi kecil bahan yang terwarna padat di antara sel granulosa. Penumpukan ini disebut badan Call-Exner. Oosit folikel sekunder terletak dalam kumulus ooforus yaitu massa sel granulosa tebal yang berproyeksi ke dalam antrum. Segera mengelilingi zona pelusida terdapat lapisan sel granulosa kuboid yang menempel lekat, disebut korona radiata. Teka folikuli menjadi lebih mencolok dan terbagi menjadi teka interna, satu lapisan kapiler kaya vaskular dan sel epiteloid yang mensekresi steroid dan teka eksterna yang mengandung sel stromal fusiformis dan jaringan penghubung. 4. Folikel Graafian Mayoritas folikel yang telah berkembang menjadi stadium antara mulai mengalami atresia, tetapi folikel dominan berlanjut. Tidak terdapat pembesaran oosit tetapi seluruh folikel berlanjut tumbuh begitu pula dengan sel granulosa. Menyertai perubahan ini, terdapat koalesensi ruang interselular penuh cairan di antara sel-sel pada basalais kumulus ooforus. Keadaan ini menyebabkan pelepasan oosit, korona radiatanya, dan beberap sel granulosa yang menempel, kemudian mengambang bebas dalam likuor folikuli. Sebelum ovulasi, oosit primer dalam folikel matang menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Oosit sekunder menerima setengah jumlah kromosom dan hampir semua sitoplasma, terbentuk pula satu badan polar kecil yang secara perlahan akan berdistegrasi, menerima setengah jumlah kromosom sisanya. Oosit sekunder selanjutnya mengalami 9

metafase pembelahan meiosis kedua dan berhenti. Jika oosit dibuahi setelah ovulasi, pembelahan meiosis akan berlanjut. Sistem Hormon Wanita Hormon-hormon yang terlibat dalam sistem reproduksi wanita diantaranya ialah: 1. Gonadotropin Releasing Hormone GnRH merupakan salah satu hormon pelepas yang diproduksi oleh hipotalamus. Hormon ini akan merangsang kelenjar hipofisis bagian anterior untuk melepaskan hormon-hormon gonadotropik yaitu hormon lutein dan hormon-hormon perangsang folikel.7 2. Follicle-Stimulating Hormone FSH diproduksi oleh kelenjar hipofisis bagian anterior. Hormon ini memiliki sel target yaitu folikel ovarium pada wanita dan tubulus seminiferus di testis pada pria. Hormon ini merangsang pematangan gonad baik pada pria dan wanita. FSH mendorong pertumbuhan dan perkembangan folikel serta merangsang sekresi estrogen pada wanita. Pada pria, FSH merangsang produksi sperma.7 3. Luteinizing Hormone Sama seperti FSH, LH juga diproduksi oleh kelenjar hipofisis bagian anterior. Hormon ini memiliki sel target folikel ovarium dan korpus luteum pada wanita dan sel interstisium Leydig di testis pada pria. Hormon ini merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, dan sekresi estrogen serta progesteron pada wanita. Pada pria, hormon ini akan merangsang sel-sel Leydig untuk memproduksi testosteron.7 4. Estrogen Hormon ini merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi, terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba uterin, uterus, dan vagina. Estrogen juga menstimulasi pertumbuhan duktus dan alveoli kelenjar mammae. Pada pubertas seorang wanita, hormon estrogen memiliki peran yang besar dalam perkembangan sekunder seks wanita. Hormon ini memengaruhi konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan penumpukan lemak dalam semua jaringan subkutan terutama di area bokong, paha, dan payudara. Estrogen juga menyebabkan produksi sekresi serviks berair jernih yang cenderung memfasilitasi masuknya sperma ke dalam uterus. 5,8 10

