Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

”MAKALAH LARUTAN DAPAR”

Di Susun Oleh :

Nama: Nadia Hasnur


BP : 1701007

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM)


PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Fisika “LARUTAN DAPAR”
tepat pada waktunya.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah KIMIA FISIKA II.

Semoga makalah ini bermanfaat dalam pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
bagi pembacanya.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.

Padang,07
juni 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan

BAB II. PEMBAHSAN

1. Pengertian Larutan Dapar


2. Klasifikasi Larutan Dapar
3. Kapasitas Larutan Dapar
4. Mekanisme kerja Larutan Dapar
5. Faktor Yang Mempengaruhi Larutan Dapar
6. Persamaan Henderson-Hasselbalch

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Larutan penyangga,larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang di gunakan untuk
mempertahankan nilai ph tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam / basa
konjugasinya atau basa lemah dan garam / asamkonjugasinya.

Larutan penyangga dalam darah terdiri dari tiga macam,yaitu larutan penyangga
karbonat,larutan penyangga hemoglobin dan larutan penyangga fosfat. Larutan penyangga
karbonat dan larutan penyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar
tetap stabil.Larutan penyangga hemoglobin berperandalam proses mengikat oksigen oleh darah.

Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam
bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia
tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH suatu zat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian larutan dapar
2. Apa Saja Klasifikasi Larutan Dapar
3. Bagaimana Kapasitas larutan dapar
4. Bagaimana Mekanisme Kerja Larutan Dapar
5. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Larutan Dapar
6. Bagaimana Persamaan Henderson-Hasselbalch

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui larutan Dapar
2. Untukmengetahui Klasifikasi Larutan Dapar
3. Untuk mengetahui Kapasitas larutan
4. Untuk mengetahui Mekanisme Kerja Larutan Dapar
5. Untuk mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Larutan Dapar
6. Untuk mengetahui Persamaan Henderson-Hasselbalch
BAB II

ISI

A.Pengertian Larutan Dapar

Larutan dapar Merupakan campuran asam/basa lemah dengan garamnya.Fungsinya adalah


untuk mempertahankan Ph larutan saat di tambahkan asam/basa lemah dalam jumlah relatf
sedikt.Kapasitas dapar adalah parameter kuantitatif yang menunjukan kekuatan (resistensi)
untuk mempertahankan Ph. ( Chang R, 2006).

B.Klasifikasi Larutan

Larutan penyangga terbentuk dari campuran asam/basa dengan pasangan basa/asam konjugasi
yang di peroleh dari garamnya.Ada dua jenis larutan penyangga yaitu:

1. Larutan penyangga asam terdiri dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya.
Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi asam (pH < 7).
Adapun contoh larutan penyangga asam adalah campuran antara CH3COOH dan
CH3COONa. Campuran tersebut mengandung basa konjugasi CH3COO–.
2. Larutan penyangga basa yang terdiri dari campuran basa lemah dan asam konjugasinya.
Larutan ini berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi basa (pH > 7). Adapun
contoh larutan penyangga basa adalah campuran antara NH4OH dan NH4Cl. Campuran
tersebut mengandung asam konjugasi NH4+

Larutan penyangga dapat di buat secara langsung dan secara tidak langsung.Hal ini
tergantung dari sumber asam konjugasi atau basa konjugasi dari asam lemah dan basa lemah.

Selain campuran asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan
garamnya,suatularutan penyangga juga dapat di buat dengan mencampurkan asam lemah dengan
basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat asalkan konsentrasi yang lemah harus lebih besar
dari pada yang kuat.

C. Kapasitas Dapar

Kapasitas dapar adalah parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan (resistensi) untuk
mempertahankan pH, yang diungkapkan oleh persamaan dari Van Slyke berikut :

β = ΔB/ ΔpHβ        = Jumlah tertentu penambahan reagen yang menyebabkan perubahan

pHΔpH   = Perubahan pH akibat penambahan sejumlah B reagensi

Kapasitas dapar bergantung pada perbandingan (garam)/(asam). kapasitas dapar yang


terbesar adalah pada saat (garam)/(asam) = 1 dan karena itu sesuai dengan persamaan pH=pKa.
Persamaan kapasitas dapar

sebelumnya sudah memberikan hasil yang cukup. Persamaan tersebut selanjutnya


diperbaiki lebih lanjut oleh Koppel, Spiro, serta Van Slyke, yaitu :

C = kadar total / jumlah kadar total asam + garam.

Kapasitas dapar tidak hanya dipengaruhi oleh perbandingan (garam)/(asam) tetapi juga
oleh konsentrasi total dan asamnya. Meningkatnya konsentrasi komponen dapar mengakibatkan
kapasitas atau efisiensi dapar juga meningkat. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa kapasitas
dapar dapat dipengaruhi oleh perbandingan konsentrasi (garam)/(asam) yang meningkat dengan
perbandingan menuju 1, dan meni ngkatnya konsentrasi total asam dan garam.
D. Mekanisme kerja Larutan Dapar

Di dalam larutan penyangga terdapat asam/basa beserta asam konjugasi/basa konjugasi.


Keduanya akan membentuk kesetimbangan ion di dalam air. Kesetimbangan ion itulah yang
nantinya membuat larutan penyangga bisa bertahan pada rentang pH tertentu saat ditambahkan
sedikit asam atau basa. Bagaimana bisa? Contohnya sebagai berikut.

