UKURAN PARTIKEL
1
v = volume
3. Diameter statistik
2. STANDAR DEVIASI
Setelah perhitungan di cari :
Dari contoh diatas Sa = 15,6 μm
1. UKURAN HARGA PURATA PARTIKEL
Diungkapkan dengan rumus
Xn = (∑xi.ni)/ n
Hal hal yang berkaitan dengan ukuran partikel YAITU DISTRIBUSI
Hal-hal
Xa : rata-rata aritmatika UKURAN PARTIKEL DAN DIAMETER PARTIKEL. Distribusi partikel
xi : rata-rata interval kelas disajikan dalam bentuk :
a. HISTOGRAM
x1+x2+x3…………xi
n : jumlah total distribusi partikel
ni : frekuensi jumlah partikel setiap interval kelas
n1+n2+n3………ni
Dari contoh data di atas Xa = (43,046/1478)= 29,1 μm
2
b. KURVA DISTRIBUSI PERBESARAN 120 X
3
2. BENTUK PARTIKEL
Ekidimensional, kubus
Agak sukar mengalir
-Dapat menentukan gerakan partikel dengan sisi tajam
4
Cara mengukur αvs :
Untuk memudahkan pendekatan bentuk partikel dengan
mengekspresikan parameter bentuk partikel αvs yang 1. Partikel amorf
dipengaruhi : Untuk perhitungan luas, volume partikel sangat perlu ditambah
1 Surface
1. faktor koreksi (α)
Misal partikel amorf yang mempunyai diameter proyeksi dp (di
2. Volume
bawah mikroskop)
Cara mengukur αvs : S = αs dp2 dimana αs = faktor koreksi luas
Jika partikel bulat S = π ds2 dimana ds = diameter ekivalen spheris
S = π d2 S: luas permukaan (fungsi pangkat dua) V = αv dp3 dimana αv = faktor koreksi volume
V = π d3/6 V: volume partikel (fungsi pangkat tiga) V = π dv3 / 6 dimana dv = diameter ekivalensi volume bola
Karakteristik bentuk partikel diungkapkan sbg αvs = αs / αv
αv = V / dp3
5
Hubungan αvs dengan bentuk partikel Semakin amorf semakin besar harga αvs dengan cv
Bentuk semakin tidak teratur, αvs semakin besar dp = 805 μm
(besar)
Apabila :
a = b (dlm kubus)
dp = 461 μm
a = ½ b (lebih amorf (medium)
krn mjd lempeng) dp = 213 μm
a = 1/10b (semakin (kecil)
lempeng)
dp = 302
a = 1/100b (semakin μm (kecil)
lempeng lagi)
Fluiditas mempengaruhi pengisian ruang kompresiÆFluiditas
Jadi semakin besar αvs (bentuk partikel) , cv (koefisien variasi tinggi maka pengisian lebih baikÆberat menjadi konstan
semakin besar Æfluiditasnya semakin jelek
Ilustrasi serbuk :
Kesimpulan :
Celah antar partikel
1. Semakin besar αvs maka cv semakin besar
2. Merupakan hubungan linier, bukan hubungan logaritmik
Pori eksternal
(berkebalikan), semilogaritmik, eksponensial
Pori
P i internal
i t l
1. Kerapatan jenis riil
3. Kerapatan jenis & Porositas
- Diperoleh setelah menghilangkan semua pori eksternal dan
Density (Kerapatan jenis) : harga perbandingan antara berat massa internal
dengan volumenya. - Dilakukan dengan cara pulverasi (pengecilan partikel) sampai
Dalam teknologi farmasi sediaan padat dikenal 4 macam kerapatan partikel mempunyai ukuran 1 μm (atau lebih kecil)
jenis : - Volume dapat p diketahui dengan
g alat ppiknometer yyangg
dilengkapi gas helium
1. Kerapatan jenis riil
2. Kerapatan jenis partikel ρr : KJr : massa partikel / volume riil partikel
3. Kerapatan jenis apparent (semu) -Volume riil : volume tanpa pori internal & eksternal
4. Kerapatan jenis serbuk (bulk) -Hasil yang diperoleh biasanya berupa harga pendekatan
6
2. Kerapatan jenis partikel
Mesin pengeTAP
ρp : KJp : massa partikel / volume partikel
- Volume partikel dapat diketahui dengan piknometer
udara/helium termasuk didalamnya pori internal
3. Kerapatan jenis
j i semu
ρs : KJs : massa serbuk / volume semu
- Volume semu adalah volume sejumlah partikel, termasuk
pori-pori (internal&eksternal) & celah antar partikel setelah
serbuk di TAP (dimampatkan) sampai volume konstan
4. Kerapatan
p jjenis bulk
POROSITAS
Besarnya :
Porositas = 1/ρb – 1/ρa
Contoh :
ρb = 0,498 g / cm3 1/ρb = 2,008 cm3/g