Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trigliserida adalah bentuk simpanan lemak utama didalam
tubuh disintesis di jaringan adiposa dan sel hati. Trigliserida terdiri dari
satu molekul gliserol dan tiga rantai asam lemak. Trigliserida adalah
ester gliserol yang merupakan hasil dari metabolisme lipid. Trigliserida
adalah komponen utama penyusun lemak tubuh pada manusia.
Trigliserida tersusun oleh 1 gliserol dan 3 asam lemak. Tingginya
kadar trigliserida di dalam darah dapat menyebabkan risiko terjadinya
penyakit tidak menular seperti dislipidemia dan penyakit jantung
koroner. Nilai kadar trigliserida adalah faktor penentu terhadap risiko
penyakit kardiovaskular. Kadar trigliserida dan risiko penyakit
kardiovaskular memiliki hubungan dosis-respons. Sedikit peningkatan
saja dari kadar trigliserida mampu menyebabkan peningkatan risiko
penyakit jantung koroner.
Kebanyakan orang masih bingung membedakan antara
kolesterol dan trigliserida bahkan beberapa menganggap mereka
sama padahal tidak. Tingkat trigliserida dan kolesterol yang tinggi
dalam darah sama bahayanya bagi kesehatan. Pada kadar yang
normal, tubuh memerlukan lemak untuk banyak hal. Pembentukan
jaringan dan sel serta cadangan energi yang akan dijadikan bahan
bakar ketika tubuh kekurangan asupan makanan merupakan 2 (dua)
fungsi utama dalam tubuh. Kolesterol terbentuk dari lemak jenuh yang
didapatkan dari makanan yang kita makan, semakin banyak sumber
lemak jenuh pada asupan harian kita, semakin banyak kolesterol yang
akan diproduksi oleh tubuh, sedangkan trigliserida adalah cadangan
energi tubuh yang bisa dihasilkan dari makanan berlemak dan
makanan sumber karbohidrat artinya trigliserida bisa terbentuk dari
berbagai makanan yang mengandung kalori.
Lipid merupakan kelompok senyawa yang penting bagi
kelangsungan hidup setiap makhluk hidup. Tubuh manusia
mengandung lebih kurang 15% lipid. Lipid digunakan untuk senyawa-
senyawa yang sukar larut dalam air tetapi dalam pelarut organik
seperti etanol, kloroform, aseton, eter, dan lainlainnya. Lipid
memerlukan mekanisme pengangkutan agar dapat bersirkulasi di
dalam darah. Komponen utama lemak yang terdapat di dalam darah
antara lain kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Ketiganya terdapat
dan diangkut di dalam darah dalam bentuk lipoprotein
Asupan lemak berpengaruh secara langsung terhadap
kenaikan kadar trigliserida melalui peningkatan aktivitas
lipogenesis. Kadar trigliserida perlu mengalami penurunan untuk
menurunkan risiko penyakit jantung. Tinggi rendahnya kadar
trigliserida dalam darah dipengaruhi oleh berbagai sebab antara lain
tingginya asupan energi dan karbohidrat, asupan protein yang
berlebihan, asupan lemak yang berlebihan, faktor genetik, usia,
stress, obesitas, aktivitas fisik, serta kondisi medis seseorang.
Antioksidan memiliki kemampuan untuk mencegah atau
memperlambat oksidasi makro molekul seperti lipid atau lemak. Peran
antioksidan adalah menjadi peroksidasi yang berfungsi untuk
menurunkan atau menghentikan.
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat di
dalam darah dan berbagai organ di dalam tubuh. Dari sudut ilmu
kimia, trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang
mengikat gugus asam lemak. Mengonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan meningkatkan trigliserida di dalam darah
dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. Begitu kolesterol dan
trigliserida dicerna, keduanya terikat dalam suatu ikatan yang
membawanya ke berbagai tempat yang berbeda di seluruh tubuh.
Kolesterol digunakan untuk membangun dinding sel dan untuk
memproduksi hormon. Trigliserida adalah molekul lemak yang
menyediakan energi bagi tubuh. Baik kolesterol maupun trigliserida
dibawa melalui darah oleh lipoprotein. Lemak yang berasal dari buah-
buahan, seperti kelapa, durian, dan avokad tidak mengandung
kolesterol, tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar trigliserida di dalam darah adalah kegemukan,
makanan berlemak, gula biasa (glucose) dan alkohol (Bangun, 2021).
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol, kedua
istilah ini berarti triester dari gliserol. Trigliserida adalah komponen
utama dari lemak penyimpanan atau depot lemak pada tumbuhan dan
hewan, tapi umumnya tidak dijumpai pada membran. Fungsi
trigliserida yang utama adalah sebagai cadangan energi karena
trigliserida merupakan bentuk lemak yang efisien untuk dipakai
sebagai cadangan energi dan tidak banyak membutuhkan tempat dan
dapat menghasilkan energi lebih besar dibandingkan karbohidrat atau
protein dengan jumlah yang sama. Organ yang paling banyak
melakukan pembentukan trigliserida adalah hati dan jaringan adiposa.
