Anda di halaman 1dari 47

VISKOSITAS &

RHEOLOGI
Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK
Harzahra Sri W Viona Zahra U Haura May Zahra
2022210069 (B) 2022210070 (B) 2022210071 (B)

Meyna Natasha Refina Junitasari Dea Anjani


2022210072 (B) 2022210073 (B) 2022210098 (G)

Khansa Fawnia Gina Nuraini Hana Aginta


2022210106 (G) 2022210108 (G) 2022210100 (G)
daftar pembahasan
01 02 03
TEORI DASAR TUJUAN ALAT & BAHAN
Definisi viskositas & Viskometer; jenis &
rheologi, rumus, sifat alir contoh
cairan

04 05 06
PRINSIP KERJA PERHITUNGAN DAN TABULASI DATA
Prinsip penentuan PENIMBANGAN
viskositas dan sifat alir
01
TEORI DASAR
pengertian viskositas dan rheologi
VISKOSITAS
Suatu pernyataan tentang tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir. Semakin tinggi Viskositas, semakin besar tahanannya.

Cairan sederhana dapat dijelaskan dalam istilah absolut. Semakin


kental suatu cairan, semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu.

Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang


melalui tabung silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang
paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
pengertian viskositas dan rheologi
RHEOLOGI
Kata “Rheo” berasal dari bahasa Yunani
Rheo = mengalir
Logos = ilmu

Jadi, Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat aliran


cairan.

Rheologi meliputi pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan


ke dalam wadah, pengeluaran dari tube, atau dari jarum suntik.
MENURUT NEWTON

F/A : Tekanan geser / shearing stress ( dyne/cm² )


dv/dx : Kecepatan geser (cm/cm.detik-¹)
Ƞ : Koefisien Viskositas ( g cm-¹ detik/poise).
cairan newton dan non newton
Berdasarkan hukum newton tentang sifat aliran cairan, maka tipe aliran
dibedakan menjadi 2, yaitu cairan newton dan cairan non newton:

A. CAIRAN NEWTON
Cairan newton yaitu cairannya mengalir mengikuti aturan-aturan
viskositas.

B. CAIRAN NON NEWTON


Cairan non newton adalah cairan yang akan mengalami perubahan
viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada cairan. Cairan non
viskositas, cairan semacam ini bervariasi pada setiap kecepatan
geser, sehingga untuk mengetahui sifat alirannya dilakukan
pengukuran pada beberapa kecepatan geser. cairan ini dibagi 2
kelompok berdasarkan grafik sifat alirnya.
SIFAT ALIR yang TIDAK
DIPENGARUHI WAKTU
Aliran Plastis

• Tidak melalui titik asal (0,0)


• Memotong sumbu tegangan geser pada
suatu titik (yield value)
• Cairan plastis tidak akan mengalir sampai
tegangan geser dicapai sebesar yield
value
• Yield Value merupakan indikasi adanya
gaya flokulasi
Aliran Pseudoplastis

• Dimulai pada titik asal (0,0)


• Viskositas menurun dengan
meningkatnya laju geser
• Harga viskositas absolut
• Contohnya pada tragakan, natrium
alginate, metil selulosa, dan
karboksimetilselulosa
Aliran Dilatan
● Istilah dilatan dikaitkan
dengan meningkatnya volume

● Dimiliki oleh suspensi yang

Laju geser
berkonsentrasi tinggi (>50%)
dari partikel yang
terdeflokulasi

● Viskositas meningkat dengan


bertambahnya rate of shear
Tegangan geser
SIFAT ALIR yang DIPENGARUHI
WAKTU
Aliran Tiksotropik

• Kurva menurun berada di sebelah kiri


kurva naik.
• Menunjukkan adanya pemecahan
struktur yang tidak terbentuk dengan
segera jika stress dihilangkan atau /
dikurangi.
• Didefinisikan sebagai suatu
pemulihan isoterm dan lambat pada
pendiaman suatu bahan yang
kehilangan konsistensinya karena
shearing.
Aliran Rheopeksi

