Anda di halaman 1dari 12

Teori dasar

Viskositas merupakan salah satu sifat fluida yang cenderung untuk menahan
aliran atau menurunkan tekanan dalam cairan. Salah satu pengaruh dari
viskositas adalah perbedaan kecepatan aliran suatu zat cair. Viskositas atau
yang disebut kekentalan merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang
beririsan pada fluida ketika lapisan tersebut bergerak satu melewati yang
lainnya (martin, 1993).
Fluida diklasifikasikan sebagai fluida Newtonian dan non-Newtonian.
Dalam fluida Newtonian terdapat hubungan linear antara besarnya tegangan
geser yang diterapkan dan laju perubahan bentuk yang diakibatkan. Namun,

apabila hubungannya tak linear maka disebut non-Newtonian. Grafik pada


Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan antara tegangan geser dan
viskositas pada fluida Newtonian dan fluida Non-Newtonian .

Grafik fluida Newtonian dan non-Newtonian


(Poerboyo, 2013)
Faktor- faktor yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut:
a.Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan (Bird, 1987).

b.Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi
antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun
dengan kenaikan temperatur(Bird, 1987).
c. Kehadiran zat lain

Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan


seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin
adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena
gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat
(Bird, 1987).

d. Ukuran dan berat molekul

Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju
aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi(Bird, 1987).
e. Berat molekul

Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak(Bird, 1987).

f. Kekuatan Antar Molekul

Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan
gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama(Bird, 1987).

Berdasarkangrafik sifat alirannya (rheogram), cairan non Newton terbagi


dalam duakelompok, yaitu :
Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi waktu.
Kelompok ini terbagi atas tiga jenis, yakni :
a) Aliran plastik
b) Aliran pseudoplastik
c) Aliran dilatan

2. Cairan yang sifat alirannya dipengaruhi oleh waktu.


Kelompok ini terbagi atas tiga jenis, yakni :
a) Tiksotropik
b) Antitiksotropik
c) Rheopeksi

A. Aliran Plastik

Cairan yang mempunyai aliran plastik tidak akan mengalir sebelum suatu
gaya tertentu terlampaui. Gaya tersebut adalah yield value atau f .Pada
tekanan di bawah yield value , cairan tersebut berlaku sebagai bahanelastis.
Sedangkan di atas harga tersebut, alirannya mengikuti hukum Newton (Astuti
dkk, 2008).
B. Aliran Pseudoplastik
Viskositas cairan pseudoplastik akan menurun dengan
meningkatnyakecepatan geser. Berbeda dengan aliran plastik, yield value
tidakdijumpai. Oleh karena kurva tidak menunjukkan bagian yang linier,
makacairan pseudoplastik tidak mempunyai harga viskositas absolut.
Contohcairan yang memiliki sifat aliran pseudoplastik : dispersi cair
tragakan,natrium alginate, CMC-Na, dan metil selulosa (Astuti dkk,
2008).Rheogram aliran pseudoplastik

C. Aliran Dilatan
Viskositas cairan dilatan meningkat dengan meningginya kecepatangeser,
karena terjadi peningkatan volume antar partikel sehingga pembawa tidak lagi
mencukupi
(Astuti dkk, 2008).
Pada cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi waktu, apabilatekanan
geser dihilangkan, sistem akan segera kembali ke kondisi semula.Oleh karena
itu, kurva menaik dan menurun akan berhimpit. Pada cairanyang sifat
alirannya dipengaruhi waktu, apabila tekanan geser diturunkan,cairan tidak
mengikuti kecepatan geser semula sehingga kurva menaikdan menurun tidak
berhimpit. Akibatnya terbentuk suatu celah yangdinamakan hyteresis loop
(Astuti dkk, 2008).

D. Aliaran Tiksotropik
Pada aliran tiksotropik, kurva menurun berada di sebelah kiri
kurvamenaik. Fenomena ini umumnya dijumpai pada zat yang
mempunyaialiran plastik dan pseudoplastik. Kondisi ini disebabkan karena
terjadinya perubahan struktur yang tidak segera kembali ke keadaan semula
pada saat tekanan geser diturunkan. Sifat aliran semacam ini umumnya t
terjadi pada partikel asimetrik (misalnya polimer) yang memiliki banyak
titikkontak dan tersusun membentuk jaringan tiga dimensi. Pada
keadaandiam, sistem akan membentuk gel dan bila diberi tekanan geser, gel
akan berubah menjadi sol (Astuti dkk, 2008).
Prinsip kerja dari viskometer Brookfield adalah berdasarkan metode cone
and plate yaitu menggunakan instrumen yang terdiri dari rotating cone
dengan sudut tumpul dan flat plate yang lebih rendah dan tidak bergerak.
Lempeng dinaikan sampai puncak kerucut benar-benar menyentuh
permukaan. Cairan diisikan melalui celah segitiga antara cone dan plate.
Tegangan permukaan mencegahnya dari penyebaran pada plate. Plate
dipertahankan sampai temperatur konstan dengan membentuk sirkulasi air.
Cone diatur dengan kecepatan yang teratur. Tarikan kental pada putaran cone
mendesak tenaga putaran pada dinamometer dengan gaya gesekan. Sudut
yang terbentuk oleh cone dan plate biadsanya + 3o dan rata-rata kedalaman
celah + 2mm (Nugraha, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, K.W., M.P. Susanti, I.M.A.G. Wirasuta, dan I.N.K. Widjaja. 2008. Buku Ajar
Farmasi Fisik. Jimbaran: Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan
IlmuPengetahuan AlamUnivesitas Udayana
Bird, T. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 612
Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga
Kosman,R.2005.Farmasi Fisika. Universitas Muslim Indonesia:Makassar
Martin, A. 2008.Kimia Fisika Edisi ke-3.Jakarata : UI Press
Martin, Alfred. 1993. Farmasi Fisik jilid II Edisi III. Jakarta: UI-Press.
Nugraha, Linus. 2008. Penentuan Viskositas Larutan Newton Dengan Viskometer
Brookfield. Tersedia online di http://www.amiaxa.com/2011/11/penentuan-
viskositas-larutan-newton.html [diakses tanggal 06 mei 2015]

Poerboyo,S . 2013. Fluida. Tersedia online di


http://eprints.undip.ac.id/41655/16/BAB_II.pdf [diakses tanggal 06 mei 2015]

Polban,Himka.2013.Viskositas.Available at https://himka1polban.com/laporan/kimia-
instrumen/laporan-penentuan-viskositas/ [Diakses pada tanggal 24 April 2015]

Rumus Hitung. 2013. Rumus Viskositas. Available at


http://rumushitung.com/2013/10/03/rumus-definisi-viskositas/ [Diakses pada
tanggal 24 April 2015]
LAMPIRAN

perlakuan hasil
Pembuatan sampel Na-CMC 5% dan Terbentuk mucilago
10 %

Penentuan viskositas sampel Na-CMC Diperoleh viskositas sebesar 240 dpa.s


5% dengan menggunakan viskometer
rion
Penentuan viskositas sampel Na-CMC Diperoleh viskositas sebesar 600 dpa.s
10% dengan menggunakan viskometer
rion

Anda mungkin juga menyukai