Anda di halaman 1dari 17

ASAM LEMAK

Dalam kimia, terutama biokimia, suatu asam lemak adalah asam


karboksilat dengan rantai alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh. Hampir
semua asam lemak alami memiliki rantai tak bercabang dengan jumlah atom
karbon genap, mulai dari 4 sampai 28. Asam lemak biasanya
diturunkan dari trigliserida atau fosfolipida. Asam lemak adalah sumber nutrisi
bahan bakar penting untuk hewan karena, ketika dimetabolisme, mereka
menghasilkan ATP dalam jumlah banyak.

Banyak jenis sel yang dapat menggunakan glukosaatau asam lemak untuk
kebutuhan ini. Asam lemak berantai panjang tidak dapat melintasi penghalang
darah otak dan sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh sel
sistem syaraf pusat, namun, asam lemak rantai pendek bebas dan asam lemak
rantai sedang dapat melintasi BBB, selain glukosa dan badan ketona.

 JENIS ASAM LEMAK


Asam lemak memiliki ikatan rangkap karbon–karbon yang dikenal sebagai tak
jenuh. Asam lemak tanpa ikatan rangkap dikenal sebagai asam lemak jenuh.
Mereka juga memiliki beda panjang.
 Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
a. Jenis-jenis asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari
gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya,
asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
 Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan
asam stearat.
 Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat
pada tabel:

b. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari
alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi).
Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.

R–CO–OH + R′ – OH ——> R–C–OR′ + H2O


asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam

 SIFAT-SIFAT ASAM LEMAK


 Sifat Fisis Lemak
a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam
lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul
asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester
gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut
dalam air. (Mengapa?)
d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas
merupakan pelarut lemak yang baik.
 Sifat Kimia Lemak

a. Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)


Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat
mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali
atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena
salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun

Reaksi umum:

Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan


penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang
dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya
bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam
lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung
pada massa molekul lemak tersebut.
TRIGLISERIDA

Trigliserida merupakan molekul lemak yang menyediakan energi bagi


tubuh. Trigliserida ini sangat berhubungan erat dengan kolesterol karena baik
trigliserida maupun kolesterol dibawa melalui darah oleh lipoprotein. Seperti
halnya kolesterol, peningkatan kadar trigliserida di dalam darah juga merupakan
faktor resiko penyebab penyakit jantung koroner. Mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan meningkatkan trigliserida di dalam darah dan cenderung
akan meningkatkan kadar kolesterol juga.

Kadar trigliserida di dalam darah seringkali dikelompokkan bersama


dengan kadar kolesterol. Sebagai sumber energi utama bagi tubuh, trigliserida bisa
diperoleh dari daging, susu dan produk turunannya, serta minyak goreng. Sehingan
dengan kata lain trigleserida merupakan kolesterol jahat seperti halnya kolesterol
LDL. Untuk lemak yang berasal dari buah-buahan sepeti kelapa, durian, serta
avokad memang tidak mengandung kolesterol namun kadar trigliseridanya tinggi.

Faktor yang mempengaruhi kadar trigliserida di dalam darah diantaranya


adalah kegemukan (obesitas), makanan yang berlemak, glukose (gula biasa), serta
alkohol. Berikut ini adalah nilai rujukan trigliserida dalam tubuh manusia :

 DEWASA

 12 - 29 th: 10 - 140 mg/dl


 30 - 39th: 20 - 150 mg/dl
 40 - 49th: 30 - 160 mg/dl
 > 50th: 40 - 190 mg/dl

 ANAK - ANAK

 Bayi: 5 - 40 mg/dl
 5 - 10th: 10 - 135 mg/dl
Seperti halnya kolesterol. trigliserida merupakan komponen yang normal
dari darah. Sebagian besar lemak yang kita makan berbentuk trigliserida.
Peningkatan jumlah kadar trigliserida merupakan faktor pemicu penyakit jantung
dan stroke, terutama karena hubungannya dengan kadar kolesterol LDL tinggi dan
atau resistensi insulin. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk tidak hanya
memperhatikan kadar kolesterol dalam darah saja namun juga memperhatikan
kadar trigliserida kita.

Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL


(High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui
saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga sering disebut sebagai kolesterol
baik. HDL kolesterol singkatan dari high density lipoprotein cholesterol atau
kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal sebagai kolesterol baik.
Peranan kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati
untuk pemrosesan lebih lanjut. Orang-orang dengan kadar tinggi dari tipe
kolesterol ini hanya sebagian yang terlindung dari penyakit jantung. Tentu saja,
seseeorang yang mempunyai kadar kolesterol HDL dalam kategori sangat baik
masih beresiko terkena penyakit jantung. Sebagian cenderung mempunyai
beberapa faktor resiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan
kebiasaan merokok.

LDL kolesterol singkatan dari (low density lipoprotein cholesterol)


atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah. Kolesterol LDL adalah kolesterol
jahat
karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan
perkembangan penutupan-penutupan arteri.

 PRINSIP DAN STRUKTUR

Trigliserida merupakan lipid yang memiliki struktur ester, yang tersusun


oleh tiga molekul asam lemak bebas dan satu molekul gliserol seperti yang
ditunjukan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur trigliserida yang disusun oleh molekul gliserol dan


tiga molekul asam lemak bebas.

Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki kesamaan


dengan senyawa alkena dan ester, misalnya trigliserida dapat terhidrogenasi oleh
gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam nikel atau platina, reaksi untuk senyawa
tersebut disajikan dalam persamaan reaksi pada gambar 2.
Gambar 2. Reaksi hidrogenasi trigliserida

Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan


asam lemak. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa atau
dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi hidrolisis dari trigliserida dapat dilihat
pada persamaan di bawah ini.

Gambar 3. Reaksi Hidrolisi trigliserida

 PPROSES
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah
dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan
kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati
Setelah mengalami proses di dalam tubuh,trigliserida ini akan diserap usus
dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh
jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein).
Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah
konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati
dengan bantuan insulin dari dalam tubuh.
Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam
jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis
oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh
hati menjadi kolesterol LDL. Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang
dikonsumsi tidak akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam
bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai
energi cadangan tubuh.
Proses pencernaan lemak dari makanan selain menghasilkan kolesterol
juga menghasilkan trigliserida dan lemak bebeas semua lemak ini akan diserap
oleh tubuh melalui usus ke dalam darah. Keberadaan kolesterol dan trigliserida
dalam darah memang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika pengkonsumsian
makanan yang mengandung lemak jenuh berlebihan maka mengakibatkan kadar
kolesterol berlebihan juga.
Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan
tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain
itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-
organ penting lainnya dalam tubuh dari cedera.

 JENIS TRIGLISERIDA
Trigliserida dikelompokkan menjadi 2 :
 Lemak Jenuh (lemak jahat)
Berbentuk padat pada suhu ruangan dan dikenal sebagai lemak jahat.
Umumnya lemak jenuh terdapat dalam produk hewani. Semakin banyak konsumsi
lemak jenuh, maka akan semakin tinggi kadar koleseterol dalam darah. Contoh
makanan yang mengandung lemak jenuh : susu murni, keju berlemak, cokelat,
daging, kelapa, mentega, babi, hati, ayam. Sebaiknya jangan terlalu banyak
mengkonsumsi
jenis lemak jenuh ini. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh
karena itu, asam lemak jenuh adalah asam lemak yang jenuh dengan hidrogen
(karena ikatan rangkap mengurangi jumlah hidrogen pada masing-masing
karbon). Masing-masing karbon dalam rantai memiliki 2 atom hidrogen (kecuali
karbon omega di ujung yang memiliki 3 hidrogen), karena asam lemak jenuh
hanya memiliki ikatan tunggal.

