Anda di halaman 1dari 16

Tugas 3 Farmakologi 2

ANTIBIOTIK MAKROLIDA, AMINOGLIKOSIDA,


LINCOSAMID & OXAZOLIDINON
Dosen : Ifora, M. Farm, Apt
Hari/Jam: Jum’at/08.00 WIB
Kelas : V A
Kelompok 9:
1. Romy Jon Hendra 1501047
2. Silvia Ardela 1501052
3. A. Medly Rani Tiancy 1501061
4. Bilqis Nurganiyu 1501066
5. Dewi Suprianti 1501070

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang


2019
SEJARAH
Sejarah makrolida diawali pada tahun 1970-an, perusahaan sankyo dan
merck mengisolasi milbemisin dan avermektin → efektif digunakan
sebagai insektisida → Keduanya merupakan hasil fermentasi yang
memanfaatkan streptomyces yang berbeda. Makrolida adalah salah
satu kela poliketida. Makrolida merupakan sekelompok obat
(khususnya antibiotik) yang aktivitasnya disebabkan karena keberadaan
cincin makrolida, cincin lakton besar yang berikatan dengan satu atau
lebih gula deoksi, biasanya cladinose dan desosamine. Cincin laktonnya
biasanya tersusun dari 14, 15, atau 16 atom.

Oxazolidinon: Linezolid merupakan derivat sintetik pertama golongan


Oxazolidinon.
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI MAKROLIDA KLASIFIKASI AMINOGLIKOSIDA
Eritromisin Streptomisin
Azitromisin Neomisin
Klaritromisin Kanamisin
Roksitromisin Paromomisin
Gentamisin
KLASIFIKASI OXAZOLIDINON
Tobramisin
Linezolid
Amikasin
Tidezolid
Sisomisin
Posizolid
Netilmisin
Radezolid
KLASIFIKASI LINCOSAMID
Linkomisin
Klindamisin
STRUKTUR KIMIA SALAH SATU CONTOH OBAT

Eritromisin Klindamisin
Gol. MAKROLIDA Gol. LINCOSAMID

Gentamisin
Gol. AMINOGLIKOSID

Linezolid
Gol. OXAZOLIDINON
SPEKTRUM ANTIBIOTIK
Makrolida Aminoglikosida Lincosamid Oxazolidinon
(Eritromisin) (Gentamisin) (Klindamisin) (Linezolid)
Efektif terhadap Bersifat bakterisid Efektif terhadap S. Aktif terhadap
bakteri gram + (S. yang aktif terutama aureus, S. bakteri gram +
pyogenes, S. terhadap gram - pneumoniae, S. aerobik, bersifat
pneumonia, C. aerobik & beberapa piogenes, S. bakteriostatik
perfringens, C. bakteri gram + (S. viridans, S. terhadap
diphtheriae, & L. aureus & S. anaerobic, enterokokus dan
monocytogenes), & epidermidis). Actinomyces stafilokokus, tetapi
mempunyai isrealli, Bacteriodes bakterisidal
kepekaan yang fragilis & kuman terhadap
bervariasi pada S. aerob lainnya. streptokokus.
viridans. Bersifat
bakteriostatik &
bakterisidal pada
bakteri yang sangat
peka.
MEKANISME KERJA OBAT
Makrolida Aminoglikosida Lincosamid Oxazolidinon
(Eritromisin) (Gentamisin) (Klindamisin) (Linezolid)
Menghambat Menghambat Menghambat pertumbuhan Berikatan
sintesis protein sintesis protein atau reproduksi dari bakteri dengan ribosom
dengan berikatan dengan berikatan yaitu dengan menghambat subunit 50S
secara reversibel pada ribosom sintesa protein. Mekanisme sehingga
pada ribosom subunit 30S. kerja klindamisin meliputi initiation
subunit 50S. memotong elongasi rantai compleks 70S
peptida, memblok site A tidak terbentuk
pada ribosom, kesalahan (yang
membaca pada kode merupakan
genetik atau mencegah prasyarat untuk
penempelan rantai reproduksi
oligosakarida pada bakteri).
glikoprotein.
Keterangan: Pusat Peptidiltransferase
dalam 23S rRNA. Strain tahan linezolid
memiliki mutasi pada posisi 2447 atau
2587.