• Sol membentuk gel lebih cepat jika


diaduk.
• Bentuk keseimbangan aliran
rheopeksi adalah gel.
• Kurva menurun berada di sebelah
kanan kurva naik.
• Disebabkan oleh pengocokan yang
perlahan-lahan dan teratur
mempercepat pemadatan dilatan.
Aliran Viskoelastis

• Jika cairan diberikan tekanan


diatas yield value static maka akan
mengalir sebagai cairan.
• Bila tekanan dihilangkan, sistem
tidak kembali dengan sempurna ke
keadaan awal.
• Pengukurannya berdasarkan
sifat-sifat mekanis bahan.
02
TUJUAN
01 02
Menjelaskan arti Membedakan sifat
Viskositas dan cairan Newton dan
Reologi Non Newton

03 04
Menggunakan alat Menentukan
penentuan Viskositas dan
Viskositas dan Reologi cairan
Reologi Newton & Non
Newton
03
ALAT DAN BAHAN
VISCOMETER
Viskometer adalah alat untuk mengukur viskositas
dan rHeologi suatu zat atau sampel cairan tertentu
viskometer satu titik
Viskometer ini hanya dapat menentukan viskositas
cairan newton

contoh: viskometer kapiler dan viskometer bola jatuh


viskometer banyak titik
viskometer ini dapat digunakan untuk
menentukan viskositas dan rheologi
cairan newton dan non newton

ex: viskometer stormer dan brookfield


(viskometer cup and bob)
Bagian-bagian VISCOMETER BROOKFIELD
RPM
Rotasi Per
Menit,
menunjukkan
jumlah putaran
yang dihasilkan
tiap menit

SPINDEL
pengaduk yang berputar
dengan kecepatan yang dipilih
Bagian-bagian VISCOMETER BROOKFIELD

SKALA
Hasil pengukuran
pada setiap RPM
akan
menghasilkan FAKTOR
skala yang
nilai yang
berbeda (0-100)
digunakan
untuk
menghitung
viskositas
Cara Menggunakan VISKOMETER BROOKFIELD
1. Siapkan sampel dan peralatan
2. Sampel dituangkan pada wadah gelas sampel yang disediakan
brookfield
3. Pemilihan spindle
4. Colokkan stop kontak
5. Pasang spindel, tempatkan sampel ke dalam gelas/wadah
6. Celupkan spindel ke dalam sampel
7. Atur ketinggian viskometer hingga tanda garis
8. Pastikan jarum berada pada posisi 0
9. Atur kecepatan yang akan digunakan, tekan tombol on
10. Biarkan spindel berputar sekitar 20-30 hingga viskositas tepat
11. Setelah 30 detik dan jarum dan jarum telah stabil, tekan tuas penjepit
agar jarum penunjuk tidak berubah posisi
12. Matikan motor dengan memindahkan tombol ke posisi off
13. Baca dan catat angka yang ditunjukkan
η = Skala x Faktor

satuan η = cps (centi poise = 10^-2 poise)

Kv alat Viskometer Brookfield = 673,7 dyne/cm^2

Rumus viskositas Cairan


Bagian-bagian VISCOMETER STORMER
INDIKATOR
JUMLAH PUTARAN

ROTOR TALI PEMBERAT

SPINDEL

WADAH
SAMPEL DAN
BEBAN
TABUNG
SILINDRIS REM
cara menggunakan viskometer stormer
1. Pastikan tali tidak tergulung, posisi gantungan pemberat di titik
nol
2. Atur posisi cawan
3. Bahan sudah diketahui viscositas dan suhunya
4. Isi bahan ke dalam silinder
5. Naikkan dudukan cawan hingga posisi rotor tenggelam
6. Nyalakan power, lalu tekan start (pastikan time & counter 0)
7. Tambahkan pemberat pada gantungan pemberat
8. Lihat time & counter
9. Hitung saat sudah mencapai viscositas yang dibutuhkan
rumus viskometer stormer
KV Viscometer Stormer :

KV = η x RPM/w

Viscositas pada stormer :

η = KV x W/RPM
04
PRINSIP KERJA
menggunakan
viskometer brookfield
1.) Bahan bahan berikut ini :
~ Gliserol atau Propilen Glikol
~ Dispersi HPMC 2% dalam air
~ Vaselin Album atau Flavum

2.) Isikan bahan yang akan ditentukan viskositas dan sifat alirnya ke
dalam gelas viskositas sebanyak 200 ml sampai hampir penuh
(sesuaikan dengan jumlah bahan no. spindel)
3.) Pilih no. Spindel yang sesuai dan pasang dengan hati hati.
Turunkan hingga spindel tercelup ke dalam bahan hingga tanda
batas. Pilih RPM untuk menghasilkan skala kurang dari 10, lalu
catat skala
4.) Naikkan RPM, ulangi pengukuran sampai sedikitnya 3 RPM yang
berbeda. kembalikan ke pengukuran RPM yang menurun, jika
salah melebihi 100, ganti spidel dengan no. yang lebih besar
menggunakan
viskometer stormer
1.) Mekanik alat utama berupa : Selinder penampung fluid, rotor
pengaduk fluid, pemberat, cawan atau selinder penampung
fluid
2.) Perhitungan jumlah putaran rotor dilakukan oleh alat sensor
yang dihubungkan ke alat pembaca digital yang dapat
ditentukan jumlah putaran sesuai metode pengujian
3.) Menghitung waktu putaran rotor (timer) dilakukan oleh alat
automatic digital timer sebagai pengganti stopwatch yang
dioperasikan secara manual
4.) Menghitung jumlah putaran rotor bekerja otomatis menetapkan
waktu yang ditempuh sesuai jumlah putaran yang digunakan
5.) Perubahan kecepatan putaran rotor dan waktu yang ditempuh
diperoleh dengan pengurangan beban berat
6.) Kalibrasi konstanta alat menggunakan fluid yang sudah
diketahui biskotitasnya dengan (W) beban (RPM)
05
PERHITUNGAN
viskositas non newton (brookfield)
viskositas newton (brookfield)
viskositas newton (brookfield)
viskositas non newton (stormer)
viskositas newton (stormer)
06
tabulasi data
viskometer brookfield: non newton
η = cps f (gaya): (s x
NO. SPINDEL RPM SKALA FAKTOR
(s x f) konstanta)

1,5 25,5 200 5.100 17.179,35


3 42 100 4.200 28.295,40
6 68,5 50 3.425 46.148,45
2 12 83,5 25 2.087 56.253,95
6 59 50 2.950 39.748,30
3 42,7 100 4.270 28.766,99
1,5 20,5 200 4.100 13.810,85
Rata2: 26.132,5 cps
viskometer brookfield: newton
η = cps f (gaya): (s x
NO. SPINDEL RPM SKALA FAKTOR
(s x f) konstanta)

3 20,5 20 410 13.810,85


6 37,0 10 370 24.926,90
12 65,0 5 325 43.790,50
1 30 80,5 2 161 54.232,85
12 66,5 5 332,5 44.810,05
6 37,0 10 370 24.926,90
3 20,0 20 400 13.474
Rata2: 338,3571 cps
viskometer stormer: non newton
RPM= (60 X
PUTARAN BEBAN WAKTU KV= η x RPM/beban
putaran/waktu)

260 50,00 60 6.030,5769


270 53,12 56,47 5.465,5639
280 48,78 61,50 5.739, 8169
50 290 47,23 63,51 5.722,908
280 50,93 58,90 5.497,1580
270 53,13 56,46 5.464,5961
260 54,45 55,09 5.537,0747
viskometer stormer: newton
RPM= (60 X
PUTARAN BEBAN WAKTU KV= η x RPM/beban
putaran/waktu)

50 36,78 163,1321 1.103,9377


60 33,15 180,9954 1.020,6843
70 23,67 253,4854 1.225,2651
100 80 21,67 276, 8804 1.171,0552
70 27,05 221,8114 1.072,1634
60 33,04 181,5980 1.024,0825
50 36,54 164,2036 1.111,1887
daftar pustaka
Sinko, P.J. (2011). Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika edisi 5;
Alih bahasa, Joshita Djajadisastra, Amalia H. Jakarta : EGC

Laporan pratikum unisba. 2018. viskositas dan rheologi. Bandung

Laporan praktikum Universitas Udayana 2015. Petunjuk praktikum


farmasi fisika.

Anda mungkin juga menyukai