Asam arakidat, sebuah asam lemak jenuh.

Contoh-Contoh Asam Lemak Jenuh

Nama umum Struktur kimia C:D

Asam kaprilat CH3(CH2)6COOH 8:0

Asam kaprat CH3(CH2)8COOH 10:0

Asam laurat CH3(CH2)10COOH 12:0

Asam miristat CH3(CH2)12COOH 14:0

Asam palmitat CH3(CH2)14COOH 16:0

Asam stearat CH3(CH2)16COOH 18:0


Asam arakidat CH3(CH2)18COOH 20:0

Asam behenat CH3(CH2)20COOH 22:0

Asam lignokerat CH3(CH2)22COOH 24:0

Asam kerotat CH3(CH2)24COOH 26:0

1. Asam butirat (asam butanoat): CH3(CH2)2COOH atau C4:0 ? terdapat dalam


mentega (lemak nabati)
2. Asam kaproat (asam heksanoat): CH3(CH2)4COOH atau C6:0 ? terdapat
dalam mentega
3. Asam kaprilat (asam oktanoat): CH3(CH2)6COOH atau C8:0 ? terdapat
dalam mentega (lemak nabati)
4. Asam kaprat (asam dekanoat): CH3(CH2)8COOH atau C10:0 ? terdapat
dalam mentega (lemak nabati)
5. Asam laurat (asam dodekanoat): CH3(CH2)10COOH atau C12:0 ? terdapat
dalam minyak paus (spermaceti), kayu manis, biji kelapa sawit, minyak
kelapa, salam
6. Asam miristat (asam tetradekanoat): CH3(CH2)12COOH atau C14:0 ?
terdapat dalam pala, biji kelapa sawit & minyak kelapa
7. Asam palmitat (asam heksadekanoat): CH3(CH2)14COOH atau C16:0 ?
terdapat dalam semua lemak hewan & tumbuhan
8. Asam stearat (asam oktadekanoat): CH3(CH2)16COOH atau C18:0 ? terdapat
dalam semua lemak hewan & tumbuhan
9. Asam arachidat (asam eicosanoat): CH3(CH2)18COOH atau C20:0 ? terdapat
dalam minyak kacang tanah
10. Asam behenat (asam dokosanoat): CH3(CH2)20COOH atau C22:0 ? terdapat
dalam biji-bijian
 Lemak Tidak Jenuh (lemak baik)
Berbentuk cair atau lunak jika berada pada suhu ruangan. Lemak ini dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Jenis lemak tidak jenuh ini merupakan
jenis lemak baik. Lemak ini terbagi dua yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan
lemak tidak jenuh ganda. Contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh
tunggal adalah zaitun, minyak kacang tanah, beberapa margarine yang non-
dihidrogenasi, almond, kacang mete.
Sementara lemak tidak jenuh ganda bersumber dari makanan yang
mengandung omega 3 (contoh: ikan salmon, makarel, dan sarden, biji rami,
walnut, dan minyak dan margarin yang non-hidrogenasi dibuat dari kanola, biji
rami dan kedelai. Konsumsi setidaknya 2 porsi ikan per minggu) dan omega 6
(bunga matahari, kedelai dan minyak jagung, walnut, almond, biji wijen dan
beberapa margarine non-dihidrogenasi.)

Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom
karbon. (Pasangan atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat
dijenuhkan dengan adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.) Dua atom karbon
dalam rantai yang terikat di sebelah ikatan rangkap dapat membentuk
konfigurasi cis atau trans.

a. CIS
Konfigurasi cis berarti bahwa dua atom hidrogen yang berdekatan dengan
ikatan rangkap berada pada sisi yang sama dari rantai. Kekakuan ikatan rangkap
membekukan konformasi dan, dalam kasus isomer cis, menyebabkan rantai
membengkok dan menghalangi kebebasan konformasi asam lemak. Semakin
banyak ikatan rangkap dalam rantai dengan konfigurasi cis, semakin kecil
fleksibilitasnya.
Ketika suatu rantai memiliki banyak ikatan cis, ia semakin melengkung dalam
konformasi yang dapat dicapai. Misalnya, asam oleat, dengan satu ikatan rangkap,
memiliki "patahan" di dalamnya, sementara asam linoleat, dengan dua ikatan
rangkap memiliki lekukan yang lebih jelas. Asam α-linolenat, dengan tiga ikatan
rangkap, memiliki bentuk kait. Efek dari ini adalah bahwa, dalam lingkungan
terbatas, ketika asam lemak adalah bagian dari fosfolipida dalam lipida dua lapis,
atau trigliserida dalam droplet lipida, ikatan cis membatasi kemampuan asam
lemak untuk dimampatkan, dan oleh karena itu dapat mempengaruhi titik lebur
membran atau lemak.
b. TRANS
Konfigurasi trans, sebaliknya, berarti bahwa dua atom hidrogen yang
berdekatan berada pada sisi yang berseberangan dari rantai. Alhasil, mereka tidak
banyak menyebabkan pembengkokan rantai, dan bentuknya mirip dengan asam
lemak jenuh lurus.
Dalam hampir semua asam lemak tak jenuh alami, masing-masing ikatan
rangkap memiliki n atom karbon di sebelahnya, untuk beberapa n, dan seluruhnya
berikatan cis. Hampir semua asam lemak dengan konfigurasi trans (lemak trans)
tidak dijumpai di alam dan merupakan hasil pengolahan manusia
(misalnya, hidrogenasi).

Perbedaan geometri antara berbagai jenis asam lemak tak jenuh, dan juga
antara asam lemak jenuh dan tak jenuh, memainkan peran penting dalam proses
biologi, dan dalam konstruksi struktur biologis (misalnya membran sel).

Contoh-contoh Asam Lemak Tak Jenuh

Nama umum Struktur kimia Δx C:D n−x

Asam miristoleat CH3(CH2)3CH=CH(CH2)7COOH cis-Δ9 14:1 n−5

Asam palmitoleat CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH cis-Δ9 16:1 n−7

Asam sapienat CH3(CH2)8CH=CH(CH2)4COOH cis-Δ6 16:1 n−10

Asam oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH cis-Δ9 18:1 n−9


Asam elaidat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH trans-Δ9 18:1 n−9

Asam vaksenat CH3(CH2)5CH=CH(CH2)9COOH trans- 18:1 n−7

Δ11

Asam linoleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH( cis,cis- 18:2 n−6


CH2)7COOH Δ9,Δ12

Asam linoelaidat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH( trans,tr 18:2 n−6


CH2)7COOH a ns-

Δ9,Δ12

Asam α-linolenat CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH cis,cis,c 18:3 n−3


2CH=CH(CH2)7COOH i s-
Δ9,Δ12,Δ
15

Asam arakidonat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH cis,cis,ci 20:4 n−6


CH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)3 s,cis-

COOHNIST Δ5Δ8,Δ11

,Δ14

Asam CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH cis,cis,c 20:5 n−3


eikosapentaenoat 2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=C i
H(CH2)3COOH s,cis,cis-
Δ5,Δ8,Δ1
1
,Δ14,Δ17
Asam erukat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)11COO cis-Δ13 22:1 n−9
H

Asam CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH cis,cis,ci 22:6 n−3


dokosaheksaenoa 2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=C s,cis,cis,
t HCH2CH=CH(CH2)2COOH cis-
Δ4,Δ7,Δ1
0
,Δ13,Δ16
,Δ19