Jaringan adiposa adalah jaringan khusus sintesis, penyimpan dan
hidrolisis trigliserida. Trigliserida disimpan sebagai droplet cair di
dalam sitoplasma, tetapi bukan sebagai simpanan yang mati karena
waktu paruhnya beberapa hari. Sintesis dan penguraian trigliserida
akan terjadi terus menerus di dalam jaringan adipose yaitu dalam
kondisi homeostasis. Sintesis trigliserida di dalam hati terutama
digunakan untuk memproduksi lipoprotein darah dimana pemenuhan
kebutuhan asam lemak dapat berasal dari makanan, dari jaringan
adiposa melalui darah atau dari biosintesis hati (Sutrisna et al, 2023).
Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat disebabkan
karena suatu kondisi yang disebut hipertrigliseridemia.
Hipertrigliseridemia merupakan suatu kondisi dimana kadar trigliserida
dalam darah lebih dari batas normal. Kadar trigliserida dalam darah
dipengaruhi oleh asupan lemak dan karbohidrat. Konsumsi bahan
makanan yang yang mengandung vitamin C, serat, dan flavonoid
dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah, salah satunya
adalah buah bengkuang (Ramadhani, 2014).
Trigliserida merupakan jenis lemak yang paling banyak pada
tubuh manusia dan dapat ditemukan dalam darah. Trigliserida
berguna sebagai sumber energi untuk berbagai proses metabolik
tubuh. Akan tetapi jika kadar trigliserida terlalu tinggi maka dapat
menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Peningkatan kadar
trigliserida dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya karena
obesitas. Obesitas terjadi karena peningkatan akumulasi lemak dalam
tubuh. Obesitas dan peningkatan kadar trigliserida dapat
mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang (Oway et al, 2021)
Konsumsi makanan dengan tinggi asam lemak trans diduga
dapat memicu hipertrigliseridemia dan kejadian penyakit
kardiovaskuler. Asam lemak trans dapat terbentuk akibat pemanasan
dari asam lemak yang mengalami hidrogenasi. Pangan dengan
proses hidrogenasi terhadap asam lemak tidak jenuh di antaranya
adalah margarin. Dengan demikian, asam lemak trans, umumnya
dijumpai pada aneka jenis pangan olahan yang menggunakan
margarin, seperti makanan cepat saji, kue, roti dan makanan dengan
pengolahan digoreng (Ali et al, 2015).
Trigliserida merupakan jenis lipid paling sederhana dan paling
banyak mengandung asam lemak sebagai penyusunnya. Fungsi dari
trigliserida adalah sebagai cadangan energi. Kadar kolesterol dan
trigliserida daging dipengaruhi oleh kadar kolesterol dan trigliserida
darah, sehingga penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah
akan diikuti oleh penurunan kolesterol dan trigliserida pada daging.
Kandungan daging ayam dengan kadar lemak terutama kolesterol
yang rendah saat ini banyak diminati masyarakat. Hal ini karena
kesadaran masyarakat mengenai dampak negatif dari kadar lemak
yang tinggi akan menyebabkan terganggunya kesehatan, salah
satunya yaitu penumpukan lemak pada dinding arteri (aterosklerosis).
Kolesterol termasuk bagian dari lipid yang berperan sebagai prekursor
membran sel dalam tubuh, lipoprotein, serta untuk sintesis hormon
steroid dan garam empedu (Rindiany et al, 2022).
Trigliserida (ukuran lemak yang lebih kecil) yang teremulsi
tersebut dapat memudahkan proses hidrolisis lemak oleh enzim lipase
yang dihasilkan pankreas. Lipase pankreas tersebut akan
menghidrolisis lemak teremulsi yang kemudian menjadi campuran
asam lemak serta monoligserida atau gliserida tunggal. Lemak
merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen, karbon,
dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak
tidak mudah untuk dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan
lemak, dibutuhkan pelarut khusus lemak seperti Choloroform. Molekul
lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1 molekul gliserol serta 3
molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai Hidrokarbon dan
juga gugus Karboksil. Molekul gilserol mempunyai 3 gugus Hidroksil
serta pada tiap gugus hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan
gugus karboksil asam lemak (Santika, 2016)
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
1. Alcohol Swab
2. Ice Gel.
3. Kapas Kering
4. Masker
5. Mikropipet
6. Pcr Tube
7. Plester Steril
8. Sarung Tangan
9. Sentrifus
10. Spuit 5 Ml
11. Tabung Clot Activatorrak
12. Tabung Reaksi
13. Tourniquet
14. Wadah Vaksin
15. Yellow Tip
B. Bahan
Serum

Anda mungkin juga menyukai