Estradiol adalah estrogen yang secara biologis paling aktif dan paling penting yang disekresi ovarium. Estron adalah estrogen lemah yang dibentuk melalui konversi androstenedion. Estriol adalah estrogen terlemah.3,7 5. Progesteron Progesteron merangsang pertumbuhan endometrium uterus lebih lanjut untuk mempersiapkannya terhadap implantasi ovum yang sudah dibuahi. Progesteron menghambat kontraksi uterus sehingga ovum yang sudah tertanam dapat bertahan. Hormon ini juga merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar mammae menjadi sel-sel pensekresi susu. Produksi susu aktual merupakan salah satu fungsi hormon prolaktin setelah payudara dipersiapkan oleh estrogen dan progesteron. Progesteron meningkatkan viskositas mukus serviks sehingga menghambat masuknya sperma ke os serviks. 3,7 Estrogen pada wanita tidak hamil, estrogen disekresikan terutama oleh ovarium, walaupun dalam jumlah kecil. Pada kehamilan dalam jumlah besar juga diekskresi oleh plasenta. Hampir semua progesterone pada wanita yang tidak hamil disekresikan oleh korpus luteum selama separuh terakhir setiap siklus ovarium. Akan tetapi pada saat kehailan disekresikan dalam jumlah banyak oleh plasenta, khususnya setelah bulan keempat kehamilan.7 Siklus Ovarium a. Fase Folikular Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Selama masa kanak-kanak folikel primodial tidak tumbuh, tetapi pada saat pubertas, bila FSH dan LH dari kelenjar hipofisis anterior mulai disekresikan dalam jumlah banyak, seluruh ovarium khususnya folikel-folikel dalam ovarium mulai tumbuh.5 Folikel primodial merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir, masing-masing folikel terdiri atas oosit primer yang diliputi oleh lapisan sel folikuler gepeng. Stadium pertama pertumbuhan folikel adalah pembesaran ovum dimana sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Dan diikuti oleh perkembangan lapisan-lapisan granulosa pada sekitar ovum dan perkembangan sel teka interna sekitar sel-sel granulosa. Sel-sel teka interna mensekresikan estrogen dalam jumlah besar.7,8 11

Pada permulaan menstruasi konsentrasi FSH dan LH meningkat menyebabkan percepatan pertumbuhan sel teka dan sel granulosa. Sel teka dan sel granulose mensekresikan estrogen dalam jumlah yang tinggi hal ini menimbulkan penimbuanan cairan dalam folikel yang menyebabkan terbentuknya sebuah rongga yakni antrum folikuli. Setelah antrum terbentuk sel teka dan sel granulose terus mengadakan proliferasi, kecepatan sekresinya bertamabah dan membentuk masa yang padat yang disebut cumulus ooforus yang mengandung oosit. Cumulus ooforus menonjol kedalam antrum. Pada folikel matang yang biasa disebut folikel tersier atau Graff antrum semkin bertamabah besar, oosit II diliputi oleh zona pelusida dan satu lapisan sel granulose. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14. pada saat ini folikel yang membesar pecah dan ovum terlepas kedalam rongga abdomen di waktu ini terjadinya ovulasi disebut fase estrus.4,7,8 b. Fase Ovulasi Ovulasi, peristiwa pelepasan oosit. Folikel sekunder yang telah mengalami pematangan (folikel graaf) memiliki kandungan estrogen yang tinggi. Folikel yang membesar pecah, dan ovum terlepas ke dalam rongga abdomen. Oosit membebaskan diri terdorong keluar dari permukaan ovarium disertai dengan sebagian cairan folikular dan korona radiata yang melekat padanya. dan sel-sel yang berkaitan dengannya ke dalam rongga tubuh agar dapat ditarik tuba uterina. Ovum diambil oleh ujung-ujung tuba uterine yang berfimbriae, ovum akan disaluran ke uterus bila terjadi fertilisasi, bila tidak terjadi fertilisasi ovum akan keluar bersama darah menstruasi dan folikel menjadi kolaps, dindingnya berlipat-lipat dan terbentuklah korpus luteum.5,6 c. fase luteal Setelah ovulasi, folikel yang pecah tertinggal dalam ovarium mengalami transformasi stuktur membentuk korpus luteum atau rubrum proses ini dinamakan luteinisasi. Luteinisasi dibawah pengaruh hormone LH. Dimana sel-sel folikel yang berubah menjadi sel luteal ini membesar dan berubah menjadi jaringan yang sangat aktif menghasilkan hormone steroid.

12

Didalam korpus luteum banyk tersimpan kolesterol dan butiran-butiran lemak menyebabkan jaringan ini berwarna kuning.8

yang

Badan kuning (korpus luteum) menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Jika ovum yang dilepaskan tidak dibuahi maka korpus luteum akan berdegenerasi dalam waktu sekitar 14 hari setelah pembentukannya. Sel-sel berdegenerasi dan difagositosis oleh makrofag, korpus luteum akan berubah menjadi jaringan parut dan jaringan penyambung padat yang membentuk korpus albikans. Fase luteal selesai dan fase satu siklus ovarium selesai. Ketika degenerasi korpus luteum selesai, menandai dimulainya fase folikular baru. Selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.4,7,8

Gambar4. Siklus Ovarium (Sumber: Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran)

Siklus Menstruasi / Haid Menstruasi adalah dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya disebut sebagai siklus menstruasi. Menstruasi 13

biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 4555 tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 7 hari. Lama siklus haid berkisar 21-35 hari, dengan rata-rata 28 hari. Siklus haid terdiri dari 3 fase yaitu fase proliferasi, fase luteal dan fase menstruasi .Siklus haid diawali dengan proliferasi sel selama 7-21 hari. Dan disusun dengan fase luteal/ sekresi selama 14 hari. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.7 a) Fase menstruasi adalah fase yang paling jelas karena ditandai oleh pengeluaran darah dan sisa endometrium dari vagina. Hair pertama haid dianggap sebagai awal siklus baru, yang mana permulaan fase folikel ovarium. Sewaktu korpus luteum berdegenerasi karena tidak terjadi pembuahan dan implantasi ovum yang dikeluarkan dari siklus sebelumnya, kadar estrogen dan progesteron turun drastis. 8 Karena efek akhir estrogen dan progesteron adalah mempersiapkan endometrium untuk implantasi ovum yang dibuahi maka terhentinya sekresi kedua hormone ini menyebabkan lapisan endometrium yang kaya akan nutrisi dan pembuluh darah ini

kehilangan hormone-hormon penunjangnya. Penurunana kadar hormone-hormon ovarium juga merangsang pengeluran prostaglandin uterus yang menyebabkan vasokontriksi pembuluh-pembuluh endometrium sehingga menghambat aliran darah ke endometrium. Penurunan pengaliran oksigen, yang terjadi kemudian menyebabakan kematian endometrium, termasuk pembuluh darahnya. Pendarahan yang timbul melalui kerusakan pembuluh darah ini membilas jaringan endometrium yang mati luruh kedalam lumen uterus. Dua pertigaendometrium bagian superficial terlepas lapisan sewaktu haid, yakni startum fungsionale sedangkan startum basale sebelah dalam tidak terlepas.7,8 Satu lapisan dalam dan tipis yang terdiri dari sel-sel epitel dan kalenjar yang akan menjadi bakal regenerasi endometrium. Prostagladin juga merangsang kontraksi ritmik ringan miometrium. Kontraksi ini membantu mengeluarkan sisa endometrium dari ringga uterus melalui vagina sebagai darah haid .Jumlah rata-rata darah yang keluar setiap kali haid adalah 50-150 ml. Haid biasanya berlangsung selama lima sampai tujuh hari setelah degenerasi korpus luteum bersamaan dengan bagian awal fase folikel ovarium. Penurunan estrogen dan progesteron akibat degenerasi korpus luteum secara simultan menyebabkan terlepasnya endometrium (haid) dan perkembanagan folikel-folikel baru di ovarium dari bawah pengaruh hormone-hormon gonadotropik yang kadarnya meningkat. 14

Penurunan sekresi hormone gonad menghilangkan inhibisi pada hipotalamus dan hipofisis anterior sehingga sekresi FSH dan LH meningkat dan fase folikel baru kembali dimulai. Stelah selama 5-7 haridibawah pengaruh FSH dan LH folikel baru yang berkembang mengeluarkan cukup banyak estrogen yang mendorong pemulihan dan pertumbuhan endometrium. Dengan demikian, haid berhenti dan fase foliferasi siklus uterus dimulai bersamaan dengan endometrium mulai memperbaiki dirinya.8 b) Fase foliferasi Fase foliferasi siklus uterus dimulai bersamaan dengan endometrium mulai memperbaiki dirinya. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Sewaktu darah haid berhenti di uterus, tertinggal satu lapisan tipis endometrium setebal kurang dari 1 mm. Estrogen merangsang proliferasi sel epitel, kalenjar, dan pembuluh darah di endometrium sehingga ketebalan lapisan ini dapat mencapai sampai 3 hingga 5 mm. Fase proliferasi yang didominasi oleh estrogen berlangsung dari akhir haid sampai ovulasi. Kadar estrogen puncak memicu lonjakan LH yang menyebabkan ovulasi.8 c) Fase sekresi Setelah ovulasi, pada saat sebuah korpus luteum terbentuk, uterus memasuki fase sekretorik atau luteal. Korpus luteum mengeluarkan sebagaian besar hormon progeteron dan estrogen. Progesteron bekerja pada endometrium tebal yang sudah dipersiapkan oleh estrogen untuk mengubahnya menjadi jaringan yang kaya pembuluh dan glikogen. Pada periode ini disebut fase sekretorik, karena kelenjar-kelnjar endometrium secara aktif mengeluarkan glikogen atau fasee progestinal (sebelum kehamilan) dalam kaitannya dengan pembentukan endometrium yang subur mampu menunjang perkembangan mudigah. Jika terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum berdegenerasi dan fase folikel dan haid dimulai kembali.8 Menopause Penghentian daur haid seorang wanita pada usia sekitar 45-55 tahun., kehidupan seksual biasanya tidak teratur dan ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus haid. Setelah beberapa bulan sampai beberapa tahun, siklus berhenti sama sekali.7 Pemberhentian siklus ini dinamakan menopause .Menopause didahului oleh satu periode kegagalan ovarium progresif yang ditandai oleh semakni seringnya daur yang tidak teratur, penurunan kadar estrogen, serta sejumlah 15

perubahan fisik dan emosi dan payudara yang mengerut. Keseluruhan periode transisi dari kematangan seksual sampai pada penghentian kemampuan reproduksi dikenal sebagai klimekterium. Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya perubahanperubahan pascamenopause, misalnya kekeringan vagina yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan kelamin, dan atrofi bertahap organ-organ genitalia.8 Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa permulaan kehidupan seksual dewasa, pertumbuhan dan pematanagan saluran reproduksi wanita serta perkembangan karakteristik seks skunder wanita dimulai pada usia pubertas. Dengan ini kematangan organorgan reproduksi dan peran hormone dalam sistem reproduksi dapat mempengaruhi siklus menstruasi seorang wanita. Daftar Pustaka 1. Benson R, Pernoll M. Buku saku obstetri dan ginekologi. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.28-39. 2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama; 2008.h.285-88. 3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.h.345-61. 4. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC;1991.h.462-74. 5. Fiore M. Atlas histologi: Di Fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.247-330. 6. Fawcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.h.731-69. 7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 20011.h. 833-38;843-51 8. Guyton AC. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.741-44;747;749.

16

Anda mungkin juga menyukai