1. Asam lemak tak jenuh tunggal (monoenoat) ? mempunyai ikatan rangkap 1


a. Contoh: asam oleat & asam erusat
2. Asam lemak tak jenuh banyak (polienoat) ? mempunyai ikatan rangkap > 1
a. Contoh: asam linoleat, asam arachidonat
3. Eikosanoid ? berasal dari asam lemak polienoat dengan jumlah atom C 20
a. Contoh: prostanoid (prostaglandin, prostasiklin, tromboksan) &
leukotrien
4. Contoh Asam Lemak Tak Jenuh
5. Asam oleat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH atau C18:1
6. Asam linoleat: CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH (CH2)7COOH atau C18:2 ?
terdapat pada minyak jagung, kacang tanah, biji kapas, kedelai
7. Asam a-linoleat (ALA) :
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH atau C18:3 ? pada
minyak biji rami & biasa ditemukan bersama-sama dengan asam linoleat
8. Asam arachidonat :
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)3COOH
atau C20:4 ? terdapat pada minyak kacang tanah
9. Asam eicosapentaenoat (EPA) atau C20:5 ? pada minyak ikan
10. Asam docoheksanoat (DHA) atau C22:6 ? pada minyak ikan
ASAM LEMAK BEBAS
Asam lemak bebas terbentuk sebagai akibat dekomposisitrigliserida
membentuk mono atau digliseridakarena reaksi hidrolisis, baiksecara kimiawi
maupun secara enzimatik. Kandungan tinggi rendahnyasam lemak bebas dalam
minyak sawit, saat ini masih menjadi indikatorukuran mutu konsumen komersial
(refiners).Asam lemak bebas yang rendah menunjukan bahwa minyaksawit
tersebut diolah dari buah yang baik, segar, proses produksi optimal,serta
penanganan penyimpanan dan pengelolaan transportasi ynag baik. Kandungan
asam lemak bebas yang tinggi akan menyebabkantingginya losses dan akan
menimbulkan masalah pada tahapan bleachingdi dalam refinery, juga
menurunkan stabilitas produk akhir, sertamempengaruhi densiti minyak sawit.
Penelitian menunjukan bahwa setiap pertambahan 1 % asam lemak bebas
menurunkan 0,2kg/m2, implikasinyasudah tentu akan mempengaruhi tonase
penjualan dan produksi CPO.
Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada sebagaiasam bebas
tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkanoleh proses
hidrolisis dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemaknetral. Hasil reaksi
hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB.Reaksi ini akan dipercepat
dengan adanya faktor- faktor panas, air,keasaman, dan katalis (enzim). Semakin
lama reaksi ini berlangsung, makasemakin banyak kadar ALB yang terbentuk.

 Kadar Asam Lemak Bebas


Kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit, biasanyahanya
dibawah 1%. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besardari 1%, jika
dicicipi akan terasa pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun
intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlahasam lemak bebas.
Asam lemak bebas, walaupun berada dalam jumlahkecil mengakibatkan rasa tidak
lezat. Hal ini berlaku pada lemak yangmengandung asam lemak tidak dapat
menguap, dengan jumlah atom Clebih besar dari 14.
 Panjang rantai asam lemak bebas

Rantai asam lemak berbeda panjangnya, seringkali dikategorikan sebagai


pendek hingga sangat panjang.

 Asam lemak rantai pendek (short-chain fatty acid, SCFA), adalah asam
lemak dengan ekor alifatik yang memiliki jumlah karbon lima atau kurang
(misalnya, asam butirat).
 Asam lemak rantai sedang (medium-chain fatty acid, MCFA), adalah asam
lemak dengan ekor alifatik yang memiliki jumlah karbon 6 sampai 12,
yang dapat membentuk trigliserida rantai sedang.
 Asam lemak rantai panjang (long-chain fatty acid, LCFA), adalah asam
lemak dengan ekor alifatik 13 sampai 20 karbon.
 Asam lemak rantai sangat panjang (very long chain fatty acid, VLCFA)
adalah asam lemak dengan ekor alifatik sama dengan 22 karbon atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai