gram zarut
mol zarut BM zarut
Molaritas, M = =
L larutan L larutan
gram zarut
ekuiv zarut = BE zarut
Normalitas, N =
L larutan L larutan
BE = BM / valensi
Suatu larutan sukrosa (BM=342) dibuat
dengan jalan melarutkan 0,5 g sukrosa
dalam 100 g air. Hitung persen berat,
konsentrasi molal, dan fraksi mol sukrosa
dan air dalam larutan.
Jawaban :
% berat sukrosa : jumlah g sukrosa x 1oo %
jumlah g larutan
: 0,5 g / 100 g x 100 % = 0,5 %
Konsentrasi molal
Molalita = jumlah mol sukrosa
jumlah kg pelarut
= 0,5 g/342
0,1 kg
= 0,015 m
Fraksi mol sukrosa
jumlah mol air = 100 g / 18 = 5,55 mol
XB = jlh mol sukrosa
jlh mol air + jlh mol sukrosa
= 0,0015 = 0,00027
5,55 +0,0015
XA = Jlh mol air
Jlh mol air + jlh mol sukrosa
= 5,55
5,55 + 0,0015
= 0,9997
BE = berat atom
jumlah ekuivalen per berat atom (valensi)
Penyimpangan + Penyimpangan –
Apabila zat berada pada konsentrasi tinggi
maka :
ρpelarut = ρ˚pelarut X pelarut
Hubungan tekanan uap komposisi dari zat
terlarut tidak dapat dinyatakan dengan
hk.Raoult, sehingga digunakan hk.Henry
Ρzat terlarut = k zat terlarut x zat terlarut
Prinsip : memisahkan konstituen yang mudah
menguap dari konstituen yang sukar menguap.
Uap campuran biner selalu lebih kaya akan
konstituen yang mudah menguap.
Apabila campuran dari dua cairan yang praktis
tidak tercampurkan dipanaskan sementara
molekul-molekul bergerak menuju permukaan
cairan untuk mencapai fase uap maka masing-
masing konstituen secara bebas memakai
tekanan uapnya sendiri sebagai fungsi dari
temperatur