Literatur: Bozdogan & Appelbaum, 2004

Keterangan: Sintesis protein pada bakteri


dan cara kerja oksazolidinon.Subunit
ribosom 30S, dalam kompleks dengan
faktor inisiasi, mRNA,dan fMet-tRNA
mengikat subunit ribosom 50S untuk
membentuk ribosomdewasa 70S dan untuk memulai
sintesis protein. Di hadapan oksazolidinon,yang, mengikat
ke situs P di subunit ribosom 50S, kumpulan initidak dapat terjadi.
Oxazolidinone juga berikatan dengan 70S ribosom dewasa, yang
menghambat translokasi.
INDIKASI
Makrolida Aminoglikosida Lincosamid Oxazolidinon
(Eritromisin) (Gentamisin) (Klindamisin) (Linezolid)
Pencegahan Endokarditis, Pneumonia, Sepsis, infeksi Bakterimia,
Bakteri, Bartonellosis, Persiapan kolesistisis, sendi & tulang, pneumonia
Usus, Bronkitis, Pemfigoid peritonitis, intraabdominal, (nosokonial &
bulosa, Campylobacter septikemia, pyelo pelvis, saluran yang berasal dari
Gastroenteritis, Chancroid nefritis, infeksi napas bawah komunitas), infeksi
Infeksi Chlamydia, Abses gigi, kulit, inflamasi (terutama oleh kulit jaringan
Legionella Pneumonia, Penyakit pada tulang bakteri aerob), lunak oleh
Lyme, Limfogranuloma panggul, uretritis oleh C. Enterococcus
Venereum, Mycoplasma endokarditis, trachomatis, kulit faecium yang
Pneumonia, Uretritis meningitis, & jaringan lunak. resisten terhadap
Nongonokokal, Mata Rosacea listeriosis, Klindamisin juga vankomisin, S.
Otitis Media, Pemfigoid brucellosis, pes, sering digunakan aureus (baik yang
Pertusis, Faringitis, Pneumonia, pencegahan sebagai terapi resisten maupun
Profilaksis Demam Rematik, infeksi setelah acne vulgaris pada sensitif terhadap
Infeksi Kulit atau Jaringan pembedahan. wanita usia metisilin), &
Lunak, Radang Tenggorokan reproduksi. Streptococcus
Sifilis, & Infeksi Saluran pneumoniae.
Pernafasan Atas.
EFEK SAMPING
Makrolida Aminoglikosida Lincosamid Oxazolidinon
(Eritromisin) (Gentamisin) (Klindamisin) (Linezolid)
Reaksi alergi Alergi, reaksi iritasi & Trombositopenia, Keluhan saluran
dalam bentuk toksik, serta adanya anafilaksis, cerna (mual,
demam, perubahan biologi. esofagitis, mual muntah, diare &
eosinofilia & muntah, ruam dan sembelit), SSP
sksantem (hilang jaundice, diare & (sakit kepala,
bila obat kolitis vertigo & susah
dihentikan), Pada pseudomembranos tidur),
dosis ↑ dijumpai a yang ditandai oleh trombositopenia
iritasi saluran demam, nyeri & kolitis
cerna (mual, abdomen, diare pseudomembran
muntah & nyeri dengan darah & osa.
epigastrium). lendir pada tinja
karena Clostridium
difficile dapat pula
terjadi.
INTERAKSI
Makrolida Aminoglikosida Lincosamid Oxazolidinon
(Eritromisin) (Gentamisin) (Klindamisin) (Linezolid)
Eritromisin + Gentamisin + Klindamisin + Linezolid+ Obat adrenergik (fenil-
Karbamazepin/ Agalsidase alfa Eritromisin→ propanolamin, Pseudoefedrin,
kortikosteroid/ dan beta → salah satu obat dopamin, epinefrin), obat antidepresan
siklosporin/ Gentamisin kurang efektif. yang bekerja menghambat re-uptake
digoksin/warfarin/ mungkin serotonin (fluoksetin, paroksetin,
terfenadin/ astemizol / menghambat sertralin) → me↑ efek adrenergik.
teofilin → me↑kan efek efek agalsidase
toksisitasnya karena alfa dan beta.
menghambat sitokrom
P-450.
Eritromisin + terfenadin/ Gentamisin + Klindamisin + Linezolid + Makanan yang mengandung
astemizol → aritmia Analgetik → Gentamisin → tiramin (keju, daging yang dikeringkan,
jantung yang berbahaya Kadar plasma ↑ risiko anggur merah, tauco dll)→ me↑kan
akibat memanjangnya amikasin dan kerusakan ginjal tekanan darah→berpotensi fatal dan
internal QT (sindrom gentamisin pada dan / atau saraf dapat menyebabkan gejala seperti sakit
QT). neonatus mungin kepala parah, kebingungan, pandangan
Eritromisin + Klindamisin ditingkatkan oleh kabur, masalah dengan bicara atau
→ salah satu obat indometasin. keseimbangan, mual, muntah, sakit
kurang efektif. dada, kejang, dan mati rasa atau
kelemahan tiba-tiba.
Lanjutan…
Interaksi Eritromisin
Eritromisin + Albuterol/Azitromisin/Ondansetron → me↑kan risiko irama jantung yang tidak
teratur yang mungkin serius & berpotensi mengancam jiwa.

Eritromisin + Carbamazepin → mual, gangguan penglihatan, pusing, atau koordinasi otot yang
buruk.
Eritromisin + Ciprofloxacin → me↑kan risiko irama jantung yang tidak teratur yang mungkin
serius & berpotensi mengancam jiwa.
Eritromisin + Miralax (polietilen glikol 3350) → me↑kan risiko irama jantung yang tidak
teratur yang mungkin serius & berpotensi mengancam jiwa (jika pasien memiliki kadar
magnesium atau kalium dalam darah yang rendah, yang dapat terjadi dengan persiapan
pembersihan usus atau penggunaan obat yang berlebihan yang memiliki efek pencahar).
Eritromisin + Prednisone → me↑kan kadar prednisone dalam darah & me↑kan resiko efek
samping.
Eritromisin + Tramadol → me↑kan efek & kadar tramadol dalam darah & me↑kan resiko
efek samping.
Eritromisin + Alprazolam → me↑kan kadar prednisone dalam darah & me↑kan resiko efek
samping.
Lanjutan…
Interaksi Gentamisin

Gentamisin + Aspirin → me↑kan kerusakan ginjal.

Gentamisin + Ampisillin → me↓kan efek gentamisin.

Gentamisin + Antibiotik sefalosporin (Ceftriaxon) → me↑kan kerusakan ginjal.

Gentamisin + Diuretik (Furosemid) → me↑kan gangguan pendengaran, dering di


telinga, vertigo, dan masalah ginjal.

Gentamisin + Vankomisin → me↑kan gangguan pendengaran, dering di telinga,


vertigo, dan masalah ginjal.
Lanjutan…
Interaksi Linkosamid
Linezolid + Salmeterol /Albuterol/Ipratropium→ me↑kan efek samping kardiovaskular seperti jantung berdebar,
nyeri dada, peningkatan denyut jantung dan denyut nadi, dan peningkatan tekanan darah.
Linezolid + Diphenhydramine → me↑kan efek samping seperti pusing, kantuk, penglihatan kabur, mulut kering,
sembelit, intoleransi panas, pembilasan, berkurangnya keringat, kesulitan buang air kecil, jantung berdebar,
jantung berdetak cepat, kebingungan, disorientasi, dan masalah memori.
Linezolid + Epinefrin → me↑kan tekanan darah.
Linezolid + Fentanil → me↑kan risiko depresi pernapasan, tekanan darah rendah, dan kondisi yang jarang namun
serius yang disebut sindrom serotonin, yang dapat mencakup gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang,
perubahan ekstrem dalam tekanan darah, peningkatan denyut jantung, peningkatan demam, berkeringat
berlebihan, menggigil atau gemetar, penglihatan kabur, kejang otot atau kekakuan, tremor, inkoordinasi, kram
perut, mual, muntah, dan diare.
Linezolid + Furosemid → mungkin memiliki efek tambahan dalam menurunkan tekanan darah → mungkin
mengalami sakit kepala, pusing, sakit kepala ringan, pingsan, dan / atau perubahan denyut nadi atau detak
jantung (terlihat pada awal pengobatan).
Linezolid + Rifampin → me↓kan efek linezolid.
Linezolid + Sertraline/Tramadol/Ondansetron → me↑kan risiko kondisi langka namun serius yang disebut
sindrom serotonin, yang dapat mencakup gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan ekstrem
dalam tekanan darah, peningkatan denyut jantung, demam, keringat berlebih, menggigil atau gemetar, kabur
penglihatan, kejang otot atau kekakuan, tremor, inkoordinasi, kram perut, mual, muntah, dan diare.
KONTRA INDIKASI
Makrolida Aminoglikosida Lincosamid Oxazolidinon
(Eritromisin) (Gentamisin) (Klindamisin) (Linezolid)
Pasien dengan Pasien dengan Pasien dengan Pasien dengan
gangguan radang gangguan dehidrasi, gangguan hati & gangguan radang
usus besar, Blokade, ginjal. usus besar,
penyakit hati, neuromuskuler, penekanan sumsum
Sindrom QT, Ototoxicity, & tulang, Asidosis,
Prematuritas, disfungsi ginja. sindrom karsinoid,
myasthenia gravis Hemodialisis,
Hipertensi,
hipoglikemia,
penyakit hati,
Aktivitas MAOI,
sakit saraf,
disfungsi ginjal &
Kejang.
DAFTAR PUSTAKA
• American Medical Association, Division of Drugs and Toxicology. (1994). Drug
evaluations annual 1994. Chicago, IL: American Medical Association.
• Bozdogan, B., & Appelbaum, P. C. (2004). Oxazolidinones: activity, mode of action,
and mechanism of resistance. International Journal of Antimicrobial Agents, 23,
113–119.
• Departemen Farmakologi dan Terapeutik. (2016). Farmakologi dan terapi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
• Gendeh, B. S., Said, H., Gibb, A. G., Aziz, N. S., Kong, N., & Zahir, Z. M.
(1993).Gentamicin ototoxicity in continuous ambulatory peritoneal dialysis. J
Laryngol Otol, 681-5.
• Kumin, G. D. (1980). Clinical nephrotoxicity of tobramycin and gentamicin. JAMA,
1808-10.
• Mentrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2406 Tentang: Pedoman Penggunaan Antibiotik.
• Ristuccia, A. M., & Cunha, B. A. (1982). The aminoglycosides. Med Clin North Am,
303-12.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai