TINJAUAN PUSTAKA
2.1Trigliserida
Pada tubuh manusia, lemak yang paling sering terdapat dalam trigliserida
adalah (1) asam stearat, yang mempunyai rantai karbon-18 yang sangat jenuh dengan
atom hydrogen, (2) asam oleat, yang juga mempunyai rantai karbon-18 tetapi
mempunyai satu ikatan ganda dibagian tengah rantai, dan (3) asam palmitat, yang
mempunyai 16 atom karbon dan sangat jenuh (Guyton, 1997).
2.2.1 Karbohidrat
Di dalam tubuh, karbohidrat yang didapatkan dari konsumsi oleh manusia
dapat tersimpan di dalam hati dan otot sebagai simpanan energi dalam bentuk
glikogen. Ratarata konsumsi karbohidrat responden 179,7 gram. Menurut PUGS,
konsumsi karbohidrat harus dibatasi konsumsinya sekitar 50-60% dari kebutuhan
energi. Semakin banyak seseorang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat
terutama sukrosa dan fruktosa akan meningkatkan laju lipogenesis dan esterifikasi
asam lemak sehingga meningkatkan sintesis triasilgliserol dan sekresi VLDL. Asupan
karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan kadar trigliserida (Murray et.al, 2002).
2.2.2 Protein
Protein merupakan bahan pembentuk energi disamping karbohidrat dan lemak.
Protein sebagai pembentuk energi, angka yang ditunjukkan akan tergantung dari
macam serta jumlah bahan makanan nabati dan hewani yang dikonsumsi setiap hari.
Lemak menyediakan energi bagi tubuh yang relatif lebih besar daripada
karbohidrat dan protein. Selain itu, lemak berfungsi untuk pengangkut vitamin A,D,E,
dan K. Minyak goreng yang beredar dipasaran umumnya terbuat dari bahan nabati
seperti minyak sawit, minyak jagung, minyak biji matahari, dan sebagainya.
Kolesterol darah akan meningkat bila mengonsumsi bahan makanan yang
mengandung kolesterol atau mengandung asam lemak jenuh. Pada umumnya minyak
goreng mengandung asam lemak jenuh yang bervariasi. Asam lemak jenuh berpotensi
meningkatkan kolesterol darah, sedangkan asam lemak tak jenuh dapat menurunkan
kolesterol darah. Rata-rata konsumsi minyak santan dan mentega sebanyak 1,8 g/hari.
Rata-rata konsumsi minuman yakni teh sebanyak4,8 g/hari, kopi sebanyak 4,5 g/hari
serta lainnya 0,2 g/hari seperti sirup. Ratarata konsumsi jajanan 58,3 g/hari
sedangkan ratarata konsumsi gula sebanyak 0,7 g/hari (Fessenden, 1986).
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden R.J and Joan S. Fessenden, J.S. Organic Chemistry Third Edition,
University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002,
Massachuset, USA.
Ganong, W.F. 1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-14. Editor Bahasa
Indonesia : Jonatan Oswari. Jakarta: ECG. pp: 280
Guyton, A.C. dan Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke- 9. Editor
Bahasa Indonesia: Irawati Setiawan. Jakarta: ECG. pp: 1077.
Murray RK, et al. 2002. Biokimia harper. Jakarta. EGC. Edisi 25:120-148,613-622