1. Jika di dalam campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO–
ditambahkan sedikit asam, maka ion H+akan bereaksi dengan ion negatif dari basa
konjugasi CH3COO–. Akibatnya, penambahan asam tersebut tidak akan mengubah pH
larutan secara signifikan.
2. Jika di dalam campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasi NH4+ditambahkan
sedikit basa, maka ion OH–akan bereaksi dengan ion positif dari asam konjugasi NH4+.
Akibatnya, penambahan basa tersebut tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Larutan Dapar.

 Penambahan Garam garam Netral


Mempengaruhi kekuatan ion sehingga mempengaruhi PH larutan dapar
 Pengenceran
Pengenceran (+) harga PH akan naik nilai Pengenceran (-) harga PH akan turun
 Temperatur
PH dapar asetat dijumpai meningkat dengan naiknya temperature sedangkan PH dapar
asam borat-natrium borat turun

F. Persamaan Henderson-Hasselbalch

Persamaan yang berguna untuk larutan buffer: Persamaan Henderson – Hasselbach.


Dalam larutan buffer, meskipun secara lengkap mungkin memerlukan beberapa jenis
perhitungan yang berbeda, selalu ada bagian yang memerlukan kaitan antara pH (atau pOH) dari
larutan buffer dengan konsentrasi dari komponen buffer. Secara keseluruhan, masalah umumnya
dapat dengan mudah diselesaikan melalui persamaan yang sederhana, yang dikenal sebagai
persamaan Henderson – Hasselbalch. Secara hipotetis, digunakan asam lemah, HA (misal
HC2H3O2) dan garamnya NaA (misal NaC2H3O2). Dimulai dengan menuliskan persamaan
yang sudah sangat dikenal

HA + H2O ⇄ H3O+ + A–

[A-] Ka =[H3O+] x [HA]

Sekarang ambil harga logaritma negatif dari masing-masing sisi persamaan tersebut [A-]

[H3O+ ][A- ] [HA]

Ka =

Susun kembali sisi kanan persamaan untuk mendapatkan

-logKa =-log[H3O+]-log[HA]

Ingat bahwa pH = – log [H3O+] dan pKa = – log Ka

[A-] pKa =pH-log[HA]

pH = pKa + log[HA]atau pH = pKa + log (asam]

[A-]

+– Penurunan yang sama untuk larutan buffer dari basa lemah B dan garamnya (misal, BH Cl ,

dimulai dengan

B+H2O ⇄ BH+ +OH–

[BH+ ][OH- ] [B]

[BH+ ] [B]

=[OH-]

Dan hasil persamaan akhir adalah


Yang membuat persamaan pH dan pOH sangat berguna adalah bahwa biasanya konsentrasi
stoikiometri (konsentrasi senyawa dalam larutan) dapat disubstitusi untuk konsentrasi
kesetimbangan. Jumlah ini dengan asumsi bahwa asam lemah (atau basa lemah) pada dasarnya
tidak terionisasi dengan keberadaan garamnya. Asumsi ini sah sepanjang komponen buffer tidak
terlalu encer dan Ka (atau Kb) tidak terlalu besar.

Menyiapkan Larutan Buffer. Misal diperlukan larutan buffer dengan pH = 4,76. Bagaimana
menyiapkan larutan ini? Kalau diketahui bahwa pKa = 4,76 untuk asam asetat, dan menurut
persamaan pH di atas, yang harus dilakukan hanya mencari larutan yang memiliki konsentrasi
HC2H3O2 dan C2H3O2– yang sama.

[C H O - ]

pH=pKa +log 2 3 2 =4,76+log1=4,76

Meskipun demikian, misal diperlukan larutan buffer dengan pH = 5,10. Apa yang harus
dilakukan? Ada dua alternatif: (1) gunakan rasio [C2H3O2–]/[HC2H3O2] yang memiliki harga
yang tepat untuk membuat larutan dengan pH = 5,10. (2) Cari asam lemah yang mempunyai pKa
= 5,10 dan siapkan larutan yang memiliki konsentrasi molar yang sama dari asam dan garamnya.
Meskipun alternatif kedua adalah konsep yang sederhana, pada umumnya tidak digunakan,
karena bagaimana menemukan asam lemah yang tersedia secara umum yang larut dalam air dan
memiliki pKa = 5,10? Alternatif pertama lebih praktis
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan


perubahan pH terhadap penamabahan sedikit asam / basa.Peniadaan perubahan pH tersebut
di kenal sebagai aksi dapar.

Laruatan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang di gunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyakberubah selama reaksi kimia
berlangsung.Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pHnya hanya berubah sedikit
dengan pemberian sedikit asam kuat/ basa kuat.buffer terdiri dari asam lemah dan garam
/basa konjugasinya /basa lemah dangaram/ asam konjugasinya.

B. Saran

Lebih meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai kegunaan


larutan penyangga, maka usahakan sesering mungkin membaca buku agar
dapat lebih memahami informasi yang lebih jelas tentang kegunaan larutan
penyangga dalam bidang farmasi.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. 2001. Penuntun Belajar Kimia Dasar : Kimia Larutan. Bandung: Citra Adhya
Bhakti.

Alfred, Martin.2008. farmasifisikadasar – dasarfarmasifisikdalamilmufarmasetika

Edisiketigajilid 2.Ui –pres.jakarta

Baroroh,umi L.U.2004.diktat kimiadasar 1. Universitaslambungmangkurat.banjarbaru

Ditjen pom.1979.farmakope Indonesia III.Depkes RI. Jakarta

Moechtar. 1989.Farmasifisi kbagian larutandan disperse. GadjahMadaUniersity.Yogyakart

Oxtobydavid w,dkk.2001. prisip-prinsipkimiamodern.Erlangga,Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai